Adrika mengangkat wajahnya, ia terkejut menemukan Jagadta hadir dihadapannya.
Mereka lama bertatapan.
Cynthia ga ada disini, mungkin dia dirumahnya telpon aja gih... percuma nunggu dia disini, aku ga ada janjian sama dia hari ini... ucap Adrika melanjutkan makannya.
Jagadta terdiam, apa gadis ini lupa ia menikah dengan siapa... batin Jagadta.
Jagadta membiarkan Adrika berfikir seenaknya.
Adrika terus menoleh pada Jagadta yang terus mengikutinya hingga kekamar hotel. Adrika masuk kekamar hotel meninggalkan Jagadta. Jagadta tersenyum geli, ia pun masuk kekamar Adrika dengan card key miliknya.
Astagfirullah... betapa terkejutnya Adrika.
Maaf ya pak.. ini kamar saya dengan suami saya... ucap Adrika.
Suami kamu namanya siapa ... tanya Jagadta.
Jagadta Herlambang...sahut Adrika polos
Lalu nama saya siapa... tanya Jagadta.
Mas Jagad Raya mantan pacarnya Cynthia... ucap Adrika cuek.
Ja jagad raya???... betapa terkejutnya jagadta mendengar julukan yang disebut istrinya itu dengan polosnya.
Jagadta mengambil kartu namanya dan memutar video pernikahan mereka.
Adrika terdiam melihat foto dan video pernikahan mereka, Jagadta memperhatikan ekspresi Adrika, namun Adrika tampak begitu tenang walau tangannya terlihat sedikit bergetar.
oh... ucap Adrika tenang. Jagadta terdiam.
Hanya oh... tanya Jagadta.
hmm???... Adrika menoleh pada Jagadta.
Maksudku, apa hanya itu reaksi kamu... tanya Jagadta
Lalu...sahut Adrika. Jagadta terdiam, ia pun lalu mengangguk.
Bisa kita bicara... ucap Jagadta. Adrika pun duduk di sofa single berjauhan dari Jagadta. Jagadta tak keberatan karna ia tahu dari Cynthia kalau Adrika tak suka berdekatan dengan laki-laki.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, yang aku tahu aku akan menikah dengan Gayatri DJatmoko namun tiba-tiba kakekku memintaku menyebutkan nama yang berbeda saat ijab qobul. Dan saat itulah aku menemukan diriku menikahi orang lain.... bisa kau jelaskan... tanya Jagadta dengan sengaja walau sebenarnya itu yang terjadi.
Entahlah, mungkin karna Aku yang jahat dan merebut MU darinya..... jawab Adrika seenaknya karna tak mau mengumbar Aib Gayatri. Jagadta terdiam, ia heran kenapa Adrika justru lebih suka membuat dirinya tampak buruk dan melindungi Gayatri, padahal yang ia tahu hubungan Gayatri dan Adrika tidaklah sebaik itu.
Lalu kenapa semalam kamu meminum obat tidur ???... Tanyanya
Ah.... Karna aku mulai menyesal dan aku fikir aku akan kabur jika tidak tertidur dan membuat keluarga sahabat kakekku malu.... sahutnya santai.
Ada apa dengan gadis ini? kenapa dia seolah lebih baik keluarganya yang malu dari pada keluargaku. Apa seburuk itu hubungannya dengan Ayahnya...batin Jagadta yang memang sudah tahu alasan kepergian Adrika pergi dari rumahnya 8 tahun lalu.
Sepertinya kamu tak menginginkan pernikahan ini...tanya Jagadta.
Sama halnya dengan anda bukan?!... sahut Adrika cuek. Jagadta terdiam.
Benar, aku memang tak menginginkan pernikahan ini... sahut Jagadta tak menutupi apapun.
Ok... siapin aja surat-surat cerainya. Akan aku tanda tangani saat itu juga. Kamu gak perlu memberiku kompensasi apapun karna aku pun tak membutuhkannya... sahut Adrika santai.
Hhahh... apa gadis ini tak takut dengan status janda dan gunjingan orang-orang yang akan melabelinya??? .... batin Jagadta bertanya-tanya.
Kau... bagaimana kau bisa begitu mudah mengatakannya... tanya jagadta.
Lalu apa aku harus apa?? histeris??!... lagi pula bukankah kita sama-sama tak menginginkannya, lalu kenapa aku harus mempersulit hal yang jelas-jelas bisa dipermudah... bukankah BISNIS MAN seperti anda seharusnya lebih menyukai hal yang tidak merepotkan??...ucap Adrika sambil memainkan cincin berlian dijari manisnya.
Gerak gerik itu menarik perhatian Jagadta yang mencoba membaca Adrika namun Adrika gadis yang begitu pintar menyembunyikan isi hatinya.
Benar...kamu benar, kita memang sama-sama tak menginginkannya. Tapi bagiku menikah hanya sekali... Aku tidak bisa menceraikanmu... ucapku menunggu reaksinya dan benar saja istriku itu menghentikan aktifitasnya memainkan cincin di jari manisnya, sepertinya ia menunggu kelanjutan kalimatku.
Seperti yang kamu bilang, lebih baik mempermudah dari pada mempersulit. Aku tidak bisa menceraikanmu karna bagiku menikah hanya sekali, tapi aku bisa melakukannya jika kamu memang ingin bersama orang yang kamu cintai.... ucapku.
Masalahnya gue gak punya mahluk seperti itu..gumam Adrika yang masih bisa kudengar jelas namun aku tak berniat menanyakannya.
Adrika bersandar pada sofa single yang didudukinya, ia mulai memangku kakinya dan melipat kedua tangannya lalu mengalihkan pandangannya pada perabotan yang ada dan menghela nafasnya kasar..
Sepertinya ia kesal....batin jagadta. Tiba-tiba ia menoleh padaku menatap tajam, aku terkejut, ia begitu cantik, entah mengapa aku terdiam bola mata coklat pekat itu seakan menenggelamkan aku.
Baik, aku tak kan memaksa bercerai darimu, tapi ku harap kita tidak hidup dengan saling bersinggungan... ucap Adrika santai.
Dengan kata lain, anda bebas hidup dengan dunia anda sendiri, begitu juga dengan diriku... Aku takkan pernah SECUIL saja ikut campur dalam hidup anda dan kuharap anda juga melakukan yang sama terhadapku... Sebagai sesama yang tak menginginkan pernikahan ini, bukankah hidup dengan saling tak MENGGANGU SATU SAMA LAIN adalah hal yang terbaik.... tambah Adrika. Jagadta terdiam.
Kami saling bertatapan.
Baik, aku anggap keterdiaman kamu sebagai tanda kamu setuju... kalau sudah tidak ada lagi, aku permisi... ucapnya dengan santainya.
Ah untuk saling tak menggangu... mari kita hidup terpisah, toh para kolegamu tak pernah mengenal wajahku... tambahnya lalu ia benar-benar berlalu tanpa menghiraukan aku.
Aku duduk di tempat tidur, kulihat ia mengepak pakaiannya di koper dan mengganti pakaiannya dengan jeans, hoody dan sneaker. 360% derajat berbeda dengan penampilannya yang tadi, atau lebih tepatnya ini adalah penampilannya yang biasa ku lihat darinya sejak pertama bertemu dulu.
Aku memperhatikan yang ia lakukan dari ujung kaki hingga ujung kepala tapi ia bahkan tak melirik sebelah mata padaku.
Aku pergi... ucapnya, sontak kutahan tangannya. Ia berbalik menatapku, Mata coklat pekat itu kembali menenggelamkan aku.
Aku terkejut betapa cantiknya adrika, pernahkah aku melihat gadis secantik dia, bukan, apa aku pernah melihatnya sedekat ini...batin Jagadta.
Ada apa... tanya Adrika.
Jagadta pun segera mengeluarkan ATM, dan Black Card ku dan memberikan padanya beserta PINnya. Adrika hanya menatap kedua kartu yang Jagadta sodorkan.
Aku masih mampu menghidupi diriku, selama ini juga aku hidup dengan keringatku sendiri... ucap Adrika sambil menatap jagadta tajam.
Bagaimana pun ini juga kewajiban-ku, ambillah, jangan mempersulitnya... ucap jagadta yang entah mengapa tak mau mengalah.
Malas berdebat, ia mengambil Kartu yang disodorkan Jagadta lalu berlalu namun ditahan oleh jagadta lagi.
Apa lagi... ucap Adrika mulai kesal.
Jagadta menyodorkan hpnya. Adrika menatap hp itu, ia menghela nafas lalu memasukkan nomornya dan menghubungi nomornya.
Udah kan... aku permisi... ucap Adrika, Kali ini ia benar-benar pergi dan tak menoleh sedikit pun ke belakang.
Jagadta berjalan menuju balkon hotel, Ia melihat sosok Adrika yang masuk ke dalam sebuah taxi dan menghilang. Jagadta melihat hp-nya, ia pun menyimpan nomor hp Adrika dan menamainya. "Gadis Aneh". Sedangkan didalam taxi, Adrika justru tanpa segan dan fikir panjang segera memblokir nomor hp Jagadta. Sudah cukup ia kehilangan status singlenya, Ia tal sudi hidupnya direcoki lagi.
Prioritasnya sekarang adalah menjalani hidup barunya dengan Gayatri. Gadis bodoh itu bodohnya hingga bisa diperkosa oleh seseorang yang ia sukai.
****
Seminggu sebelum pernikahan. Caffe D
Kamu yakin akan menikahinya... tanya mama Adrika.
Mm...sahut adrika cuek.
Apa untuk Gayatri... tanya Sukma.
Untuk kakek dan nenek, tidak ada sangkut pautnya dengan Gayatri... sahut Adrika tenang.
Pernikahan bukan mainan Adrika... ucap Sukma yang ingin putrinya bahagia.
mmm... pernikahan memang bukan mainan hingga menghasilkan anak sepertiku bukan... ucap Adrika menohok, mengusik luka sukma yang berusaha ia kubur selama 8 tahun ini.
Sukma terdiam, ia tak lagi bertanya. Ia sangat mengenal Adrika, Adrika bukan seseorang yang sudi melakukan sesuatu tanpa alasan, sekali pun hal itu hanya akan membuatnya tampak buruk dimata siapapun, ia tak keberatan.
Semoga kamu bahagia Nak... ucap Sukma seraya mendekat dan memeluk Adrika erat. Adrika hanya diam, mungkin 8 tahun berpisah tak lagi membuatnya mau bermanja-manja pada sukma.
****
Pesta pernikahan
Sukma.. ucap Danu.
Sukma menoleh namun ia diam & tak mau bicara dengan Danu. Sukma bagai manusia bisu dan tuli, ia mengacuhkan mantan suaminya itu.
Danu baru mendengar suara sukma saat sukma memberi restu pada Adrika dan Jagadta. Setelah acara bahkan wanita itu segera pergi ke bandara dan kembali ke Denmark tanpa berniat memberikan Danu kesempatan bicara. Sukma, wanita itu tak sudi memberikan secuil waktunya untuk sampah seperti Danu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Forta Wahyuni
aq suka karyanya, pemeran wanitanta tangguh tdk lemah. tdk mewek2 krn diselingkuhi, membuang sampah pada tempatnya.
2023-08-26
0
Kurniawati Nita
suka banget Ceritanya kak.... 😘😘
2021-07-18
0
Vera😘uziezi❤️💋
Ini ceritanya menarik kak... Pada karya ke dua ini kakak seperti nya mengurangi banyak tokoh lebih fokus dan itu jadi tampilan berbeda kak
2021-05-29
0