Dion PoV
"Lo, nangis bro?"
Rio menghampiriku yang terdiam dengan pandangan melanglang buana entah kemana. Tanpa kata, dia menepuk pundakku dan memelukku hangat.
"Ayo pulang!" bujuk Rio yang ku setujui dengan langkah gontaiku.
Rio tahu pasti, kali ini pun aku mendapatkan penolakan lagi darimu. Aku tak akan menerima segala nasihat cinta jika sedang seperti ini. Makanya jurus terjitu adalah mengajakku pulang tanpa perlu bertanya apa yang terjadi.
"Aahh bakalan jadi babysitter lagi nih, gue," gerutu Rio yang sudah bosan dengan penolakan-penolakan darimu yang bikin aku seakan jadi mayat hidup.
"Kali ini kayaknya patah hatinya akut nih," gumam Rio sembari menatapku yang tiduran dengan tatapan kosong.
"Bener-bener deh ni si Rosa, punya apa sih tu cewek bisa bikin temen gue bertekuk lutut gini. Emang dia secantik itu?" gumam Rio.
"Dia emang cantik," akhirnya keluar juga tu kata dari mulutku.
"Emang cuma si Rosa yang bikin kamu hidup.
Iya ... iya ... Rosa emang paling cantik dimata lo, yang lain jelek semua," timpal Rio.
"Ya udah lo makan dulu, nih dah gue beliin makanan. Habis itu lo istirahat dulu bro, gue pulang dulu bentar, nanti malem gue balik lagi." Rio cerewet sekali.
Rio beranjak pergi, belum sampai pintu keluar, dia balik badan lagi.
"Jangan bunuh diri, masa belum kebal juga udah diginiin Rosa berkali kali,"
Dan Rio pun melangkah pergi dan suasana kembali sunyi.
*****
"Sa, gue mau ngomong sama lo," Rio duduk di bangku depanku yang kebetulan aku sedang makan bakso di kantin kampus sendirian.
"Mau ngomong apa, Yo?" jawabku santai dengan terus menyendokkan bakso kemulutku yang tengah lapar akut.
"Ini masalah Dion, Sa,"
Aku sudah bisa menebak, kalau habis aku tolak, pasti Rio yang akan rajin memintaku buat nelponin Dion. Aahhh kau sudah tertebak Rio. Dan maaf, aku juga sudah bosan.
"Gue tau lo berhak nolak dia. Tapi lo juga berhak tau tentang Dion. Semenjak kejadian kemarin dia sama sekali gak mau beranjak dari kamar, makan pun cuma sesuap dua suap. Itupun gue maksa nyuapinnya. Gue yakin, hanya lo yang bisa bikin Dion semangat lagi." jelas Rio panjang lebar.
" Maaf, Yo, gue gak bisa," tolakku.
" Gue mohon, Sa! Ini untuk terakhir kalinya gue mohon ke lo!" kekeh Rio.
"Yo ... kalau gue terus terusan ada buat dia, kapan dia bisa lepasin perasannya?" terangku.
" Sekali lagi maaf. Kali ini gue gak bisa," tolakku untuk kedua kalinya.
" Tega banget lo, Sa. Lo tau gak, semalam dia mau bunuh diri!" Rio semakin gak bisa ngontrol emosinya.
Tangannya menggebrak meja, aku yakin jika tak ingat bahwa aku seorang perempuan pasti tonjokan itu sudah menghajar mukaku.
Nyaliku menciut. Aku hanya terdiam.
"Bunuh diri" kata kata itu masih tengiang berulang di telingaku, bahkan setelah Rio pergi setelah aksi gebrak meja tadi. Sejujurnya, aku juga gak menyangka kalau Dion akan senekat itu, dan aku juga gak tau lagi apa yang harus aku perbuat.
*****
Pikiran ....
Aku kepikiran ....
Sengaja ku mencari atau aku yang tak terbiasa tak menemukan dia di kampus, membuat mataku merasa ada yang aneh. Sudah 3 hari semenjak hari itu, tak ku lihat dia di kampus.
"Apa yang terjadi padamu Di?" tanya yang menggantung dalam benakku.
Masih segar diingatanku, saat Rio memohon agar aku menyemangati Dion untuk terakhir kalinya.
"Lo tau gak Sa, selama ini dia menjagamu itu seperti apa? Dia bahkan rela berantem, bonyok, lebam demi membela lo. Inget gak waktu lo dikata-katain Adrian? Dion denger dan malemnya dia berantem sama Adrian demi lo. Tapi apa dia pernah ngomong ke lo? Gak kan? Karena dia emang tulus sayang sama lo, dia mencintai lo melebihi dirinya sendiri. Lo itu hidupnya dia, makanya kemarin dia mau bunuh diri, karena lo sumber hidupnya sudah mati hati untuknya. Sadar gak lo dengan cintanya?"
Kata-kata Rio itu terus saja berputar-putar diotakku. Tapi, lagi-lagi aku gak ngerti dengan jalan pikiranku sendiri. Terkadang aku trenyuh dan ingin membahagiakannya. Tapi sejenak kemudian, keegoisanku lebih menguasai.
"Aku berhak bahagia" Itu racun yang membuatku tega dan mungkin menjadi raja tega untuk semakin membunuh Dion dengan keangkuhan cintaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Ririe Handay
masih penasaran
2022-05-28
0
Dimpi
yah cemen juga dion... gitu aja mo bundir.. makin ga respek lah cewek
2021-08-22
4
💖 𝓝𝓪𝓫𝓲𝓲𝓵 𝓐𝓫𝓼𝓱𝓸𝓻
👏👏👏👍👍👍
2021-03-17
1