Adrika keluar dari apartemennya, ia terkejut melihat banyaknya barang yang sedang diantar kedalam satu unit apartemen disamping unit apartemennya.
Maaf ya mbak... ucap para petugas pindahan.
Ah iya ga papa... selamat bekerja... permisi... sahut Adrika.
Adrika pun berangkat ke kantornya mengendarai mini cooper nya.
***
Hari ini tuan sudah bisa menempati unit apartemen tersebut. Barang-barang tuan juga sudah saya pindahkan... ucap farhad.
Baik...kamu bisa pergi... ucap Jagadta.
mmm tuan....ucap Farhad
Ada apa lagi... tanya Jagadta.
Apa tidak sebaiknya tuan tinggal satu atap dengan nyonya? bagaimana pun tuan dan nyonya kan sudah resmi sebagai suami istri... ucap farhad.
Teleponku saja di blokir, apa kamu fikir istri ku itu sudi tinggal seatap denganku... ucap Jagadta.
Farhad terdiam, ia pun permisi kembali ke meja kerjanya.
****
Dri...ucap Gayatri yang sudah hamil besar
Mm...tanya Adrika yang saat ini sedang menemani Gayatri menuju RS, karna Gayatri hanya tinggal menunggu hari saja untuk melahirkan.
Kalau terjadi apa-apa sama aku, tolong jaga anakku... besarkan dia seperti anakmu sendiri, jangan biarkan dia tahu kalau ia anak hasil perkosaan... ucap Gayatri yang hamil besar dan mulai sesak saat bicara.
Dokter memang pernah menyarankan Gayatri menggugurkan kandungannya karna kondisi tubuh gayatri yang lemah.
Berhentilah menyumpahi dirimu sendiri...ucap Adrika. Gayatri tersenyum, ia tahu saudaranya itu hanya pedas di bibir saja. Ia tahu Adrika kecewa namun tak bisa membenci dirinya, bagaimana bisa Adrika membenci Gayatri jika Gayatri adalah satu-satunya teman yang ia punya selain Cynthia.
Adrika menyewa ruangan VVIP dan ners khusus untuk Gayatri sambil menunggu waktunya ia bersalin.
Aku akan selalu datang, baik-baik disini segera hubungi aku kalau ada sesuatu... ucap Adrika.
Adek baik-baik sama mama ya... ucap adrika mengelus perut buncit Gayatri.
***
Sorenya Adrika pulang, setelah memarkirkan mobilnya ia masuk ke dalam lift tanpa tahu ada Jagadta yang mengikutinya di belakang dan masuk ke dalam lift yang sama dengannya, bahkan kini jagadta sudah berdiri disampingnya, namun Adrika terlalu lelah untuk menoleh kesamping nya, gadis itu menutup matanya, melipat tangannya di dada dan bersandar pada dinding lift sekedar untuk istirahat sebentar.
Selelah itu kah kamu... batin Jagadta.
***
Apa??? Jadi selama ini istriku tak pernah menggunakan uang dariku... pekiknya
Benar tuan, Nyonya tak sekali pun menggunakan kartu yang anda berikan, ia selalu menggunakan kartu debitnya saja...ucap Farhad yang sudah keringat dingin.
hhh...baik, kalau begitu transfer setengah dari gaji-ku ke rekeningnya setiap bulan...perintah Jagadta.
Baik pak... ucap Farhad.
****
Jika saja kamu mau menggunakan nafkah dariku, kamu gak perlu selelah ini... Dasar keras kepala...gumam Jagadta
Tak lama mereka sampai di lantai yang dituju. Adrika masih belum terbangun, alhasil Jagadta terpaksa menemani Adrika merasakan turun naik lift sampai Adrika terbangun sendiri. Entah mengapa Jagadta tak mau meninggalkan Adrika sendirian di lift.
Tiba-tiba Adrika terbangun saat tak sengaja hampir terjatuh. Ia membuka matanya, lalu melihat ke arah petunjuk lantai.
Hh..untung belum sampe... gumam adrika.
Belum sampe dari mananya, kamu udah 5 x turun naik lift.... ucap Jagadta yang tak tahan dengan ke absurd-an Adrika.
Adrika menoleh saat mendengar gerutu Jagadta.
Ngapain disini... tanya. adrika cuek seolah selalu bertemu.
Jagadta terdiam dengan pertanyaan Adrika yang begitu santai.
Hhh...Jagadta mendengus, hilang sudah niatnya untuk marah begitu melihat ekspresi tak berdosa Adrika
Karna aku tinggal disini... jawab Jagadta menunggu reaksi kesal Adrika, namun siapa sangka Istrinya itu hanya bilang "oh" saja.
Sungguh ini pertama kalinya Jagadta berhasil dibuat kesal oleh seorang gadis.
Tak lama mereka tiba di lantai yang dituju. Mereka berjalan berdampingan. Adrika menoleh saat melihat Jagadta lah tetangga barunya.
Jagadta tersenyum, Adrika melengos masuk ke apartemennya.
Gadis itu.....grrrr... kesal Jagadta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Kurniawati Nita
gemezin banget.....
2021-07-18
0
Endang Daman
harus extra sabar ya bang jagata buat hadapi ndrika
2021-05-27
1
meee
gemes...
2021-05-27
1