Ciuman pertama ku

Setelah makan malam selesai aku kembali di ajak om Rayen untuk pergi ke suatu tempat.Yang aku sendiri tidak tahu tempat apa itu.Karena aku tidak punya keberanian untuk sekedar bertanya.

Tapi begitu sampai ditempat yang Om Rayen maksud.Aku nampak bingung karena Om Rayen mengajakku ke sebuah rumah berlantai dua yang bagiku cukup mewah.Dan didominasi oleh cat warna putih.

"Ini rumah siapa om????".Tanyaku bingung sambil berdecak kagum.

"Ayo turun!!!.Nanti juga kamu bakalan tahu sendiri pemilik rumah ini".Jawaban Om Rayen sungguh membuatku sedikit penasaran.

Aku pun ikut turun dari mobil dan mengekor di belakang Om Rayen untuk masuk kedalam rumah yang bagiku mewah.Aku sampai terperangah ketika sampai di teras ternyata sudah ada seorang laki laki yang sedikit lebih muda dari Om Rayen.

"Selamat datang Bos...Nona Lea".Sapa laki laki itu.Akupun hanya membalasnya dengan senyuman.

"Kenalkan Lea.Dia Revan sekretaris ku".Ucap Om Rayen mengenalkan pria yang berdiri dihadapan kami saat itu.

Aku pun hanya tersenyum dan mengangguk kan kepalaku saja.Karena masih bingung dan begitu banyak pertanyaan yang muncul di otakku saat ini.

"Silahkan Bos,nona!!!"Ucap pria yang bernama Revan mempersilahkan kami masuk kedalam rumah.

Aku begitu terpukau dan terperangah begitu melihat isi dalam rumah itu.Ternyata dalamnya lebih mewah lagi dibandingkan diluarnya.

"Kamu suka desain rumah ini Lea????".Tiba tiba Om Rayen bertanya padaku.

"Em...I...iya Om.Sangat nyaman".Sahutku jujur.

"Baiklah,kalau begitu kita lihat ruangan yang lainnya!!!".Ajak Om Rayen lagi.

Dan dengan bodohnya aku hanya mengangguk kan kepalaku patuh.Sambil terus berdecak kagum dengan seisi ruangan rumah yang aku sendiri tak tahu milik siapa itu.

Isi rumahnya sangat lengkap.Bahkan semua sofa pajangan dinding.Dan semua perabotan sudah lengkap dan tertata rapi.Yang dapat aku simpulkan dengan harga yang tidak murah semuanya.

Aku di ajak Om Rayen melihat semua ruangan.Dari ruang tamu,dapur,taman belakang dan kolam renang.

"Wah,tamannya indah Om".Seruku makin kagum karena bunga ditaman itu adalah bunga mawar dengan berbagai warna.Selain itu juga bunga mawar adalah bunga kesukaan ku.

"Lebih indah kamu".Lirih Om Rayen pelan.

"Apa Om????".Aku pura pura tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh Om Rayen.

"Ah,tidak papa.Ayo kita lihat lantai atas dulu!!!!".Ajaklah lagi padaku.

Aku pun hanya mengekor dibelakang punggung Om Rayen.Sampai di lantai atas aku melihat ada tiga pintu kamar.Om Rayen membuka satu persatu pintu kamar itu.Aku melihat salah satu pintu yang didalamnya sudah tertata rapi begitu banyak buku buku dan terdapat satu meja kerja lengkap dengan kursinya.Bahkan ada sofa santai juga didalam ruangan itu.

"Ayo kita lihat kamar utamanya!!!".Lanjut Om Rayen lagi.

Sampai salah satu pintu kamar itu terbuka aku langsung nyelonong masuk karena sangat begitu kagum dan terpesona akan design interior ruangan kamar itu dari kamar yang lainnya.

"Kamu menyukainya Lea????".Lagi lagi Om Rayen memberikan pertanyaan padaku.

Aku pun langsung mengangguk kan kepalaku.Sambil terus berdecak kagum dan mengembangkan senyum.

"Terus ini rumah siapa Om????.Kenapa daritadi tidak ada penghuninya????".Akhirnya aku memberanikan diri lagi untuk bertanya.

"Ini rumahmu Lea".Jawab Om Rayen santai.

"Hahha...Om Pasti bercanda kan???".Ucapku sambil tertawa.

"Tidak.Rumah dan seisinya adalah milikmu Alea.Aku tidak sedang bercanda.Dan Kau bisa pindah kerumah ini dengan ibumu!!!".

"Om ini tidak ada dalam surat perjanjian kita.Dan aku tidak bisa menerimanya Om".

"Kenapa????.Bukannya tadi kamu sangat menyukai rumah ini????.Dan aku pun ikhlas membeli rumah ini untukmu.Bahkan sertifikat rumah ini sudah atas nama kamu".Ucap Om Rayen panjang lebar.

"Aku memang menyukai rumah ini Om.Tapi bukan berarti aku menginginkan nya.Aku tidak mau merepotkan Om lagi.Lagian rumah ini cukup mewah dan sangat berlebihan Om".

"Aku tidak mau mendengar penolakan Lea.Apa kamu tidak menghargai pemberianku????".

"Bu...bukan begitu Om.Ta...tapi...".Aku tidak bisa melanjutkan kata kataku lagi karena bibirku sudah dibungkam dengan bibir Om Rayen.Aku dibuat Syok bahkan sampai melotot sempurna karena ini pertama kalinya juga aku melakukan kontak fisik dengan laki laki bahkan sampai berani mencium bibirku.

"Tetaplah di sisiku Alea Savitri!!!".Lirih Om Rayen setelah mengecup bibirku.

"A..ku...".Lagi lagi Om Rayen tidak memberiku kesempatan untuk berkata.Karena Om Rayen langsung kembali menyerang ku dengan ciuman lagi.

Ciuman yang membuat seluruh tubuhku merinding.Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan saat kondisi seperti ini.Bahkan aku hanya bisa diam mematung.Sedangka. om Rayen terus ******* bibirku.

"First Kiss????" .Tanyanya saat ia sudah berhenti mencium bibirku.Dan Aku hanya menganggukkan kepalaku saja sambil menahan malu.Bahkan mungkin saat ini pipiku sudah seperti udang rebus.

"Aku akan mengajarimu ciuman yang benar".Lirihnya sambil tersenyum.

Dan Om Rayen langsung menutup pintu kamar itu bahkan sampai menguncinya.Aku sudah panik setengah mati dibuatnya.Aku takut apa yang diceritakan oleh Mbak Rika tentang kewajiban seorang sugar baby seperti ku.

"Kenapa di kunci Om????". Pertanyaan yang bodoh keluar dari mulutku.

"Kamu mau Revan menonton kita ciuman????".Celetuk Om Rayen dan entah apa yang terjadi akupun bisa bisanya menggelengkan kepalaku.

Aku berdiri sambil memundurkan langkah ku kala melihat Om Rayen terus maju mendekati ku.Hingga aku hampir terjatuh di atas ranjang king size yang sangat empuk itu.Kalau tidak Om Rayen menangkap ku dengan tangan kekarnya itu.

Tubuhku semakin gemetar bahkan detak jantungku semakin tak beraturan.Karena tubuhku sekarang berada dalam dekapan Om Rayen.Wangi maskulin dari tubuh dan parfum yang dipakai Om Rayen menyeruak masuk kedalam indera penciuman ku.

Ku pandangi wajah tampan milik Om Rayen.Yang bagiku sangat sempurna rak ada cela sedikitpun.Hingga tanpa sadar bibirku kembali di kecup oleh Om Rayen.Ciuman yang lembut,membuat tubuhku merespon hingga aku merasa merinding dibuatnya.

Om Rayen menggigit pelan bibirku hingga sontak membuat ku membuka mulutku.Dan kesempatan itu tak di sia siakan oleh Om Rayen untuk menyusuri rongga mulut ku dan entah keberanian dari mana aku berusaha membalas ciuman Om Rayen.Hingga cukup lama kami bertukar Saliva.

"Malam ini kita menginap disini saja!!!.Di lemari juga ada beberapa baju ganti untukmu".Ucap Om Rayen ketika kami telah menyudahi ciuman itu.

Aku hanya mengangguk kan kepalaku lagi tanpa ingin menjawab.Dan aku segera berlari kearah kamar mandi tanpa berani menoleh.

"Lea.."Panggil Om Rayen.Aku hanya menoleh sebentar tanpa berani menatap.

"Iya Om".Sahutku pelan.

"Terimakasih untuk ciumannya".Seru Om Rayen.Dan lagi lagi aku hanya mengangguk kan kepalaku dan langsung masuk kedalam kamar mandi.Karena jujur badanku begitu terasa lengket dan gerah.Aku ingin mandi dengan segera.