Malam pun semakin larut tapi tak ada tanda-tanda kak Devan akan pulang. Dan akhirnya aku memutuskan untuk beristirhat. Aku pun memejamkan mata ku, membayangkangkan bagaimana nasip ku ke depannya, hingga aku terlelap.
Di tempat lain......
"Tuan, anda mau ke mana?" tanya Revan, Revan adalah seketaris Devan sakaligus sahabat Devan
"Kita ke tempat biasa" ucap Devan
"Tapi tuan, bagaimana dengan istri anda? Kalian baru menikah"
"Istri kamu bilang?"
"Iya, istri" jawab seketaris Revan
"Aku tidak peduli." jawab Devan
Tidak menggunakan waktu lama Devan bersama seketarisnya pun tiba di sebuah club malam. Di mana di sana mereka di sambut dengan hormat. Banyak para selir-selir merayu Devan, tetapi tidak di hiraukan oleh Devan. Ada salah satu dari selir itu bergayut manja dengan Devan, tetap saja Devan acuh tak acuh.
"Sayang, apa kau ingin minum?" tanya Selir itu. Devan mengangguk. Dengan cepat Selir itu memberi minuman beralkohol dengan Devan. Sudah tidak terhitung berapa banyak Devan meminum minuman itu, hingga membuatnya tak sadarkan diri.
Kembali ke Sanas
Aku terbangun ketika mendengar azan subuh. Pelan-pelan ku buka ke dua bola mataku, aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh ku yang terasa lengket. Setelah itu aku melaksanakan shalat subuh. Kita sebagai umat muslim di wajibkan shalat lima waktu sehari semalam. Setelah Shalat ku buka jendela kamar ku, agar udara segar di pagi hari memasuki kamar memberi kesejukan untuk ku. Aku melihat ke arah luar jendela sambil mendengarkan ayat-ayat suci alquran melalui hanphon ku. Yang memberi ku ketenangan. Tanpa ku sadari waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Aku pun bangkit dari tempat ku menuju ke dapur, aku ingin membuat sarapan pagi. Ku buka kulkas teryata kosong hanya ada dua buah butir telur, akhirnya aku memasak nasi goreng tanpa minyak. Ketika aku sedang asik memakan nasi goreng buatan ku itu, aku di kejutkan.
"Hai.. Gadis bodoh, sedang apa kamu?" tanya kak Devan dengan ku.
"Makan Om" jawab ku
"Heii.. Aku bukan om mu" bentak Devan
"Oh tuhan, mau cari mati kamu sanas," batin ku
"Maaf, " ucap ku takut
"Mulai sekarang panggil aku Tuan" perintah Devan
"Baik Tuan," ucap ku
"Apa Tuan ingin sesuatu?" tanya ku
"Tidakk...."ucap Tuan Devan
"Alhamdulillah"ucap ku ketika Tuan Devan pergi meninggalkan ku. Tetapi, itu hanya sebentar lagi-lagi aku di teriak seperti orang maling saja, pikir ku
"Gadisss bodoh......"Teriak tuan Devan
"Iya tuan" ucap ku terburu-buru menghampiri tuan Devan.
"Kuraskan bak ku, aku tidak mau mandi dengan bak kotor seperti ini. Ingat dua hari sekali bak ini di bersihkan!" perintah tuan Devan degan muka tanpa ekspresi
"Sabar Sanas kamu pasti bisa" ucap ku menyemangati diri ku sendiri. Setelah selesai membersihkan bak tuan Devan, aku beristirahat sejenak di taman belakang, lagi-lagi ku di kageti dengan kehadiran Tuan Devan yang tiba-tiba.
"Hei... gadis bodoh apa sudah selesai dengan tugas mu??" tanya tuan Devan melotot.
"Sudah Tuan" jawab ku
"Bagusss" Setelah menanyakan itu tuan Devan pergi meninggalkan ku, aku tidak tahu mau ke mana dia, lagian bukan urusan ku juga.
"Ting...tong..." bel rumah berbunyi
"Siapa??" tanya ku sambil menuju pintu utama,
"Maaf mbak mau cari siapa?" tanya ku ramah
"Devan mana?" tanya wanita sexsi itu
"Bentar ya mbak, aku panggil dulu. Mari mbak masuk" ucap ku. Aku pun menaiki tangga menuju kamar tuan Devan, dengan ragu-ragu ku mengetuk pintu kamar tuan Devan.
"Tokk....took.. Tuan" panggil ku
"Ehemmm" Tuan Devan hanya mejawab dengan berdhem saja
"Tuan ada yang mencari tuan" ucap ku
"Siapa?" tanya tuan Devan
"Tidak tahu Tuan" jawab ku
"Dasar bodohhh...." ucap Tuan Devan membuka pintu hingga membuat ku terkejut karena pintu tiba-tiba terbuka
"Ngapain masih berdiri di sana??" tanya tuan Devan menatap ku tajam
"Heheh... Maaf Tuan" ucap ku pergi meninggalkan Tuan Devan
"Dasar bocah" ucap tuan Devan menyusul ku.
"Sayang.." panggil wanita itu melihat kehadiran Tuan Devan
"Iya" jawab Tuan Devan. Wanita itu pun menghampiri tuan Devan, bergayut manja dengan tuan Devan. Tuan Devan pun tak menolak dan ia juga tak memberi ekspresi apa pun. Dalam pikirin ku apa Tuan Devan itu tidak bisa tersenyum. Aku sangat terkejut ketika melihat wanita sexsi itu mencumbu Tuan Devan, sedangkan Tuan Devan menikmati setiap cumbuan wanita itu. Aku sengaja melewati mereka berdua, berpura-pura tidak tahu. Bukannya menghentikan kegiatannya justru mereka semakin menjadi melakukan aksinya di depan ku.
"Permisi" ucap ku
"Hai gadis bodoh mau ke mana kamu?" tanya Tuan Devan melihat ku
"Aku ingin ke depan Tuan mencari udara segar, di dalam ruangan ini gerah" ucap ku, aku sengaja menekan kata gerah agar mereka sadar apa yang telah mereka perbuat.
"Pergi sana " usir wanita sexsi itu. Jujur hati ku sakit bagai di sayat sembilu melihat suami ku bercumbu dengan wanita lain di hadapan ku. Tapi apalah daya ku, aku hanya sebatas istri di atas kertas. Tanpa ku inginkan cairan bening membasahi pipi ku. Aku tidak mau banyak berfikir tentang Tuan Devan karena itu membuat ku lebih sakit. Tetapi tidak dengan hati ku, hatiku selalu ingin tahu tentang Tuan Devan walaupun beribu cara sudah ku lakukan.
Bersambung...
Terimakasih telag membaca karya Author. Author sangat butuh bantuan kakak semua, jangan lupa likr, komen dan vote.
Salam jauh dari Sanas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Seno Wicaksono
mampir thor
2022-10-12
0
Nova Herlinda
lanjut ya kaka... semangat
2021-08-11
1
Jans🍒
mampir thorrr
2021-07-10
2