Audisi Pencarian Gebetan Sementara

Risma Nabila.

“Ngapain lo bawa gue ke tempat ini?” tanyaku heran. 

Daritadi muter-muter melewati pasar Klewer, Matahari Singosaren, Pasar Beteng eh Felis malah membawaku ke kantor Walikota Solo. Aku mengenyitkan dahi ketika mengamati di sekelilingku. Sebenarnya ada acara apa sih di kantor Walikota jadi banyak orang kayak gini? Mana di depan mataku tertulis AUDISI PENCARIAN GEBETAN SEMENTARA. Siapa coba yang adain audisi kayak gini? Berbagai pertanyaan berkecamuk di otakku.

“Lo kemarin minta gue cariin gebetan sementara kan? Inilah cara gue nyariin lo gebetan sementara.”

Mataku membulat. “Jadi audisi ini lo yang ngadain buat gue?”

Felis malah nyengir kuda. “Gimana keren kan ide gue?”

Aku langsung menepuk jidat. “Ya, ampun Felis. Kok lo nggak ngasih tau gue dulu kalau lo mau buka audisi kayak gini? Gue malu tau. Ditaruh dimana coba muka gue kalau sampe teman-teman kita dulu tau gue buka audisi biar dapet gebetan sementara?”

Aku menarik napas sejenak. "Bukannya lo kemarin cariin gue gebetan di aplikasi kencan?"

“Lo tenang aja, mereka nggak akan tahu tentang hal ini. Udah deh jangan bawel, nikahan Keyzia tinggal tiga hari lagi jadi inilah cara yang tepat dapet gebetan sementara dalam waktu yang cepat. Soalnya aplikasi kencan, cowoknya nggak ada yang bener. Banyak mesum. Hii.” Felis bergidik ngeri.

Tanpa banyak cincong, Felis tiba-tiba menarik tanganku memasuki gedung walikota ini. Sekarang aku hanya bisa pasrah dengan ide Felis ini. 

Langkahku dan Felis terhenti tepat di depan 3 kursi dan 1 meja panjang. Di atas meja itu tertulis MEJA JURI. Aku garuk-garuk kepala, “Kursi juri ada 3. Yang jadi jurinya gue, lo terus satunya lagi siapa?” tanyaku ke Felis.

Tiba-tiba Mas Bima muncul. “Ya gue lah juri satunya lagi. Gue harus terlibat dalam penyeleksian audisi gebetan sementara ini, gue nggak mau adik sepupu gue dapetin gebetan yang salah.”

“Ya, udah yuk kita duduk sekarang biar audisi bisa langsung dimulai,” sahut Felis.

Ya udah deh, aku menurut saja dengan apa yang dikatakan Felis. Aku memilih duduk di kursi tengah. Sedangkan kursi sebelah kananku diduduki oleh Felis dan kursi sebelah kiriku diduduki oleh Mas Bima.

Begitu kami bertiga duduk di kursi juri, Felis meraih microfon yang ada di depannya. “Oke, mulai detik ini audisi dibuka. Silakan buat peserta pertama maju ke sini!” Suara Felis menggema di ruangan ini.

Muncullah seorang pria sekitar umur 26 tahun. Aku langsung menelan ludah ketika memandangi pria itu dari ujung kaki ke ujung kepala. Karakter fisiknya bukan tipeku banget. Pria itu memiliki karakter fisik tinggi, kulitnya hitam, alisnya tipis lebih parah lagi penampilannya itu loh kayak orang gembel. Pria itu hanya mengenakan kemeja kotak-kotak lengan panjang yang lusuh dan celana jeans robek-robek.

“Oke, silakan perkenalkan dirimu!” Kali ini Mas Bima yang berbicara memakai microfon.

“Perkenalkan nama kulo Andi Prasetyo. Kulo sampun menduda selama 1 tahun. Rumah kulo di…” 

“Aku merebut microfon yang dipegang Mas Bima. “ Oke, cukup. Peserta berikutnya silakan maju.” Aku memotong perkataan pria yang di depanku ini, yang artinya pria itu tidak lolos dalam gebetan sementaraku.

Detik demi detik terus berlalu, tanpa terasa sudah dua jam aku menyeleksi pria-pria di audisi ini. Sampai detik ini sudah ada 100 orang pria yang maju memperkenalkan diri, namun di antara mereka tak ada satupun yang sesuai tipe idamanku. Walaupun status hanya gebetan sementara tetap saja aku tak bisa menjadikan pria sebagai gebetan sementara jika tak sesuai tipe idamanku.

“Felis, sebelum lo buka audisi ini lo ngasih tau ke orang-orang tentang tipe idaman gue nggak sih?” tanyaku berbisik di telinga Felis.

“Iya, udah.” Tak berapa lama Felis mengeluarkan selembr kertas HVS dari tasnya, lalu dia menyerahkan kertas itu kepadaku. “Nih, lo baca sendiri pengumuman audisi ini.” 

Kamu, seorang cowok sudah berumur 25-30 tapi belum menemukan jodoh? Padahal dah ngebet banget pengen segera nikah. Jika itu masalahmu, don’t worry. Aku, Felis Linanda akan membuka audisi pencarian gebetan sementara buat sahabatku yang namanya Risma Nabilla. 

Risma Nabilla adalah putri Kraton Solo. Cowok yang bakal dipilih Risma jadi gebetan sementara maka cowok itu bakal dikasih uang satu juta rupiah setiap bulannya. Nah, sekarang yuk simak tipe idamannya Risma :

Tipe idaman Risma berdasarkan fisik :

Tinggi 

Alisnya tebal

 Pakai kacamata tipis

 Bahunya lebar, 

Kulitnya kuning langsat

Memiliki senyum super manis

Tipe idalam Risma berdasarkan sifat :

 Perhatian

Cuek

Smart

Imannya kuat

 Bisa main gitar, 

Bisa nyanyi lagi romantic, 

Pastinya sayang banget sama mamanya

Aku mengepalkan tangan, asli gatel banget tangan ini pengen jitak kepala Felis. Bisa-bisanya dia bikin pengumuman seperti ini. Masa dia bilang aku putri Kraton Solo? Padahalkan aku lahir di Jakarta, Cuma numpang tinggal di Solo aja sih itupun karena nenek, ibunya bapak asli Solo.

Pantas saja cowok-cowok yang datang ke audisi ini semua tak ada yang sesuai dengan tipe idaman. Mereka mengincar uang sejuta perbulan jadi mereka tidak membaca tipe idamanku yang tertulis di kertas.

“Halo, semua juri. Audisinya masih terbuka kan? Maaf saya terlambat.” Terdengar suara pria sangat familiar di telingaku. Suara pria itu berhasil membuatku mengurungkan niat untuk menjitak kepala Felis. Mungkinkah pemilik suara itu adalah orang yang aku cintai selama 8 tahun ini?

Untuk memastikan benar atau tidaknya dugaanku, aku pun mendongakkan kepala ingin melihat sendiri siapa sih pemilik suara itu? Seketika mataku tak berkedip ketika melihat pria yang ada di depan mataku. Berulang kali aku mengerjap-ngerjap mata namun hasilnya tetap sama. Orang yang ada di depan mataku adalah Bastian Yoel Permana. Oh my god, dia kembali.

“K-kamu Bastian Yoel Permana yang asli kan?” tanyaku gugup. 

“Alhamdulillah, kamu masih ingat aku. Ya, tentu saja aku Bastian yang asli. Hey, apa kabar? Boleh nggak aku ikut audisi pencarian gebetan sementara ini?”

“Tentu saja boleh.”

Aku kembali berbicara di microfon, “Perhatian buat semua yang ada di sini, audisi pencarian gebetan sementara mulai detik ini saya tutup. Karena saya telah berhasil menemukannya, dia adalah Bastian Yoel Permana.”

Aku yang tadinya sebel mampus dengan audisi ini dan ingin menjitak kepala Felis, sepertinya sekarang aku harus berterima kasih padanya. Karena audisi ini bisa kembali mempertemukanku dengan orang yang sangat-sangat aku cintai. 

“Bastian Yoel Permana, selamat datang lagi dalam hidupku,” batinku senang.

Cinta kan membawamu kembali di sini

Menuai rindu

 Membasuh perih

Bawa serta dirimu

 Dirimu yang dulu

Mencintaiku apa adanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!