Tanpa angin tanpa badai

Aku terjaga dari tidur ku, ketika merasa ada sebuah tangan kekar melingkari di tubuh mungil ku. Dengan perasaan tidak menentu dan keberanian ku buka mola mataku, melihat siapa yang memeluk tubuh ku di malam hari ini. Setelah bola mata ku terbuka, betapa terkejutnya aku melihat Tuan Devan tengah memeluk ku. Ada perasaan senang di hati ku, dan ada juga perasaan was-was. Bagaimana jika Tuan Devan tengah tidak sadarkan diri, bisa-bisa saja nanti ia memperkosa ku, pikirku. Pelan-pelan ku singkirkan tangan tuan Devan dari pinganggang ku, agar ia tak terjaga. Bukannya tuan Devan melepaskan pelukannya justru Tuan Devan semakin erat memeluk tubuh ku. Hingga membuat ku bingung sendiri. Sudah setengah jam aku menunggu Tuan Devan agar melepaskan pelukannya. Tetap saja tuan Devan masih setia memeluk ku. Hingga bola mata ku tak tertahan lagi. Aku terjaga dari tidur ku yang tidak nyenyak, karena kedatangan tuan Devan. Di mana suara azan subuh sudah berkumandang. Aku melirik setiap sudut ruangan kamar ku, teryata tuan Devan sudah tidak ada. Ada rasa sedih di hati ku ketika mengetahui tuan Devan sudah tidak berada di kamar ku. Seperti biasa, aku melakukan ritual ku, mandi memandi setelah itu aku melakukan shalat subuh. Setelah melaksanakn shalat subuh aku mengaji. Setelah itu baru menuju ke dapur, memasaki untuk tuan Devan serta mak lampir itu. Ketika aku sedang asyik.mendengarkan lagu sambil menggoreng ikan, aku mendengar suara seseorang berdhem, yang pastinya aku sangat mengenal suara itu.

"Hemm...." Tuan Devan berdhem. Aku langsung membelokkan tubuh ku menghadap ke arah tuan Devan.

"Ehh Tuan.. Sudah bangun" ucap ku basah basih

"Apa kamu sudah tidak bisa melihatt!!!" bentak tuan Devan

"Maaf Tuan, aku hanya" belum sempat aku melanjutkan kalimat ku langsung di potong oleh tuan Devan

"Jangan banyak bicara.... Buatin aku kopi" perintah tuan Devan

"Baik tuan" ucap ku sambil meninggalkan tuan Devan yang tengah duduk di kursi makan. Kalau boleh jujur, aku sangat risih ketika tuan Devan menatap ku seperti itu, entalah tatapan apa yang di beri tuan Devan dengan ku. Tidak menguna waktu lama kopi tuan Devan pun selesai.

"Ini tuan" ucap ku sambil meletakkan kopi itu di atas meja makan, dengan cepat aku pergi meninggalakan tuan Devan.

"Sanas..." panggil tuan Devan

"Iya tuan." jawab ku sambil menghampiri tuan Devan

"Ada apa Tuan?? ada yang salah dengan kopi buatan ku?" tanya ku was-was. Sedangkan tuan Devan menggelengkan ke pala

"Kalau gak ada yang sala. Aku permisi tuan"

"Mau ke mana kamu??" tanya tuan Devan dingin.

" Masak Tuan" jawab ku

"Ohh...." jawab tuan Devan singkat

"Permisi tuan" aku pun pergi meninggalkan tuan Devan

"Tunggu" ucap tuan Devan

"Ada apa tuan?" tanya ku,

"Bawak ni kopi" tuan Devan memberi kopi itu dengan ku

"Ke napa tuan?" tanya ku heran, bukankah tadi ia mengtakan jika kopi ku tidak ada masalah

"Aku tidak mau minum kopi sendirian, lebih baik aku di kafe saja" ucap tuan Devan dengan nada sedikit kesal

"Maksud tuan?" tanya ku pura-pura bodoh

"Kamu itu memang bodoh atau pura-pura bodoh? Itu saja tidak mengerti"

"Jadi, tuan mau aku temani??" tawar ku sedikit ragu

"Hemmm" tuan Devan hanya menjawab dengan hemm. Aku pun duduk di hadapan tuan Devan, dengan perasaan tidak jelas

"Sanas.." panggil tuan Devan

"Iya tuan" jawab ku,

"Apa kamu menyesal menikah dengan saya?" pertanyaan tuan Devan, membuat ku sulit untuk menjawab

"Jawab Sanas"

"Tidak Tuan"

"Kamu jangan bohong.." desak tuan Devan

"Tidak tuan, aku tidak bohong. Banyak ilmu yang aku pelajari dari pernikahan ini, untuk pernikahan ku sebenarnya nanti." tidak tahu kenapa Tuan Devan merasa kesal dengan jawaban Sanas

"Memang pernikahan kamu sekarang main-main?" lagi-lagi Tuan Devan memberi pertanyaan aneh menurut ku

"Menurut tuan??" tanya ku balik

"Tidak" jawab Tuan Devan tanpa dosa

"Benar tuan tidak. Tetapi pernikahan kita ini bukan pernikahan sesungguhnya." jawab ku tampa melihat tuan Devan

"Sana pergi.. Aku jijik melihat kamu" tiba-tiba saja tuan Devan mengusir ku tanpa angin tanpa badai. Aku pun pergi meninggalkan tuan Devan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nova Herlinda

Nova Herlinda

😀😀😀😀😀 devan... devan. kamu itu sebenarnya kenapa sichhh anechhh banget... apa kamu salah minum obat sampe otakmu bergeser marah marah gak jelas gitu

2021-08-11

1

Wiek Soen

Wiek Soen

jijik tp mau 🤣🤣🤣🤣🤣 Devan Devan

2021-08-05

1

Djavu

Djavu

seenaknya ngemeng jijik

2021-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Hari pernikahan
3 Fikiran tidak sesuai dengan hati
4 Pergi ke pesta
5 Mesin ATM peribadi
6 Di temani
7 Pergi bersama mama mertua
8 Ke masukan setan baik
9 Tanpa angin tanpa badai
10 Mengakui
11 Masalalu tuan Devan
12 Kis pertama
13 Ada Tikus
14 Bertemu teman lama
15 Memintak Hak
16 Kamu milik ku seutuhya
17 Pulang kampung
18 Tiba di kampung halaman
19 Pergi pasar malam
20 Gawat jika sudah memasang es balok
21 Punya Abang
22 Kembali ke kota
23 Bertemu makhluk jadi-jadian
24 Mendaki puncak kenikmatan
25 Kemarahan Tuan Devan
26 Lebih baik mendengar suara kucing terjepit.
27 Menabung Kembali
28 Bertemu orang gila
29 Kenai prank
30 Kembalinya Via
31 Kejutan
32 Kedatangan wanita baru.
33 Sebuah Ancaman
34 Kejahilan Tuan Devan.
35 Kedatangan Dua Wanita
36 Datangnya pengganggu
37 Kemarahan Tuan Devan
38 Hari pertama ke kantor Tuan Devan
39 Bertemu Teman Baru
40 Tidak tahu di mana tempat asal jadi
41 Ancaman Mama Mertua
42 Kejahatan Mama mertua dan Via
43 Apa aku pernah bermain-main dengan uacapan ku?
44 Wanita Terbaik Ku
45 2 Minggu Serasa 2 Tahun.
46 Visual
47 Tiba-tiba saja tidak menyukai warna hitam
48 Sakitnya belum jelas.
49 Kesadaran Mama Mertua.
50 Makan masakan mama mertua
51 Kasihan Tuan Devan
52 Pengumuman
53 Di Tinggal Tuan Devan
54 Sebuah pesan dan foto
55 Jangan pernah menyentuh tubuh ku
56 Ada pelakor
57 Kecemasan Dara Dan Mama
58 pengumuman
59 Kecemasan Tuan Devan
60 Kehadiran dua baby
61 Jejak Tuan Devan
62 Pengganggu
63 Perkara kaos kaki
64 Pengawal Diva
65 Awal yang baru
66 Nikmatin saja
67 Butuh Rukiah
68 Kecemburuan Bobi
69 Sulit Untuk Berdamai
70 Gengsian
71 Modus
72 Kesedihan Devin dan keluarga
73 Dugaan yang salah
74 Kebahagian Keluarga Tuan Devan
75 Masalah hati
76 Ada penganggu
77 Hanya mimpi
78 bertemu kembali
79 Tidak akan menyerah
80 Salah Sambung
81 Orang Aneh
82 pertama kali
83 Sudah pada besar
84 Sisi Lain Dari Devin
85 Baikan
86 Nazar ku
87 Sudah mengikhlaskan
88 Minta Cucu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Hari pernikahan
3
Fikiran tidak sesuai dengan hati
4
Pergi ke pesta
5
Mesin ATM peribadi
6
Di temani
7
Pergi bersama mama mertua
8
Ke masukan setan baik
9
Tanpa angin tanpa badai
10
Mengakui
11
Masalalu tuan Devan
12
Kis pertama
13
Ada Tikus
14
Bertemu teman lama
15
Memintak Hak
16
Kamu milik ku seutuhya
17
Pulang kampung
18
Tiba di kampung halaman
19
Pergi pasar malam
20
Gawat jika sudah memasang es balok
21
Punya Abang
22
Kembali ke kota
23
Bertemu makhluk jadi-jadian
24
Mendaki puncak kenikmatan
25
Kemarahan Tuan Devan
26
Lebih baik mendengar suara kucing terjepit.
27
Menabung Kembali
28
Bertemu orang gila
29
Kenai prank
30
Kembalinya Via
31
Kejutan
32
Kedatangan wanita baru.
33
Sebuah Ancaman
34
Kejahilan Tuan Devan.
35
Kedatangan Dua Wanita
36
Datangnya pengganggu
37
Kemarahan Tuan Devan
38
Hari pertama ke kantor Tuan Devan
39
Bertemu Teman Baru
40
Tidak tahu di mana tempat asal jadi
41
Ancaman Mama Mertua
42
Kejahatan Mama mertua dan Via
43
Apa aku pernah bermain-main dengan uacapan ku?
44
Wanita Terbaik Ku
45
2 Minggu Serasa 2 Tahun.
46
Visual
47
Tiba-tiba saja tidak menyukai warna hitam
48
Sakitnya belum jelas.
49
Kesadaran Mama Mertua.
50
Makan masakan mama mertua
51
Kasihan Tuan Devan
52
Pengumuman
53
Di Tinggal Tuan Devan
54
Sebuah pesan dan foto
55
Jangan pernah menyentuh tubuh ku
56
Ada pelakor
57
Kecemasan Dara Dan Mama
58
pengumuman
59
Kecemasan Tuan Devan
60
Kehadiran dua baby
61
Jejak Tuan Devan
62
Pengganggu
63
Perkara kaos kaki
64
Pengawal Diva
65
Awal yang baru
66
Nikmatin saja
67
Butuh Rukiah
68
Kecemburuan Bobi
69
Sulit Untuk Berdamai
70
Gengsian
71
Modus
72
Kesedihan Devin dan keluarga
73
Dugaan yang salah
74
Kebahagian Keluarga Tuan Devan
75
Masalah hati
76
Ada penganggu
77
Hanya mimpi
78
bertemu kembali
79
Tidak akan menyerah
80
Salah Sambung
81
Orang Aneh
82
pertama kali
83
Sudah pada besar
84
Sisi Lain Dari Devin
85
Baikan
86
Nazar ku
87
Sudah mengikhlaskan
88
Minta Cucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!