Suami Ketiga
“Saya terima nikahnya Kayla Nadifa Almayra binti Vano Baskara dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!”
Hufft ... Jeff menghembuskan nafas lega ketika berhasil mengucapkan ijab kabulnya dengan lantang tanpa tersendat sedikit pun.
“Gimana saksi? Sah?” tanya Penghulu kepada para saksi.
“Sahhhh ...!” ucap serentak bersamaan.
Sekilas Jeff menoleh kepada wanita yang kini duduk di sampingnya. Namun wanita itu malah me-melototkan mata. Raut wajah tak bersahabat tampak begitu jelas di wajahnya. Sepertinya ini akan menjadi tantangan terbesar bagi Jeff untuk bisa menaklukan wanita itu.
Maklum, mereka menikah tanpa cinta. Daddy mertua dan Ayahnya-lah yang sepakat untuk menjodohkan mereka. Karena umur mereka sudah sama-sama terbilang terlewat batas. Orang-orang dan para sahabatnya sering menyebut Jeff adalah laki-laki jamuran.
Begitu juga dengan Kayla, orang-orang biasa menyebutnya perawan tua lapuk yang sudah gagal berumah tangga dua kali, rata-rata umur pernikahannya hanya bertahan selama seminggu. Dan tiga diantaranya, kabur sebelum akad. Dan selama menikah dua kali itu, Kayla belum pernah tersentuh sekalipun oleh mantan-mantan suaminya.
Kayla berumur tiga puluh tahun, dan Jeff berumur tiga puluh dua tahun. Sungguh usia yang sangat matang sekali.
Setelah kayla mencium punggung tangan laki-laki yang sudah berstatus menjadi suaminya, kini MC akad menyarankan hal yang paling tak di duga.
“Cium istrinya Mas!”
Asem!
Dengan jengah Kayla terpaksa berdiam diri untuk menerima perlakuan Jeff kepadanya. Ini di depan umum, bukan waktu yang tepat untuk memberontak. Walau sebenarnya ia tak rela keningnya dicium oleh laki-laki ini. Laki-laki asing yang tidak ia cintai sama sekali.
Setelah bibir itu terasa mengecup keningnya, Kayla langsung undur diri untuk melepas tautan. Namun ia lagi-lagi dibuat jengah oleh MC akad.
“Maaf Mas, Mbak, tolong tahan dulu belum sempat di jepret kamera.”
Lagi, Jeff mengecup kening Kayla cukup lama. Tapi dengan Kayla yang terus menggerutu di hati. Sungguh ia tak ikhlas sama sekali harus dicium oleh laki-laki jamuran itu.
“Nggak papa Mas, Mbak, udah sah kok.” sahut Pak Penghulu diiringi kekehan oleh orang-orang yang hadir.
Setelah semua proses penandatanganan berkas, penyerahan mahar secara simbolis, dan segala proses lainnya, kini mereka harus kembali ke ruangan untuk mengganti pakaian mereka untuk acara resepsi selanjutnya. Tidak banyak, hanya mengundang lima ratus orang saja yang hadir. Itu pun serba dadakan. Sebab, orang tua Kayla takut putrinya gagal menikah lagi.
**
Acara resepsi sudah benar-benar selesai. Semua keluarga turut bubar meninggalkan Hotel tempat di dakannya acara. Tersisa hanya beberapa orang saja yang terdiri dari keluarga inti. Dan itu pun sudah mulai bersiap-siap untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
“Mami sama Daddy pulang dulu ya Kay ...,” pamit Mami sudah menenteng tas koper kecilnya.
“Yaah ... Kayla ikut pulang aja deh Mi.”
“Kamu itu disini, sama suamimu. Mana pula ikut kami pulang. Aneh-aneh saja kamu ini!” timpal Daddy sangat gemas. “Ayo Da, kita pulang!”
“Daaad!” seru Kayla. Tapi tak digubris oleh Daddy dan Maminya sama sekali.
Jeff menghampiri Kayla dan berusaha meraih tangannya.
“Jangan sentuh-sen—Ihhhhhhh!!” Kayla berupaya memberontak saat Jeff menarik tangannya.
Namun Jeff hanya diam menghiraukan rengekan Kayla yang terdengar begitu memekik. Masa bodoh dengan rengekan itu. Ia hanya ingin Kayla masuk ke dalam kamar.
“Lepas jamur. Dasar laki-laki jamuran!” maki Kayla.
“Mau sampai kapan kamu berdiri disitu? Sampai beruban!?"
“Emang apa urusan elu?”
“Semua urusan kamu sekarang akan menjadi semua urusanku.”
“Sejak kapan?” sela Kayla. “Mentang-mentang status kita sudah menikah bukan berarti kamu berlaku seenaknya ya, kita urus-urusan kita masing-masing.”
Jeff menoleh dan menatap tajam. Mengunci pintu dan membiarkannya sendiri. Laki-laki itu berlalu menuju ke ranjang. Beristirahat dan memejamkan mata.
“Tidur!” titah Jeff bernada tinggi.
“Aku mau tidur dimana?” keluh Kayla setengah menangis.
“Kenapa mesti nanya tidur dimana? nggak liat, tempat tidur.” Jeff menunjuk tempat tidur di samping kirinya yang kosong.
“Aku takut kamu mengambil milikku tanpa izin.”
“Hei! Itu sudah menjadi hakku jika aku memintanya.”
“Aku hanya akan melakukannya dengan orang yang aku cintai, Oke?”
“Laki-laki seperti apa yang kamu cari?” tanya Jeff penasaran. “Masih untung aku mau menikahimu. Ingat, kamu itu sudah gagal berkali-kali. Sudah berapa banyak mantan kamu? Kamu mau mengoleksinya di museum? Nggak tau diri sekali jadi cewek.”
“Kamu juga, kalau aku nggak nikah sama kamu, seumur hidupmu pasti kamu nggak akan pernah menikah,” balas Kayla tak mau kalah.
“Enak saja, aku ini laki-laki. Umurku masih tergolong bebas. Posisiku sudah pasti jauh lebih baik dari kamu yang sudah menjanda dua kali dan gagal menikah selama dua kali. Memalukan saja.”
“Berisik!” sergah Kayla. Dia lantas mendekat ke ranjang dan tidur disana dengan posisi membelakangi, itu pun ia sudah siap memakai pakaian lengkap masing-masing dua rangkap.
Yaelah, takut banget dibobol, kekeh Jeff dalam hati. Dia melihat Kayla menggulung tubuhnya dengan selimut.
“Nggak usah kek gitu segala Kay, aku juga nggak napsu sama kamu. Masih cantikan juga Mami kamu. Lebih bahenol.”
“Sialan.” Kayla membuka selimutnya dan melempar bantal ke tubuh Jeff. “Awas kamu ya Jeff, aku aduin sama Daddy kalau kamu suka sama Mami. Biar kamu di panggang hidup-hidup.”
“Nggak nyangka, ternyata kamu sukanya sama tante-tante,” lanjut Kayla lagi. Namun sepertinya Jeff sudah tertidur sangat nyenyak.
“Yaahhh tidur.” Kayla berdecak “Mur, Jamur! Jamur!” panggilnya. Tapi Jeff tak merespon. Menyebalkan sekali.
Beberapa puluh menit berlalu. Mata Kayla masih saja enggan terpejam. “Issshhh .... nggak bisa tidur nih.”
Oh iya, Kayla melupakan makan malam. Pasti ia tak bisa tidur karena perut lapar, pikirnya. Sungguh, Jeff ini tidak ada perhatiannya sama sekali. Memang ia pantas sekali disebut laki-laki jamuran. Tua, jamuran, sikapnya dingin, komplit plit.
Kayla segera bangkit dari tempat tidurnya dan keluar dari kamar. Ia menuju ke restoran yang terletak di lantai paling atas. Ia memesan beberapa makanan berat yang tersedia di Hotel ini.
Beberapa menit berlalu, pesanan akhirnya datang. Ia segera menyantap makanan sambil melihat view pemandangan kota Bandung dari ketinggian lantai dua puluh. Tepatnya di depan kolam renang.
“Sendirian aja?” tanya seseorang hingga membuatnya menoleh. Yang ternyata adalah ....
“B-Ben?” Panggil Kayla. “Kok kamu ada disini?”
Namun bukannya menjawab, Ben malah memanggil pelayan untuk memesan kopi.
“Manten baru, kenapa diluar sendirian?” tanya Ben. “Nggak ditemenin ama suaminya?”
“Emm ... suami aku lagi kecapean,” Kayla menggaruk-garuk kepalanya. Lebih tepatnya kebingungan dengan jawaban yang ingin ia katakan “tadi banyak banget tamu soalnya.”
“Jangan bilang kamu gagal lagi Kay ...,” ucap Ben lantas membuat Kayla menatap sedih.
**
Kira-kira apa yang menyebabkan Kayla gagal terus ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Aira Zaskia
mba ana krna mau cri cerita rey mau bca ulang, eh pas buka nemu cerita2 brunya jdi otw maraton bca nya ni
2022-07-17
0
norliani2R
gagal ???
penasaran heee
2022-03-24
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
mampir absen dgn 👍👍👍 pastinya thorrr 🤗😘
2022-01-28
1