6. Mengingatkan Kembali

Darren saat ini berada di perpustakaan. Dirinya sedang menyelesaikan semua tugas-tugas kuliahnya. Sudah banyak materi kuliah yang tertinggal olehnya karena dirinya harus istirahat selama sepuluh hari pasca dirinya pingsan akibat kelelahan.

Saat Darren sedang fokus mengetik dilaptop miliknya, tiba-tiba ada yang datang mengejutkannya.

"Wooii!" Qenan menepuk bahu Darren.

"Jangan menggangguku upik abu sialan," Kesal Darren.

TAK!

"Yak! Kenapa kau menjitakku?" protes Darren.

"Siapa suruh mengejekku?"

"Siapa juga suruh mengagetkanku?"

Qenan hanya terkekeh. "Hehehehe."

"Dasar."

"Belum selesai juga?" tanya Qenan.

"Belum," jawab Darren.

"Ya, sudah. Selesaikan di rumah saja. Ini sudah waktunya makan siang, Ren." Qenan berucap.

"Nanggung," jawab Darren.

"Ayolah, Ren! Apa kau mau tumbang lagi karena kelelahan?" Qenan berusaha untuk membujuk Darren.

"Sebentar lagi, Mingyu. Ini benar-benar nanggung," jawab Darren.

Qenan tanpa pikir panjang lagi mencabut modem yang terpasang di laptop Darren. Hal itu sukses membuat Darren berteriak.

"Qenan!" teriak Darren. Sedangkan Qenan langsung berlari keluar.

"Yak, Mingyu! Kembalikan modem itu padaku!" teriak Darren dan berlari mengejar Qenan.

Ternyata Qenan bersembunyi di belakang pintu. Setelah itu, Qenan keluar dan menghampiri laptop Darren yang masih berada di atas meja. Qenan memasang modem itu. Setelah sinyal di laptop tersebut menyala, Qenan pun menyimpan semua tugas-tugas kuliahnya Darren yang sudah diketik oleh Darren.

"Selesai! seru Darren yang sudah menyimpan semua tugas kuliah Darren.

PUK!

Darren kembali ke perpustakaan dan mendapati Qenan sedang mengotak-atik laptopnya. Dan berakhir sebuah pukulan di kepala belakang Qenan.

"Aawww." Qenan meringis.

"Kena kau, Mingtem kurap." Darren tersenyum puas.

Qenan menatap horor Darren. Darren pun tak kalah memberikan tatapannya pada Qenan.

"Apa? Mau lagi?"

***

[Kelas Darka dan Gilang]

Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Dan seluruh mahasiswa dan mahasiswi pun keluar dari dalam kelas mereka masing-masing. Menandakan kalau kuliah mereka sudah selesai.

Tersisa dua Smith bersaudara yaitu Lian Darka Smith dan Gilang Aditya Smith yang masih di dalam kelas. Darka yang masih duduk di kursi tengah melamun, sedangkan buku-bukunya masih di atas meja. Darka sedang memikirkan adiknya yaitu Darren. Gilang yang menyadarinya, langsung menghampiri Darka.

"Darka," panggil Gilang sembari memasukkan buku-buku Darka ke dalam tasnya. Darka melirik sekilas, lalu kembali tatapannya ke depan.

"Ada ap..."

"Aku merindukan Darren, Gil! Aku ingin Darren kembali ke rumah dan berkumpul bersama kita lagi."

Gilang duduk di samping Darka dan merangkulnya. "Adik kita akan kembali lagi pada kita, Darma! Aku janji padamu akan membuat Darka kembali seperti dulu lagi. Aku akan memperbaiki semuanya."

"Ya, sudah. Lebih baik kita pulang sekarang." Gilang dan Darka pun akhirnya pergi meninggalkan kelas mereka.

***

[Parkiran]

Saat Darka dan Gilang sudah sampai di parkiran. Tak jauh dari pandangan mata mereka. Mereka melihat Darren yang sedang bersenda gurau dengan ketujuh sahabat-sahabatnya.

Setetes air mata mengalir membasahi wajah tampan Darka. "Darren," lirih Darka.

Gilang memberanikan dirinya mendekati Darren, sedangkan Darka hanya berdiri mematung sembari menangis.

"Apa kau akan langsung pulang, Ren?" tanya Jerry.

"Tidak. Aku akan ke Perusahaan ACCENTURE dulu. Ada sesuatu yang ingin aku kerjakan di sana," jawab Darren.

"Dan untuk kalian. Kalau masih punya waktu atau masih punya tenaga, kalian lanjutkan tugas-tugas kalian. Tapi kalau kalian lelah, kalian boleh pulang dan istirahat. Aku tidak mau kalian jatuh sakit."

"Yak! Kau seenaknya saja mengatur kehidupan kami. Sedangkan kau sendiri tidak mempedulikan kesehatanmu," protes Jerry.

"Seratus poin untukmu, Jerry!" seru Darel.

"Benar sekali ucapanmu itu," kata Rehan.

"Mantul.. Mantul.." kata Axel.

Sedangkan Willy, Dylan dan Qenan manggut-manggut.

"Jelaslah aku memperhatikan kalian. Kalian semuakan para kacungku dan para upik abuku. Kalau kalian pada sakit aku bisa kerepotan sendiri mengurus tiga kerjaanku," sahut Darren seenak udelnya.

Ketujuh sahabatnya menatap tajam kearah Darren. Lalu detik kemudian...

PLETAK!

PUK!

BUGH!

BUGH!

GEDEBAG!

GEDEBUG!

Mereka semua menyerang Darren. "Yak, Hentikan! Kalian ingin membunuhku, ya!" teriak Darren.

Mereka semua pun menghentikan aksi mereka. Mereka semua tersenyum bahagia dan juga gemas melihat wajah kesal dan rambut acak-acakan Darren.

"Sialan kalian semua," umpat Darren.

"Hahahahaha." mereka semua tertawa.

Sedangkan Darren sedang merapikan pakaiannya dan rambutnya yang berantakan karena ulah ketujuh sahabatnya itu.

"Ya, ya! Teruslah tertawa," kesal Darren dengan bibir yang digerak-gerakin.

"Hahahahaha." mereka makin tertawa kencang.

Saat Darren ingin membalas ketujuh sahabatnya itu, tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Darren," panggil Gilang

DEG!

Darren terdiam. Darren terkejut saat mendengar suara yang sangat dikenalnya.

GREP!

Darren terkejut saat dirinya di peluk dari belakang. Begitu juga dengan sahabat-sahabatnya. Saat Darren ingin melepaskan pelukan tersebut, Gilang sudah terlebih dahulu bersuara.

"Biarkan seperti ini untuk beberapa menit, Darren!" Gilang berucap tepat di telinga Darren.

"Kakak merindukanmu, Darren. Maafkan Kakak. Maafkan Kakak. Jangan hukum Kakak seperti ini."

Setelah beberapa menit. Darren pun bersuara. "Tolong lepaskan pelukan anda, tuan Gilang! Saya benar-benar tidak nyaman."

DEG!

Hati Gilang benar-benar sakit mendengar penuturan dari Darren. "Darren," lirih Gilang.

Darren menarik kasar tangan Gilang, lalu detik kemudian, Darren mendorong kuat tubuh Gilang.

"Jangan pernah menggangguku. Jangan pernah mengusik kehidupanku. Hidupku sudah bahagia sekarang. Jadi, nyahlah kau dari hadapanku, Gilang Smith!" bentak Darren.

"Darren. Kakak tahu kalau Kakak salah. Dan mungkin kesalahan Kakak ini tidak bisa dimaafkan."

"Nah, itu kau tahu. Tapi kenapa masih saja mengemis maaf dariku. Apa urat malumu udah putus, hah?!" bentak Darren yang menatap tajam Gilang.

"Karena kau adik Kakak. Karena kau adalah Darrendra Smith. Kau adalah putra bungsu dari Erland Faith Smith. Dan kau adalah bagian dari keluarga kami."

BUGH!

"Darren!" teriak sahabat-sahabatnya saat Darren memukul Gilang. Ingatan kejadian enam bulan yang lalu berputar di otaknya.

"Papa benar-benar kecewa padamu Darren. Beginikah caramu bersikap pada kami keluargamu. Apa salah kami Darren," ucap Erland.

"Kalianlah yang sudah membuatku seperti ini!" teriak Darren menatap satu persatu wajah anggota keluarganya, lalu kembali menatap wajah ayahnya "Dan Papa! Sekarang Papa malah menyalahkanku atas sikapku yang seperti ini. Ini semuanya salah Papa. Jangan Papa pikir aku tidak mengetahui apapun yang Papa sembunyikan dariku. Jangan Papa pikir aku tidak menyadari akan sikap Papa padaku selama ini!" teriak Darren.

"Darren. Jaga nada bicaramu. Aku ini adalah Papamu!"

"Kenapa aku harus menjaga nada bicaraku pada anda? Sementara anda tidak pernah menunjukkan rasa sayang dan rasa perhatian anda padaku!" teriak Darren.

"Darren!"

PLAKK!

"Jangan seenaknya saja kau menyelipkan nama marga sialan itu di depan namaku. Selama enam bulan ini aku sudah tidak menggunakan marga sialan itu. Selama enam bulan juga aku bukan adikmu dan bukan bagian dari kalian lagi. Dan aku bukan putra dari laki-laki brengsek itu!" teriak Darren di depan wajah Gilang.

Setelah mengatakan hal itu, Darren pergi meninggalkan Gilang dan juga para sahabatnya. Seketika langkahnya terhenti, dikarenakan Darren berhasil mencekal tangannya.

"LEPASKAN! Bentak Darren. Tapi Gilang makin mengencangkan pegangan tangannya di tangan Darren.

Gilang menarik tangan Darren dan membuat Darren menghadap padanya. Gilang menarik kerah baju Darren. "Jangan pernah menghina Papa. Bagaimana pun dia adalah Papa kandungmu, Darren?! Kau tidak pantas untuk menghinanya!" bentak Gilang.

Darren menarik kuat tangan Gilang yang berada di kerah bajunya, lalu menghempaskannya kasar. Lalu Darren mendorong kuat tubuh Gilang. "CUIH! Darel meludah." Setelah kejadian enam bulan yang lalu. Laki-laki itu bukan lagi Papaku. Laki-laki itu adalah musuhku, termasuk kau dan para saudara-saudaramu. Kau masih ingatkan kata-kataku sebelum aku pergi meninggalkan kediaman keluarga Smith? "

Gilang terkejut atas apa yang dikatakan oleh Darren. Dan seketika ingatan Gilang kembali keenam bulan yang lalu, dimana adik bungsunya pergi meninggalkan rumah.

"Dengarkan aku baik-baik dan jangan pernah kalian lupakan sedikit pun. Mulai detik dan seterusnya namaku Darren bukan Darrendra Smith. Aku akan melepaskan marga Smith di depan namaku karena aku sudah tidak sudi lagi memakainya. Saat aku pergi keluar dari rumah ini kita sudah tidak ada hubungan apapun. Kalian bukan anggota keluargaku dan aku bukan anggota keluarga kalian. Aku memutuskan hubunganku dengan kalian semua. Jadi saat kita bertemu di luar atau di jalanan anggap kita tidak saling mengenal. Aku tidak akan mengusik kehidupan kalian dan aku juga minta pada kalian untuk tidak mengusik kehidupanku." Darren berucap dengan penuh penekanan.

"Aku akan mengingat semua perlakuan kalian hari ini. Dan aku tidak akan pernah melupakannya sampai aku mati. Aku akan buat kalian semua menyesal atas sikap dan perlakuan kalian padaku. Saat kalian mengetahui kebenarannya dan mengetahui siapa pelaku penusukan terhadap tuan Darka dan tuan Melvin, lalu kalian semua menyesal telah menyakitiku dan ingin meminta maaf padaku. Tapi sayangnya semua itu sudah terlambat. Saat hari itu tiba, aku Darren tidak akan pernah memberikan kata maaf pada kalian semua. Mulai hari ini dan seterusnya hatiku telah terkunci rapat. Dan yang ada saat ini adalah kebencian dan dendamku pada kalian!" teriak Darren dingin dan ketus.

Tubuh Darren tersentak ke belakang. Air matanya berlomba-lomba keluar membasahi wajah tampannya.

"Apa sekarang kau sudah ingat, tuan Gilang? Sekarang aku ingatkan padamu jangan mengganggu kehidupanku lagi. Urusi saja keluargamu dan jangan mengurusi orang lain," ucap Darren. Dan setelah itu Darren pun pergi.

Darren menaiki motornya dan memakai helmnya. Kemudian Darren menghidupkan mesin motornya itu.

BRUUMMM!

BRUUMMM!

Darren mengendarai motornya sedikit ngebut. Dan motor yang di kendarai Darren mengarah ke arah dimana Darka berdiri karena arah pulang memang mengarah ke sana. Detik kemudian Darka langsung berdiri di depannya dan menghadang motor Darren.

"Darka!" teriak Gilang.

"Darren!" teriak para sahabatnya.

Terpopuler

Comments

fitria cute🌷🌷🌹🥀

fitria cute🌷🌷🌹🥀

ini juga diganti nama Qenan ok

2024-03-11

0

fitria cute🌷🌷🌹🥀

fitria cute🌷🌷🌹🥀

tulisan mingyu diganti qenan kak

2024-03-11

0

dewi_00

dewi_00

kasian bang darka, disini dia ga tau apa² bangun dari koma tau² adek ny udah ga tinggal dirumah dan lebih nyesek ikut benci dgn dirinya🥺 , padahal yg salah noh tu abang dan keluarga ny yg lain

2023-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kerinduan Darka
2 2. Terpaksa Menolong
3 3. Penyesalan
4 4. Bercerita
5 5. Kekesalan Darren
6 6. Mengingatkan Kembali
7 7. Jatuh Dari Motor
8 8. Kemarahan Dan Kekecewaan Carrisa
9 9. Mengetahui Kondisi Kesehatan Darren
10 10. Mengingat Kembali Kejadian Yang Lalu
11 11. Kerinduan Darren Terhadap Carissa
12 12. Kekesalan Darren Terhadap Sang Bibi
13 13. Kedatangan Salsa
14 14. Membantu Axel
15 15. Sikap Ketus Darren
16 16. Sebuah Bukti
17 17. Ancaman Darren
18 18. Tatapan Kebencian Darren
19 19. Membahas Dalang Penyerangan Rumah Axel
20 20. Ini Salah Kalian, Kenapa Aku Ikut Dibenci?
21 21. Menceritakan
22 22. Tatapan Kebencian
23 23. Mengetahui Dalang Sebenarnya
24 24. Kekhawatiran Darka dan Gilang
25 25. Igauan Darren
26 26. Membasmi Para Tikus
27 27. Perkelahian Darren Dan Davin
28 28. Kembali Terluka
29 Plan B
30 Kembalinya Mantan
31 Kekesalan Rehan
32 Teringat Kembali
33 Penyesalan Terbesar Erland
34 Rasa Khawatir Qenan Dan Willy
35 Kekhawatiran Darka
36 Membahas Kondisi Darren
37 Perdebatan Darka, Gilang dan Keempat Kakaknya
38 Lelang Lukisan
39 Keterkejutan Helena
40 Pertemuan Erland Dan Ketujuh Sahabatnya
41 Keegoisan Davin Dan Andra
42 Koma
43 Luapan Amarah Darka
44 Membahas Kerja Sama
45 Ketakutan Riana
46 Membuat Laporan
47 Amarah Para Kakak Mafia Darren
48 Kebahagiaan Darka
49 Kekecewaan Darren
50 Mama, Aku Merindukanmu
51 Membujuk Darren
52 Penyesalan Davin
53 Ketakutan Darka
54 Rasa Khawatir Anggota Keluarga
55 Keterkejutan Erland
56 Mendapatkan Maaf
57 Kemarahan Darren Dan Jerry
58 Hukuman Untuk Seorang Pengkhianat
59 Rencana Jahat Helena
60 Kebersamaan Darren, Gilang Dan Darka
61 Kekecewaan Dzaky Dan Adnan
62 Kelegaan Erland
63 Sandirwara Darren
64 Rasa Percaya Diri Helena
65 Menjalankan Rencana
66 Rasa Khawatir Axel, Dylan Dan Jerry
67 Ketakutan Erland
68 Sikap Acuh Darren Terhadap Andra
69 Surat Ancaman
70 Kejahilan Darren
71 Keterkejutan Helena
72 Memutuskan membatalkan Kerja Sama
73 Memutuskan Membatalkan Kerja Sama 2
74 Kedatangan Kelima Ketua Mafia
75 Meluapkan Kemarahan
76 Perkataan Kejam Darren
77 Kedatangan Darren Dan Ketujuh Sahabatnya
78 Keterkejutan Helena 2
79 Penyerangan Besar-besaran
80 Kegiatan Baksos
81 Kehangatan Keluarga Brenda
82 Sikap Cuek Darren Terhadap Keempat kakaknya
83 Rasa Penasaran Keluarga Smith Terhadap Brenda
84 Antara Rindu Dan Benci
85 Memulai Rencana
86 Menjadi Ayah Yang Baik
87 Kabar Yang Mengejutkan
88 Menceritakan Kejadian Yang Terjadi
89 Berbaikan
90 Terlalu Percaya Diri
91 Kemarahan Samuel
92 Merencanakan Peperangan
93 Mempersiapkan Peperangan
94 Mempersiapkan Peperangan 2
95 Mempersiapkan Senjata Tempur
96 Pertempuran Besar
97 Perang Besar 2
98 Pertarungan Darren Dan Samuel
99 Pertarungan Kedua Darren Dan Samuel 2
100 Penyesalan Samuel
101 Penyesalan Samuel 2
102 Jatuh Tak Sadarkan Diri
103 Dinyatakan Koma
104 Kekhawatiran Liana
105 Kekesalan Brenda
106 Panggilan Dari Sekutu
107 Membahas Tentang Showroom
108 Kesedihan Dan Penyesalan Samuel
109 Di Dunia Lain
110 Kebahagiaan Celsea
111 Bangun Dari Koma
112 Mempersiapkan Kejutan
113 Kemarahan Darren Dan Ketujuh sahabat-sahabatnya
114 Kemarahan Darren Dan Ketujuh sahabat-sahabatnya 2
115 Kemarahan Keluarga Smith
116 Perasaan Yang Terwakilkan
117 Hukuman
118 Menyelesaikan Hukuman
119 Tatapan Curiga Darren
120 Resmi Menjadi Kekasih
121 Janji Seorang Sahabat
122 Kekesalan Para Sahabat
123 Ancaman Darren Terhadap Rico
124 Menceritakan Kejadian Setelah Lulus SMA
125 Menyelamatkan Dzaky Dan Adnan
126 Serba Salah Jadi Adik Laki-laki
127 Memberikan Senjata Sebagai Pelindung
128 Tamu Tak Diundang
129 Menjadi Adik Laki-laki Yang Patuh
130 Rasa Bersalah Elsa
131 Kekesalan Qenan
132 Kedua Pasangan Misterius
133 Kejahilan Super Dari Qenan
134 Tatapan Curiga Darren
135 Kabar Mengejutkan Dari Jerry Dan Tania
136 Hampir Terungkap
137 Kesedihan Brenda
138 Terungkap Dalang Kecelakaan Antonio
139 Aksi Penculikan
140 Trauma
141 Menceritakan Traumanya Elsa
142 Kabar Terbaru Dari Andrean
143 Menolak Kerja Sama
144 Gangguan Dari Kelompok Jessica
145 Masalah Tak Habis-habisnya
146 Tatapan Khawatir Seorang Ayah
147 Kemarahan Darren Terhadap Jessica
148 Sebuah Keputusan Menghancurkan Segalanya
149 Kembali Kambuh
150 Keterkejutan Brenda
151 Saling Memberikan Ancaman
152 Kecurigaan Darren Dan Ketujuh Sahabat-Sahabatnya
153 Latar Belakang Keluarga Smith
154 Balasan Dari Vania Dan Felisa
155 Kabar Keberhasilan Dari Caleb
156 Perempuan Tak Tahu Malu
157 Menyelesaikan Pekerjaan
158 Mengatur Ulang Rencana
159 Sisi Kejam Caleb Dan Daksa
160 Sumpah Dan Janji Tulus Brenda
161 Amarah Darren Yang Mengerikan
162 Kesedihan Liana Akan Cerita Brenda
163 Menceritakan Tentang Keluarga Jessica
164 Pelukan Hangat Dari Kekasih
165 Panggilan Telepon Dari Darren
166 Kedatangan Charlie Dan Soraya
167 Keberhasilan Charlie Dan Soraya
168 Memulai Permainan
169 Titah Seorang Ibu
170 Dendam Anak-Anaknya Antonio
171 Telepon Dari Rektor
172 Keterkejutan Wanda Dan Teman-Temannya
173 Kencan Dadakan
174 Sebuah Fakta Tentang Kesehatan Darren
175 Informasi Dari Samuel
176 Kemarahan Brenda Dan Ketujuh Sahabat-Sahabatnya
177 Balasan Untuk Orang-Orang Sombong
178 Menceritakan Kejadian Di Mall
179 Traktiran Tertunda
180 Godaan Dari Brenda
181 Membahas Kelicikan Rolando Santa
182 Keributan Di Perusahaan Radeva
183 Balasan Untuk Tukang Bully
184 Peringatan Dan Ancaman Darren
185 Perkataan Menohok Darren
186 Alasan Salsa Menghindari Melvin
187 Kembalinya Geng Motor Vagos
188 Gadis Tak Tahu Malu
189 Tendangan Maut Dari Tania
190 Niat Jahat Valen
191 Kabar Keberhasilan Gilang
192 Air Mata Davin
193 Kata Manis Tapi Menyelekit
194 Ancaman Darren Untuk Valen
195 Pemecatan
196 Menceritakan Kronologi
197 Kesedihan Gadis Kecil
198 Menjadikan Anin Putri Angkat
199 Ciuman Darren Dan Brenda
200 Balasan Dari Salsa
201 Ancaman Darren Terhadap Pamela
202 Melawan Dengan Kata-Kata
203 Dua Pasang Mata
204 Fakta Tentang Kondisi Ibu Kandung Darren
205 Permainan Dimulai
206 Terbongkarnya Kejahatan Keluarga Valencia
207 Pembalasan Darren
208 Amarah Darren Yang Menyeramkan
209 Altar Ego
210 Tendangan Gratis Dari Brenda
211 Karyawan Yang Busuk Hati
212 Membahas Perusahaan ER
213 Iblis Pencabut Nyawa
214 Album Foto
215 Pengganggu Tak Tahu Malu
216 Informasi Dari Willy
217 Video
218 Kemarahan Sisi Lain Dari Darren
219 Terbongkarnya Identitas Manager Keuangan Lama
220 Data Korban Kecelakaan
221 Hinaan Terhadap Erica
222 Hukuman Untuk Gadis Sombong
223 Kemarahan Tuan Manaf
224 Pengusiran
225 Kejadian Tak Terduga
226 Menceritakan Kondisi Jantung Darren
227 Ketakutan Connie
228 Teguran Dari Andra Untuk Soviana
229 Tatapan Kebencian Soviana
230 Tantangan Balapan
231 Berita Menggembirakan Untuk Tania
232 Perkataan Sekaligus Ancaman Dari Darel
233 Terungkapnya Putra Kembar Atalaric
234 Mall
235 Mengibar Bendera Perang
236 Keusilan Dylan
237 Usapan Lembut Dari Sang Ayah
238 Pencarian Dalang Sebenarnya
239 Kedatangan Darren Ke Perusahaan ER
240 Kegagalan Armando
241 Panggilan Serta Kabar Dari Darren
242 Perkataan kejam Kathleen
243 Hukuman Untuk Soviana
244 Membahas Mobil Mewah
245 Kemarahan Jerry Dan Axel
246 Mengajak Kerjasama
247 Pertarungan
248 Kekhawatiran Darren Terhadap Brenda
249 Persahabatan Yang Abadi
250 Drama Seorang Dylan
251 Kabar Menggembirakan
252 Pertemuan Atalaric, Danesh Dengan Elzaro
253 Sebuah Rencana
254 Keributan Di Perusahaan
255 Kerinduan Elzaro
256 Bercerita
257 Membahas Ulang Tahun Perusahaan Accenture
258 Pembicaraan Ayah Dan Anak
259 Membahas Untuk Penyerangan
260 Senjata Makan Tuan
261 Menyelesaikan Masalah
262 Kathleen Radmilo
263 Kabar Bahagia Dari Chico
264 Ide Licik Kathleen
265 Sebuah Fakta
266 Umpatan Kekesalan Darren
267 Pembalasan Kathleen
268 Daniel Dan Bianca
269 Sindiran Willy
270 Sifat Asli Willy
271 Kilas Balik
272 Rencana Darren
273 Kayana
274 Ancaman Dari Willy
275 Menceritakan Masalah Keluarga Kayana
276 Terluka
277 Ketakutan Erland Dan Kesedihan Darren
278 Informasi Dari Enzo
279 Ancaman Elzaro
280 Penyekapan
281 Hinaan Dari Nyonya Raimund
282 Ikatan Batin Darka Dan Darren
283 Maafkan Papa
284 Tangisan Anggota Keluarga
285 Bercerita
286 Mama Tidak Salah
287 Air Mata Kebahagiaan
288 Membantu Kayana
289 Ancaman Gilang
290 Ketakutan Para Pembully
291 Hukuman Untuk Pembully
292 Video
293 Ide Cemerlang Darren
294 Video Call
295 Kemarahan Tak Tertahan
296 Rasa Syukur Gilang
297 Kejahilan Gilang
298 Keterkejutan Rebeca
299 Kemarahan Dario, Radeva dan Anshel
300 Beruang Kutub
301 Kemarahan Riyo Terhadap Rebeca
302 Perusak Suasana
303 Tatapan Tak Suka Darren
304 Delapan Perusahaan Besar Di Dunia
305 Dua Pilihan
306 Panggilan Dari Erika
307 Sang Mantan
308 Perlawanan Kathleen
309 Ketakutan Yocelyn
310 Tembakkan
311 Kabar Mengejutkan Dari Darel
312 Bertanya
313 Mencari Dalang Sebenarnya
314 Berniat Berkunjung
315 Ingin Bertemu Ayah
316 Kejadian Di Alam Bawah Sadar
317 Ledekan Dari Ketiga Ketua Mafia
318 Demo Di Kampus
319 Pembalasan Ketujuh Sahabat Darren
320 Memiliki Kemiripan Cerita
321 Merencanakan Hukuman Untuk Wakil Rektor
322 Kekesalan Elzaro
323 Sebuah Foto
324 Peringatan Dan Ancaman Qenan
325 Sebuah Fakta Mengenai Keluarga Belinda
326 Ancaman Zora
327 Kabar Dari Elzaro
328 Katakutan Wakil Rektor
329 Kekecewaan Qenan
330 Wajah Pasrah Ketujuh Sahabat Darren
331 Tokoh Utama
332 Kekhawatiran Qenan
333 Hubungan Kembali Membaik
334 Pembalasan Bianca Kepada Mantan Sahabat
335 Penyerangan Kediaman Darren
336 Kediaman Penuh Darah
337 Ancaman Deon Dan Kayana
338 Tatapan Kekhawatiran Darren
339 Kemarahan Keluarga Morella
340 Tatapan Jijik Davin
341 Kecelakaan Pesawat
342 Kesedihan Mendalam
343 Sebuah Petunjuk
344 Asal Mula Kejadian Kecelakaan Pesawat
345 Kesedihan Dan Kerinduan Darren
346 Perdebatan Darren Dan Para Orang Tua
347 Aksi Curang Seorang Kasir
348 Perkataan Kejam Bianca
349 Mendapatkan Kabar Jatuhnya Pesawat
350 Rasa Malu Talia
351 Membahas Lokasi Jatuhnya Pesawat
352 Perubahan Sikap Talia
353 Insting Seorang Sahabat
354 Dua Perusuh
355 Pemuda Misterius
356 Jatuh Tak Sadarkan Diri
357 Kemarahan Qenan Dan Willy
358 Kabar Dari Celsea Mengenai Darren
359 Kecurigaan Noe Dan Ziggy
360 Rasa Peduli Ketujuh Sahabat Darren
361 Berhasil Menemukan
362 Kemarahan Pria Misterius
363 Kedatangan Talia
364 Sumpah Dan Janji Agneta
365 Kabar Bahagia Sekaligus Kabar Buruk Dari Devian
366 Munculnya Sosok Rendra
367 Memikirkan Darren
368 Telepon Dari Rolando Santa
369 Membicarakan Tentang Rolando Santa
370 Identitas Palsu
371 Keterkejutan Andra
372 Robby Sang Pelindung
373 Rencana Licik Rolando
374 Kabar Bahagia
375 Menyudahi Sandiwara
376 Pelukan Kerinduan
377 Terbongkar Identitas Asli Erika
378 Merencanakan Penjagaan Ketat Untuk Erica
379 Mengikuti Alur Permainan
380 Keberhasilan Rencana Pertama
381 Rencana Selanjutnya
382 Menyelesaikan Permasalahan
383 Kekalahan Nicko Dilbara
384 Pembicaraan Sehati Antara Darren Dan Rolando
385 Teriakkan Kesakitan Darren
386 Memutuskan Untuk Memeriksakan Diri
387 Telepon Dari Brenda Dan Ketakutan Brenda
388 Kembali Terbaring Di Rumah Sakit
389 Wajah Syok Qenan Dan Rehan
390 Memilih Pergi
391 Kabar Kecelakaan Darren
392 Dukungan Keluarga
393 Ucapan Bijak Dari Sahabat
394 Senyuman Evil Dylan Dan Rehan
395 Aku Askara Bukan Darren
396 Fakta Yang Menyakitkan
397 Tatapan Sedih Para Sahabat
398 Isak Tangis Para Sahabat
399 Rasa Iri Mikko Dan Kenzo
400 Kakak Davin!
401 Kemarahan Yufal
402 Laporan Dari Zee
403 Menceritakan Tentang Laporan Zee
404 Bangunnya Darren Dari Koma
405 Flashback
406 Bantuan Tersenyum Kakek Raymond
407 Kekhawatiran Dan Kerinduan Keluarga Mendez
408 Kebaikan Hati Darren
409 Kata-Kata Penghibur Dan Penyemangat
410 Perang Mulut Antara Darren Vs Monica
411 Masalah Baru Lagi
412 Rasa Putus Asa Darren
413 Chip Yang Tertanam
414 Flashback
415 Kejahilan Andrean
416 Kedatangan Orang Tua Dari Teman Sekolah Adrian Dan Mathew
417 Tembakan Tiba-Tiba
418 Cerita Torry Dan Norris
419 Permasalahan Adrian Dan Mathew Selesai
420 Kedatangan Agra Benjamin
421 Keterkejutan Keluarga Mendez
422 Memutuskan Untuk Berdamai Dengan Masa Lalu
423 Teguran Darren Terhadap Adrian Dan Mathew
424 Memutuskan Untuk Minta Maaf
425 Nasehat Para Kakak Untuk Adrian Dan Mathew
426 Kemarahan Zora
427 Ancaman Darren
428 Ucapan Asal Dylan
429 Kedatangan Steven
430 Menceritakan Tentang Showroom
431 Sosok Rendra
432 Kemarahan Darren Terhadap Tiga Mata-Mata
433 Laporan Dari Tangan Kanan Atalarik
434 Keterkejutan Jerry Mendengar Suara Ramon
435 Amarah Dan Dendam Sosok Rendra
436 Kakak Davin Ingin Meracuniku?
437 Menceritakan Tentang Sosok Asli Darren
438 Mengajak Bergabung
439 Pertemuan Erica Dengan Suster Vazza
440 Keterkejutan Farraz
441 Ucapa Tantangan Darren
442 Pergilah Kau Ke Neraka
443 Kembalilah Brian
444 Ketakutan Erland Dan Pelukan Hangat Brian
445 Demam
446 Keusilan Agneta
447 Kata-Kata Penghibur Dari Para Sahabat
448 Mahasiswa Baru
449 Membahas Keberangkatan Touring
450 Manusia Pucat
451 Mengingat Kejadian Di Masa Lalu
452 Ketakutan Andra Akan Pernikahan
453 Keberangkatan Touring
454 Ucapan Dan Ancaman Jonathan
455 Informasi Dari Farraz Tentang Lokasi Touring
456 Kedatangan Para Kakak
457 Teriak Histeris Darka
458 Rendra!
459 Kecurigaan Para Ketua Mafia
460 Sudah Terlambat. Ucapkan Selamat Tinggal
461 Ancaman Menakutkan Darren
462 Mengambil Keputusan
463 Menyalahkan Diri Sendiri
464 Kedatangan Keluarga Radmilo Sekaligus Kabar Bahagia
465 Kepulangan Darren Dan Nandito
466 Kemarahan Dan Ancaman Darren
467 Rencana Licik Dzaky Dan Adnan
468 Video Call
469 Rekaman Pembicaraan Irfan Dan Kelima Temannya
470 Isakan Serta Ketakutan Vania Dan Tania
471 Menceritakan Tentang Video Tersebut
472 Menceritakan Kejadian Di Parkiran Cafe
473 Kejutan Dari Dzaky Dan Adnan
474 Ucapan Serta Ancaman Elzaro
475 Janji Tulus Davin Terhadap Darren
476 Kemarahan Darren Terhadap Irfan
477 Rencana Elzaro Untuk Membantu Saskia
478 Ancaman Seorang Ziggy
479 Mengeluh
480 Informasi Dari Fito Mengenai Erica, Vania Dan Tania
481 Pembalasan Darren, Qenan, Willy, Axel, Jerry, Dylan, Darel dan Rehan
482 Cerita Erica
483 Janji Darren Terhadap Erica
484 Hukuman Dan Ancaman
485 Obrolan Kakak Dan Adik
486 Masuk Sekolah Lagi
487 Menolong Camila
488 Telepon Dari Mayang
489 Menyelesaikan Masalah Saskia
490 Pekan Perkenalan Kampus
491 Kejahilan Erica
492 Balasan Dari Carinna
493 Membantu Carinna, Ibunya Samuel
494 Permohonan Anthony Dan Emily
495 Kata Penghibur Dari Brenda Dan Vania
496 Tiga Tamu Wanita
497 Kebahagiaan Zora
498 Sifat Lupa Darka Dan Kata Bijak Darren
499 Pelukan Saudara Sepupu
500 Pesan Video
501 Anak Kuliahan Tapi Otak Karatan
502 Marco
503 Pencarian
504 Sejujurnya Aku Butuh Bantuan
505 Sebuah Bukti Pelaku
506 Peringatan Dari Darren
507 Rencana Pertama Dan Kedua
508 Target Yang Dicari
509 Menceritakan Altar Ego Darren
510 Amputasi
511 Telepon Sekaligus Cerita Dari Dito
512 Tatapan Khawatir Para Kakak
513 Kabar Gembira Dari Ziggy
514 Menceritakan Alasan Darren Melakukan Pembalasan
515 Hukuman Yang Cocok Adalah Penjara
516 Merekam Diam-Diam
517 Ucapan Sekaligus Perintah Dari Darren
518 Rencana Jahat Colin
519 Kesepuluh Pemesan Mobil
520 Membuat Darren Tunduk
521 Perdebatan Darren Dan Ivan
522 Bukan Aku, Tapi Anaknya!
523 Kebahagiaan Colin
524 Berebutan Remote Tv
525 Sikap Percaya Diri Colin
526 Peringatan Dan Ancaman Darren
527 Aku Bukan Orang Asing
528 Informasi Dari Darren Untuk Danar
529 Menggagalkan Rencana Jahat
530 Ketakutan Nindi
531 Keterkejutan Sekaligus Ketakutan Colin
532 Ucapan Dan Ancaman Danar
533 Maafkan Kami! Ampuni Kami!
534 Kesepakatan Darren Dan Andra
535 Jika Lo Bukan Bapak-Bapak. Lo Sudah Tinggal Nama
536 Jauhi Kakak Gue
537 Kesungguhan Dan Ketulusan Hati Veranita
538 Kekhawatiran Terhadap Qenan Dan Willy
539 Telepon Dari Kayana
540 Ucapan Sekaligus Ancaman Brenda
541 Apa Yang Terjadi Dengan Qenan Dan Willy?
542 Ada Hubungannya Dengan Kejadian Sabotase
543 Kata Penyemangat Dari Para Kakak
544 Aku Tidak Pernah Mengusikmu
545 Pesan WhatsApp
546 Akhirnya, Aku Menemukanmu!
547 Penyerangan
548 Berhasil Menemukan
549 Dimana Bos Kalian?
550 Kemarahan Ketujuh Sahabat-Sahabatnya Darren
551 Tangisan Darka Dan Janji Andra
552 Flashback Veranita (1)
553 Flashback Veranita (2)
554 Menolak Untuk Menjenguk
555 Trik Jitu Erica
556 Undangan Peresmian Perusahaan
557 Ketakutan Keluarga Latjuba
558 Disini Aku Yang Paling Tertekan
559 Rehan Memilih Aku Atau Tidak Dua-Duanya
560 Ucapan Dan Ancaman Rehan
561 Keterkejutannya Para Tamu Undangan
562 Memberikan Hukuman
563 Keterkejutan Celia Akan Informasi Dari Wulan
564 Cerita Wulan Tentang Keluarga Latjuba
565 Rasa Penasaran Darren
566 Menceritakan Alasan Karyawan Hotel Menerima Suap
567 Jeritan Kemarahan Winka
568 Teriakan Permohonan
569 Kata Penghibur
570 Keinginan Erica Dan Janji Vazza
571 Pertolongan Veranita
572 Ucapan Dan Ancaman Dzaky
573 Nasehat Dari Darren
574 Rasa Sedih Dan Rasa Bersalah Adnan
575 Perempuan Penipu
576 Lima Perjanjian Dan Darren
577 Aku Sudah Tahu Siapa Pelakunya
578 Terbongkarnya Status Mona
579 Kemarahan Rendra Terhadap Mona
580 Keterkejutan Serta Ketakutan Alia
581 Kemarahan Adnan
582 Obrolan Darren Dan Baren Di Telepon
583 Cerita Dari Arga
584 Akhirnya Aku Menemukanmu, Nanan!
585 Kamu Selingkuh, Ya?
586 Keterkejutan Darren Akan Cerita Baren
587 Kedatangan Raka Dan Keluarga Mahendra
588 Pertemuan Adan Dengan Keluarga Mahendra
589 Terungkapnya Kejahatan Alia Dahlan
590 Dua Pemuda Misterius
591 Hukuman Seumur Hidup Di Penjara
592 Penangkapan Danar
593 Selamat Ulang Tahun
594 Keracunan
595 Meminta Bantuan Kakak Mafia
596 Pembalasan Dari Zea
Episodes

Updated 596 Episodes

1
1. Kerinduan Darka
2
2. Terpaksa Menolong
3
3. Penyesalan
4
4. Bercerita
5
5. Kekesalan Darren
6
6. Mengingatkan Kembali
7
7. Jatuh Dari Motor
8
8. Kemarahan Dan Kekecewaan Carrisa
9
9. Mengetahui Kondisi Kesehatan Darren
10
10. Mengingat Kembali Kejadian Yang Lalu
11
11. Kerinduan Darren Terhadap Carissa
12
12. Kekesalan Darren Terhadap Sang Bibi
13
13. Kedatangan Salsa
14
14. Membantu Axel
15
15. Sikap Ketus Darren
16
16. Sebuah Bukti
17
17. Ancaman Darren
18
18. Tatapan Kebencian Darren
19
19. Membahas Dalang Penyerangan Rumah Axel
20
20. Ini Salah Kalian, Kenapa Aku Ikut Dibenci?
21
21. Menceritakan
22
22. Tatapan Kebencian
23
23. Mengetahui Dalang Sebenarnya
24
24. Kekhawatiran Darka dan Gilang
25
25. Igauan Darren
26
26. Membasmi Para Tikus
27
27. Perkelahian Darren Dan Davin
28
28. Kembali Terluka
29
Plan B
30
Kembalinya Mantan
31
Kekesalan Rehan
32
Teringat Kembali
33
Penyesalan Terbesar Erland
34
Rasa Khawatir Qenan Dan Willy
35
Kekhawatiran Darka
36
Membahas Kondisi Darren
37
Perdebatan Darka, Gilang dan Keempat Kakaknya
38
Lelang Lukisan
39
Keterkejutan Helena
40
Pertemuan Erland Dan Ketujuh Sahabatnya
41
Keegoisan Davin Dan Andra
42
Koma
43
Luapan Amarah Darka
44
Membahas Kerja Sama
45
Ketakutan Riana
46
Membuat Laporan
47
Amarah Para Kakak Mafia Darren
48
Kebahagiaan Darka
49
Kekecewaan Darren
50
Mama, Aku Merindukanmu
51
Membujuk Darren
52
Penyesalan Davin
53
Ketakutan Darka
54
Rasa Khawatir Anggota Keluarga
55
Keterkejutan Erland
56
Mendapatkan Maaf
57
Kemarahan Darren Dan Jerry
58
Hukuman Untuk Seorang Pengkhianat
59
Rencana Jahat Helena
60
Kebersamaan Darren, Gilang Dan Darka
61
Kekecewaan Dzaky Dan Adnan
62
Kelegaan Erland
63
Sandirwara Darren
64
Rasa Percaya Diri Helena
65
Menjalankan Rencana
66
Rasa Khawatir Axel, Dylan Dan Jerry
67
Ketakutan Erland
68
Sikap Acuh Darren Terhadap Andra
69
Surat Ancaman
70
Kejahilan Darren
71
Keterkejutan Helena
72
Memutuskan membatalkan Kerja Sama
73
Memutuskan Membatalkan Kerja Sama 2
74
Kedatangan Kelima Ketua Mafia
75
Meluapkan Kemarahan
76
Perkataan Kejam Darren
77
Kedatangan Darren Dan Ketujuh Sahabatnya
78
Keterkejutan Helena 2
79
Penyerangan Besar-besaran
80
Kegiatan Baksos
81
Kehangatan Keluarga Brenda
82
Sikap Cuek Darren Terhadap Keempat kakaknya
83
Rasa Penasaran Keluarga Smith Terhadap Brenda
84
Antara Rindu Dan Benci
85
Memulai Rencana
86
Menjadi Ayah Yang Baik
87
Kabar Yang Mengejutkan
88
Menceritakan Kejadian Yang Terjadi
89
Berbaikan
90
Terlalu Percaya Diri
91
Kemarahan Samuel
92
Merencanakan Peperangan
93
Mempersiapkan Peperangan
94
Mempersiapkan Peperangan 2
95
Mempersiapkan Senjata Tempur
96
Pertempuran Besar
97
Perang Besar 2
98
Pertarungan Darren Dan Samuel
99
Pertarungan Kedua Darren Dan Samuel 2
100
Penyesalan Samuel
101
Penyesalan Samuel 2
102
Jatuh Tak Sadarkan Diri
103
Dinyatakan Koma
104
Kekhawatiran Liana
105
Kekesalan Brenda
106
Panggilan Dari Sekutu
107
Membahas Tentang Showroom
108
Kesedihan Dan Penyesalan Samuel
109
Di Dunia Lain
110
Kebahagiaan Celsea
111
Bangun Dari Koma
112
Mempersiapkan Kejutan
113
Kemarahan Darren Dan Ketujuh sahabat-sahabatnya
114
Kemarahan Darren Dan Ketujuh sahabat-sahabatnya 2
115
Kemarahan Keluarga Smith
116
Perasaan Yang Terwakilkan
117
Hukuman
118
Menyelesaikan Hukuman
119
Tatapan Curiga Darren
120
Resmi Menjadi Kekasih
121
Janji Seorang Sahabat
122
Kekesalan Para Sahabat
123
Ancaman Darren Terhadap Rico
124
Menceritakan Kejadian Setelah Lulus SMA
125
Menyelamatkan Dzaky Dan Adnan
126
Serba Salah Jadi Adik Laki-laki
127
Memberikan Senjata Sebagai Pelindung
128
Tamu Tak Diundang
129
Menjadi Adik Laki-laki Yang Patuh
130
Rasa Bersalah Elsa
131
Kekesalan Qenan
132
Kedua Pasangan Misterius
133
Kejahilan Super Dari Qenan
134
Tatapan Curiga Darren
135
Kabar Mengejutkan Dari Jerry Dan Tania
136
Hampir Terungkap
137
Kesedihan Brenda
138
Terungkap Dalang Kecelakaan Antonio
139
Aksi Penculikan
140
Trauma
141
Menceritakan Traumanya Elsa
142
Kabar Terbaru Dari Andrean
143
Menolak Kerja Sama
144
Gangguan Dari Kelompok Jessica
145
Masalah Tak Habis-habisnya
146
Tatapan Khawatir Seorang Ayah
147
Kemarahan Darren Terhadap Jessica
148
Sebuah Keputusan Menghancurkan Segalanya
149
Kembali Kambuh
150
Keterkejutan Brenda
151
Saling Memberikan Ancaman
152
Kecurigaan Darren Dan Ketujuh Sahabat-Sahabatnya
153
Latar Belakang Keluarga Smith
154
Balasan Dari Vania Dan Felisa
155
Kabar Keberhasilan Dari Caleb
156
Perempuan Tak Tahu Malu
157
Menyelesaikan Pekerjaan
158
Mengatur Ulang Rencana
159
Sisi Kejam Caleb Dan Daksa
160
Sumpah Dan Janji Tulus Brenda
161
Amarah Darren Yang Mengerikan
162
Kesedihan Liana Akan Cerita Brenda
163
Menceritakan Tentang Keluarga Jessica
164
Pelukan Hangat Dari Kekasih
165
Panggilan Telepon Dari Darren
166
Kedatangan Charlie Dan Soraya
167
Keberhasilan Charlie Dan Soraya
168
Memulai Permainan
169
Titah Seorang Ibu
170
Dendam Anak-Anaknya Antonio
171
Telepon Dari Rektor
172
Keterkejutan Wanda Dan Teman-Temannya
173
Kencan Dadakan
174
Sebuah Fakta Tentang Kesehatan Darren
175
Informasi Dari Samuel
176
Kemarahan Brenda Dan Ketujuh Sahabat-Sahabatnya
177
Balasan Untuk Orang-Orang Sombong
178
Menceritakan Kejadian Di Mall
179
Traktiran Tertunda
180
Godaan Dari Brenda
181
Membahas Kelicikan Rolando Santa
182
Keributan Di Perusahaan Radeva
183
Balasan Untuk Tukang Bully
184
Peringatan Dan Ancaman Darren
185
Perkataan Menohok Darren
186
Alasan Salsa Menghindari Melvin
187
Kembalinya Geng Motor Vagos
188
Gadis Tak Tahu Malu
189
Tendangan Maut Dari Tania
190
Niat Jahat Valen
191
Kabar Keberhasilan Gilang
192
Air Mata Davin
193
Kata Manis Tapi Menyelekit
194
Ancaman Darren Untuk Valen
195
Pemecatan
196
Menceritakan Kronologi
197
Kesedihan Gadis Kecil
198
Menjadikan Anin Putri Angkat
199
Ciuman Darren Dan Brenda
200
Balasan Dari Salsa
201
Ancaman Darren Terhadap Pamela
202
Melawan Dengan Kata-Kata
203
Dua Pasang Mata
204
Fakta Tentang Kondisi Ibu Kandung Darren
205
Permainan Dimulai
206
Terbongkarnya Kejahatan Keluarga Valencia
207
Pembalasan Darren
208
Amarah Darren Yang Menyeramkan
209
Altar Ego
210
Tendangan Gratis Dari Brenda
211
Karyawan Yang Busuk Hati
212
Membahas Perusahaan ER
213
Iblis Pencabut Nyawa
214
Album Foto
215
Pengganggu Tak Tahu Malu
216
Informasi Dari Willy
217
Video
218
Kemarahan Sisi Lain Dari Darren
219
Terbongkarnya Identitas Manager Keuangan Lama
220
Data Korban Kecelakaan
221
Hinaan Terhadap Erica
222
Hukuman Untuk Gadis Sombong
223
Kemarahan Tuan Manaf
224
Pengusiran
225
Kejadian Tak Terduga
226
Menceritakan Kondisi Jantung Darren
227
Ketakutan Connie
228
Teguran Dari Andra Untuk Soviana
229
Tatapan Kebencian Soviana
230
Tantangan Balapan
231
Berita Menggembirakan Untuk Tania
232
Perkataan Sekaligus Ancaman Dari Darel
233
Terungkapnya Putra Kembar Atalaric
234
Mall
235
Mengibar Bendera Perang
236
Keusilan Dylan
237
Usapan Lembut Dari Sang Ayah
238
Pencarian Dalang Sebenarnya
239
Kedatangan Darren Ke Perusahaan ER
240
Kegagalan Armando
241
Panggilan Serta Kabar Dari Darren
242
Perkataan kejam Kathleen
243
Hukuman Untuk Soviana
244
Membahas Mobil Mewah
245
Kemarahan Jerry Dan Axel
246
Mengajak Kerjasama
247
Pertarungan
248
Kekhawatiran Darren Terhadap Brenda
249
Persahabatan Yang Abadi
250
Drama Seorang Dylan
251
Kabar Menggembirakan
252
Pertemuan Atalaric, Danesh Dengan Elzaro
253
Sebuah Rencana
254
Keributan Di Perusahaan
255
Kerinduan Elzaro
256
Bercerita
257
Membahas Ulang Tahun Perusahaan Accenture
258
Pembicaraan Ayah Dan Anak
259
Membahas Untuk Penyerangan
260
Senjata Makan Tuan
261
Menyelesaikan Masalah
262
Kathleen Radmilo
263
Kabar Bahagia Dari Chico
264
Ide Licik Kathleen
265
Sebuah Fakta
266
Umpatan Kekesalan Darren
267
Pembalasan Kathleen
268
Daniel Dan Bianca
269
Sindiran Willy
270
Sifat Asli Willy
271
Kilas Balik
272
Rencana Darren
273
Kayana
274
Ancaman Dari Willy
275
Menceritakan Masalah Keluarga Kayana
276
Terluka
277
Ketakutan Erland Dan Kesedihan Darren
278
Informasi Dari Enzo
279
Ancaman Elzaro
280
Penyekapan
281
Hinaan Dari Nyonya Raimund
282
Ikatan Batin Darka Dan Darren
283
Maafkan Papa
284
Tangisan Anggota Keluarga
285
Bercerita
286
Mama Tidak Salah
287
Air Mata Kebahagiaan
288
Membantu Kayana
289
Ancaman Gilang
290
Ketakutan Para Pembully
291
Hukuman Untuk Pembully
292
Video
293
Ide Cemerlang Darren
294
Video Call
295
Kemarahan Tak Tertahan
296
Rasa Syukur Gilang
297
Kejahilan Gilang
298
Keterkejutan Rebeca
299
Kemarahan Dario, Radeva dan Anshel
300
Beruang Kutub
301
Kemarahan Riyo Terhadap Rebeca
302
Perusak Suasana
303
Tatapan Tak Suka Darren
304
Delapan Perusahaan Besar Di Dunia
305
Dua Pilihan
306
Panggilan Dari Erika
307
Sang Mantan
308
Perlawanan Kathleen
309
Ketakutan Yocelyn
310
Tembakkan
311
Kabar Mengejutkan Dari Darel
312
Bertanya
313
Mencari Dalang Sebenarnya
314
Berniat Berkunjung
315
Ingin Bertemu Ayah
316
Kejadian Di Alam Bawah Sadar
317
Ledekan Dari Ketiga Ketua Mafia
318
Demo Di Kampus
319
Pembalasan Ketujuh Sahabat Darren
320
Memiliki Kemiripan Cerita
321
Merencanakan Hukuman Untuk Wakil Rektor
322
Kekesalan Elzaro
323
Sebuah Foto
324
Peringatan Dan Ancaman Qenan
325
Sebuah Fakta Mengenai Keluarga Belinda
326
Ancaman Zora
327
Kabar Dari Elzaro
328
Katakutan Wakil Rektor
329
Kekecewaan Qenan
330
Wajah Pasrah Ketujuh Sahabat Darren
331
Tokoh Utama
332
Kekhawatiran Qenan
333
Hubungan Kembali Membaik
334
Pembalasan Bianca Kepada Mantan Sahabat
335
Penyerangan Kediaman Darren
336
Kediaman Penuh Darah
337
Ancaman Deon Dan Kayana
338
Tatapan Kekhawatiran Darren
339
Kemarahan Keluarga Morella
340
Tatapan Jijik Davin
341
Kecelakaan Pesawat
342
Kesedihan Mendalam
343
Sebuah Petunjuk
344
Asal Mula Kejadian Kecelakaan Pesawat
345
Kesedihan Dan Kerinduan Darren
346
Perdebatan Darren Dan Para Orang Tua
347
Aksi Curang Seorang Kasir
348
Perkataan Kejam Bianca
349
Mendapatkan Kabar Jatuhnya Pesawat
350
Rasa Malu Talia
351
Membahas Lokasi Jatuhnya Pesawat
352
Perubahan Sikap Talia
353
Insting Seorang Sahabat
354
Dua Perusuh
355
Pemuda Misterius
356
Jatuh Tak Sadarkan Diri
357
Kemarahan Qenan Dan Willy
358
Kabar Dari Celsea Mengenai Darren
359
Kecurigaan Noe Dan Ziggy
360
Rasa Peduli Ketujuh Sahabat Darren
361
Berhasil Menemukan
362
Kemarahan Pria Misterius
363
Kedatangan Talia
364
Sumpah Dan Janji Agneta
365
Kabar Bahagia Sekaligus Kabar Buruk Dari Devian
366
Munculnya Sosok Rendra
367
Memikirkan Darren
368
Telepon Dari Rolando Santa
369
Membicarakan Tentang Rolando Santa
370
Identitas Palsu
371
Keterkejutan Andra
372
Robby Sang Pelindung
373
Rencana Licik Rolando
374
Kabar Bahagia
375
Menyudahi Sandiwara
376
Pelukan Kerinduan
377
Terbongkar Identitas Asli Erika
378
Merencanakan Penjagaan Ketat Untuk Erica
379
Mengikuti Alur Permainan
380
Keberhasilan Rencana Pertama
381
Rencana Selanjutnya
382
Menyelesaikan Permasalahan
383
Kekalahan Nicko Dilbara
384
Pembicaraan Sehati Antara Darren Dan Rolando
385
Teriakkan Kesakitan Darren
386
Memutuskan Untuk Memeriksakan Diri
387
Telepon Dari Brenda Dan Ketakutan Brenda
388
Kembali Terbaring Di Rumah Sakit
389
Wajah Syok Qenan Dan Rehan
390
Memilih Pergi
391
Kabar Kecelakaan Darren
392
Dukungan Keluarga
393
Ucapan Bijak Dari Sahabat
394
Senyuman Evil Dylan Dan Rehan
395
Aku Askara Bukan Darren
396
Fakta Yang Menyakitkan
397
Tatapan Sedih Para Sahabat
398
Isak Tangis Para Sahabat
399
Rasa Iri Mikko Dan Kenzo
400
Kakak Davin!
401
Kemarahan Yufal
402
Laporan Dari Zee
403
Menceritakan Tentang Laporan Zee
404
Bangunnya Darren Dari Koma
405
Flashback
406
Bantuan Tersenyum Kakek Raymond
407
Kekhawatiran Dan Kerinduan Keluarga Mendez
408
Kebaikan Hati Darren
409
Kata-Kata Penghibur Dan Penyemangat
410
Perang Mulut Antara Darren Vs Monica
411
Masalah Baru Lagi
412
Rasa Putus Asa Darren
413
Chip Yang Tertanam
414
Flashback
415
Kejahilan Andrean
416
Kedatangan Orang Tua Dari Teman Sekolah Adrian Dan Mathew
417
Tembakan Tiba-Tiba
418
Cerita Torry Dan Norris
419
Permasalahan Adrian Dan Mathew Selesai
420
Kedatangan Agra Benjamin
421
Keterkejutan Keluarga Mendez
422
Memutuskan Untuk Berdamai Dengan Masa Lalu
423
Teguran Darren Terhadap Adrian Dan Mathew
424
Memutuskan Untuk Minta Maaf
425
Nasehat Para Kakak Untuk Adrian Dan Mathew
426
Kemarahan Zora
427
Ancaman Darren
428
Ucapan Asal Dylan
429
Kedatangan Steven
430
Menceritakan Tentang Showroom
431
Sosok Rendra
432
Kemarahan Darren Terhadap Tiga Mata-Mata
433
Laporan Dari Tangan Kanan Atalarik
434
Keterkejutan Jerry Mendengar Suara Ramon
435
Amarah Dan Dendam Sosok Rendra
436
Kakak Davin Ingin Meracuniku?
437
Menceritakan Tentang Sosok Asli Darren
438
Mengajak Bergabung
439
Pertemuan Erica Dengan Suster Vazza
440
Keterkejutan Farraz
441
Ucapa Tantangan Darren
442
Pergilah Kau Ke Neraka
443
Kembalilah Brian
444
Ketakutan Erland Dan Pelukan Hangat Brian
445
Demam
446
Keusilan Agneta
447
Kata-Kata Penghibur Dari Para Sahabat
448
Mahasiswa Baru
449
Membahas Keberangkatan Touring
450
Manusia Pucat
451
Mengingat Kejadian Di Masa Lalu
452
Ketakutan Andra Akan Pernikahan
453
Keberangkatan Touring
454
Ucapan Dan Ancaman Jonathan
455
Informasi Dari Farraz Tentang Lokasi Touring
456
Kedatangan Para Kakak
457
Teriak Histeris Darka
458
Rendra!
459
Kecurigaan Para Ketua Mafia
460
Sudah Terlambat. Ucapkan Selamat Tinggal
461
Ancaman Menakutkan Darren
462
Mengambil Keputusan
463
Menyalahkan Diri Sendiri
464
Kedatangan Keluarga Radmilo Sekaligus Kabar Bahagia
465
Kepulangan Darren Dan Nandito
466
Kemarahan Dan Ancaman Darren
467
Rencana Licik Dzaky Dan Adnan
468
Video Call
469
Rekaman Pembicaraan Irfan Dan Kelima Temannya
470
Isakan Serta Ketakutan Vania Dan Tania
471
Menceritakan Tentang Video Tersebut
472
Menceritakan Kejadian Di Parkiran Cafe
473
Kejutan Dari Dzaky Dan Adnan
474
Ucapan Serta Ancaman Elzaro
475
Janji Tulus Davin Terhadap Darren
476
Kemarahan Darren Terhadap Irfan
477
Rencana Elzaro Untuk Membantu Saskia
478
Ancaman Seorang Ziggy
479
Mengeluh
480
Informasi Dari Fito Mengenai Erica, Vania Dan Tania
481
Pembalasan Darren, Qenan, Willy, Axel, Jerry, Dylan, Darel dan Rehan
482
Cerita Erica
483
Janji Darren Terhadap Erica
484
Hukuman Dan Ancaman
485
Obrolan Kakak Dan Adik
486
Masuk Sekolah Lagi
487
Menolong Camila
488
Telepon Dari Mayang
489
Menyelesaikan Masalah Saskia
490
Pekan Perkenalan Kampus
491
Kejahilan Erica
492
Balasan Dari Carinna
493
Membantu Carinna, Ibunya Samuel
494
Permohonan Anthony Dan Emily
495
Kata Penghibur Dari Brenda Dan Vania
496
Tiga Tamu Wanita
497
Kebahagiaan Zora
498
Sifat Lupa Darka Dan Kata Bijak Darren
499
Pelukan Saudara Sepupu
500
Pesan Video
501
Anak Kuliahan Tapi Otak Karatan
502
Marco
503
Pencarian
504
Sejujurnya Aku Butuh Bantuan
505
Sebuah Bukti Pelaku
506
Peringatan Dari Darren
507
Rencana Pertama Dan Kedua
508
Target Yang Dicari
509
Menceritakan Altar Ego Darren
510
Amputasi
511
Telepon Sekaligus Cerita Dari Dito
512
Tatapan Khawatir Para Kakak
513
Kabar Gembira Dari Ziggy
514
Menceritakan Alasan Darren Melakukan Pembalasan
515
Hukuman Yang Cocok Adalah Penjara
516
Merekam Diam-Diam
517
Ucapan Sekaligus Perintah Dari Darren
518
Rencana Jahat Colin
519
Kesepuluh Pemesan Mobil
520
Membuat Darren Tunduk
521
Perdebatan Darren Dan Ivan
522
Bukan Aku, Tapi Anaknya!
523
Kebahagiaan Colin
524
Berebutan Remote Tv
525
Sikap Percaya Diri Colin
526
Peringatan Dan Ancaman Darren
527
Aku Bukan Orang Asing
528
Informasi Dari Darren Untuk Danar
529
Menggagalkan Rencana Jahat
530
Ketakutan Nindi
531
Keterkejutan Sekaligus Ketakutan Colin
532
Ucapan Dan Ancaman Danar
533
Maafkan Kami! Ampuni Kami!
534
Kesepakatan Darren Dan Andra
535
Jika Lo Bukan Bapak-Bapak. Lo Sudah Tinggal Nama
536
Jauhi Kakak Gue
537
Kesungguhan Dan Ketulusan Hati Veranita
538
Kekhawatiran Terhadap Qenan Dan Willy
539
Telepon Dari Kayana
540
Ucapan Sekaligus Ancaman Brenda
541
Apa Yang Terjadi Dengan Qenan Dan Willy?
542
Ada Hubungannya Dengan Kejadian Sabotase
543
Kata Penyemangat Dari Para Kakak
544
Aku Tidak Pernah Mengusikmu
545
Pesan WhatsApp
546
Akhirnya, Aku Menemukanmu!
547
Penyerangan
548
Berhasil Menemukan
549
Dimana Bos Kalian?
550
Kemarahan Ketujuh Sahabat-Sahabatnya Darren
551
Tangisan Darka Dan Janji Andra
552
Flashback Veranita (1)
553
Flashback Veranita (2)
554
Menolak Untuk Menjenguk
555
Trik Jitu Erica
556
Undangan Peresmian Perusahaan
557
Ketakutan Keluarga Latjuba
558
Disini Aku Yang Paling Tertekan
559
Rehan Memilih Aku Atau Tidak Dua-Duanya
560
Ucapan Dan Ancaman Rehan
561
Keterkejutannya Para Tamu Undangan
562
Memberikan Hukuman
563
Keterkejutan Celia Akan Informasi Dari Wulan
564
Cerita Wulan Tentang Keluarga Latjuba
565
Rasa Penasaran Darren
566
Menceritakan Alasan Karyawan Hotel Menerima Suap
567
Jeritan Kemarahan Winka
568
Teriakan Permohonan
569
Kata Penghibur
570
Keinginan Erica Dan Janji Vazza
571
Pertolongan Veranita
572
Ucapan Dan Ancaman Dzaky
573
Nasehat Dari Darren
574
Rasa Sedih Dan Rasa Bersalah Adnan
575
Perempuan Penipu
576
Lima Perjanjian Dan Darren
577
Aku Sudah Tahu Siapa Pelakunya
578
Terbongkarnya Status Mona
579
Kemarahan Rendra Terhadap Mona
580
Keterkejutan Serta Ketakutan Alia
581
Kemarahan Adnan
582
Obrolan Darren Dan Baren Di Telepon
583
Cerita Dari Arga
584
Akhirnya Aku Menemukanmu, Nanan!
585
Kamu Selingkuh, Ya?
586
Keterkejutan Darren Akan Cerita Baren
587
Kedatangan Raka Dan Keluarga Mahendra
588
Pertemuan Adan Dengan Keluarga Mahendra
589
Terungkapnya Kejahatan Alia Dahlan
590
Dua Pemuda Misterius
591
Hukuman Seumur Hidup Di Penjara
592
Penangkapan Danar
593
Selamat Ulang Tahun
594
Keracunan
595
Meminta Bantuan Kakak Mafia
596
Pembalasan Dari Zea

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!