Drama (Vino)

Siang telah pergi, mentari perlahan berpulang menuju peraduan, di peluknya cakrawala, menjemput rembulan sebagai hiasan sang malam, meninggalkan seberkas bias redup yang meremang, jingga namun tanpa warna, dialah sang senja.

Mata sayu itu masih terpejam, bibir pucat belum juga membuka suara, membuat rasa gelisah merorong dalam batin Gio. Pria muda itu berlalu lalang, menunggu peri mungilnya membuka mata.

Rasa khawatir masih saja terpikir, meski dokter mengatakan Kinara hanya kelelahan, sebab mereka tak tau luka batin yang kini gadis itu tanggung.

"Jangan lelah Kinara, aku mohon! Bukalah matamu, karena jika terjadi apa-apa padamu, aku tak akan memaafkan diriku sendiri," batin Gio lirih seraya mengelus lembut peri mungil yang ada di hadapanya kini.

"Heeey!" Suara lembut itu seketika menyentak batin Gio.

"Kina, kau bangun, kau membuka mata," ucap Gio terbata-bata kerena bahagia.

Tanpa berpikir lagi Gio beranjak dari duduknya, untuk memanggil, dokter dan memberi tahukan bahwa Kinara sudah membuka matanya.

"Kak...!" Gadis cantik itu menahan langkah Gio. "Tetaplah di sini, jangan pergi!" pintanya dengan mata berkaca-kaca.

"Kakak, hanya memanggil dokter, secepat mungkin akan kembali." Gio meyakinkan.

Kina menggeleng, tanda tak memberi izin pada malaikat penjaganya, untuk pergi walau sebentar saja.

"Baiklah." Gio mendudukkan tubuhnya kembali.

"Apa Kakak baik-baik saja?"

"Kina, harusnya aku yang bertanya, karena kau baru saja membuka mata."

"Apa yang kakak ingin tahu dariku, bukankah kakak sudah tau bahwa aku sudah hancur." Kinara berucap seraya tersenyum simpul.

Gio tau arti di balik senyum itu, senyum yang menggambarkan betapa luka dirinya saat ini.

"Kina, izinkan aku selalu di sampingmu, menjagamu setiap waktu!" pinta Gio pada peri mungilnya.

Wajah Kina berubah nampak begitu serius membuat Gio menatap heran.

"Apa ada yang salah dengan ucapanku, atau aku salah bila ingin menjagamu?" Gio mendekatkan tubuhnya dan menatap lekat wajah Kinara.

"Apa aku selemah itu?"

"Tidak." Gio terdiam sejenak.

"Aku harus apa, dan aku harus bagaimana? Kakak, katakan padaku, apa yang harus aku katakan pada Ayah?"

Kinara justru menghkawatrikan perasaan sang ayah, andai lelaki paruh baya itu tau, pasti dunianya seketika runtuh.

"Untuk sementara, kita rahasiakan semua ini dari Ayah."

"Tapi... Sampai kapan, aku mampu berpura-pura?" Ucapan Kinara terdengar sendu.

"Kina hanya perlu diam saja, biar kakak yang menghadapi Ayahmu, nanti, saat ini Kina hanya perlu berfikir positif. Semua harus baik-baik saja."

Berucap itu mudah, berada di posisinya itu yang susah, menasehati tentu bisa saja, tapi merasakanya itu bagai hidup di dalam neraka. Begitulah batin Kinara saat ini, namun gadis itu bersembunyi, kini bukan hanya perasaan sang Ayah yang harus di jaga, tapi Gio juga, sebab Kinara tau Gio begitu tulus menjaganya. Walau gagal.

Ceklek

Pintu ruangan Kinara perlahan terbuka. Sosok pria paruhbaya datang dengan berjuta rasa khawatirnya.

"Kina, maafkan Ayah baru datang! Kau kenapa sayang, mana yang sakit?"

Broto sadar betul, sudah beberapa hari ini gadis mungilnya itu memang sedang tak baik-baik saja, yang sang Ayah tau anaknya itu memang sudah tak enak badan beberapa hari ini.

Broto menaruh parsel buah di meja, yang berisi buah anggur dan apel hijau kesukaan Kinara.

"Ini Vino yang menitipkan untukmu! Kakak iparmu itu terlalu sibuk jadi dia belum bisa menjengukmu. Apa kau mau apel sayang?" Ucapan Broto membuat hati Kinara semakin sakit, batin Gio pula terluka

"Ayah, andai kau tau ... Menantu kesayanganmu itulah yang menghancurkan hidup Kinara," batin Gio seraya mengepal kedua tangannya.

Seketika saja, Gio merasa kesal sebab Vino pura-pura perduli terhadap Kinara di hadapan sang Ayah.

Sementara Kinara masih saja bungkam, menatap tajam wajah Ayah dengañ hati penuh tanya.

"Dasar breng sek! Bisa-bisanya dia berpura-pura tak tau apa-apa di hadapan Ayah," gumam Kinara dalam hati.

Dreet

Dreet

Dreet

Ponsel Ayah tiba-tiba saja bergetar dan dengan cepat Broto memastikan siapa yang menghubunginya malam-malam begini.

Sang ayah tersenyum senang, manakala mendapati nama Vino di layar ponselnya. Víno melakukan panggilan video. Entah apa maksud dan tujuan lelaki tampan itu.

"Malam Vino," sapa Ayah ramah menyapa mantan menantu kesayanganya melalui layar ponsel.

"Ayah, bagaimana keadaan, Kinara? Apa dia baik-baik saja?" tanya Vino dengan senyum pura-pura tak tahunya.

"Baji ngan! Bisa-bisanya dia sok tak tau apa-apa," umpat Gio dalam hati begitu kesalnya.

"Tanyakan saja langsung pada, Kinara!"

Broto memberi posel miliknya, dan tak ada alasan bagi Kinara untuk menolaknya.

"Malam, Kina," sapa Vino dengan senyum berjuta makna.

"Ma_malam, kak," jawabnya terbata-bata.

Nampak jelas raut ketakutan dari wajah Kinara, nampak jelas pula rasa benci memenuhi benaknya.

"Sial. Bang sat itu benar-benar pandai drama," umpat Gio berkali-kali.

Sementara dari panggilan Videonya, Vino memperhatikan dengan lekat wajah Kinara, di tatapnya dalam-dalam wajah sayu itu.

"Kina, apa kau sedang terluka?"

Pertanyaan itu lolos dari mulut Vino bagai tanpa rasa bersalah. Ingin rasanya berteriak, ingin sekali kinara mencaci maki, namun apa daya lidahnya tercekat walau hanya mengucapkan sepatah kata.

"Dasar Baji ngan, sialan!"

Kinara membatin, napasnya tertahan. Senyum hangat dan tatapan lekat Vino justru membuatnya semakin tersiksa.

Tbc

Terpopuler

Comments

Halimah

Halimah

Makanya ceritain aja semuanya jgn terlalu lama ditutupi karna biar bagaimanapun ayahnya harus tau.

2025-03-15

0

strawberry 🍓

strawberry 🍓

ini kaianya yg butuh perawatan si vino deh thor /Joyful/

2024-10-28

0

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

fix,,kelainan si vino ini

2024-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Alvino Dirgantara
2 Hilang Kendali
3 Hina sehina-hinanya.
4 Luka Terpedih
5 Aku Gagal (Gio)
6 Amarah Gio
7 Bukan Manusia Baik (Vino)
8 Tegar Itu Harus (Terpaksa)
9 Malaikat Sang Pemilik Luka
10 Mutiara Terjamah
11 Mengoyak Kembali (Luka)
12 Bukan Aku Penyebab (Luka)-Nya
13 Aku Benar-Benar Lelah (Kinara)
14 Pengakuan Sementara (Gio)
15 Drama (Vino)
16 Vino Dan Dunianya (Sakit)
17 Ck, Apa Yang Kulakukan (Vino)
18 Pengakuan (Vino)
19 Haruskah Aku?
20 Kenapa? Apa Masalahmu?
21 Pingsan
22 Kenyataan
23 Hanya Mimpi (Harapku -Kinara)
24 Ini Pasti Salah (Kina)
25 Pergi !!! (Broto)
26 Tak Kuasa Meninggalkan.
27 Katakan Dimana Dia !! (Gio)
28 Dia Baik Kan, Kak? (Kinara)
29 Itulah Kenyataannya
30 Aku Tidak Punya Menantu Sepertimu (Broto)
31 Maafkan Kina Ayah
32 Aku Tidak Mengenalimu (Gio)
33 Perasaan Aneh
34 Penguntit Kelas Atas
35 Pelarian
36 Pelampiasan Sesaat
37 Ck, Tidak Mungkin Dia (Kinara)
38 Kemana Dia?
39 Manik Ketulusan (Vino)
40 Hampir Saja
41 Pembalasan Atas Namanya (Kinara)
42 Luka Tak Berbentuk (Kinara)
43 Haruskah Aku? (Vino)
44 Permintaan Broto
45 Keputusan (Ayah)
46 Dia Milikku
47 Perhatian Kecil Vino
48 Menjelang (Sepasang)
49 Calon Istriku, Nan
50 Sebut Namamu (Vino)
51 Sah?
52 Ancaman Gio
53 Bukan Waktunya, Vin!!
54 Obat Terbaik Untuk Luka Terpedih.
55 Tidurlah (Vino)
56 Seranjang? Tidak Akan!!
57 Hari Pertama (Tutup Pintunya)
58 Jahat Tapi Baik
59 Dia Tanggung Jawabku (Vino)
60 Dasar Jorok!!
61 Aku Bisa Berangkat Sendiri
62 Cilok Setan (Kinara)
63 Terima Kasih (Vino Mules)
64 Terserah! (Gio Bertamu)
65 Vino Lapar (Rawwrr)
66 Senyum Cerah (Vino)
67 Dasar Gak Tahu Sopan Santun! (Kinara)
68 Masuk! (Kinara Kesleo)
69 Kak Turunkan Aku!
70 Diam di Sini dan Jangan Bergerak! (Pasca Terkilir)
71 Ah Menyebalkan! (Kinara Bosan)
72 Kehendak Kinara (Ngidam Ala-Ala)
73 Maaf (Vino)
74 Mangga Viral (Usaha Vino)
75 Pemeriksaan Kehamilan
76 Vino meradang
77 Anak Kecil? (Gio Bawa Anak)
78 Danish
79 Ikut Pulang
80 Keluarga Utuh?
81 Drama Pagi Hari
82 Drama Pagi Hari 2 (Selesai)
83 Siapa Danish?
84 Jiwa Kebapakan Vino
85 Keusilan Gio
86 Penculik!!!
87 Oh Ternyata
88 Rencana Vino?
89 Guru Baru?
90 Vino Kembali (Bucin Pemula)
91 Kakak ... (Kinara, Vino mulai)
92 Kinara Kesal, Calon Bayi Bertindak
93 Perdebatan di Pagi Hari
94 Tugas Pertama Berujung Sekotak Berdua
95 Dasar Tak Punya Hati!
96 Tugas Pertama Kalinya
97 Perhatian Kecil
98 Deep Talk
99 Ada Apa Dengannya?
100 Kasmaran
101 Kamu Pikir Aku Kenapa?
102 Rumah Baru?
103 Bae (Vino)
104 Duniaku (Kalian)
105 Suami Baik
106 Terakhir Kalinya
107 Ancaman Tak Terduga
108 Upaya Vino
109 Peran Ayah Sekaligus Suami
110 Kang Ancam
111 Sebuah Pengakuan
112 Tak Bisa Lepas (Darinya)
113 Lagi dan Lagi
114 Terima Kasih (Tuhanku, atas hadirnya~ Vino)
115 Aku Merindu (Takkan Menyakitimu)
116 Awali Pagi Yang Manis (Tidak Untuk Gio)
117 Visual Cast
118 Amarah Gio.
119 Setakut Itu (Tentang Kehilangan)
120 Permintaan Kinara
121 Jatuh Cinta Berkali (Kali)
122 Sepenggal Kisah Tentang Gio.
123 Pamit (Sebuah Awal/Akhir?)
124 Kemana? (Gio)
125 Dia benar pergi? (Perang Batin)
126 Begitulah Vino
127 Luka Lama (Prihal Kenangan)
128 Bukan Manusia?
129 Sama Saja (Gilanya)
130 Memulai (Aku Bisa Sendiri~Gio)
131 Kekhawatiran Masa Lalu
132 Bayang-Bayang (Lampau)
133 Bertiga?
134 Pelabuhan Terakhir (End S1)
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Alvino Dirgantara
2
Hilang Kendali
3
Hina sehina-hinanya.
4
Luka Terpedih
5
Aku Gagal (Gio)
6
Amarah Gio
7
Bukan Manusia Baik (Vino)
8
Tegar Itu Harus (Terpaksa)
9
Malaikat Sang Pemilik Luka
10
Mutiara Terjamah
11
Mengoyak Kembali (Luka)
12
Bukan Aku Penyebab (Luka)-Nya
13
Aku Benar-Benar Lelah (Kinara)
14
Pengakuan Sementara (Gio)
15
Drama (Vino)
16
Vino Dan Dunianya (Sakit)
17
Ck, Apa Yang Kulakukan (Vino)
18
Pengakuan (Vino)
19
Haruskah Aku?
20
Kenapa? Apa Masalahmu?
21
Pingsan
22
Kenyataan
23
Hanya Mimpi (Harapku -Kinara)
24
Ini Pasti Salah (Kina)
25
Pergi !!! (Broto)
26
Tak Kuasa Meninggalkan.
27
Katakan Dimana Dia !! (Gio)
28
Dia Baik Kan, Kak? (Kinara)
29
Itulah Kenyataannya
30
Aku Tidak Punya Menantu Sepertimu (Broto)
31
Maafkan Kina Ayah
32
Aku Tidak Mengenalimu (Gio)
33
Perasaan Aneh
34
Penguntit Kelas Atas
35
Pelarian
36
Pelampiasan Sesaat
37
Ck, Tidak Mungkin Dia (Kinara)
38
Kemana Dia?
39
Manik Ketulusan (Vino)
40
Hampir Saja
41
Pembalasan Atas Namanya (Kinara)
42
Luka Tak Berbentuk (Kinara)
43
Haruskah Aku? (Vino)
44
Permintaan Broto
45
Keputusan (Ayah)
46
Dia Milikku
47
Perhatian Kecil Vino
48
Menjelang (Sepasang)
49
Calon Istriku, Nan
50
Sebut Namamu (Vino)
51
Sah?
52
Ancaman Gio
53
Bukan Waktunya, Vin!!
54
Obat Terbaik Untuk Luka Terpedih.
55
Tidurlah (Vino)
56
Seranjang? Tidak Akan!!
57
Hari Pertama (Tutup Pintunya)
58
Jahat Tapi Baik
59
Dia Tanggung Jawabku (Vino)
60
Dasar Jorok!!
61
Aku Bisa Berangkat Sendiri
62
Cilok Setan (Kinara)
63
Terima Kasih (Vino Mules)
64
Terserah! (Gio Bertamu)
65
Vino Lapar (Rawwrr)
66
Senyum Cerah (Vino)
67
Dasar Gak Tahu Sopan Santun! (Kinara)
68
Masuk! (Kinara Kesleo)
69
Kak Turunkan Aku!
70
Diam di Sini dan Jangan Bergerak! (Pasca Terkilir)
71
Ah Menyebalkan! (Kinara Bosan)
72
Kehendak Kinara (Ngidam Ala-Ala)
73
Maaf (Vino)
74
Mangga Viral (Usaha Vino)
75
Pemeriksaan Kehamilan
76
Vino meradang
77
Anak Kecil? (Gio Bawa Anak)
78
Danish
79
Ikut Pulang
80
Keluarga Utuh?
81
Drama Pagi Hari
82
Drama Pagi Hari 2 (Selesai)
83
Siapa Danish?
84
Jiwa Kebapakan Vino
85
Keusilan Gio
86
Penculik!!!
87
Oh Ternyata
88
Rencana Vino?
89
Guru Baru?
90
Vino Kembali (Bucin Pemula)
91
Kakak ... (Kinara, Vino mulai)
92
Kinara Kesal, Calon Bayi Bertindak
93
Perdebatan di Pagi Hari
94
Tugas Pertama Berujung Sekotak Berdua
95
Dasar Tak Punya Hati!
96
Tugas Pertama Kalinya
97
Perhatian Kecil
98
Deep Talk
99
Ada Apa Dengannya?
100
Kasmaran
101
Kamu Pikir Aku Kenapa?
102
Rumah Baru?
103
Bae (Vino)
104
Duniaku (Kalian)
105
Suami Baik
106
Terakhir Kalinya
107
Ancaman Tak Terduga
108
Upaya Vino
109
Peran Ayah Sekaligus Suami
110
Kang Ancam
111
Sebuah Pengakuan
112
Tak Bisa Lepas (Darinya)
113
Lagi dan Lagi
114
Terima Kasih (Tuhanku, atas hadirnya~ Vino)
115
Aku Merindu (Takkan Menyakitimu)
116
Awali Pagi Yang Manis (Tidak Untuk Gio)
117
Visual Cast
118
Amarah Gio.
119
Setakut Itu (Tentang Kehilangan)
120
Permintaan Kinara
121
Jatuh Cinta Berkali (Kali)
122
Sepenggal Kisah Tentang Gio.
123
Pamit (Sebuah Awal/Akhir?)
124
Kemana? (Gio)
125
Dia benar pergi? (Perang Batin)
126
Begitulah Vino
127
Luka Lama (Prihal Kenangan)
128
Bukan Manusia?
129
Sama Saja (Gilanya)
130
Memulai (Aku Bisa Sendiri~Gio)
131
Kekhawatiran Masa Lalu
132
Bayang-Bayang (Lampau)
133
Bertiga?
134
Pelabuhan Terakhir (End S1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!