Seorang Lelaki menatap langit- langit kamarnya dengan tatapan sendu.
"Tunggulah aku sebentar lagi Amartha..." kata Kenan yang dengan menahan bulir air di matanya.
"Aku tahu kamu pasti kecewa sama aku, yapi ada janji yang harus aku penuhi, percayalah Amartha, aku mencintai kamu," Kata Kenan dengan suara parau.
Dia tahu ada ratusan pesan dari Amartha lewat akun media sosialnya. Tapi dia tidak bisa membaca pesan itu. Walaupun dia tahu, jika dia telah bersikap kejam terhadap gadis itu.
Kenan selalu mencari tahu kabar Amartha dari seseorang. Dia tahu Amartha kuliah dimana. Pernah suatu hari, dia datang ke kota S. Dia melihat Amartha dari jauh. Setidaknya itu bisa menjadi amunisi semangatnya.
Beberapa kali memang Kenan mengunjungi pujaan hatinya. Memandanginya dari kejauhan seperti seorang penguntit.
Besok, dia akan kembali berkunjung kesana. Melihat gadis yang juga mencintainya. Setidaknya dia bisa menastikan bahwa Amartha baik- baik saja.
"Besok, aku akan menemuimu Amartha, walaupun aku harus menjaga jarak, setidaknya itu bisa membuatku tenang," Ucapnya lirih.
dddrrrtt...dddrrrt
"Halo..." Kenan menyapa sang penelepon.
"Halo, selamat malam ... Pak Kenan" ucap Irwan yang notabene orang kepercayaan Kenan yang mengelola cafe miliknya.
"Iya...Kenapa, Wan?" tanya Kenan.
"Besok, Pak Kenan bisa survey tempat untuk cabang cafe Sweet and savory? saya sudah menyiapkan beberapa tempat," Irwan bertanya kepada bosnya itu. Namun hening, tak ada suara.
"Halo? halooo, Pak? Pak Kenan?" Irwan membuyarkan Kenan yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Eh, iya iya ... atur aja, Wan! besok saya keluar kota, jadi kamu aja yang survey tempatnya, yang penting tempatnya stategis dan lahan parkirnya luas,"
"Baik, selamat malam," ucap Irwan.
Kenan memutuskan sambungan teleponnya dengan Irwan. Pikirannya sekarang tertuju pada tambatan hatinya, Amartha Dina.
Bolehkah kita bertemu dalam waktu dekat ini, Amartha Dina? Aku sangat merindukan kamu ( Batin Kenan).
Di langit yang sama dua insan saling merindukan. Cinta telah menembus kalbu keduanya. Namun, apakah cinta itu akan bersatu? Entahlah.
Keesokan harinya, Kenan bersiap menuju kota S. Dia sudah menyiapkan segala perlengkapannya selama di kota itu. Kenan telah menyelesaikan kuliahnya dengan cepat. Dia tidak ingin membuang banyak waktu. Lelaki itu tidak ingin Amartha dimiliki orang lain.
Sebelum bertemu Amartha memang Kenan bekerja part time di restoran untuk mencari pengalaman. Karena dia ingin membuka bisnis sendiri. Setelah malam itu, Kenan berniat untuk serius memulai bisnisnya dan setahun ini usahanya semakin lancar. Bahkan akan membuka cabang pertama di kota J. Kenan yakin dengan kesungguhan dan keyakinan, bisnis yang dibangunnya pasti akan sukses.
Pagi ini Kenan memasukkan kopernya ke dalam bagasi. Kenan melajukan mobilnya menuju kota dimana pujaan hatinya berada. Dengan setelan kaos putih, celana jeans dan sepatu kets, Kenan nampak tampan saja. Bukan ganteng aja tapi ganteng banget. Catet!
Sementara ditempat lain, Amartha akan bersiap kuliah. Kampusnya bisa dijangkau hanya dengan jalan kaki. Amartha membuka roti sisir yang waktu itu dia beli, ups! Bukan dia yang beli, lebih tepatnya si orang sableng Satya yang membelinya. Bodoh amat!
"Vir, kamu udah baikan?" tanya Amartha sambil mengunyah roti.
"Udah, Ta ... makasih, ya..." sahut Vira yang sudah memakai baju seragamnya.
"Syukurlah, Vir ... nih, makan roti dulu, atau kamu mau makan yang lain?" Amartha menyodorkan roti lain yang masih terbungkus.
"Roti ajah nggak apa- apa, nanti siang aja kalau udah pulang kampus kita makan ayam penyet, ya?" kata Vira yang mulai menyambar roti miliknya.
"Jangan ayam penyetlah, kasian lambung kamu, nasi padang ajah gimana?" ucap Amartha sambil tertawa.
"Itu sama aja odong!" Vira melempar bantal ke arah sahabatnya itu tapi meleset.
"Eeiiits nggak kena! weee..." Amartha tertawa renyah. Hanya dengan Vira, Amartha bisa tertawa lepas. Amartha merasa nyaman dengan Vira walaupun Vira tipe yang suka maksa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesuai kesepakatan, selesai kuliah mereka membeli nasi padang untuk acara santap siang. Masing- masing membeli satu bungkus. Mereka makan di dalam kamar kosnya.
"Ta, malam ini kita pergi ke Mall yang di Jalan Pandawa, ya...?" kata Vira sambil membuka bungkus nasi padangnya.
"Nggak ada duit!" jawab Amartha yang juga membuka nasi padangnya dan kemudian menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
"Mau beli apa emang?" lanjut Amartha.
"Mana ada nggak ada duit? orang kemaren baru pulang," Vira menatap sinis kepada sahabatnya itu.
"Nggak ada budget buat nge mall kayak kamu. nanti yang ada seminggu nggak mkan nasi tapi makan kerupuk!" sahut Amartha yang menikmati suapan demi suapan yang mendarat di mulutnya.
"Terus, nanti kejadian kayak waktu itu, aku malah disuruh nyetir segala, nehi!" lanjut gadis itu sambil melambaikan tangan kirinya tanda menolak.
"Nggak deh, nggak aku suruh nyetir..." Vira mulai merayu.
"Nggak mau pokoknya!" tolak Amartha.
"Dih, mau lah! cuma nemenin ajah!" Vira mulai ngegas.
"Nemenin kopdar, Ta..." sambung Vira.
"Kopdar?" Amartha mengerutkan keningnya.
"Kopi daarat!" Jawab Vira singkat.
"Maksudnya? Kamu mau ketemuan sama orang?"
"Iya,mp cowok ganteng..." Vira mencoba melunak agar Amartha mau menurutinya.
"Yakin ganteng?" Amartha meragukan pernyataan Vira.
"Iyalah, nih liat..." Vira menunjukkan foto yang ada di profil media sosial lelaki itu.
"Yeee .... foto mah bisa nipu! kenapa nggak kesana sendirian aja sih?!" keluh Amartha.
"Nanti yang ada aku malah jadi obat nyamuk!"
Sambung gadis itu lagi.
Sekarang, Amartha sudah selesai makan dan giliran air mineral terjun bebas ke tenggorokannya mengusir sisa - sisa minyak dari rendang.
"Nggak lah, aku janji! kamu nggak akan jadi obat nyamuk ... please ya,Ta..." Vira memasang tampang memelas.
"Iya Iya, mukanya tolong di kondisikan ya, hahhaaha ... jam berapa sih kalian janjian?" kata Amartha yang berjalan ke arah kamar mandi mencuci tangannya.
"Jam 7 malem, Ta..." Vira pun segera menyelesaikan makannya.
"Habis maghrib baru kita berangkat,"Amartha menimpali.
"Makasih ya,Ta?!" kata Vira dengan penuh semangat.
"Ih biasa aja...nggak usah teriak"
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Kini mobil Kenan terparkir tak jauh dari kosan cat berwarna putih. Sementara Kenan sedang berjalan ke arah mobilnya setelah menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Baru saja dia duduk di dalam mobil, Kenan melihat dua orang gadis keluar dari kos yang Amartha tinggali.
Kenan menajamkan penglihatannya. Dua gadis itu bersiap menaiki motornya. Iya, itu Amartha! Gadis yang memakai tas selempang berwarna ungu itu dibonceng oleh temannya. Mereka sedang menuju mobil Kenan. Untung saja kaca mobil itu memang gelap, jadi orang diluar tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di dalam mobil. Kenan langsung memutar arah mobilnya mengikuti dua gadis tadi.
"Mau kemana mereka..." Ucapnya lirih.
Kenan terus mengikuti motor matic berwarna hitam yang sekarang masuk ke parkiran basement sebuah Mall. Kenan memarkirkan mobilnya. Dia mengawasi pergerakan Amartha dari balik spion mobil miliknya. Kenan turun dari mobil dan mengikuti kemana perginya kedua gadis itu.
Amartha dan temannya kini telah berada di sebuah restoran pizza. Namun mereka tak langsung memesan makanan. Mereka sedang menunggu seseorang. Kenan masuk ke dalam restoran pizza itu dengan memakai kacamata hitam dan topi. Sudah seperti penguntit sungguhan. Amartha sungguh cantik dengan rambut sepinggang yang digerai. Tiba- tiba lamunannya terusik oleh suara seorang pelayan yang membawa buku menu. Kenan memesan satu minuman blue ocean untuk menemani acara menguntitnya hari ini.
Kenan terus saja mengawasi Amartha. Hatinya berkecamuk, siapakah yang gadis itu tunggu? Arghh ini membuatnya hampir gila!
Setelah menunggu selama 10 menit. Datanglah seorang pria kira- kira berumur 27 tahun menghampiri meja kedua gadis itu.
"Maaf, Kamu Vira bukan? aku Leon." ucap pria itu.
Vira hanya bengong dengan sedikit mulut yang menganga tak percaya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat
2022-01-20
0
Ufuk Timur
Kenann, ,kamubdiyam blue ocean 😭😭😭aku milih es jeruk nya aja sumpah
2021-12-28
1
Andrea
Iya iya nggk ngkk jgn mau mau tp pergi , karma berlaku
2021-12-25
0