Mengoyak Kembali (Luka)

Gio berlari cepat ke tempat di mana mobilnya berada. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru basement itu, meneliti satu persatu mobil di antara banyak mobil.

"Sialan! Dia sudah pergi. Aku harus bergegas!"

Mobil yang ia cari tak ada di sana. Sang pemilik telah pergi terlebih dahulu. Sesegera mungkin ia menancap gas mobilnya tanpa aturan. Sampai lebih awal adalah tujuannya. Ia yakin seratus persen, Vino bergerak menuju rumah, tempat Kinara berada.

Ia harus bisa mengejar Vino dan menghalanginya agar Vino tak bertemu dengan Kinara untuk sementara waktu. Ia paham dengan kondisi mental Kinara yang terguncang.

Sementara itu di balik kursi kemudi, Vino memacu kendaraannya itu secepat mungkin. Setiap rongga hati dan pikirannya dipenuhi oleh permintaan Kinan waktu itu tanpa henti. Permintaan untuk menjaga adiknya.

"Arrgghh! Kenapa permintaanmu waktu itu terus terngiang di kepalaku Kinan?" ucapnya frustasi.

Vino memukul stir kemudi dengan keras. Ia tak mengerti kenapa perkataan mendiang istrinya selalu saja terngiang di saat–saat seperti ini.

Hingga sampailah ia di depan rumah mewah itu. Vino memarkirkan mobilnya sembarang, tak peduli walaupun mobilnya menghalangi jalan. Langkah kakinya yang lebar mempercepat pergerakan kakinya.

**********

"Aysss! Aku harus cari jalan lain."

Dalam keadaan yang genting, Gio salah memilih jalan mana yang harus ia lalui. Jalan yang seharusnya lebih cepat malah lebih lambat. Ia terjebak di antrian panjang yang melelahkan.

Berulang kali ia membunyikan klakson mobilnya. Kekhawatiran telah mendominasi hingga rasa kesal dan amarah turut berbaur menjadi satu.

"Ayss! Aku harus cari cara lain."

Gio memilih turun dari mobilnya dan berusaha mencari alternatif lainnya. Ia tak mau kejadian buruk menimpa adik kesayangannya itu.

********

"Shit! Pintunya terkunci," ucap Vino kesal.

Vino tak bisa membuka pintu itu tatkala ia mencoba menggerakkan handle pintu. Ia yakin, sang pemilik kamar ada di dalam sana.

Vino mencoba mencari kunci cadangan untuk membuka pintu itu. Ia melihat Sera tengah berkutat membersihkan dapur, membersihkan sisa penggunakan peralatan dapur yang ia gunakan untuk menyiapkan santapan makan siang untuk Kinara.

"Dimana kunci cadangan kamarnya?" tanya Vino tanpa ekspresi. Bahkan ia menatap Sera dengan sorot mata yang tak ramah. Tajam menusuk.

"Ti–tidak ada Tuan." Sera berbohong. Suaranya terbata. Wajah tampan Vino telah terkalahkan oleh aura menyeramkan yanh menguar dengan sendirinya. Titah dari Gio harus ia laksanakan. Sebisa mungkin ia harus menjaga nona kesayangannya.

Lagi–lagi Vino tertawa sumbang.

"Bo–hong!" Vino mengeja kata itu. Ia tak percaya dengan apa yang Sera ucapkan. Tak ada pemilik rumah yang bodoh, yang tak menyertakan kunci cadangan untuk setiap kunci rumah.

"Sa–saya tidak bohong, Tuan." Sera masih mencoba mempertahankan apa yang ia ucapkan agar Vino tak curiga dengan dia.

"TERSERAH!"

Tak mau berlama–lama, Vino pergi meninggalkan Sera di sana. Ia bisa melakukan apapun untuk meraih apa yang ia inginkan.

BRAK BRAK BRAK

Dalam tiga kali percobaan, Vino berhasil mendobrak pintu itu. Sedangkan gadis mungil yang tadinya terbaring di ranjang empuk itu terbangun dari tidurnya karena kegaduhan yang Vino timbulkan.

"Non Kinara!"

Dobrakan pintu itu terdengar sampai dimana Sera berada. Sera bergegas ke kamar Kinara untuk memastikan keadaan Kinara.

Sosok Vino terlihat di ambang pintu. Tubuh Kinara menegang. Lehernya tercekat karena ketakutan yang melandanya. Tubuhnya gemetar melihat sosok malam itu terekam oleh maniknya. Sosok tinggi dan tampan itu bagaikan malaikat pencabut nyawa baginya. Beraura gelap, pekat.

Vino berjalan mendekat ke arah Kinara. Kinara mencoba menarik selimut dan menggenggamnya erat seiring Vino yang berjalan semakin mendekat.

"Tuan! Dengan segala hormat, silahkan Tuan keluar dari kamar ini!" pinta Sera tiba–tiba dengan lantang. Ia berusaha menghalau rasa takutnya.

Vino tersenyum miring, meremehkan Sera.

"Berani–beraninya kau memerintahku," ucap Vino dengan tawa sumbangnya.

"Tinggalkan kami berdua …" Vino mengucapkannya dengan lembut namun mengerikan. "… atau benda ini melayang?" Dalam genggaman tangan Vino telah teraih sebuah vas bunga dari keramik. Vas itu siap melayang kapan pun. Kilat matanya bagaikan kilat petir yang siap menyambar.

"Dasar pengganggu!" gumam Vino tatkkala Sera memilih untuk menyayangi nyawanya sendiri.

Vino kembali terfokus pada seorang gadis mungil yang duduk di ujung ranjang. Wajah itu terlihat begitu ketakutan. Vino menghampiri Kinara. Kinara langsung melompat turun dari ranjang lewat sisi ranjang yang lain. Vino mengejar Kinara agar Kinara tak keluar dari kamar itu.

"Mau kemana kau!" Jalan Kinara sudah terblok oleh Vino. Vino berusaha mendekat ke arah Kinara.

"Pergi! Jangan mendekat!" teriak Kinara.

Kinara berjalan mundur seiring pergerakan Vino yang berjalan mendekat dan semakin mendekat ke arah Kinara. Hingga tak ada ruang lagi untuk ia bergerak. Dinding telah menghalanginya untuk bergerak.

Badan Kinara gemetar ketakutan. Ia mulai panik dan gelisah. Cairan bening mulai merembes tanpa dia sadari.

"Arrgh!" Vino memukul dinding di belakang Kinara. Pergerakan itu membuat Kinara terpejam ketakutan.

Vino mencekal dagu Kinara. Ia menghadapkan wajah Kinara ke wajahnya. Ia menatap wajah Kinara dengan seksama. Tatapannya itu tak dapat di artikan. Namun peperangan terjadi di dalam batinya.

Rasa bersalah dan rasa penyangkalan bercampur menjadi satu namun berada di kubu yang berlawanan. Permintaan Kinan dan pikirannya sendiri bertolak belakang.

Vino tertawa sumbang "Lucu sekali! Kau menyembunyikan sifat murahanmu dibalik wajah polosmu!"

Dengan kasar Vino melepas cekalannya itu hingga kinara terjatuh ke lantai.

"Haha rupanya Kinan telah salah menilaimu. Dengan rendahnya kau menyerahkan dirimu kepadaku!" ucapnya lagi tanpa memikirkan bagaimana perasaan Kinan.

Perkataan Vino mengiris relung hatinya. Kinara menggeleng cepat, menyangkal semua perkataan Vino. Kebencian dan ketakutan terpancar jelas dari manik indah milik Kinara.

"Berani–beraninya kau menatapku seperti itu!" bentak Vino kasar, kemudian ia tersenyum miring.

"Atau, kau ingin menikmati malam itu bersamaku lagi?"

Kinara terdiam seribu bahasa. Tak ada jawaban keluar dari bibir Kinara. Sakit. Ucapan Vino bak bilah pisau yang menusuknya. Diamnya Kinara membuat Vino semakin geram.

"Baiklah jika itu maumu!" Vino berjalan mendekat ke arah Kinara, memberikan pelajaran untuk Kinara.

"Jangan, Kak, Jangan! Pergi Kak! Jangan dekati aku! PERGI!"

Kinara meringsut ke belakang sedangkan Vino semakin mendekat. Telinga Vino seakan tuli dengan teriakan Kinara.

"Berhenti Bajing an!"

Tbc

Huha 😭 salam hangat dari semut 🐜

🦖 : Like kita napa ga rata yak?

🦕 : Gatau, apa gue kurang badas ya, Vin?

🦖 : Urusan gue itu mah.

🦕 : Ngookey.

Salam dari Dinosaurus, tinggalkan jejak di setiap episode ya, Bunda🤗 Jan lupa favorit biar nggak ketinggalan. Up Kinara ga tentu, bisa 2 bisa juga 3 atau bahkan 1 tergantung keadaan.

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

vino niih syaraf kali ya,,dia yg mabok malam itu apa gak nyadar?? gak mungkin gak ada ccctv di apartemen mewah nya,,kan?? bisa dia liat kejadian sebenarnya

2024-06-18

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Kapan Vino dibuat sadar....g sabar pengen 👊👊👊

2024-04-24

0

Bzaa

Bzaa

si vino beneran baji*** jdi pen tonjok 😁😊

2022-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Alvino Dirgantara
2 Hilang Kendali
3 Hina sehina-hinanya.
4 Luka Terpedih
5 Aku Gagal (Gio)
6 Amarah Gio
7 Bukan Manusia Baik (Vino)
8 Tegar Itu Harus (Terpaksa)
9 Malaikat Sang Pemilik Luka
10 Mutiara Terjamah
11 Mengoyak Kembali (Luka)
12 Bukan Aku Penyebab (Luka)-Nya
13 Aku Benar-Benar Lelah (Kinara)
14 Pengakuan Sementara (Gio)
15 Drama (Vino)
16 Vino Dan Dunianya (Sakit)
17 Ck, Apa Yang Kulakukan (Vino)
18 Pengakuan (Vino)
19 Haruskah Aku?
20 Kenapa? Apa Masalahmu?
21 Pingsan
22 Kenyataan
23 Hanya Mimpi (Harapku -Kinara)
24 Ini Pasti Salah (Kina)
25 Pergi !!! (Broto)
26 Tak Kuasa Meninggalkan.
27 Katakan Dimana Dia !! (Gio)
28 Dia Baik Kan, Kak? (Kinara)
29 Itulah Kenyataannya
30 Aku Tidak Punya Menantu Sepertimu (Broto)
31 Maafkan Kina Ayah
32 Aku Tidak Mengenalimu (Gio)
33 Perasaan Aneh
34 Penguntit Kelas Atas
35 Pelarian
36 Pelampiasan Sesaat
37 Ck, Tidak Mungkin Dia (Kinara)
38 Kemana Dia?
39 Manik Ketulusan (Vino)
40 Hampir Saja
41 Pembalasan Atas Namanya (Kinara)
42 Luka Tak Berbentuk (Kinara)
43 Haruskah Aku? (Vino)
44 Permintaan Broto
45 Keputusan (Ayah)
46 Dia Milikku
47 Perhatian Kecil Vino
48 Menjelang (Sepasang)
49 Calon Istriku, Nan
50 Sebut Namamu (Vino)
51 Sah?
52 Ancaman Gio
53 Bukan Waktunya, Vin!!
54 Obat Terbaik Untuk Luka Terpedih.
55 Tidurlah (Vino)
56 Seranjang? Tidak Akan!!
57 Hari Pertama (Tutup Pintunya)
58 Jahat Tapi Baik
59 Dia Tanggung Jawabku (Vino)
60 Dasar Jorok!!
61 Aku Bisa Berangkat Sendiri
62 Cilok Setan (Kinara)
63 Terima Kasih (Vino Mules)
64 Terserah! (Gio Bertamu)
65 Vino Lapar (Rawwrr)
66 Senyum Cerah (Vino)
67 Dasar Gak Tahu Sopan Santun! (Kinara)
68 Masuk! (Kinara Kesleo)
69 Kak Turunkan Aku!
70 Diam di Sini dan Jangan Bergerak! (Pasca Terkilir)
71 Ah Menyebalkan! (Kinara Bosan)
72 Kehendak Kinara (Ngidam Ala-Ala)
73 Maaf (Vino)
74 Mangga Viral (Usaha Vino)
75 Pemeriksaan Kehamilan
76 Vino meradang
77 Anak Kecil? (Gio Bawa Anak)
78 Danish
79 Ikut Pulang
80 Keluarga Utuh?
81 Drama Pagi Hari
82 Drama Pagi Hari 2 (Selesai)
83 Siapa Danish?
84 Jiwa Kebapakan Vino
85 Keusilan Gio
86 Penculik!!!
87 Oh Ternyata
88 Rencana Vino?
89 Guru Baru?
90 Vino Kembali (Bucin Pemula)
91 Kakak ... (Kinara, Vino mulai)
92 Kinara Kesal, Calon Bayi Bertindak
93 Perdebatan di Pagi Hari
94 Tugas Pertama Berujung Sekotak Berdua
95 Dasar Tak Punya Hati!
96 Tugas Pertama Kalinya
97 Perhatian Kecil
98 Deep Talk
99 Ada Apa Dengannya?
100 Kasmaran
101 Kamu Pikir Aku Kenapa?
102 Rumah Baru?
103 Bae (Vino)
104 Duniaku (Kalian)
105 Suami Baik
106 Terakhir Kalinya
107 Ancaman Tak Terduga
108 Upaya Vino
109 Peran Ayah Sekaligus Suami
110 Kang Ancam
111 Sebuah Pengakuan
112 Tak Bisa Lepas (Darinya)
113 Lagi dan Lagi
114 Terima Kasih (Tuhanku, atas hadirnya~ Vino)
115 Aku Merindu (Takkan Menyakitimu)
116 Awali Pagi Yang Manis (Tidak Untuk Gio)
117 Visual Cast
118 Amarah Gio.
119 Setakut Itu (Tentang Kehilangan)
120 Permintaan Kinara
121 Jatuh Cinta Berkali (Kali)
122 Sepenggal Kisah Tentang Gio.
123 Pamit (Sebuah Awal/Akhir?)
124 Kemana? (Gio)
125 Dia benar pergi? (Perang Batin)
126 Begitulah Vino
127 Luka Lama (Prihal Kenangan)
128 Bukan Manusia?
129 Sama Saja (Gilanya)
130 Memulai (Aku Bisa Sendiri~Gio)
131 Kekhawatiran Masa Lalu
132 Bayang-Bayang (Lampau)
133 Bertiga?
134 Pelabuhan Terakhir (End S1)
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Alvino Dirgantara
2
Hilang Kendali
3
Hina sehina-hinanya.
4
Luka Terpedih
5
Aku Gagal (Gio)
6
Amarah Gio
7
Bukan Manusia Baik (Vino)
8
Tegar Itu Harus (Terpaksa)
9
Malaikat Sang Pemilik Luka
10
Mutiara Terjamah
11
Mengoyak Kembali (Luka)
12
Bukan Aku Penyebab (Luka)-Nya
13
Aku Benar-Benar Lelah (Kinara)
14
Pengakuan Sementara (Gio)
15
Drama (Vino)
16
Vino Dan Dunianya (Sakit)
17
Ck, Apa Yang Kulakukan (Vino)
18
Pengakuan (Vino)
19
Haruskah Aku?
20
Kenapa? Apa Masalahmu?
21
Pingsan
22
Kenyataan
23
Hanya Mimpi (Harapku -Kinara)
24
Ini Pasti Salah (Kina)
25
Pergi !!! (Broto)
26
Tak Kuasa Meninggalkan.
27
Katakan Dimana Dia !! (Gio)
28
Dia Baik Kan, Kak? (Kinara)
29
Itulah Kenyataannya
30
Aku Tidak Punya Menantu Sepertimu (Broto)
31
Maafkan Kina Ayah
32
Aku Tidak Mengenalimu (Gio)
33
Perasaan Aneh
34
Penguntit Kelas Atas
35
Pelarian
36
Pelampiasan Sesaat
37
Ck, Tidak Mungkin Dia (Kinara)
38
Kemana Dia?
39
Manik Ketulusan (Vino)
40
Hampir Saja
41
Pembalasan Atas Namanya (Kinara)
42
Luka Tak Berbentuk (Kinara)
43
Haruskah Aku? (Vino)
44
Permintaan Broto
45
Keputusan (Ayah)
46
Dia Milikku
47
Perhatian Kecil Vino
48
Menjelang (Sepasang)
49
Calon Istriku, Nan
50
Sebut Namamu (Vino)
51
Sah?
52
Ancaman Gio
53
Bukan Waktunya, Vin!!
54
Obat Terbaik Untuk Luka Terpedih.
55
Tidurlah (Vino)
56
Seranjang? Tidak Akan!!
57
Hari Pertama (Tutup Pintunya)
58
Jahat Tapi Baik
59
Dia Tanggung Jawabku (Vino)
60
Dasar Jorok!!
61
Aku Bisa Berangkat Sendiri
62
Cilok Setan (Kinara)
63
Terima Kasih (Vino Mules)
64
Terserah! (Gio Bertamu)
65
Vino Lapar (Rawwrr)
66
Senyum Cerah (Vino)
67
Dasar Gak Tahu Sopan Santun! (Kinara)
68
Masuk! (Kinara Kesleo)
69
Kak Turunkan Aku!
70
Diam di Sini dan Jangan Bergerak! (Pasca Terkilir)
71
Ah Menyebalkan! (Kinara Bosan)
72
Kehendak Kinara (Ngidam Ala-Ala)
73
Maaf (Vino)
74
Mangga Viral (Usaha Vino)
75
Pemeriksaan Kehamilan
76
Vino meradang
77
Anak Kecil? (Gio Bawa Anak)
78
Danish
79
Ikut Pulang
80
Keluarga Utuh?
81
Drama Pagi Hari
82
Drama Pagi Hari 2 (Selesai)
83
Siapa Danish?
84
Jiwa Kebapakan Vino
85
Keusilan Gio
86
Penculik!!!
87
Oh Ternyata
88
Rencana Vino?
89
Guru Baru?
90
Vino Kembali (Bucin Pemula)
91
Kakak ... (Kinara, Vino mulai)
92
Kinara Kesal, Calon Bayi Bertindak
93
Perdebatan di Pagi Hari
94
Tugas Pertama Berujung Sekotak Berdua
95
Dasar Tak Punya Hati!
96
Tugas Pertama Kalinya
97
Perhatian Kecil
98
Deep Talk
99
Ada Apa Dengannya?
100
Kasmaran
101
Kamu Pikir Aku Kenapa?
102
Rumah Baru?
103
Bae (Vino)
104
Duniaku (Kalian)
105
Suami Baik
106
Terakhir Kalinya
107
Ancaman Tak Terduga
108
Upaya Vino
109
Peran Ayah Sekaligus Suami
110
Kang Ancam
111
Sebuah Pengakuan
112
Tak Bisa Lepas (Darinya)
113
Lagi dan Lagi
114
Terima Kasih (Tuhanku, atas hadirnya~ Vino)
115
Aku Merindu (Takkan Menyakitimu)
116
Awali Pagi Yang Manis (Tidak Untuk Gio)
117
Visual Cast
118
Amarah Gio.
119
Setakut Itu (Tentang Kehilangan)
120
Permintaan Kinara
121
Jatuh Cinta Berkali (Kali)
122
Sepenggal Kisah Tentang Gio.
123
Pamit (Sebuah Awal/Akhir?)
124
Kemana? (Gio)
125
Dia benar pergi? (Perang Batin)
126
Begitulah Vino
127
Luka Lama (Prihal Kenangan)
128
Bukan Manusia?
129
Sama Saja (Gilanya)
130
Memulai (Aku Bisa Sendiri~Gio)
131
Kekhawatiran Masa Lalu
132
Bayang-Bayang (Lampau)
133
Bertiga?
134
Pelabuhan Terakhir (End S1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!