mengetahui sesuatu

Hari yang mulai berganti, seperti janji mas Adam. Dia datang lagi kerumahnya, bahkan setiap hari selama masa cutinya.

Walaupun ayah Nesa sama sekali tak mau menemuinya, namun Adam tetap datang dengan keteguhan hatinya.

Hingga dua Minggu lamanya, Adam masih saja datang kerumah Nesa. Hari ini ia melihat pak Kurniawan tengah mencabuti rumput liar di depan rumah, tanpa izin, dan tanpa permisi. Adam langsung menyingsingkan kedua lengan bajunya lalu turut jongkok di sebelah pak Kurniawan yang hanya diam saja bahkan tak melirik ke arahnya sama sekali.

Walaupun sebenarnya sangat kikuk dan tegang, namun Adam tetap melakukan pekerjaannya tanpa di suruh.

Bahkan Nesa yang melihat itu pun merasa tidak enak bercampur tidak tega.

Adam mengangkat keranjang sampah yang sudah penuh dengan rumput liar itu, membawanya kesebuah liang sampah yang tak terlalu dalam, lalu membuangnya di sana. Setelah itu kembali lagi dia memunguti rumput liar yang sudah dicabuti oleh calon ayah mertuanya itu.

Seperti kata orang, sekeras-kerasnya batu jika di tetesi air maka dia bisa berlubang juga bukan. Sama halnya pak Kurniawan. Selama dua Minggu ini Adam datang, namun dia tidak hanya menemui Nesa melainkan melakukan apapun di sana. Membantu pak Kurniawan yang memang gemar membersihkan kebun atau mungkin hanya sekedar menemani duduk di teras saja dengan Pak Kurniawan yang tak mengeluarkan suara sepatah kata pun.

Adam menyeka keringatnya yang bercucuran di kening, hingga membuat pak Kurniawan beranjak.

"Nesa–" seru sang ayah, membuat Nesa yang memang sudah duduk di ruang tamu itu langsung menyaut dan bergegas keluar.

"Iya pak?" Jawab Nesa.

"Buatkan minum, untuk calon suami mu ini." Titahnya seraya berjalan masuk. Tentu saja mendengar itu Adam langsung menoleh, ingin rasanya bertanya pada beliau. Apakah yang ia dengar tadi benar.

Sepertinya sih, karena setahu dia telinga masih waras.

Bibir Adam tersungging dia langsung saja membersihkan sisa-sisa dari rumput liar itu hingga selesai, barulah dia menghampiri Nesa yang sudah duduk di bangku teras dengan dua gelas es sirup di atas meja.

"Nes... Nes...? Tadi tuh, mas salah dengar tidak sih?" tanya dia sembari mengusap peluhnya.

"Tidak mas..." Nesa tersenyum girang. Sungguh dia ingin jejingkrakan saat ini saking senangnya.

"Masa sih?"

"Iya, tadi bapak bilang gitu. Nesa dengar dengan jelas. Dia sebut mas Adam calon suami ku."

"Ya Allah, Nes... Alhamdulillah." Bergumam, rasanya dia ingin memeluk Nesa saat ini. Namun tahan lah, karena masih di zona tidak aman.

Mereka pun terkekeh girang sembari menikmati es sirup berwarna oranye di tangan mereka masing-masing.

Semenjak hari itu, Adam kembali berangkat bertugas selama empat bulan dan saat cuti selanjutnya, Adam benar-benar melamar Nesa secara resmi. Dan menikahi Nesa setelah gadis itu Lulus dan bekerja di salah satu bank swasta selama kurang lebih satu tahun. Cukup lama memang jedanya, namun saat ini Adam beruntung karena telah menikahi wanita yang benar-benar dia jaga kehormatannya selama ini.

Hingga satu tahun berlalu menjalani bahtera rumah tangga, Keduanya pun di karuniai seorang putri cantik bernama Aqila, yang membuat Nesa dan Adam merasa bahagia karena keluaga kecilnya yang lengkap itu.

(Flashback is off)

.

.

.

Senja mulai bergulir, dan kini mulai berubah temaram lalu berubah lagi menjadi gelapnya malam. dengan rintik kecil-kecil hujan gerimis, yang menemani malam mereka.

saat dimana para pekerja konstruksi pun masih sibuk, karena mereka menggunakan sistem bergantian, Adam yang bekerja dari pukul delapan sampai pukul sembilan malam. Lalu setelahnya bergantian dengan supir excavator yang lain. Yang akan bekerja sampai pukul delapan pagi.

Langit yang sudah gelap itu masih terdengar bising karena suara alat berat yang masih saja berbunyi.

Sementara seorang dengan lunglai berjalan menuju rumahnya lalu melepaskan helm konstruksi miliknya seraya duduk di kursi sofa sembari merebahkan kepalanya menyandar di sandaran kursi.

Pinggangnya benar-benar pegal, bagian tengkuknya juga. Rasanya dia ingin mandi air hangat agar tidurnya bisa nyaman.

Namun tidak lah, mandi air dingin saja cukup. Tunggu keringat ini kering dulu. Begitu pikirnya.

Adam menghela nafas. Lalu mengecek ponselnya. Di sana ada tiga pesan chat dari Nesa, yang meminta izin bahwa malam ini dia akan pergi ke kondangan, mampir ke rumah orang tua. Dan izin ingin tidur karena tubuh yang letih.

Pria itu tersenyum. "Senang rasanya, kalau kamu menurut, sayang." Gumam Adam. Hingga Toni pun masuk ke dalam rumah itu sama-sama merasa letih.

"Ada kopi tidak ya? Pengen ngopi ini." Ucap Toni.

"Entahlah," jawab Adam.

"Duh, warung Andini sudah tutup belum ya?"

"Sampai jam berapa memang, warung dia biasanya buka?" Tanya Adam.

"Tidak pasti, kadang jam segini belum tutup dia. Duh... Pengen ke toilet. Dam tolong cek sana ke warung dia, masih buka nggak. Pengen mie rebus juga ini."

"Iya deh.." Adam beranjak. "Apa lagi yang mau kamu pesan?"

"Rokok sebungkus, mie, sama kopiiii–" seru Toni sembari berlari kecil menuju kamar mandi. Adam pun merenggangkan kedua tangannya lalu berjalan keluar lagi, mengecek warung sederhana milik Andini itu. Walaupun dia tidak yakin Andini masih buka atau tidak.

Hingga sampailah dia di warung yang sudah hampir tutup itu.

Yang hanya menyisakan pintu yang masih terbuka. Namun sepertinya ada yang aneh, terdengar suara bising, seorang pria yang dengan kasarnya memaki dan mengumpat. Belum lagi dengan suara Andini yang mengusirnya. Hingga seorang pria itu pun keluar.

"Liat saja...! Kalau sampai rumah itu tak kunjung kau jual, jangan harap bisa melihat Fika lagi... Karena aku akan tetap melarang mu bertemu dengannya!" Pria itu menaiki motornya lalu membawanya sembari menggeber motor tersebut. setelahnya dia pun pergi.

Sementara Andini hanya menatapnya dari pintu sembari menyandarkan kepalanya, dia masih menahan tangisnya yang sudah ingin pecah.

Sementara Adam yang masih ada di sana berdiri dari jarak yang lumayan jauh, mematung. mengamati gadis yang sudah mulai menutup mulutnya dengan bahu bergetar akibat menangis.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

novi 99

novi 99

ingat bini di rumah woy.📢📢

... jangan mengangkat janda orang lain hingga membuat istri sendiri menjadi janda.

2022-12-05

0

Janah Husna Ugy

Janah Husna Ugy

semua pasangan sejati plg tdk suka penghianatan

2022-05-15

0

istri gong ou

istri gong ou

udah banyak kejadian pasangan yg LDR klo ga suami yg selingkuh ya istrinya yg selingkuh.......tp balik lagi ke orangnya sih sedangkan suami dikekepin siang malam aja bisa kabur sama istri org

2022-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 cinta untuk istri ku Vanesa.
3 mengantarkan mas Adam
4 pertemuan pertama dengan Andini
5 mengawali hari
6 kembali pada masa lalu.
7 perjuangan sebelum pernikahan
8 mengetahui sesuatu
9 masalah yang di alami Andini
10 apapun untuk keluarga kecil ku.
11 menuju desa sebelah.
12 masalah yang mulai timbul.
13 basa basi
14 percakapan
15 pilihan yang sulit.
16 jarak yang semakin dekat
17 pagi hari
18 keluar bersama
19 makan bersama.
20 menginap di rumah mertua
21 kenangan masa lalu
22 luka yang terbalut cinta
23 pertahanan hati
24 rantai yang masih mengikat
25 anak yang kau telantarkan
26 demi Fika
27 sikap yang mulai berubah
28 Aqila sakit.
29 keinginan gila Adam Riansyah
30 gejolak hati yang semakin tak terkendali
31 sebenarnya juga cinta.
32 gundah
33 kembali ke Jakarta.
34 selimut yang sudah tak menghangatkan
35 ku pegang kartu As, mu.
36 Andini di Jakarta
37 mempertahankan mu, demi Aqila.
38 semakin terobsesi
39 sesak saat ini demi sebuah kemenangan.
40 benarkah aku satu-satunya, ratu mu?
41 pemanasan
42 permainan yang baru saja di mulai
43 permainan yang masih berlanjut
44 menjalankan rencananya
45 membongkar kebejatan Adam.
46 tiga cinta, yang salah.
47 meninggalkan rumah
48 kenangan terindah
49 keinginan Nesa.
50 pilihan sulit
51 pengakuan Adam
52 buah dari kekhilafan Adam
53 teguran
54 berharap
55 Sidang Mediasi
56 hubungan yang sudah berakhir
57 menginap di rumah Adam (bagian 1)
58 menginap di rumah Adam (bagian 2)
59 menginap di rumah Adam (bagian 3)
60 penyesalan tiada ujung.
61 ku merindukanmu
62 apapun demi anak ku
63 aku cemburu
64 pertemuan antara Andini dan Vanesa
65 perasaan yang tertinggal
66 bimbang
67 saling menyadari kesalahan
68 lembaran baru (end)
69 terimakasih
70 wanita pendatang baru (S2)
71 menurut keinginan tuan putri (S2)
72 pertahanan Hati (S2)
73 kedatangan Vanesa (S2)
74 keinginan untuk rujuk (S2)
75 belati cinta telah melukai mu (S2)
76 menghampiri Andini (S2)
77 masalah di sekolah Aqila (S2)
78 aku bukan ibu yang baik (S2)
79 soal pendamping hidup baru (S2)
80 Aqila dan Fika (S2)
81 sebuah musibah (S2)
82 wanita pengganti diri ku (S2)
83 Puri yang sebenarnya (S2)
84 tidak menyukai wanita itu. (S2)
85 Ratu di hatiku (S2)
86 keinginan tak masuk akal pak Cahyo (S2)
87 pilihan sulit (S2)
88 rasa yang masih mengikat (S2)
89 terbelenggu ego, terpenjara masa lalu. (S2)
90 hal yang di ketahui Aqila. (S2)
91 sebuah musibah. (S2)
92 Antara Nesa dan Puri (S2)
93 maaf isinya hanya pengumuman
94 rintihan hati (S2)
95 bukan wanita yang pantas (S2)
96 percakapan antara Adam dan Pak Kurniawan (S2)
97 hal bahagia. (S2)
98 pertemuan tak terduga (S2)
99 ketakutan yang berakhir kelegaan. (S2)
100 Akad (S2)
101 Kamu yang kembali (S2)
102 perasaan yang sudah tak lagi bertaut (S2)
103 kondisi yang semakin memperihatinkan (S2)
104 lupakanlah diriku (S2)
105 malam gemintang (S2)
106 pagi yang indah (S2)
107 tragedi kecil (S2)
108 bahagia ku (S2)
109 lembaran baru (S2)
110 kehidupan yang lebih baik (S2)
111 tidak enak badan (S2)
112 akhir dari kisah mereka (S2)
113 Terimakasih ^_^
114 info Novel Baru
Episodes

Updated 114 Episodes

1
prolog
2
cinta untuk istri ku Vanesa.
3
mengantarkan mas Adam
4
pertemuan pertama dengan Andini
5
mengawali hari
6
kembali pada masa lalu.
7
perjuangan sebelum pernikahan
8
mengetahui sesuatu
9
masalah yang di alami Andini
10
apapun untuk keluarga kecil ku.
11
menuju desa sebelah.
12
masalah yang mulai timbul.
13
basa basi
14
percakapan
15
pilihan yang sulit.
16
jarak yang semakin dekat
17
pagi hari
18
keluar bersama
19
makan bersama.
20
menginap di rumah mertua
21
kenangan masa lalu
22
luka yang terbalut cinta
23
pertahanan hati
24
rantai yang masih mengikat
25
anak yang kau telantarkan
26
demi Fika
27
sikap yang mulai berubah
28
Aqila sakit.
29
keinginan gila Adam Riansyah
30
gejolak hati yang semakin tak terkendali
31
sebenarnya juga cinta.
32
gundah
33
kembali ke Jakarta.
34
selimut yang sudah tak menghangatkan
35
ku pegang kartu As, mu.
36
Andini di Jakarta
37
mempertahankan mu, demi Aqila.
38
semakin terobsesi
39
sesak saat ini demi sebuah kemenangan.
40
benarkah aku satu-satunya, ratu mu?
41
pemanasan
42
permainan yang baru saja di mulai
43
permainan yang masih berlanjut
44
menjalankan rencananya
45
membongkar kebejatan Adam.
46
tiga cinta, yang salah.
47
meninggalkan rumah
48
kenangan terindah
49
keinginan Nesa.
50
pilihan sulit
51
pengakuan Adam
52
buah dari kekhilafan Adam
53
teguran
54
berharap
55
Sidang Mediasi
56
hubungan yang sudah berakhir
57
menginap di rumah Adam (bagian 1)
58
menginap di rumah Adam (bagian 2)
59
menginap di rumah Adam (bagian 3)
60
penyesalan tiada ujung.
61
ku merindukanmu
62
apapun demi anak ku
63
aku cemburu
64
pertemuan antara Andini dan Vanesa
65
perasaan yang tertinggal
66
bimbang
67
saling menyadari kesalahan
68
lembaran baru (end)
69
terimakasih
70
wanita pendatang baru (S2)
71
menurut keinginan tuan putri (S2)
72
pertahanan Hati (S2)
73
kedatangan Vanesa (S2)
74
keinginan untuk rujuk (S2)
75
belati cinta telah melukai mu (S2)
76
menghampiri Andini (S2)
77
masalah di sekolah Aqila (S2)
78
aku bukan ibu yang baik (S2)
79
soal pendamping hidup baru (S2)
80
Aqila dan Fika (S2)
81
sebuah musibah (S2)
82
wanita pengganti diri ku (S2)
83
Puri yang sebenarnya (S2)
84
tidak menyukai wanita itu. (S2)
85
Ratu di hatiku (S2)
86
keinginan tak masuk akal pak Cahyo (S2)
87
pilihan sulit (S2)
88
rasa yang masih mengikat (S2)
89
terbelenggu ego, terpenjara masa lalu. (S2)
90
hal yang di ketahui Aqila. (S2)
91
sebuah musibah. (S2)
92
Antara Nesa dan Puri (S2)
93
maaf isinya hanya pengumuman
94
rintihan hati (S2)
95
bukan wanita yang pantas (S2)
96
percakapan antara Adam dan Pak Kurniawan (S2)
97
hal bahagia. (S2)
98
pertemuan tak terduga (S2)
99
ketakutan yang berakhir kelegaan. (S2)
100
Akad (S2)
101
Kamu yang kembali (S2)
102
perasaan yang sudah tak lagi bertaut (S2)
103
kondisi yang semakin memperihatinkan (S2)
104
lupakanlah diriku (S2)
105
malam gemintang (S2)
106
pagi yang indah (S2)
107
tragedi kecil (S2)
108
bahagia ku (S2)
109
lembaran baru (S2)
110
kehidupan yang lebih baik (S2)
111
tidak enak badan (S2)
112
akhir dari kisah mereka (S2)
113
Terimakasih ^_^
114
info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!