Arya Bima.
Sepulang dari rumah Bastian, gue kaget Risma ada di teras dengan bertopang dagu. Ekspresinya sedih.
"Risma, ngapain lo ke sini? Tumben banget."
Lebih mengejutkan lagi, cewek di depan gue ini tahu-tahu memeluk gue erat. Rasa hangat menjelajah di seluruh aliran darah gue. Seketika jantung berdegup kencang. Gue buru-buru melepas pelukannya. Takut Risma tahu jantung gue berdebar-debar berada di dekatnya.
"Masssss Bimaaaa. Hiks."
Risma menangis sejadi-jadinya. Gue bawa dia masuk ke rumah. Sesampai di sofa, gue mengambil tisu. Lalu mengusap air matanya.
"Kenapa? Sini cerita sama gue."
"Tadi gue ke rumah Bastian. Minta penjelasan pasti. Gue yakin dia ninggalin gue karena terpaksa. Terus gue liat dia pelukan sama calon bininya. Ternyata dia juga cinta sama calon bininya yang kampret itu. Hiks." Risma kembali menangis.
Gue memahami banget perasaan Risma yang terluka. Gue kembali memeluknya seraya mengusap punggungnya agar dia sedikit tenang.
"Gue paham kok apa yang lo alami. Berat emang ditinggal nikah, padahal baru ketemu. Tenang aja, Tuhan pasti udah siapin cowok yang lebih baik dari Bastian," ujar gue bijak.
Tiba-tiba gue merasakan ada seseorang yang mengawasi gue. Ketika menoleh ke belakang nggak ada siapa-siapa.
***
Gue merebahkan diri di pulau kapuk tercinta. Pandangan gue lurus ke arah langit-langit kamar. Sesekali mata gue terpejam membayangkan wajah Risma dan mengingat tingkahnya tadi siang.
“Cewek itu nggak bisa dikasih perhatian dari cowok dikit aja. Soalnya jika cowok memberikan sedikit perhatian ke cewek, maka cewek akan menganggap perhatian itu sebagai sinyal cinta.”
Kata-kata yang diucapkan temen gue waktu kuliah dulu kembali terngiang di telinga gue. Sepertinya kalimat itu tak berlaku untuk Risma. Pasalnya sudah sepuluh tahun gue memberikan perhatian lebih padanya namun tetap saja sikapnya cuek dan tak pernah menangkap sinyal cinta dari gue.
Gue menjambak rambut karena frustasi. “Ya Tuhan, harus dengan cara apalagi aku bisa mendapatkan cinta Risma?”
Mendadak pikiran gue teringat sama Bastian Yoel Permana. Dari jutaan cowok di Indonesia hanya Bastian yang berhasil menaklukkan hati Risma. Gue harus kepoin dia tentang cara dia naklukkin hatinya Risma.
Dengan cepat tangan gue merogoh saku celana untuk mengambil smartphone. Lalu jari-jari gue menekan nomor Bastian.
Tuuuut …. Tuuut
Telepon dari gue belum tersambung. “Bastian, ayo dong angkat telepon dari gue.” Gue mulai menggerutu sendiri.
“Halo, tumben lo nelpon gue. Biasanya lo Cuma sms, pan lo orang pelit banget ma pulsa hehehe?”
“Sial, gue dikatain pelit. Kalau bukan karena ada perlu yang berhubungan dengan Risma gue juga ogah kali nelpon dia!” maki gue dalam hati.
“Gue bukannya pelit tapi hemat. Gue nelpon lo, karena pengen sesuatu aja sama lo.”
“Mau nanyain apa?”
“Tentang Risma. Cara lo dapetin cinta Risma gimana sih? Gue dah sepuluh tahun ngasih perhatian gue tapi dia tetep aja nggak menangkap sinyal cinta dari gue.”
“Nih, gue kasih tau cewek itu rasa penasarannya lebih besar dari cowok. Semakin dia penasaran, dia semakin besar cintanya ke cowok yang membuatnya penasaran itu.”
Gue bisa menangkap maksud ucapan Bastian. Ya, kalau gue ingin mendapatkan cinta Risma, gue harus bisa bikin dia penasaran. Tiba-tiba sambungan telepon terputus, mungkin pulsa gue habis. Sebelum nelpon tadi pulsa gue rasanya tinggal seribu perak.
Nggak puas dengan jawaban Bastian, gue mencari jawaban di Google. Gue ketik kata kunci "Tips Menaklukkan Hati Pujaan Hati."
Ada banyak artikel. Namun, gue pilih artikel paling atas web media massa ternama. Judul artikelnya '3 Tips Jitu Menaklukkan Hati Pujaan Hati'
Percaya Diri
Percaya diri adalah modal utama bagi seorang pria saat menjalani masa-masa pendekatan. Setiap kali Anda menghabiskan waktu bersama sang wanita, pastikan untuk memperhatikan penampilan dan bahasa tubuh. Tunjukkan bahwa Anda adalah pria yang percaya diri dan mampu memberi rasa nyaman saat berhadapan dengan gebetan.
Di samping itu, pada saat yang sama, jadilah diri Anda sendiri.
2. Berikan Kenyamanan
Cara memikat wanita selanjutnya, yaitu berikan kenyamanan. Pastikan untuk tidak terlihat terlalu mengejar wanita idaman Anda. Sebab, hal ini justru akan membuat gebetan merasa kurang nyaman.
Selain itu, Anda juga perlu memberi kelonggaran ketika mengajak kencan, agar wanita idaman lebih nyaman dan tidak tertekan. Setelah beberapa kali bertemu, usahakan tetap menjaga pola komunikasi yang baik.
3. Berikan Kejutan Kecil.
Wanita pada dasarnya sangat suka diberi kejutan. Tidak perlu mewah dan berharga, Anda bisa memberikan kejutan berupa hadiah kecil-kecil. Namun, mewakili perasaan Anda. Meski terlihat sederhana, hal ini bisa membuat gebetan Anda tersenyum bahagia.
Memberi kejutan bisa menjadi salah satu bukti bahwa Anda menyayangi dan mencintainya setulus hati. Untuk itu, buat wanita idaman bahagia dan berkesan dengan kejutan-kejutan sederhana.
Gue malah tertuju di poin nomor tiga. Kasih kejutan apa ya ke Risma. Bergegas gue isi pulsa dulu lewat M-Banking. Setelah terisi, gue telepon Felis, sebagai sahabat terdekatnya.
"Halo."
"Halo, Mas Bim. Tumben nih nelepon. Apalagi tengah malam buta."
"Gue mau nanya dong, biasanya cewek tuh penasaran sama cowok karena apa?"
"Karena cuek. Susah ditaklukkin. Nggak alay ngejar. Terus kirim sesuatu yang sukses bikin cewek kepikiran terus tiap hari."
Gue manggut-manggut mendengar penjelasan Felis. Otak gue berpikir keras. Sesuatunya itu apa ya?
"Risma kesukaannya apa ya?"
"Kan lo sepupunya. Harusnya lo lebih tau dari gue."
Kayaknya gue salah pertanyaan nih. Gue berpikir sejenak, mencari ide lain untuk pertanyaan selanjutnya.
"Gini deh kalau lo suka sama cowok, terus mau nembak, lo kira-kira bakal kasih apa dulu sebelum blak-blakan nembak?"
"Gue bakal kasih sesuatu spesial yang belum pernah dimiliki cowok itu, tapi mewakili perasaan gue ke dia. Hmmm ... tumben nanya beginian. Mau nembak siapa?"
"Gue cuma cuma nanya kok," kilah gue.
Felis terdiam.
"Oiii ... lo dengerin gue nggak sih?"
"Mas Bima mau nembak Risma ya?"
Duarrrr! Felis langsung skakmat. Kok bisa tau sih?
"Apaan sih. Sotoy amat lo. Udahlah. Lupain aja pertanyaan gue. Bye."
Buru-buru gue mematikan telepon sebelum Felis kepo lebih lanjut.
Mendadak gue teringat novel gue yang terbit setahun yang lalu. Sampai detik ini tak ada satu pun yang tahu tentang identitas gue, soalnya gue make nama pena dan mencantumkan biodata di novel. Novel itu tokoh utamanya Risma dan segala karakter Risma tertulis di sana. Siapa tahu novel itu bisa bikin Risma penasaran lalu jatuh cinta sama gue, selaku penulisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments