“Ayah, Ayah bangun yah, maafkan Nindy yah, maafkan Nindy.” sambil menepuk-nepuk pipi ayah nya.
Di koridor rumah sakit sudah disambut para dokter ahli untuk menyambut dan memeriksa keadaan sang pemilik rumah sakit yang mengalami serangan jantung. Dokter Aditya pun diperiksa dan dimasukan ke ruang ICU untuk pemeriksaan dan pengawasan lebih lanjut, setelah diperiksa tampak dokter Sebastian yang melangkah gontai dengan menundukkan kepalanya menghampiri bunda yang seorang dokter juga.
“Maaf Dok” Belum selesai dokter Sebastian berbicara,,, bunda pun tidak sadarkan diri di karenakan shock, kami pun yang ada di sana panik melihat keadaan bunda. Dan kami langsung memindahkan bunda keruang perawatan.
“Maaf, dokter Sebastian, bagaimana keadaan ayah saya, Dok?” Tanya Nindy.
“Begini nak, Dokter Aditya mengalami shock sehingga memicu serangan jantung, tapi Alhamdulillah beliau bisa bertahan, sekarang beliau masih dalam keadaan tidak sadarkan diri karena pengaruh obat, nanti setelah observasi beberapa jam ke depan beliau kami pindahkan ke ruang perawatan. Jadi dokter Nindy jangan terlalu khawatir sekarang.” Jawab Dokter Sebastian.
“Terima kasih Dok.” Saut Nindy.
“Sama-Sama, Nak” balasnya.
Nindy pun pergi ke ruangan perawatan bunda nya, yang sudah sadarkan diri.
"Nindy, ayah Nin” sambil sesegukan menangisi suami tercintanya yang disangka tidak bisa diselamatkan.
“Bunda, ayah tidak apa-apa bunda, ayah selamat bun,,, hanya belum sadarkan diri dan harus di observasi selama beberapa jam kedepan setelah selesai di observasi nanti akan dipindahkan ke ruangan perawatan. Maafkan Nindy Bun, karena Nindy ayah bisa seperti ini, Nindy menyesal Bun.” Ucap Nindy.
Dan seketika bunda pun menangis bukan karena marah kepada anaknya, melainkan merasa lega begitu tahu sang suami selamat. Lalu memeluk Nindy menumpahkan kebahagiaan nya. Ketika ayah dipindahkan ke ruangan perawatan dan sadarkan diri, betapa bahagianya nindy dan bunda nya.
“Ayah, maafkan Nindy yah, Nindy telah menyakiti hati ayah..” ucapnya.
“Nindy, apakah kamu sudah memiliki seseorang yang kamu cintai dan mencintai kamu sayang? Jikalau kamu sudah punya maka bawalah dia kemari dan suruh temui kami,nak.” saut Bunda yang diangguki oleh ayah.
“Tidak ayah, Bunda, nindy belum punya pilihan, tapi jika pilihan ayah dan bunda terbaik buat Nindy, Nindy bersedia untuk dijodohkan.” Ucapnya sambil menundukan kepala nya.
“Benarkah sayang?” saut Laras.
“Iya Bun, Nindy Siap.” Jawab nya.
Flashback off***************************************
Nindy bercerita dengan apa yang terjadi kepada sang ayah seminggu yang lalu, hingga ia memutuskan untuk menerima perjodohan itu, karena Nindy sangat mencintai ayahnya, karena ayahnya adalah cinta pertama nya, Nindy tidak mau kehilangan cinta pertama nya.
“Jadi bokap lo masuk rumah sakit? Terus keadaan nya gimana sekarang?” saut Dira.
“Sekarang udah baikan dan pulang ke rumah.” Jawabnya.
“Syukurlah, Jadi lo terima perjodohan ini karena bokap lo sakit?” saut Huda.
“Iya,,, dan semoga cinta akan hadir diantara kami” saut Nindy.
“Emang lo udah kenal sama anak sahabat bokap lo?” Tanya Huda.
“Gue enggak tau dan belum pernah ketemu juga sama sahabat bokap gue.” Jawab Nindy.
“Jadi istilah nya gue beli kucing dalam karung? Bagus syukur,,, enggak bagus berarti udah nasib,,,,” ujar Nindy.
“Yah Semoga lo hidup bahagia meskipun dengan pilihan orang tua lo, semoga calon suami lo orang yang baik dan menerima lo apa adanya yang gesrek ini, dan yang pasti tampannya harus lebih dari gue kalo bisa.” Saut Huda, meskipun sakit mengatakannya.
“Sialan Lo,,,”
“Si Nindy mah enggak gesrek tapi minus dikit otaknya,,,” saut Dira,
“Diraaaaaaaa,,,” teriak Nindy karena kesal dibilang gesrek sama Dira.
“Eh Dir, lo tadi katanya mau curhat juga? Mau curhat apaan neng, ngikut-ngikut mulu nih bocah satu. Lo juga mau kawin? mau ninggalin gue?” tanya Huda.
"Kawin,,, kawin,,, emang kucing dikawinin, Gue itu Di suruh Balik Ke Dubai sama Bokap Guys.” Ucap Dira.
“APAAAA?” Nindy dan Huda berteriak bersamaan kembali sehingga orang yang ada di sekitar café pun melirik ke arah mereka bertiga lagi yang kaget mendengar teriakan Nindy dan Huda Kali ini.
"Gue disana sekitar 2 minggu sampai 1 bulan, entar gue balik lagi kesini buat menyelesaikan proyek disini sebelum dialihkuasakan sama orang kepercayaan bokap gue dan gue bakal balik selamanya di Dubai dan mengurus perusahaan bokap gue disana, setelah 1 bulan menyelesaikan proyek kerjaan terakhir gue disini. Gue disuruh pegang perusahaan gue disana, karna bokap udah mau pensiun, beliau udah sakit-sakitan semejak ditinggal nyokap gue, dan bokap mau gue ada disampingnya, menemani disisa akhir hidupnya.”
“Terus perusahaan disini gimana?” Tanya Nindy.
“Perusahaan disini di wakilkan sama orang kepercayaan bokap gue., tapi tetep dalam kendali gue dan bokap gue.” Ujar Dira.
“Diraaa, jadi kita bakal susah buat meet up lagi donk?” ujar nindy sambil memeluk sahabat nya.
“Elo pada kayak orang susah aja, tinggal terbang kali, noh si Huda punya pesawat pribadi, manfaatin kaliii, ribet amat sih” saut Dira.
**To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments