Chapter 4

Cintailah seseorang dengan sewajarnya karena cinta yang terlalu dalam akan menimbulkan luka dan kekecewaan tak bertepi kelak

...~Anggara Pradipta~...

***

Anggara Pov

Pengkhianatan itu, antara kau dan sahabat ku sendiri masih saja membekas dalam hati ku, ingatanku kurasa mungkin sampai kapan pun aku tak akan pernah melupakan pengkhianatan itu, sungguh aku sendiri tersiksa karena itu semua tapi apa yang bisa aku lakukan? tidak ada bukan? karena semua itu sudah ada dalam takdir ku dikhianati oleh orang yang kucintai dan sahabat ku sendiri, bahkan harta dan kekuasaan ku tak mampu mengubah apa pun, itu adalah takdir untuk ku takdir yang tidak bisa di ubah oleh apa pun aku tau itu.

Hari-hari ku habiskan untuk bekerja, seperti hari ini aku duduk di kursi kebesaran ku dan lihat lah, aku sangat sibuk dengan pekerjaan ku sampai asisten pribadi ku datang memberi berkas untuk meeting nanti dan mengajakku untuk ke caffe, aku berpikir dan ya ku putuskan untuk menuruti nya, berjalan lebih dulu dari nya aku tau dia mengumpat ku tapi tidak ada guna nya menjawab umpatan asisten kurang ajar itu.

Sampai di caffe kami hanya memesan minuman, lalu dia sudah mulai dengan ocehan nya memaksa ku untuk berkenalan dengan seorang gadis, aku menolak nya tentu saja dia bilang gadis itu teman adik nya, so sudah pasti mereka seumur dan bisa ku bayangkan bagai mana sikap dan tingkah nya pasti kekanakan.

Aku tak terlalu menanggapi ocehan asisten sekaligus sahabat ku itu, ku alih kan pandangan ku ke depan pikir ku menerawang jauh memikirkan masa lalu ku masa dimana aku masih bersama dia, dia yang telah membuat luka dalam pada diriku, dia yang telah membuat ku tidak percaya lagi akan cinta, dan dia yang membuat ku tidak lagi bisa merasakan cinta. Aku sendiri bingung akan takdir ini kenapa bisa dia tega seperti ini, sudah ku lakukan apapun untuk nya apa pun, ku serahkan semua hati ku untuk nya, hati, hidup, dan mati ku ada pada nya, keterlaluan? ya aku keterlaluan menyerahkan seluruh hidup ku untuk nya aku pun menyesalinya sangat menyesal telah terlalu percaya pada nya. Ah rasanya aku adalah lelaki paling bodoh di dunia ini.

Lama aku bergelut dengan pikiran dan hati ku sendiri, aku membencinya pengkhianatan nya tapi kenapa otak dan hatiku tidak sinkron mereka bertolak belakang otak ku membenci nya ingin melupakan nya tapi apa ini hati ku mengatakan jangan, jangan membenci nya, jangan membenci orang yang kau cinta, Arrreghh... kepala ku di buat pusing dan hati ku dibuat tak karuan memikirkan itu semua, sampai netra ku tak sengaja menangkap seorang gadis kecil yang berlari-lari menuju caffe yang ku tempati ini, seperti nya aku sendiri tidak yakin. Aku terus menatap nya netra ku seakan tak bisa lepas dari nya dia berhasil menarik atensi ku, dan apa ini bibir ku tak terasa tertarik keatas menyunggingkan senyum tipis ku melihat nya berlari-lari seperti itu.

Dia berlari seakan-akan ada seseorang yang tengah menunggu nya, seseorang yang penting untuk dia temui, aku bahkan berpikir pasti dia akan menemui kekasih nya yang sudah menunggu dia di caffe ini. Seperti yang sering dia lakukan untuk ku, dia di masa lalu ku juga sering seperti itu selalu terlambat jika tidak ku jemput dan aku selalu setia menunggu nya datang.

Flashback on

***

Seorang pemuda tengah duduk di dalam caffe, caffe itu cukup ramai pengunjung bahkan hampir setengah pengunjung nya anak muda yang sedang kasmaran, caffe ini memang salah satu tempat favorit anak muda yang suka nongkrong bareng temen atau pun dengan kekasih mereka, seperti yang pemuda ini lakukan dia tengah menunggu pujaan hati nya datang.

Tak jauh dari caffe terlihat seorang gadis cantik yang tengah berlari-lari menuju caffe, bibir pemuda tampan ini menyunggingkan senyum manis nya melihat gadis yang tengah berlari-lari menuju caffe.

"Kebiasaan kalo tidak di jemput pasti seperti ini." Bisik ku pelan. Tak lama dia pun datang menghampiriku

"Maaf aku telat...lagi." lirih nya sambil menunduk kan kepala nya. Bukan nya ingin marah, atau pun kecewa melihat gadis nya ini datang terlambat tetapi, dia merasa kasihan salah nya juga tidak menjemput nya.

"No baby...tidak masalah ini juga salah ku tidak menjemput mu tadi maaf kan aku." kata ku merasa sangat bersalah. Segera dia menarik kursi untuk gadis nya seraya tersenyum manis, gadis itu mengerti ia duduk dan membalas senyuman pemuda itu.

"Anggara Pradipta apa anda sudah menunggu lama tuan?" tanya nya memulai pembicaraan dengan candaan receh nya.

"Ahh tidak masalah nona, saya selalu siap untuk menunggu anda samapi kapan pun." jawab ku dengan candaan juga. Gadis di hadapannya mengangguk-angguk kepala nya kecil "Oh benarkah begitu tuan." lanjut nya.

"Apa kau meragukan ku nona hmm? kau tau nona aku siap menunggu mu bahkan lebih lama dari ini" ucap ku "Aku bahkan siap jika harus menyerahkan nyawaku untuk mu." lanjut ku.

"Lebay sekali anda tuan." cibir nya terkekeh mendengar penuturan lelaki di hadapannya ini.

"Oh no aku serius baby, aku siap melakukan apa pun untuk mu." jawab ku sambil menarik turun kan alis nya.

"Hmm apa pun?" tanya gadis itu memastikan.

"Hhmm." jawab ku seraya meneguk minuman nya.

"Kalo begitu coba kau teriak di sini bahwa kau mencintaiku gadis cantik dan manis yang ada di hadapan mu ini." tantang nya dengan senyum sumringah nya.

"Ah nona itu mah gampang, tidak ada kah yang lebih dari ini." tanya ku lebih menantang gadis nya. Jujur saja dia mengatakan itu karena dia tidak mau berteriak seperti itu di tempat umum terlebih lagi banyak para pengunjung lain. 'Memalukan'.

Gadis itu terlihat berpikir sebentar lalu menggeleng kan kepalanya "Tidak ada. Aku ingin kau melakukan itu saja, berteriak sekencang-kencangnya." ucapnya antusias. "Ayo cepat, aku ingin mendengar nya sekarang juga di sini." menampilkan wajah memelas nya seraya memohon.

"Haiss.... jangan memohon seperti itu, aku akan melakukan apapun untuk mu tapi tolong jangan lagi memasang wajah melas mu aku tidak menyukai nya aku tidak suka jika kau seperti itu." jelas ku . Kenapa dia tidak suka bila gadis nya memohon sambil menunjuk kan wajah memelas nya dia tidak suka? Alasan nya simpel tidak tega hanya itu.

"Yey....kau yang terbaik my boy!" antusias nya seraya mengacungkan kedua ibu jari nya.

Mau tidak mau dia harus melakukan nya, berteriak seperti orang bodoh menurutnya tapi apa lah daya ini permintaan dari gadis nya. Berdiri dari duduknya, menghela nafas nya panjang mencoba menetralkan perasaan malu nya dan "AKU MENCINTAI MU SELERINA, GADIS MANIS CANTIK AKU MENCINTAI MU SANGAT SANGAT MENCINTAI MU!!!..." Teriak ku keras dengan begitu lantang nya. Jangan tanya reaksi pengunjung lain dan para karyawan caffe tersebut, sudah jelas mereka hanya melongo tidak percaya dengan aksi bodoh ini tetapi senyum lebar terbit dari bibir mereka dan hanya bisa menggeleng kan kepalanya melihat aksi bodoh ini 'Dasr bucin akut'.

Flashback off

Sungguh memalukan bukan? aku melakukan apapun untuk nya bahkan hal bodoh itu, aku bahkan tidak memikirkan tentang harga diri ku, tapi lihat lah aku sekarang, dia tinggalkan dan lebih memilih pergi kejam bukan?.

Tidak lama gadis itu, gadis yang tengah ku pandangi yang telah membuat ku teringat tentang nya dia tidak ada di meja mana pun terakhir aku melihat dia masuk kedalam tapi berjalan ke arah belakang caffe, mau apa dia bukan kah hanya beberapa karyawan di sana yang bisa masuk lalu dia siapa, tidak mungkin kalo pemilik caffe bukan? dya terlihat masih muda, apa mungkin dia pelayanan pikiran ku. Tak lama gadis itu keluar dan dia sudah menggunakan apron kebanggaan caffe tersebut. 'benar dugaan ku dia karyawan caffe'

Angga POV end

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Next<<

Jangan lupa dukung nya 🤗😍🥰❤️❤️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***