Jaga Adrika

Nona Adrika...maaf ada pengacara nona Gayatri. Nona gayatri berpesan untuk membacakan wasiatnya segera setelah ia dimakamkan...ucap yoga mengamati mata kosong Adrika.

Semua sudah menunggu di ruang keluarga nona... ucap yoga.

biar saya yang simpan kotak itu nyonya... ucap farhad yang baru datang setelah mengantar semua pelayat.

Adrika pun menuju ruang keluarga ditemani yoga. Cynthia segera berlari memeluk Adrika. mereka pun duduk bersama.

Baik karna semua sudah disini saya akan membacakan surat wasiat dari nona Gayatri.

Aku Gayatri menyerahkan hak asuh atas putraku pada Adrika Maharani. Dan pada mas Jagadta ku mohon jagalah adrika ku, seseorang yang sangat kusayang dan kucintai.

Cynthia...maafin aku yang selalu membuatmu harus ada diantara ketegangan yang kuciptakan...aku sayang kamu cynthia. Aku titip adik dan putraku padamu, jangan pernah tinggalkan mereka, sekarang mereka hanya punya kamu, mas ata dan mas jagad.

Untuk mama dan papa..aku sayang kalian.

Dan Mama Sukma...maafin Gayatri ma, Gayatri sayang mama.

Aku mewariskan 1% sahamku di perusahan Djatmoko yang kubeli dengan uangku sendiri dan 1 unit rumah di bilangan KAMBANG untuk mama melati. Pergilah kejar kebahagian mama dengan kekasih dan anak laki-laki mama, jangan lagi menempeli papa yang takkan pernah menggantikan mama sukma dengan mama. cukup mama menyakiti mereka dengan menghadirkan aku.

Melati menangis, ia tak pernah tahu ternyata putrinya mengetahui kebusukannya. Sedang Danu dan Adrika tampak tak bereaksi seolah sudah tahu semuanya.

Dan pada papa, kukembalikan 3% saham yang diwariskan kakek padaku ke pada papa, karna itu bukan milikku.

Dan untuk Adrikaku yang paling kucinta kuberikan 80 % sahamku di butik dan brand fashion yang kupunya, tanah, gedungku kepadamu sebagai rasa terimakasihku padamu yang selalu memaafkan hadirku dalam hidupmu. Dan ku berikan 15% pada putraku Chandrama dan 5% untuk keponakanku Chandani Argantara (Chandani: Sinar Rembulan, anak Cynthia dengan Atarav).

Maafkanlah semua kesalahanku...aku sayang kalian. Aku sayang kamu Adrika, Cynthia.

Selesai....ucap sang pengacara membacakan wasiat Adrika.

Cynthia sudah membasahi bahu Adrika dengan air matanya.

Sibodoh itu bisa-bisa nya ia memberikannya pada chandani harusnya ia serahkan saja pada chandrama... ucap cynthia sambil sesenggukan.

Itu karna ia mencintai chandani...ucap Adrika seraya menangkup wajah cynthia yang sudah banjir. Cynthia hanya mengangguk. Adrika menghapus air mata Cynthia.

Temani aku, jangan pergi ninggalin aku...lirih Adrika. Cynthia mengangguk cepat dan memeluk erat Adrika yang masih berusaha tegar itu.

Adrika... ucap Danu. Adrika menoleh. Ia mendekati Danu.

Jaga Diri anda baik-baik, kini tak ada lagi Gayatri yang akan memperhatikan anda (Adrika mengusap air mata diwajah pria yang dulu selalu jadi pria tercintanya itu) Selamat tinggal pak danu... ucap Adrika melangkah pergi setelah memeluk Danu untuk terakhir kalinya.

Adrika tak lagi mau ada dirumah yang hanya mengingatkan lukanya dan luka Gayatri. Biarlah semuanya ia kubur hari ini bersamaan dengan Gayatri yang kini sudah tenang disana.

Jagadta...ku mohon jaga putri dan cucuku... jangan biarkan ia terluka seperti yang kulakukan pada ibunya... aku tak minta kamu untuk mencintainya tapi hargailah dia, jika kau tak berniat untuk membuka hatimu untuknya maka lepaskanlah putriku, biarkan ia bahagia bersama chandrama dengan caranya sendiri... pinta Danu.

Adrika dan Chandrama bukan hanya tanggung jawabku, tapi mereka istri dan putraku. Cinta?? tak tahukah anda, bahwa Adrika begitu mudah untuk dicintai. Dan disini ia sudah menguasainya tanpa perlu aku berusaha untuk membukanya. Tenanglah, jagalah kesehatan papa sampai pada saat papa bisa bermain dengan putra putri kami nantinya... ucap Jagadta tanpa kebohongan sedikit pun.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***