Berburu Maaf 2

Ciiiiiiiiitttttt!

Suara decitan ban motor yang beradu dengan aspal jalan.

Amartha sudah pasrah apapun yang terjadi. Mereka sudah dikepung sekarang. Amartha dan Vira turun dari motornya.

"Serahkan kunci motor dan tas kalian!" teriak seorang pria yang berjalan ke arah mereka dengan menodongkan senjata tajam kepada Amartha dan juga Vira. Amartha yang tidak bergeming mengundang kemarahan pria itu.

Tiba- tiba saja pria itu dengan cepat menghujamkan senjatanya kepada Amartha. Amartha yang melihat itu sontak menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aaaaaaaaaaaaaaa!" teriak gadis itu.

Amartha berteriak begitu juga dengan Vira yang spontan menutup matanya dengan kedua tangan yang bergetar. Tapi setelah beberapa saat, Amartha tidak merasakan sakit apapun akibat sayatan benda itu ditubuhnya.

Apakah aku sudah mati? Apakah mati semudah itu?

"Awwwh!" suara seorang pria menahan sakit.

Amartha lantas membuka matanya. Ada sosok lelaki yang memunggunginya. Lelaki itu menjadi tameng untuk Amartha. Lelaki itu memegang lengan kirinya yang berdarah. Lelaki itu sekilas menengok ke arah Amartha. Sebelum akhirnya dia kembali ditusuk di tangan yang sama.

"Mas Kenan!" pekik Amartha ketakutan.

Para preman itu menyerang Kenan. Beberapa kali Kenan berusaha menghindar dari serangan pria yang membawa belati. Geram karena usaha merampas motor gadis itu gagal, beberapa preman lantas menyerang Kenan dengan masing masing membawa senjata tajam. Salah seorang dari mereka memegangi tangan Kenan dari belakang dan yang lainnya menendang, meninju lelaki itu hingga tersungkur. Beberapa kali wajahnya terkena pukulan. Darah mengalir dari sudut bibirnya. Ketika salah satu diantara mereka akan menusukkan pisau ke perut Kenan, tiba- tiba suara sirine mobil polisi terdengar. Semakin lama suara sirine itu semakin jelas.

"Sial**! ayo pergi!" ucap seorang pria yang membawa parang. Mereka lantas kabur ketika mobil polisi yang mulai terlihat dari kejauhan.

"Mas? Mas Kenan? sadar, Mas!" Amartha langsung meraih tubuh Kenan yang sudah ambruk. Dia memangku kepala lelaki itu. Beberapa memar terlihat jelas di wajahnya. Air mata seakan tak mau berhenti mengalir dari manik gadis itu.

"Ma-maafin a-aku, Ta..." ucap Kenan terbata-bata menahan sakit.

Darah segar mengalir dari lengannya yang tersayat. Lukanya sepertinya cukup dalam. Entah bagaimana jadinya jika Kenan tak bergerak cepat. Mungkin Wajah Amartha yang akan rusak.

"Iya mas, iya iya aku maafin, Mas Kenan bertahan ya? sebentar lagi kita akan ke rumah sakit," kata Amartha dengan tangisan pilu memecah keheningan malam itu.

Sedangkan Vira mengambil syal yang ada di tasnya. Dia mengikatkan syal itu di lengan Kenan untuk menghentikan perdarahan.

"Arrrrgh!" Kenan memekik kesakitan saat Vira mengikat lengannya.

Pandangan mata Kenan mulai kabur dan ia tak kuasa untuk membuka matanya. Semuanya menjadi gelap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kenan membuka matanya perlahan. Matanya mencoba beradaptasi dengan cahaya di ruangan itu.

"Awwwh!" pekik Kenan yang kini baru saja sadar.

Dia merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. Bagaimana tidak, dia bagaikan samsak, pukulan demi pukulan mendarat di tubuhnya tanpa ampun.

Lelaki ini mengedarkan pandangannya. Dia berada di ruangan bernuansa krem dan bau khas obat. Dilihatnya Amartha tertidur di kursi di samping tempat tidurnya saat ini. Gadis itu

tertidur dengan menelungkupkan kepalanya di samping ranjang pasien.

Tangan Kanannya terpasang selang infus sedangkan tangan kirinya terdapat balutan. Kenan mendapat beberapa jahitan di lengan kirinya. Ingin rasanya mengelus lembut kepala gadis itu.

"Aww!" pekik Kenan saat dirinya mencoba untuk duduk.

Amartha kaget mendengar suara Kenan. Gadis cantik itu segera bangun. Matanya membulat sempurna ketika melihat Kenan sudah sadar. Terlihat mata yang sembab di wajah gadis itu. Ada noda darah di baju yang dia pakai.

"Mas? Mas Kenan ... Mas Kenan udah sadar?syukurlah ... jangan banyak bergerak, Mas..." ucap Amartha sambil membenarkan posiai berbaring Kenan. Lalu duduk kembali di kursi yang berada di samping kiri ranjang itu.

"Iya ... makasih ya kamu udah bawa aku kesini, Arghh!" Ucap Kenan menahan nyeri saat tangan kirinya bergerak sedikit.

"Sakit ya, Mas? aku panggilkan perawat, ya?" Amartha menatap lelaki itu khawatir.

"Nggak apa - apa,Ta ... cuma sakit sedikit, maaf, aku ganggu tidur kamu ya, Ta?" Kenan berusaha tersenyum kepada gadis cantik di depannya.

"Nggak sama sekali, Mas..." ucap Amartha sembari memandang wajah lelaki itu yang terdapat beberapa memar disana dengan sudut bibirnya yang terluka. Amartha tidak tega melihat Kenan yang babak belur akibat menolongnya.

"Ini jam berapa,Ta?" tanya Kenan memecah keheningan.

"Ehm, ini hampir jam 4 subuh, Mas..." Amartha terhenyak dari lamunannya.

"Aku haus,Ta..." ucapnya lembut kepada gadis itu.

"Sebentar, aku ambilkan minum," Amartha mengambil air mineral yang disediakan si ruangan itu. Amartha menaruh sebuah sedotan untuk memudahkan Kenan untuk meminumnya. Amartha mendekatkan sedotan itu ke bibir Kenan. Lelaki itu segera meminumnya mengusir rasa kering di tenggorokannya.

"Maafin Amartha ya, Mas ... karena nolongin aku, Mas Kenan malah jadi kayak gini..." kata Amartha sambil menaruh lagi, botol air mineral yang sudah diminum Kenan tadi di atas meja. Air mata meluncur deras dari manik gadis itu.

"Nggak apa- apa, aku lebih takut jika kamu yang terkena belati itu, udah ... jangan nangis, aku bakalan cepet sembuh kok," Ucap kenan lembut.

"Tapi, kenapa mas bisa ada disitu? kenapa mas bisa nolongin aku?" tanya Amartha sembari mengusap jejak air mata di pipinya.

"Oh, itu ... aku memang sengaja mengikuti kamu, Ta ... perasaanku udah nggak enak sejak kamu keluar dari parkiran mall itu." jelas Kenan.

"Tapi setelah mas pingsan ada polisi yang datang mas ... padahal aku nggak telfon polisi " ucap Amartha menatap Kenan dengan wajah bingung.

"Dan polisi juga yang membantu aku membawa kamu ke rumah sakit," lanjut gadis itu.

"Polisi? itu aku yang telfon waktu kamu mulai dikejar preman - preman itu, saat kamu dikepung oleh mereka aku langsung turun dari mobil, dan ya ... belati itu mendarat enak di lenganku, hahaha..." Kenan mencoba menjelaskan dengan diiringi tawa kecil.

"Ih apaan si ... mendarat enak!" Amartha menepuk pelan lengan kiri lelaki itu.

"Awwww!!" Kenan meringis kesakitan ketika lengannya di tepuk Amartha.

"Eh, sakit ya? sengaja! eh ... maksudku nggak sengaja..." kata Amartha sedikit bercanda.

"Ngomong- ngomong teman kamu dimana? kok nggak ada disini?" tanya Kenan sambil mencari sosok gadis dengan rambut sebahu yang beboncengan dengan Amartha malam itu.

"Dia pulang ke kosan, Mas ... dikawal tuh ama pak polisi, mana ganteng lagi..." ucap Amartha mencoba bercanda.

"Apa? ganteng?!" Kenan menatap tak suka kepada Amartha yang menyebut lelaki lain 'ganteng'.

Amartha hanya mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V. Gadis itu tersenyum tipis.

"Amartha..." Kenan memanggil nama gadis yang selama ini ada di hatinya. Dia menatap Amartha dengan tatapan yang lembut.

"Iya..." Sahut Amartha yang juga menatap

lelaki itu.

"Ehmm, aku ... aku minta maaf, Amartha..." icap Kenan dengan tatapan yang berubah menjadi sendu.

"Iya, Mas ... aku udah maafin, kita nggak usah bahas itu dulu, ya?"

"Nggak Amartha! aku akan jelasin semuanya sekarang, aku mau kesalah pahaman ini segera berakhir, sudah saatnya kamu tahu, dan aku pun sangat tersiksa dengan ini semua..." ucap Kenan.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Azalea Putri

Azalea Putri

semangat kakak'

2021-12-23

0

Vina Eerrrrr

Vina Eerrrrr

Duh, kl keadaan genting jd ap yg g bs mndadak bs ya

2021-09-08

0

Andrea

Andrea

Ternyata Mas Kenan yg nyelmetin Amarta y

2021-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Motor Butut
2 Minta Motor Baru
3 Ternyata Dia?
4 Pepet Terus!
5 Ketemu Lagi!
6 Gunung Es Sudah Mencair
7 Bertamu
8 Menghilang
9 Satya Ganendra
10 Modal Nekat!
11 Aku Rindu
12 Menguntit
13 Diluar Dugaan
14 Pengumumam
15 Berburu Maaf 1
16 Berburu Maaf 2
17 Sebuah Penjelasan.
18 Viraaa?!!!!!!!
19 Suapin!
20 Ikuti Saja Apa Kata Hatimu
21 Manusia Rese
22 Jadian
23 Bukit Bintang
24 Tabrak lari
25 Perhatian Satya
26 Menginap di Rumah Satya
27 NO COMMENT, CARI AMAN!
28 Pertemuan Tak Sengaja
29 Kalian?
30 Perjodohan Kenan dan Sinta
31 Kita pulang!
32 Mama Sakit
33 Kegilaan Sinta
34 Permintaan Mama
35 Berhasil kabur
36 SAH!
37 Jangan panggil aku bos!
38 Bukan saatnya buka kado
39 Aaaaaaa!
40 Kembali menghilang!
41 Kedatangan Satya
42 Fakta yang menyakitkan
43 Cinta atau obsesi?
44 Terluka
45 Keputusan
46 Menghibur
47 Wes Ewes Ewes Bablas Kancinge! Ehek!
48 Menepati Janji
49 Siang menggelora
50 Berpisah
51 Sebuah Kejujuran
52 Wisuda
53 INISIAL S.G ( SABLENG?)
54 Will you marry me?
55 Yes, I will
56 Bos Bahagia, Asisten Menderita
57 Vira yang Malang
58 Panggilan Kerja?
59 Kena Tipu
60 Mendekati kata 'bahagia'
61 Perlakuan Manis
62 Fitting Gaun Pengantin
63 Bertemu Sang Mantan
64 Perubahan Sikap Satya
65 Amartha Prewedding, Vira merinding
66 Kepentok bibir
67 Dunia ini begitu sempit
68 Benih-benih gosip
69 Gagal Bertemu Amartha
70 Dokter Alvin
71 Rencana Busuk Sinta
72 Rencana Yang Gagal
73 Gosip
74 Gosip part 2
75 Aku cinta kamu, Mas!
76 Pengganggu!
77 Monster Kecil
78 Pria Misterius
79 Malam panjang
80 Imbalan
81 Temu kangen
82 Patah hati, tapi Jangan Patah Arang
83 Kembali Menemui Kegagalan
84 NGEBUT!
85 Gagal Romantis!
86 Keripik laknat
87 MODUS
88 Pulang Kampung
89 Pingitan
90 Kedatangan sahabat
91 Lepaskan Amartha
92 Sesal
93 Kecelakaan
94 Kritis
95 Jangan Ada Keraguan
96 Siraman
97 Midodareni
98 Pernikahan
99 Pamali
100 Jaring Ikan
101 Kotak dari Mertua
102 Mau, Tapi Tutup Mata Dulu!
103 Ketempelan Setan
104 Sepatu kaca
105 Wedding's Party
106 Ada Aja Yang Deketin
107 Tembakan Sang Asisten
108 Serangan Fajar
109 Tentang Fiona
110 Seseorang Sedang Mengawasi Kita!
111 Mulai Waspada
112 Surga Kecil
113 Kembali
114 Kiriman Bunga
115 Minggat
116 Tuker Tambah
117 Istriku dalam Bahaya!
118 Jangan lakukan Ini Lagi!
119 Pengakuan Aaraf
120 Bermain Api
121 Nafkah Yang Tertunda
122 Mantan dan Suami
123 Ketika Masa Lalu dan Masa Depan Bertemu
124 Telepon Iseng
125 Aku harus cepat pergi dari sini!
126 Kehamilan Amartha
127 Sudah Berdamai
128 Mulai Teratasi
129 Aaraf dan Ashraf?
130 Mencurigakan
131 Tinggalkan suamimu!
132 Ngidamnya si Bos Laknat
133 Ivanka Barsha
134 Hilang
135 Tidak Ada Jalan Keluar!
136 Jangan Menyentuhku
137 Tergelincir
138 Bleeding
139 Duh Gustiiiiii
140 Suara Meresahkan
141 Pu-tus
142 Berpisah Denganmu
143 Iyem dan Juminten
144 Amit-amit Jabang Kebo
145 Cari Ribut
146 Maju Kena, Mundur Apalagi!
147 Balada Suami Ketika Istri Sedang Hamil
148 Ingin Bicara
149 Curiga
150 Biar Steril
151 Benda Keramat
152 Aku milikmu
153 Sesuatu Yang Terlupakan
154 Serba Nggak Boleh
155 Gagal Surprise
156 Dari Hati ke Hati
157 Pesan Terhapus
158 Hanya alasan
159 Jurus Seribu Bayangan
160 Kau Begitu Menggoda
161 Rumah Baru
162 Hati Gue Udah Dibawa Kenan!
163 Loreng-loreng
164 Jadikan Aku Yang Kedua
165 Tanggung Jawab?
166 Kamu Bukan Anak Ayam
167 Suara Siapa?
168 Dua Wanita
169 Tetap Disini
170 Malu sendiri
171 Gue Janji!
172 Belum Waktunya
173 Penyamaran
174 Pertemuan Tidak Terduga
175 Vira dan Jawaban
176 Deep Talk
177 Yum Yum Yum
178 Mengendap
179 Dia Tidak Ingat
180 Susahnya Bicara Dengan Wanita
181 Apakah Semua Harus Ada Alasannya?
182 Bukti Kejahatan
183 Sama-sama Keras Kepala
184 Berhati-hatilah!
185 Tak Bisa Ditipu
186 Siapa Yang Nempel?
187 Jangan Macem-macem
188 Diguna-guna
189 Tak Sadarkan Diri
190 Dollar dan Rupiah
191 Air Terjun Perjaka
192 Menghabiskan Uangmu
193 Beda Kelas
194 Susah Ngomongnya
195 Sosok Lain
196 Kamar 201
197 Aku Yang Salah
198 Buntelin Ajah
199 Mencari Vira
200 Siluman Ular
201 Perasaan udah Jinak?
202 Adon Mengadon
203 Latihan Dasar Memasak
204 Cangkir Panas, Hati Juga Ikutan Panas
205 Pantang Pulang Kalau Nggak Sama Kamu
206 Gongso bikin Metong!
207 Kok Rasanya Gini?
208 Gimana, Bisa atau Nggak?
209 Saling Bertemu
210 Merubah Sikap
211 Ivanka lagi
212 Ngenes
213 Nggak Jelas
214 Abang Rese
215 Breakfast
216 Menguras Kartu Ajaib
217 Lagu Lama Kaset Baru
218 Awalnya Kuyang Lama-Lama Jadi Sayang!
219 Itu Jajanan Anak SD!
220 Mimpi Dalam Mimpi
221 Jangan Bicara Seperti Itu
222 Dikira Reality Show
223 Kamu Suka Sama Dia?
224 Kompensasi
225 Gadis Unik
226 Too Acidic!
227 Kolokan!
228 Nggak Enak Dilihat Orang!
229 Dengerin Tuh!
230 Mantan Istri atau Mantan Pacar?
231 Sesuai Rencana
232 Ini Bukan Kopi, Tapi Air Garam
233 Terlalu Banyak
234 Pulkam
235 Window Shopping
236 Ngambeknya Masih Awet Aja
237 Merah Cabai
238 Sesederhana Itu Untuk Bahagia
239 Kamu Emang Yang Terbaik
240 Yang Jelas Bukan Keselek Biji Salak
241 Akhirnya Manjat Juga
242 Ditubles Kuku Macan
243 Mengheningkan Cipta, Mulai!
244 Tampan Nggak Ada Lawan
245 Itu Beneran Bocah, Mas!
246 Terserah Kamu!
247 Orang Aneh
248 Jangan Mendewakan Diri
249 Jaga Ucapanmu!
250 Si Kepala Batu
251 Menjaganya
252 Paketan Sultan
253 Melupakannya Sejenak
254 Melihatnya Dengan Orang Yang Sama
255 Kita Harus Bagaimana?
256 Siaran Tunda
257 Tidak Ada Hubungan Apa-Apa
258 Nggak Apa-Apa, Pergi Aja...
259 Stop Berpura-pura, Fendy!
260 Otakmu Sudah Tidak Waras, Alia!"
261 Sudah Tabiat
262 Nona Kecil
263 Nggak Usah Sok Direbutin!
264 Permintaan Dedek Bayi
265 Bunga 100 Juta
266 Wanita Selalu Benar
267 Dia Tak Mungkin Berkhianat
268 Sang Amatir
269 Menyingkirlah!
270 Satu Sama
271 Prahara Rumah Tangga
272 Gengsi
273 Korban Novel Online
274 Paketan?
275 Boneka Arwah
276 Boneka Itu Lagi
277 Diikuti
278 Penipu Hati
279 Kamu beda
280 Kabur Dari Rumah
281 Ini Bukan Lelucon
282 Kamu kemana?
283 Jangan Keluar Malam
284 Ular Betina
285 Kesepakatan
286 Pencarian
287 Tamparan Dari Papi
288 Menemuinya
289 Kecewanya Amartha
290 Kemah Dadakan, Sengsara Bersama
291 Mencari Cara
292 Menyelinap Masuk
293 Sesusah Itu Mengusir Mereka
294 Sejumput Penjelasan
295 Pernikahan Itu Akan Tetap Berlansung
296 Jangan Kabur-Kaburan Lagi
297 Calon Pengantin
298 Kotak Makanan?
299 Satu Hal Yang Tidak Kau Miliki, Kewarasan!
300 Pengantin Yang Sengaja Ditukar
301 Diam atau Kau Akan Menyesal
302 Tidak Usah Pura-Pura Stres Seperti Itu!
303 Jangan Panik
304 Tarik Nafas, Keluarkan...
305 Mas? putri kita...
306 Dia Cucu Papi, Bukan hanya Cucu Mami!
307 Evren, Semesta Kita
308 Bikin Malu
309 Oper Sana Sini
310 Sambut Keluarga
311 Kang Halu
312 Aku Kira Ada Yang Mencurimu!
313 Mood Up And Down!
314 Sudah Lepas
315 Tangisan Evren
316 Di Akhir Cerita
317 Salam dari Author
318 KARYA BARU SPINN OFF VIRA DAN FIRLAN
Episodes

Updated 318 Episodes

1
Gara - Gara Motor Butut
2
Minta Motor Baru
3
Ternyata Dia?
4
Pepet Terus!
5
Ketemu Lagi!
6
Gunung Es Sudah Mencair
7
Bertamu
8
Menghilang
9
Satya Ganendra
10
Modal Nekat!
11
Aku Rindu
12
Menguntit
13
Diluar Dugaan
14
Pengumumam
15
Berburu Maaf 1
16
Berburu Maaf 2
17
Sebuah Penjelasan.
18
Viraaa?!!!!!!!
19
Suapin!
20
Ikuti Saja Apa Kata Hatimu
21
Manusia Rese
22
Jadian
23
Bukit Bintang
24
Tabrak lari
25
Perhatian Satya
26
Menginap di Rumah Satya
27
NO COMMENT, CARI AMAN!
28
Pertemuan Tak Sengaja
29
Kalian?
30
Perjodohan Kenan dan Sinta
31
Kita pulang!
32
Mama Sakit
33
Kegilaan Sinta
34
Permintaan Mama
35
Berhasil kabur
36
SAH!
37
Jangan panggil aku bos!
38
Bukan saatnya buka kado
39
Aaaaaaa!
40
Kembali menghilang!
41
Kedatangan Satya
42
Fakta yang menyakitkan
43
Cinta atau obsesi?
44
Terluka
45
Keputusan
46
Menghibur
47
Wes Ewes Ewes Bablas Kancinge! Ehek!
48
Menepati Janji
49
Siang menggelora
50
Berpisah
51
Sebuah Kejujuran
52
Wisuda
53
INISIAL S.G ( SABLENG?)
54
Will you marry me?
55
Yes, I will
56
Bos Bahagia, Asisten Menderita
57
Vira yang Malang
58
Panggilan Kerja?
59
Kena Tipu
60
Mendekati kata 'bahagia'
61
Perlakuan Manis
62
Fitting Gaun Pengantin
63
Bertemu Sang Mantan
64
Perubahan Sikap Satya
65
Amartha Prewedding, Vira merinding
66
Kepentok bibir
67
Dunia ini begitu sempit
68
Benih-benih gosip
69
Gagal Bertemu Amartha
70
Dokter Alvin
71
Rencana Busuk Sinta
72
Rencana Yang Gagal
73
Gosip
74
Gosip part 2
75
Aku cinta kamu, Mas!
76
Pengganggu!
77
Monster Kecil
78
Pria Misterius
79
Malam panjang
80
Imbalan
81
Temu kangen
82
Patah hati, tapi Jangan Patah Arang
83
Kembali Menemui Kegagalan
84
NGEBUT!
85
Gagal Romantis!
86
Keripik laknat
87
MODUS
88
Pulang Kampung
89
Pingitan
90
Kedatangan sahabat
91
Lepaskan Amartha
92
Sesal
93
Kecelakaan
94
Kritis
95
Jangan Ada Keraguan
96
Siraman
97
Midodareni
98
Pernikahan
99
Pamali
100
Jaring Ikan
101
Kotak dari Mertua
102
Mau, Tapi Tutup Mata Dulu!
103
Ketempelan Setan
104
Sepatu kaca
105
Wedding's Party
106
Ada Aja Yang Deketin
107
Tembakan Sang Asisten
108
Serangan Fajar
109
Tentang Fiona
110
Seseorang Sedang Mengawasi Kita!
111
Mulai Waspada
112
Surga Kecil
113
Kembali
114
Kiriman Bunga
115
Minggat
116
Tuker Tambah
117
Istriku dalam Bahaya!
118
Jangan lakukan Ini Lagi!
119
Pengakuan Aaraf
120
Bermain Api
121
Nafkah Yang Tertunda
122
Mantan dan Suami
123
Ketika Masa Lalu dan Masa Depan Bertemu
124
Telepon Iseng
125
Aku harus cepat pergi dari sini!
126
Kehamilan Amartha
127
Sudah Berdamai
128
Mulai Teratasi
129
Aaraf dan Ashraf?
130
Mencurigakan
131
Tinggalkan suamimu!
132
Ngidamnya si Bos Laknat
133
Ivanka Barsha
134
Hilang
135
Tidak Ada Jalan Keluar!
136
Jangan Menyentuhku
137
Tergelincir
138
Bleeding
139
Duh Gustiiiiii
140
Suara Meresahkan
141
Pu-tus
142
Berpisah Denganmu
143
Iyem dan Juminten
144
Amit-amit Jabang Kebo
145
Cari Ribut
146
Maju Kena, Mundur Apalagi!
147
Balada Suami Ketika Istri Sedang Hamil
148
Ingin Bicara
149
Curiga
150
Biar Steril
151
Benda Keramat
152
Aku milikmu
153
Sesuatu Yang Terlupakan
154
Serba Nggak Boleh
155
Gagal Surprise
156
Dari Hati ke Hati
157
Pesan Terhapus
158
Hanya alasan
159
Jurus Seribu Bayangan
160
Kau Begitu Menggoda
161
Rumah Baru
162
Hati Gue Udah Dibawa Kenan!
163
Loreng-loreng
164
Jadikan Aku Yang Kedua
165
Tanggung Jawab?
166
Kamu Bukan Anak Ayam
167
Suara Siapa?
168
Dua Wanita
169
Tetap Disini
170
Malu sendiri
171
Gue Janji!
172
Belum Waktunya
173
Penyamaran
174
Pertemuan Tidak Terduga
175
Vira dan Jawaban
176
Deep Talk
177
Yum Yum Yum
178
Mengendap
179
Dia Tidak Ingat
180
Susahnya Bicara Dengan Wanita
181
Apakah Semua Harus Ada Alasannya?
182
Bukti Kejahatan
183
Sama-sama Keras Kepala
184
Berhati-hatilah!
185
Tak Bisa Ditipu
186
Siapa Yang Nempel?
187
Jangan Macem-macem
188
Diguna-guna
189
Tak Sadarkan Diri
190
Dollar dan Rupiah
191
Air Terjun Perjaka
192
Menghabiskan Uangmu
193
Beda Kelas
194
Susah Ngomongnya
195
Sosok Lain
196
Kamar 201
197
Aku Yang Salah
198
Buntelin Ajah
199
Mencari Vira
200
Siluman Ular
201
Perasaan udah Jinak?
202
Adon Mengadon
203
Latihan Dasar Memasak
204
Cangkir Panas, Hati Juga Ikutan Panas
205
Pantang Pulang Kalau Nggak Sama Kamu
206
Gongso bikin Metong!
207
Kok Rasanya Gini?
208
Gimana, Bisa atau Nggak?
209
Saling Bertemu
210
Merubah Sikap
211
Ivanka lagi
212
Ngenes
213
Nggak Jelas
214
Abang Rese
215
Breakfast
216
Menguras Kartu Ajaib
217
Lagu Lama Kaset Baru
218
Awalnya Kuyang Lama-Lama Jadi Sayang!
219
Itu Jajanan Anak SD!
220
Mimpi Dalam Mimpi
221
Jangan Bicara Seperti Itu
222
Dikira Reality Show
223
Kamu Suka Sama Dia?
224
Kompensasi
225
Gadis Unik
226
Too Acidic!
227
Kolokan!
228
Nggak Enak Dilihat Orang!
229
Dengerin Tuh!
230
Mantan Istri atau Mantan Pacar?
231
Sesuai Rencana
232
Ini Bukan Kopi, Tapi Air Garam
233
Terlalu Banyak
234
Pulkam
235
Window Shopping
236
Ngambeknya Masih Awet Aja
237
Merah Cabai
238
Sesederhana Itu Untuk Bahagia
239
Kamu Emang Yang Terbaik
240
Yang Jelas Bukan Keselek Biji Salak
241
Akhirnya Manjat Juga
242
Ditubles Kuku Macan
243
Mengheningkan Cipta, Mulai!
244
Tampan Nggak Ada Lawan
245
Itu Beneran Bocah, Mas!
246
Terserah Kamu!
247
Orang Aneh
248
Jangan Mendewakan Diri
249
Jaga Ucapanmu!
250
Si Kepala Batu
251
Menjaganya
252
Paketan Sultan
253
Melupakannya Sejenak
254
Melihatnya Dengan Orang Yang Sama
255
Kita Harus Bagaimana?
256
Siaran Tunda
257
Tidak Ada Hubungan Apa-Apa
258
Nggak Apa-Apa, Pergi Aja...
259
Stop Berpura-pura, Fendy!
260
Otakmu Sudah Tidak Waras, Alia!"
261
Sudah Tabiat
262
Nona Kecil
263
Nggak Usah Sok Direbutin!
264
Permintaan Dedek Bayi
265
Bunga 100 Juta
266
Wanita Selalu Benar
267
Dia Tak Mungkin Berkhianat
268
Sang Amatir
269
Menyingkirlah!
270
Satu Sama
271
Prahara Rumah Tangga
272
Gengsi
273
Korban Novel Online
274
Paketan?
275
Boneka Arwah
276
Boneka Itu Lagi
277
Diikuti
278
Penipu Hati
279
Kamu beda
280
Kabur Dari Rumah
281
Ini Bukan Lelucon
282
Kamu kemana?
283
Jangan Keluar Malam
284
Ular Betina
285
Kesepakatan
286
Pencarian
287
Tamparan Dari Papi
288
Menemuinya
289
Kecewanya Amartha
290
Kemah Dadakan, Sengsara Bersama
291
Mencari Cara
292
Menyelinap Masuk
293
Sesusah Itu Mengusir Mereka
294
Sejumput Penjelasan
295
Pernikahan Itu Akan Tetap Berlansung
296
Jangan Kabur-Kaburan Lagi
297
Calon Pengantin
298
Kotak Makanan?
299
Satu Hal Yang Tidak Kau Miliki, Kewarasan!
300
Pengantin Yang Sengaja Ditukar
301
Diam atau Kau Akan Menyesal
302
Tidak Usah Pura-Pura Stres Seperti Itu!
303
Jangan Panik
304
Tarik Nafas, Keluarkan...
305
Mas? putri kita...
306
Dia Cucu Papi, Bukan hanya Cucu Mami!
307
Evren, Semesta Kita
308
Bikin Malu
309
Oper Sana Sini
310
Sambut Keluarga
311
Kang Halu
312
Aku Kira Ada Yang Mencurimu!
313
Mood Up And Down!
314
Sudah Lepas
315
Tangisan Evren
316
Di Akhir Cerita
317
Salam dari Author
318
KARYA BARU SPINN OFF VIRA DAN FIRLAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!