Masalalu tuan Devan

Hai kak Jangan lupa mampir ke sini ya

(Menikahi Anak Majikan)

"Terserah" ucap Tuan Devan sambil menarik tangan ku.

"Awas kamu Devan...."ancam mbak Jesi. Setelah itu tuan Devan membawa ku ke taman belakang. Bola mata ku tertuju, ke arah bangku paling sudut di dekat tembok. Sehingga tuan Devan mengetahui apa yang sedang aku fikirkan.

"Sanas, apa kamu pernah mendengar nama Via?" tanya tuan Devan sambil mengenggam taangan ku

"A aku tidak pernah mendengar nama itu tuan"

"Kamu jangan bohong" ucap tuan Devan sambil menatap bangku itu dengan tatapan kosongn

"Maaf tuan bukannya aku lancang, aku pernah baca tulisan di bangku itu. Di mana di sana tertulis nama tuan dan mbak Via" ucap ku gemetar.

"Terus, apa perasaan kamu setelah itu?" tanya tuan Devan

"A aku biasa saja tuan, karena aku tahu setatusku bersama tuan" jawab ku bohong, kalau di tanya soal perasaan ku, sakit nya tu di sini, di dalam hati ku.

"Syukurlah kalau kamu menyadarinya" ucap tuan Devan lalu pergi ke bangku itu.

"Iya tuan" jawab ku sambil menyusul tuan Devan. Tuan Devan duduk di bangku itu sedangkan aku lebih memilih berdiri di samping tuan Devan.

"Sini, duduk" ajak Tuan, Tuan Devan pun menggeserkan tubuhnya memberi ku peluang tempat duduk.

"Makasih tuan" Aku pun duduk di sebelah tuan Devan.

"Kamu tahu Sanas. Via itu?"

"Iya kenapa dengan mbak Via?"

"Via itu wanita yang paling saya sayang setelah mama. Saya sangat mencintainya tidak ada satu pun wanita yang bisa menggantikan Via di hati saya, karena hati saya sudah saya kunci untuk Via" Tidak tahu kenapa hati ku sakit ketika mendengar cerita tuan Devan

"Maaf tuan kalau aku boleh tahu, kenapa tuan tidak menikah saja dengan mbak Via?" tanya ku

"Panjang ceritanya"

"Tuan Cerita saja, mungkin setelah tuan cerita dengan ku. tuan bisa sedikit lebih tenang"

Flasbhack on....

"Sayang aku ingin menggapai mimpi ku, bolehkan sayang" ucap Via dengan manja

"Tentu sayang, aku akan selalu mendukung apa yang membuat kamu senang"

"Yang benar sayang?"

"Tentu, apa yang tidak untuk wanita ku"

"Kamu memang laki-laki yang terbaik, beruntungnya aku memiliki kamu"

"Kalau gitu, setelah lulus kulia aku ingin ke luar Negeri. Menjadi seorang model terkenal" ucap.Via bersemangat

"Tapi sayang" ucap Via terjeda

"Tapi, kenapa sayang?" tanya tuan Devan

"Kamu tahu sendiri, ke adaan orang tua ku. Hanya buka toko kecil-kecilan, mana bisa biayain aku kuliah di luar" Via memasang wajah iba

"Kamu jangan bersedih, kamu lupa apa kalau pacar mu ini. Anak seorang pengusaha ternama di asia"

"Iya aku tahu sayang"

"Kalau kamu tahu ke napa sedih"

"Kan kamu yang kaya bukan aku"

"Kamu itu gemes sekali. Kalau masalah biaya kamu tidak usah takut, selagi kamu bersama ku" ucapan tuan Devan membuat Via bersemangat lagi.

"Yang benar sayang? kamu mau bantuin biaya kuliah aku" Tuan Devan pun mangangguk sambil mebawa Via dalam pelukannya.

Berapa tahun kemudian....

"Sayang sekarang kamu sudah selesai kuliah nya, mari kita menikah" ajak tuan Devan

"Menikah?" tanya Via

"Iya menikah. Kamu mau kan?"

"Maaf sayang, aku belum siap. Kamu tahu sendiri kan kalau aku baru lulus. Aku belum sempat menggapai mimpi ku"

"Sudah menikah kamu tetap bisa menggapai mimpi kamu sayang, aku akan selalu dukung kamu"

"Tidak sayang, beri aku waktu satu tahun lagi"

"Janji, satu tahun lagi" ucap tuan Devan, Via pun mengangguk memberi ku satu kecupan mesra

Setelah satu tahun aku menunggu, lagi-lagi Via menolak lamaran ku dengan alasan yang sama. Dan aku masih setia menunggunya. Sedangkan mama sibuk meminta ku untuk segerah nikah, karena umur ku yang sudah hampir masuk ke pala tiga. Semua masih aku tentang, karena aku masih menunggu Via yang sudah lama tak berkabar. Dua tahun belakangan ini aku tidak tahu di mana keberadaanya, ia seperti ditelan bumi saja. Tapi, perasaan ku tetap sama dengan nya sama seperti dulu tidak ada kurang sedikitpun justru semakin dalam. Aku yakin ia akan kembali dengan ku, karena kami sudah saling berjanji.

Flascbachk of...

"Aminnnn.... Semoga mbak Via segera kembali bersama tuan" ucap ku sambil mengusap bahu tuan Devan.

"Maksih Nas" tuan Devan pun menyadarkan tubuhnya di bawa ku.

"Iya tuan sama-sama"

"Maaf kan aku Nas, gara-gara aku masa depan mu hancur" ucap tuan Devan sambil menatap ku dengan tatapan teduh

"Tidak tuan, tuan juga jadi korban. Lagian kita kan hanya menikah sebatas selebar kertas. Jadi, masa depan ku masih panjang" ucap ku berusaha setegar mungkin, padahal dalam hati ku sudah menjerit.

"Apa kamu menyesal dengan semua ini?" tanya tuan Devan

"Jika aku menjawab tidak, alangkah dustanya aku. Tapi, semua aku terima dengan iklhas. Karena ku tahu, rencana tuhan itu lebih indah dari pada yang kita rencakan. Mungkin dari balik semua masala ini, akan ada hikmahnya di hari nanti. Karena aku yakin dengan takdir ku tuan, asal kita selalu bersama sang pencipta. Karena tuhan tidak akan memberi kita cobaan yang tidak bisa kita lewati."

"Terimaksih nasehatnya. Semoga kamu mendapat laki-laki yang bisa mencintai kekurangan mu dan kelemahanmu. Bukan, seperti aku" ucap tuan Devan sambil mengusap kepala ku, lalu pergi meninggalkan ku begitu saja. Tanpa di sengaja ucapan tuan Devan mengeluarkan cairan bening membasahi pipi mulus ku.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Nova Herlinda

Nova Herlinda

devan.. kamu gak punya perasaan banget ya... kamu pikir apa gak sakit hati sanas mendengar cerita kamu.... aku rasa kamu laki laki terbego yg pernah aku baca dari novel yg lain.... echhh.... maaf kyknya hamour cerita di novel novel dech seirg CEO bego dech... di manfaatin sama perempuan perempuan di masa lalu mereka.. yg hanya memanfaatkan kekayaan nya saja.. kalo di dunia nyata kira kira byk juga gak ya

2021-08-11

1

Riris Hutapea

Riris Hutapea

jangan jahat thorr sama sanas..kasian dia.buat devan jatuh cinta sama sanas ya thorr😍😍😍😍

2021-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Hari pernikahan
3 Fikiran tidak sesuai dengan hati
4 Pergi ke pesta
5 Mesin ATM peribadi
6 Di temani
7 Pergi bersama mama mertua
8 Ke masukan setan baik
9 Tanpa angin tanpa badai
10 Mengakui
11 Masalalu tuan Devan
12 Kis pertama
13 Ada Tikus
14 Bertemu teman lama
15 Memintak Hak
16 Kamu milik ku seutuhya
17 Pulang kampung
18 Tiba di kampung halaman
19 Pergi pasar malam
20 Gawat jika sudah memasang es balok
21 Punya Abang
22 Kembali ke kota
23 Bertemu makhluk jadi-jadian
24 Mendaki puncak kenikmatan
25 Kemarahan Tuan Devan
26 Lebih baik mendengar suara kucing terjepit.
27 Menabung Kembali
28 Bertemu orang gila
29 Kenai prank
30 Kembalinya Via
31 Kejutan
32 Kedatangan wanita baru.
33 Sebuah Ancaman
34 Kejahilan Tuan Devan.
35 Kedatangan Dua Wanita
36 Datangnya pengganggu
37 Kemarahan Tuan Devan
38 Hari pertama ke kantor Tuan Devan
39 Bertemu Teman Baru
40 Tidak tahu di mana tempat asal jadi
41 Ancaman Mama Mertua
42 Kejahatan Mama mertua dan Via
43 Apa aku pernah bermain-main dengan uacapan ku?
44 Wanita Terbaik Ku
45 2 Minggu Serasa 2 Tahun.
46 Visual
47 Tiba-tiba saja tidak menyukai warna hitam
48 Sakitnya belum jelas.
49 Kesadaran Mama Mertua.
50 Makan masakan mama mertua
51 Kasihan Tuan Devan
52 Pengumuman
53 Di Tinggal Tuan Devan
54 Sebuah pesan dan foto
55 Jangan pernah menyentuh tubuh ku
56 Ada pelakor
57 Kecemasan Dara Dan Mama
58 pengumuman
59 Kecemasan Tuan Devan
60 Kehadiran dua baby
61 Jejak Tuan Devan
62 Pengganggu
63 Perkara kaos kaki
64 Pengawal Diva
65 Awal yang baru
66 Nikmatin saja
67 Butuh Rukiah
68 Kecemburuan Bobi
69 Sulit Untuk Berdamai
70 Gengsian
71 Modus
72 Kesedihan Devin dan keluarga
73 Dugaan yang salah
74 Kebahagian Keluarga Tuan Devan
75 Masalah hati
76 Ada penganggu
77 Hanya mimpi
78 bertemu kembali
79 Tidak akan menyerah
80 Salah Sambung
81 Orang Aneh
82 pertama kali
83 Sudah pada besar
84 Sisi Lain Dari Devin
85 Baikan
86 Nazar ku
87 Sudah mengikhlaskan
88 Minta Cucu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Hari pernikahan
3
Fikiran tidak sesuai dengan hati
4
Pergi ke pesta
5
Mesin ATM peribadi
6
Di temani
7
Pergi bersama mama mertua
8
Ke masukan setan baik
9
Tanpa angin tanpa badai
10
Mengakui
11
Masalalu tuan Devan
12
Kis pertama
13
Ada Tikus
14
Bertemu teman lama
15
Memintak Hak
16
Kamu milik ku seutuhya
17
Pulang kampung
18
Tiba di kampung halaman
19
Pergi pasar malam
20
Gawat jika sudah memasang es balok
21
Punya Abang
22
Kembali ke kota
23
Bertemu makhluk jadi-jadian
24
Mendaki puncak kenikmatan
25
Kemarahan Tuan Devan
26
Lebih baik mendengar suara kucing terjepit.
27
Menabung Kembali
28
Bertemu orang gila
29
Kenai prank
30
Kembalinya Via
31
Kejutan
32
Kedatangan wanita baru.
33
Sebuah Ancaman
34
Kejahilan Tuan Devan.
35
Kedatangan Dua Wanita
36
Datangnya pengganggu
37
Kemarahan Tuan Devan
38
Hari pertama ke kantor Tuan Devan
39
Bertemu Teman Baru
40
Tidak tahu di mana tempat asal jadi
41
Ancaman Mama Mertua
42
Kejahatan Mama mertua dan Via
43
Apa aku pernah bermain-main dengan uacapan ku?
44
Wanita Terbaik Ku
45
2 Minggu Serasa 2 Tahun.
46
Visual
47
Tiba-tiba saja tidak menyukai warna hitam
48
Sakitnya belum jelas.
49
Kesadaran Mama Mertua.
50
Makan masakan mama mertua
51
Kasihan Tuan Devan
52
Pengumuman
53
Di Tinggal Tuan Devan
54
Sebuah pesan dan foto
55
Jangan pernah menyentuh tubuh ku
56
Ada pelakor
57
Kecemasan Dara Dan Mama
58
pengumuman
59
Kecemasan Tuan Devan
60
Kehadiran dua baby
61
Jejak Tuan Devan
62
Pengganggu
63
Perkara kaos kaki
64
Pengawal Diva
65
Awal yang baru
66
Nikmatin saja
67
Butuh Rukiah
68
Kecemburuan Bobi
69
Sulit Untuk Berdamai
70
Gengsian
71
Modus
72
Kesedihan Devin dan keluarga
73
Dugaan yang salah
74
Kebahagian Keluarga Tuan Devan
75
Masalah hati
76
Ada penganggu
77
Hanya mimpi
78
bertemu kembali
79
Tidak akan menyerah
80
Salah Sambung
81
Orang Aneh
82
pertama kali
83
Sudah pada besar
84
Sisi Lain Dari Devin
85
Baikan
86
Nazar ku
87
Sudah mengikhlaskan
88
Minta Cucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!