Putri Tidur.

Dan Kini Adrika sudah ada kamar pengantin, ia dirias begitu cantik dengan Kebaya Putih yang begitu indah di tubuhnya.

Yoga menemani Adrika atas permintaan Papanya karna jika saja Adrika ingin lari ia ingin Yoga membantunya. Danu tak ingin putrinya terikat pada sesuatu yang tak diinginkannya.

Sah... ucap para saksi.

Adrika pun muncul dan menghampiri Jagadta tanpa senyum di wajahnya, matanya yang kosong seolah ia hanya boneka tanpa nyawa.

Betapa terkejutnya Jagadta, gadis yang dinikahinya adalah Adrika sahabat dari Cynthia cinta pertamanya.

Jagadta mengenal Adrika sahabat Cynthia sebagai sosok introvert yang selalu menghindarinya, tidak lebih tepatnya menghindari semua lelaki.

Mereka bertukar cincin, Jagadta mengecup kening Adrika, tiba-tiba saja dada Jagadta bergetar hebat, hal yang tak pernah ia rasakan bahkan saat bersama dengan cynthia. Mereka pun menanda tangani surat surat pernikahan mereka, meminta restu pada orang tua dan kakeknya. Mama Adrika hadir hanya untuk merestui pernikahan Adrika. Adrika tak juga mau menatap Jagadta.

Setelah sungkeman Adrika dan Jagadta duduk diatas pelaminan. Saling tak bicara. Saat Adrika dan Jagadta diminta mengganti pakaian, Adrika meminta obat tidur pada yoga. Yoga fikir itu untuk jagadta tapi ternyata untuk Adrika sendiri.

Nona...kenapa anda meminumnya... ucap Yoga panik

Ya buat tidurlah... Kalo gue gak tidur sekarang yang ada gue bakal kabur... udah sono keluar bilang gue kecapean udah tidur... ucap Adrika lalu tanpa bisa ditahan Adrika sudah tertidur begitu lelap.

Yoga pun menurut. Ia memilih menunggui Adrika didepan pintu kamar hotel Adrika.

Dimana mempelai wanitanya... tanya staff WO yang berdiri disamping Jagadta.

Nona didalam, dia sudah tidur....jawab Yoga.

Mereka terdiam. Jagadta masuk kedalam kamar Adrika dilihatnya Adrika benar-benar terlelap. Di belainya pipi Adrika. Lalu ia tersenyum dan pergi menuju lantai bawah menyambut tamu-tamunya seorang diri. Ia pun tak berniat membuat gadis introvert itu sakit kepala dengan banyaknya tamu undangan yang adalah rekan bisnisnya itu.

Tepat pukul 7 malam pesta berakhir, Jagadta segera menuju kamar pengantinnya atau lebih tepatnya kamar tempat istrinya sedang tertidur layaknya putri tidur.

Pergilah ada aku yang menjaganya... ucap Jagadta pada Yoga, mau tidak mau Yoga pun pergi.

Posisi tidurnya tak juga berubah... gumamnya. Jagadta pun masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Dengan hanya mengenakan Celana tidur ia pun naik ketempat tidur.

Selamat malam putri tidurku...ucap Jagadta seraya mengecup kening Adrika lalu ia pun berbaring tepat disamping Adrika dengan menghadap ke arah Adrika.

****

Pukul 6 pagi Adrika terbangun dari tidurnya. Ia terkejut saat merasakan ada sesuatu yang memeluknya. Ia menoleh ke arah pemilik tangan. Sesosok pria tidur disampingnya tanpa mengenakan baju atas. Kening Adrika berkerut, Ia pun segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Mata Jagadta terbuka perlahan melihat tingkah yang begitu cool yang ditunjukan istrinya itu.

Tak lama Adrika keluar dengan pakaian sehari-harinya yang begitu feminim. Adrika menyisir rambutnya dan memakai skincare nya. Lalu ia beranjak pergi menuju restoran sendiri untuk sarapan meninggalkan Jagadta begitu saja. Jagadta pun bangkit, ia menggelengkan kepalanya, lalu ia pun segera membersihkan dirinya dan menyusul istrinya yang kini pasti sedang menikmati sarapannya.

Saat menikmati sarapannya Adrika terkejut menemukan wajah yang sudah 1 tahu tak pernah ia lihat namun selalu ia rindukan tanpa izin itu kini ada tepat didepan matanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***