Pangeran kegelapan. Itulah julukannya.
Pada kehidupan pertamanya, ia dikhianati oleh ayahnya sendiri, sang raja. Ia diberi gelar ksatria kerajaan terbaik. Sebuah gelar yang sangat baik untuk dirinya yang berasal dari seorang ibu pelacur. Akan tetapi, tanpa ia sadari, ternyata itu adalah permainan tipu daya sang raja yang membuat nasibnya berakhir tragis.
Pemenggalan di alun-alun kota sebagai tersangka pemberontakan. Itulah yang rakyatnya tau.
Mendengar vonis tersebut, pangeran yang merasa telah dikhianati oleh ayahnya sendiri pun murka.
“Demi Tuhan. Sang Raja akan mati dalam keadaan kepala yang terpisah dari tubuhnya” begitulah ucapnya sebelum akhirnya pisau guillotine pun dijatuhkan.
Saat itu pula, tiba-tiba keajaiban muncul. Sang pangeran yang seharusnya sudah tidak dapat merasakan hidup, tiba-tiba terbangun di masa beberapa tahun sebelum masa pemberontakan terjadi.
Ingatannya tentang pisau tajam yang memenggal lehernya, membuat karakter sang pangeran ketiga, yang digambarkan seorang yang ramah dan ceria, berubah menjadi kelam. Ia kehilangan senyum di raut wajahnya. Tidak ada yang pernah melihatnya tersenyum sejak saat itu. Perubahannya yang tiba-tiba itu, membuat orang-orang berpikir bahwa ia telah dirasuki oleh jiwa lain.
Dari situlah, ia pun dijuluki sebagai pangeran kegelapan.
Dan pangeran kegelapan tersebut, sekarang ada di depan mata seorang gadis pecinta novel reinkarnasi. Awalnya, gadis tersebut berpikir bahwa ia telah bereinkarnasi ke dalam dunia novel, tetapi kenyataannya, pangeran kegelapan di dalam novel itulah yang justru muncul ke dunianya.
“Pangeran Egon?” Ucap wanita itu tidak percaya.
“Kau.. dimana aku?” Ucap sang pangeran. Ia mengenakan pakaian formal kerajaan, seakan ia mau menghadiri sebuah pesta.
“Benar! Kau pangeran Egon kan!” Matanya berbinar layaknya seseorang yang baru saja menemukan permata langka. Egon yang tersentak dengan jeritan kecil Mysha pun mundur satu langkah dengan perlahan.
“Ya, aku Egon. Kau siapa?”
“Ya ampuuuuun! Aku Mysha! Dan kau sekarang ada di kamarku!” Jawabnya.
Egon lalu mengernyitkan dahinya. Ia sangat yakin, bahasa yang sekarang ia gunakan saat berbicara dengan Mysha bukan bahasa ibunya, tetapi bagaimana dia bisa mengerti?
Mysha lalu turun dari kasur dan mendekati Egon. Ia berdiri dihadapannya dan sedikit mendongak ke atas untuk melihat wajahnya.
“Kau tinggi!” Ucap Mysha, masih dengan mata yang berbinar.
Egon menatap Mysha tidak percaya. Ini pertama kalinya ia mendapat perlakuan tidak sopan seperti itu.
Walaupun ia pangeran dari seorang ibu pelacur, orang-orang selalu mencoba untuk menunjukkab hormat kepadanya. Tapi anak ini? Tanpa ragu Ia berdiri dan menatap langsung mata Egon.
“Kau.. tidak takut mati?” Tanya Egon ragu. Egon yakin, ketika ada seseorang yang melakukan hal yang tidak sopan pada seorang bangsawan, hukumannya bisa menyangkut nyawa.
‘Apalagi...’
Egon melihat sekelilingnya.
‘Gadis itu bilang, kalau aku berada di kamarnya. Kamar sekecil ini. Dia pasti dari kalangan rakyat jelata.’ Pikirnya.
Dinding putih gading yang didekorasi dengan hiasan minimalis. Foto polaroid bersama dengan teman-temannya pun banyak menempel di sana. Suasana dan barang-barang yang tidak pernah Egon lihat sebelumnya.
“Duduklah dulu yang mulia,” ucap Mysha sambil tersenyum seperti orang bodoh. Ia menggeret kursi tak jauh dari meja belajarnya.
Ketika Egon pun tersadar bahwa ia tidak bersenjata, Ia pun mencoba untuk menuruti Mysha terlebih dahulu. Mencoba waspada kalau-kalau ia sedang dalam perangkap musuh.
Mysha berjalan ke dapur yang tak jauh dari kamarnya, untuk mengambil teh dingin dalam kemasan dari kulkas. Ia lalu menyodorkan teh tersebut pada Egon sambil tetap tersenyum lebar.
“Jadi bisa kau ceritakan terlebih dahulu, keadaanmu sebelum muncul di sini? Ah, minumlah dulu. Ini teh dari bunga melati. Dan ini sudah ditambah gula.” Mysha tersenyum. Ia sangat percaya diri bahwa Egon akan menyukainya.
Tentu saja karena ia tahu bahwa para bangsawan di dalam novel ‘The Dark Prince’ banyak yang tergila-gila dengan teh yang ditambah gula —juga kudapan.
“Hmm? Ah, terima kasih,” Egon terdiam melihat barang ditangannya. Ia memperhatikan dengan seksama, bertanya-tanya kenapa tidak pernah sekalipun terpikirkan olehnya untuk menjual teh di dalam botol kemasan. ‘Dan ini.. terbuat dari bahan apa?’
“Pangeran Egon?” Mysha memanggil Egon yang masih belum menjawab pertanyaannya.
“Ah, maaf. Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau pendeta?”
“Huh? hahaha. Bukan, aku orang biasa. Kau bisa memanggilku Mysha. Aku mahasiswi”
“Mahasiswi?”
“Yap. Umm.. murid yang pergi ke univ—ah semacam akademi, itu disebut mahasiswi,” jelas Mysha.
“Oh, begitu..”
“Aku yakin banyak sekali yang ingin kau tanyakan di sini. Aku bisa bantu untuk menjelaskan satu-satu, semua yang ingin kau ketahui. Tapi, bisakah kau cerita padaku lebih dulu, tentang ingatan terakhirmu sebelum datang ke mari?”
“Hmm..” Egon terdiam ragu. Ia benar-benar tidak dapat menebak situasinya sekarang.
“Aku tau ini bukan pertama kalinya kau mengalami seperti ini” jelas Mysha.
“Maksudmu?”
“Kejadian di alun-alun kota, kau kembali ke masa sebelum itu kan?”
Egon yang sedari tadi berusaha untuk menjauhi tatapan Mysha, mulai menatapnya balik dan menunjukkan rasa ketertarikan. Bagaimana tidak, selama ini, tidak ada yang tau mengenai hal tersebut. Bahkan pendeta dan penyihir terkuat di kerajaan pun tidak ada yang sadar dengan hal tersebut. Tetapi, anak gadis yang tidak jelas asalnya muasalnya, tiba-tiba duduk di hadapannya dan membeberkan rahasia tersebut dengan mudah.
“Apa kau berhasil balas dendam pada ayahmu?”
“... tidak” Egon mengalihkan pandangannya ke jendela yang menghadap ke luar.
“Lalu perangnya?”
“Saat aku pikir aku akan berhasil balas dendam. Tiba-tiba aku ada di sini”
‘Berarti ia kemungkinan muncul di sini tepat di saat bagian cerita novel itu bersambung’ pikir Mysha.
‘Tapi kenapa dia memakai pakaian megah seperti ini? Bukankah lebih masuk akal kalau dia pakai seragam ksatria ya?’ Lanjutnya.
“Baiklah. Kalau begitu.. aku akan jelaskan semuanya padamu. Dengar baik-baik ya,” Mysha mulai menjelaskan pada Egon tentang kenyataan, bahawa dirinya adalah seorang tokoh utama pada sebuah novel yang bertemakan kerajaan.
Ia pun menjelaskan bahwa dunia Egon pada novel tersebut, berlatar belakang sebuah kota fantasi pada abad pertengahan, sementara dunia Mysha sekarang berada di masa modern. Tidak ada yang namanya kutukan atau sihir seperti yang ada pada dunianya.
Kereta kuda atau burung pengantar surat pun bukan lagi hal lumrah di sini. Teknologi mesin dan kecepatan informasi telah menguasai arus kehidupan.
Terakhir, Mysha memperlihatkan dua jilid novel, ‘The Dark Prince,’ yang baru saja ia selesaikan malam sebelumnya. Buku berlatar hitam dengan gambar mahkota perak yang dilumuri darah, dengan tulisan judul yang berwarna emas membuat Egon penasaran dengan bagaimana dirinya digambarkan pada novel tersebut.
***
“Kau benar..” ucap Egon ketika ia selesai membaca novel tersebut.
“Cerita di novel ini mirip dengan ceritaku..” lanjutnya.
“Jadi sekarang kau percaya kalau kau ada di luar dunia novel?”
“Aku masih ragu, bisa jadi aku memang terbawa ke dimensi lain, tapi mungkin juga ini hanya semacam mimpi dan tubuhku yang asli sedang tertidur..”
“Hmm.. aku tidak yakin dengan yang kedua.. Karena aku yakin, kehidupanku ini nyata..”
“Hmm..”
“Ada yang mau kau tanyakan lagi?”
“Mungkin sudah cukup. Untuk sementara aku akan melihat kondisi di sini dengan mata kepalaku sendiri dulu,” Jawab Egon.
Egon bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah jendela. Memperhatikan langit sore berwarna jingga yang tidak jauh berbeda dari dunianya.
Di bawah matahari yang akan segera terbenam, terlihat berbagai macam jenis kendaraan yang belum pernah ia lihat, ramai memenuhi jalanan. Beberapa orang berjalan kaki dengan mengenakan pakaian yang simple tanpa perhiasan yang mencolok.
“Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang.”
Mendengar itu, Mysha pun menyusulnya dan ikut berdiri di sampingnya. Sorot mata Egon yang tertuju pada kehidupan asing di bawah sana, membuat Mysha merasa kasihan pada Egon.
“Selamat datang di duniaku” ucap Mysha dengan senyuman.
***
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Resviandira
pangeran egon jgn sampai muncul di kosanku. nanti dibilang apa.. 🤣🤣
2021-05-29
1