Adrika masuk ke apartemennya, membersihkan diri dan istirahat sebentar. Setelahnya ia berangkat ke RS mengunjungi Gayatri.
Selagi menemani Gayatri, Adrika pun disibukkan dengan pekerjaannya yang sengaja ia bawa.
Kamu pasti sibuk banget kan Dri, harusnya kamu ga usah dateng kamu pasti capek... ucap Gayatri yang tak enak selalu menyusahkan Adrika.
Trus biarin kamu sendirian disini...?? its ok, aku ga papa kok, lagian aku juga kan gak cuma bengong, tapi juga kerja... Kamu gak usah fikirin aku, fokus aja sama si adek... ucap adrika tanpa menoleh pada Gayatri. Gayatri tersenyum ia melanjutkan rajutan bajunya.
Eh kira-kira bagusan mana CANDRA atau RAMA, buat nama si adek.... tanya Gayatri.
Mm??? Adrika menoleh.
Yang mana yang bagus... tanya Gayatri lagi.
Dua-duanya bagus kok... ucap Adrika
Iya, tapikan aku ga bisa kasih 2 nama dri.... ujar Gayatri.
Kenapa gak bisa?, Gabung aja sih...CANDRAMA selesai kan?! gak perlu ribet milih... ucap Adrika kembali fokus ke pekerjaannya.
Eh iya ya... Pinter kamu Dri...ujar Gayatri. Adrika menoleh dan menggeleng-gelengkan kepalanya
Pukul 8 adrika pulang ke apartemen setelah ners yang ditugaskan diruangan Gayatri tiba.
Astaga kok ya laper banget gua ya.... gumam Adrika. Ia pun turun di depan sebuah cafe di dekat apartemennya. Tak Lama seorang yang ia kenal datang menghampiri.
Hai dri...sendiri aja... tanya pria bernama Jhony itu.
Adrika tak menjawab, ia alergi dengan mahluk sejenis Jhony yang doyan nempelin cewe sana sini.
Dari seberang meja, ada Jagadta yang memperhatikan kalau Adrika tampak tak nyaman dengan kehadiran Jhony. Entah kenapa ia tak suka ada yang mendekati istrinya itu, Jagadta pun menghampiri Adrika.
Maaf lama ya yang... ucap Jagadta seraya mengecup kening Adrika seenaknya. Adrika mendongak, ia hanya berkedip.
Ini siapa... tanya Jagadta.
Anda yang siapa seenaknya main nyium bidadari gue...ujar Jhony
Dia suami gue... lo gak liat cincin kawin gue...Kurang gede apa berlian gue... ucap Adrika yang sudah mulai kesal karna laper.
Apa?? nikah... kok gue gak tahu... ujar jhony
Siapa lo, mesti tahu kapan dan dengan siapa gue nikah, presiden aja gak gue undang, napa juga gue mesti ngundang lo... udah ah sono, ganggu makan malam gue ama laki gue aja lo... ucap Adrika, lalu mulai memilih menu makanannya setelah menelan obat maagh nya.
Sungguh adrika hanya ingin mengisi perutnya dengan segera, Ia tidak sedang dalam mood sudi meladeni orang-orang yang mengganggunya.
Jagadta cukup terkejut dengan ucapan spontan Adrika. Namun ia tak membantah, laki-laki berstatus suami Adrika itu kini malah duduk tepat dihadapan Adrika setelah kepergian jhony yang membawa malu.
Jagadta mengambil obat yang diminum Adrika. Ia menatap Adrika. Adrika mengambil obatnya yang ada ditangan Jagadta lalu menyimpannya.
Maagh?? kamu punya maagh... kenapa baru sekarang kamu makan... ucap Jagadta, entah mengapa ia tak suka mengetahui Adrika telat makan
Mm...angguk adrika seraya meneguk air hangat. Jagadta tak lagi bertanya, saat melihat sikap acuh Adrika, sungguh ia tak mau bertengkar dengan istri yang sudah 5 bulan tak ditemuinya itu.
30 menit kemudian pesanan Adrika satu persatu bermunculan, Jagadta terkejut dengan Adrika yang tak malu makan begitu banyak dihadapannya, padahal selama ini banyak gadis yang menjaga imagenya dihadapan Jagadta, bahkan cynthia pun menjaga cara makannya dihadapan Jagadta.
Adrika makan begitu lahap, tapi tak membuat Jagadta jijik. Baginya melihat Adrika makan dengan lahap sangatlah menyenangkan.
Setelah makan Adrika menunggu hujan diluar agak reda, sungguh ia benci hujan...hanya mengingatkan lukanya saja.
Kenapa kamu gak pernah pake uang yang ada di kartu yang aku berikan... tanya Jagadta.
Lupa naro dimana... bohongnya. Padahal Adrika segera menggunting kedua kartu itu begitu sampai di apartemennya sepulang dari hotel setelah hari pernikahan mereka.
Jagadta tahu Adrika berbohong, tapi ia tak mau mempermasalahkannya, toh dia sudah mengambil alternatif lain dengan selalu mentransfer setengah gajinya ke rekening adrika. Adrika takkan pernah tahu karna ia tak pernah mengaktifkan notifikasi SMS BANKING-nya jadi Adrika takkan pernah mengetahuinya.
Kamu dari mana... tanya Jagadta.
Namun Adrika memilih diam, baginya ia tak perlu menceritakan apapun soal Gayatri pada siapapun. Melihat Adrika yang bungkam, Jagadta hanya bisa menghela nafas. Sebenarnya tak sulit bagi Jagadta mengetahui keseharian Adrika, namun ia ingin mendengarnya dari Adrika.
Walau pun mereka hanya sebatas status dan berjanji untuk tak saling mengusik, tapi ia tetap ingin mengenal sosok Adrika, Gadis aneh yang selalu mengacuhkan dan menghindarinya setiap kali mereka tanpa sengaja bertemu. Bagaimana pun Adrika istrinya, kalau pun tak bisa saling mencintai setidaknya mereka bisa menjadi sahabat. Namun sepertinya itu akan sulit, melihat Adrika yang sudah menarik garis pembatas yang sangat jelas dan tebal diantara mereka.
Kamu tahu, ini pertama kalinya kita makan malam bersama... ucap Jagadta ingin membuka pembicaraan sesuatu yang hanya pernah ia lakukan pada cynthia.
Tiba-tiba Adrika memanggil pelayan dan meminta bill-nya. Jagadta hanya menatapnya, Adrika membayar bill nya lalu beranjak pergi, namun tangannya di tahan.
Mau kemana... tanya Jagadta.
Udah berhenti hujannya... ucap Adrika lalu berlalu meninggalkan Jagadta yang bengong. Saat tersadar Jagadta hanya bisa menertawakan dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Uneh Wee
kasian yah jagadta harus bnyak sabar ...
2023-02-12
0
Kurniawati Nita
sabar ya AA jagad... 😇😇
2021-07-18
0
jinora
semoga adrika bisa jatuhcinta sama jagadtha
2021-05-27
0