"Loe kata nya mau curhat? Cepet apaan, jadi penasaran gue.”saut Huda.
“Iya nih gue juga penasaran, gue juga sama mau curhat dikit nih.” sahut Dira.
“Ah elo mah ikutan mulu, iya udah gue dengerin nih curhatan loe semua.” ucap Huda.
Akhirnya Huda mengiya kan ucapan sahabatnya Dira yang ikut-ikutan ingin cerita.
“Gue dulu yah.” ujar Nindy yang dianggukin oleh Dira sama Huda. Sambil menarik nafas Nindy mulai bercerita kepada kedua sahabatnya.
“Guys,,, Gue mau nikah? Gue dijodohin ma bonyok” ucap Nindy.
“Apaaa??” Dira dan Huda berteriak bersamaan sehingga orang yang ada disekitar café pun melirik ke arah mereka bertiga karena kaget mendengar teriakan Dira dan Huda.
“Elo gak lagi becanda kan Nin?” ucap Huda yang berubah seketika raut wajah nya, dan ya Huda memang mempunyai perasaan lebih dari sekedar sahabat kepada Nindy, walaupun dia tidak pernah menunjukkan rasa kagum nya kepada Nindy, dan Dira pun menyadari perubahan raut wajah Huda yang mengartikan sesuatu yang beda.
“Gue gak becanda Huda, gue di jodohin sama salah satu anak dari sahabat bokap gue” Saut nindy sambil mengusap butiran Kristal yang sudah jatuh di pipi nya.
“Dan lo setuju?” Tanya Dira dan diangguki oleh Nindy.
“Bukan nya lo anti yah sama yang namanya perjodohan? sekarang bukan jaman Siti Nurbaya yang harus dijodoh- jodohin.” Ucap Huda.
“Iya gue tau, kalo boleh milih gue juga gak mau dijodoh-jodohin, gue mau menikah dengan orang yang gue cintai dan mencintai gue, tapi gue yakin dengan pilihan bonyok gue, pasti pilihan Yang terbaik buat gue, gue gak mau durhaka ama orangtua gue, gue sayang banget sama meraka, dan gue gak mau nyakitin hati mereka.” Jawab Nindy.
**************
Flashback on *Seminggu Yang Lalu*
“Pagi Ayah, Bunda, Kak Tasya kakak iparku yang paling cantik dan baik sejagad raya? Abang kemana Bun?” ucap Nindy.
“Pagi Sayang, Abangmu sudah berangkat keluar kota tadi subuh, ada pekerjaan diluar kota” jawab Tasya kakak ipar nya.
“Kapan pulang nya kak?” tanya nya lagi.
“Nanti hari Sabtu depan katanya dek” saut Tasya.
“ 10 hari lumayan lama yah kak.” Dan diangguki oleh tasya sambil tersenyum manis.
“Sayang, hari sabtu nanti kamu ada jadwal operasi gak?” ucap sang ayah.
“Kalau gak salah ada yah, memang nya kenapa yah?”
“Jadwal operasi nya pagi atau malam?”
“Pagi yah, kok tumben ayah nanya-nanya? Emang kenapa yah?”
“Enggak, ayah Cuma mau nanya? soalnya sabtu malam ayah dapat undangan makan malam sekeluarga dengan sahabat ayah, beliau juga meminta kamu juga hadir, ayah mau mengenalkan kamu dengan anak sahabat ayah, beliau ingin menjodohkan anaknya dengan kamu, sayang.”
“APAAA? Nindy gak mau dijodoh-jodohin yah, Nindy ingin menikah dengan pilihan Nindy sendiri yah, Pokok nya Nindy gak mau dijodohin, Yah,,, Bunda tolongin Nindy Bun.” sambil menyeka airmatanya. “Kalo ayah maksa terus menjodoh-jodohkan Nindy, lebih baik Nindy pergi dari rumah ini.”
“Nindy…! Bentak Bunda.”
Seketika suasana hening, setelah Nindy mengeluarkan unek-unek kepada ayahnya untuk menolak perjodohannya Dan terlihat ayahnya diam tak berkomentar dan berlalu meninggalkan meja makan yang belum menyelesaikan sarapannya, dan disusul oleh bunda untuk menenangkannya.
“Nindy, kenapa kamu berbicara seperti itu sama ayah sayang.” Tanya kakak ipar nya.
“Nindy ingin menikah dengan orang yang Nindy cintai dan mencintai Nindy, kak. Sekarang bukan jaman Siti Nurbaya yang mesti dijodoh-jodohin, sekarang itu jaman nya Siti Nurhaliza yang menikah dengan pilihan sendiri walaupun menikahi duda beranak 4, itu semua karena cinta, kak.” Saut Nindy.
“Cinta itu bisa juga ada karana terbiasa, Nin, cinta juga bisa mmm…” sebelum Tasya menyelesaikan ucapannya nya,, bunda berteriak dari dalam kamar.
“Ayah,,, Ayah,,, Nindy,,, Ayah Nin.” Teriak sang Bunda.
Tasya dan Nindy pun bergegas menghampiri kedalam kamar, dan ketika ke kamar Nindy melihat ayah yang sudah tidak sadarkan diri sambil memegang dada sebelah kirinya. Seketika Nindy pun menghampiri sang ayah untuk memeriksanya.
“Kak Tasya, tolong panggil pak satpam dan suruh pak Joko untuk mengeluarkan mobil,, ayah harus dibawa ke rumah sakit segera.” Ucap Nindy.
“Iya” saut kakak iparnya.
“Ayah,,, Ayah bangun yah, maafkan Nindy yah,,,, maafkan Nindy,,,” sambil menepuk-nepuk pipi ayah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Sagita
sakit banget kalo tau kakaknya yang dijodohin ma nindy..😢
2021-05-30
0