Sejak kepergian Gayatri, Adrika berusaha membesarkan Chandrama seorang diri, nun sangat sulit, Adrika tidak mungkin meminta tolong pada Cynthia, cynthia juga sudah cukup sibuk dengan putrinya. Adrika pun mengambil cuti tahunannya, ia harus memikirkan bagaimana kelanjutannya menjaga Chandrama kecil, bagaimana pun juga Chandrama butuh perhatian extra.
Jagadta selalu mengunjungi Chandrama, Adrika tak melarang karna Gayatri juga menitipkan Chandrama pada Jagadta.
Ada apa? kenapa kamu melamun...tanya Jagadta.
Maaf bisakah kita mengajukan adopsi atas Chandrama?? Aku tidak ingin ada hal tak diinginkan terjadi nantinya, Aku harus menjamin keberadaan Chandrama... ucap Adrika serius.
mmm...tentu, aku sudah mengurus semuanya...ucap Jagadta.
Kamu gak kerja...tanya Jagadta
mmm... mengambil cuti tahunan ku... sahutnya
mm Adrika...bagaimana jika kita tinggal bersama...(adrika menatap tajam jagadta).. maksudku dengan kita tinggal bersama, kita bisa berbagi tugas dalam menjaganya, lagi pula bukankah kamu tidak percaya orang lain dalam menjaga chandrama....ucap Jagadta
Selain itu bukankah sebaiknya kamu berhenti bekerja, untuk menjaga Chandrama sepenuhnya bukankah kamu perlu ada disampingnya sebanyak mungkin... lagi pula kamu istriku, aku bisa menafkahi kalian... ucap Jagadta hati-hati ia tak ingin membuat Adrika terusik egonya.
Adrika terdiam, Jagadta tak lagi bicara.
Sorenya....
Akan aku fikirkan...ucap Adrika saat Jagadta mau kembali ke apartemennya.
Terimakasih...ucap Jagadta lalu pergi ke apartemennya.
Farhad, Apa Rumah yang aku beli 5 bulan lalu sudah selesai di renovasi??...tanya Jagadta
Sudah 95% tuan...ucap farhad yang baru saja sampai dirumahnya.
Baik...pastikan semuanya sesuai dengan desainku... aku ingin anak dan istriku nyaman disana...ucap Jagadta.
Baik tuan...ah..dokumen adopsinya sudah selesai dan sudah di setujui, mungkin lusa dokumen persetujuannya akan rampung...ucap Farhad.
Baik, kerja bagus...ucap Jagadta lalu mematikan hpnya.
****
Kamu yakin Dri...tanya Anggara selaku Presdir di Perusahaan tempat Adrika mengabdi.
Bukankah menjadi PD adalah imipianmu... tambah Anggara.
Ya impian yang sengaja ku tumbuhkan karna ingin dekat denganmu...batin Adrika yang mengagumi Anggara sejak jaman SMP namun mundur teratur saat melihat tatapan cinta Anggara untuk Zahra. Adrika mengubur rasanya saat ia mengetahui pertunangan Anggara dengan Zahra. Adrika patah hati bahkan sebelum ia berusaha. Walau begitu ia ingin ada disamping orang yang ia kagumi hingga suatu saat rasa itu berubah menjadi rasa kagum biasa.
Sekarang prioritasku adalah Chandrama mas...ucap Adrika.
hhhh...baik, kalo itu memang yang terbaik, tapi ingatlah ini Adrika, kapanpun kamu mau kembali pintu perusahaan ini akan selalu terbuka untuk kamu...ucap Anggara sambil menepuk pucuk kepala Adrika sayang. Adrika mengangguk.
****
Apa.... kamu udah berhenti...ujar Jagadta terkejut.
mm...sahut Adrika sambil melihat berkas adopsi Chandrama dan Akte kelahiran Chandrama yang terisi nama Adrika dan Jagadta sebagai orang tua Chandrama.
Makasih Dri...ucap Jagadta tulus pada Adrika.
Ngapain makasih sama aku, walau aku berhenti kerja di perusahaan tapi bukan berarti aku tidak lagi bekerja...ucap Adrika santai
Maksudnya...tanya Jagadta.
Aku tetap bekerja tadi dari rumah, aku akan meneruskan bisnis yang dirintis Gayatri, agar aku bisa memberikannya pada Chandrama nanti...ucap Adrika yang mulai melanjutkan aktifitasnya mengubah ruang tamunya agar bisa jadi ruang kerja juga.
Kamu dari tadi ngapain sih dri ... tanya Jagadta.
Kamu ga liat aku lagi ngerubah tatanan ruang tamuku ini, biar bisa aku pakai untuk kerja selagi Chandrama main...ucap Adrika.
Terus ini tempat tidur kenapa lari kesini... tanya Jagadta lagi.
Ahhhh.... mulai hari ini aku sama chandrama tidur diruang tamu, lagian bisa deket ke dapur juga kan kalo mau buat susu....ucap Adrika santai
Jagadta yang sedang menyusui Chandrama pun terdiam. Ia berfikir mungkin dengan karakter adrika yang tak suka repot plus ribet, bukankah lebih baik ia memilih merenovasi apartemen saja, baru nanti saat Chandrama mulai membutuhkan lingkungan yang lebih luas baru mereka pindah ke rumah yang sudah ia siapkan.
Setelah Chandrama tertidur, Jagadta membantu Adrika memindahkan barang yang diperlukan ke ruang tamu. Saat merapihkan barang ia melihat Adrika sudah tergeletak di lantai, tertidur. Jagadta tersenyum dan memindahkan Adrika ke tempat tidur tepat disamping Chandrama.
Kemudian Jagadta mulai merapihkan buku-buku Adrika, Jagadta terkejut saat melihat berbagai macam license yang Adrika miliki, Jagadta tak pernah tahu Adrika seorang fashion designer dan seorang ahli IT.
Jagadta terkejut menemukan foto jaman SMA Adrika bersama Anggara, Adrika tampak sangat bahagia di foto itu. Entah mengapa Jagadta merasa cemburu. Namun ia sadar apa haknya untuk cemburu saat ia sendiri pun memiliki masa lalu yang bahkan sampai mati pun takkan pernah bisa ia lupakan.
Jagadta pun kembali merapihkan semuanya, ia bahkan dengan berat hati memajang foto itu. Setelahnya ia mendekati Adrika yang terlelap. Dibelainya rambut Adrika, Dilihatnya sekeliling ruangan itu.
hhh...kamu bahkan tak memiliki foto pernikahan kita disini... gumam Jagadta. Lalu ia mengecup Adrika dan kemudian kembali ke apartemennya sendiri.
Farhad, Aku ingin membeli Apartemen di lantai atas gedung apartemenku. Renovasi apartemen itu agar bisa aku, istri dan putraku tinggali... ucap Jagadta lalu mematikan hpnya.
hhhhhh.... emang nasib jadi kacung...gumam Farhad.
Begitu Jagadta keluar dari apartemen Adrika, Adrika membuka matanya, ia bangkit dan menghampiri fotonya dengan Anggara yang terpajang. Ia pun memasukan foto itu kedalam kotak yang ia ingin simpan. Adrika tak berniat mengingat cinta monyetnya pada Anggara. Dan membuat Jagadta terusik egonya, bagaimana pun ia harus menghormati Jagadta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Endang Daman
makin seru lanjut💪💪💪💪
2021-05-31
0
meee
next...
2021-05-31
0
jinora
semakin seru 👍👍👍
2021-05-31
0