Babak I: (Risma Nabila & Arya Bima) Undangan Keyzia

Risma Nabila.

Yang akan melangsungkan pernikahan :

Keyzia Anastasya

Binti Gibran Alexander

Dengan

Rasya Affandi

Bin Revando

Pernikahan Dilangsungkan Pada :

Hari, Tanggal : Minggu, 1 Maret 2015

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Gedung Puspo Nugroho Kartotiyasan Solo Jawa Tengah.

Mataku berkaca-kaca melihat undangan Keyzia Anastasya. Dia itu sahabatku kuliah. Perasaanku campur aduk,  antara bahagia dan sedih. Bahagia karena akhirnya dia menemukan pasangan yang tepat setelah 20 kali gonta-ganti pacar, sedangkan sedihnya karena dia nikah mendahului aku. Dulu aku dan dia jajan sama-sama, bolos sama-sama, sakit sama-sama bahkan pernah ke toilet sama-sama. Harusnya sama-sama sukses dulu baru deh sama-sama nikah.

Semua teman-temanku waktu dulu sekarang sudah pada berumah tangga. Aku kapan ya nyusul mereka? Ah, andai cowok itu tidak pergi meninggalkanku pasti aku yang lebih dulu menikah daripada mereka.

Cowok yang kumaksud adalah Bastian Yoel Permana. Dia memiliki senyum termanis di antara semua cowok di sekolah SMA-ku dulu. Aku dan dia pernah menjalin cinta selama 11 bulan, sebelum dia pergi ke London untuk melanjutkan kuliah di sana. 

Bastian Yoel Permana bisa dibilang cinta pertama dan terakhirku. Buktinya setelah enam tahun pisah, aku masih belum bisa moveon darinya. Takkan ada cowok yang bisa mengantikan posisinya di hatiku.

“Woy, kok lo malah melamun sih begitu liat undangan dari Keyzia?” suara cempreng Felisia Cyntami membuyarkan seluruh lamunanku. Ah, aku baru ingat ternyata di antara teman-teman  yang belum nikah bukan cuma aku aja, tapi Felis juga belum nikah. Iya sih dia belum nikah, dia sudah bertunangan jadi sebentar lagi dia bakal nikah juga.

“Nah kan, gue nanya nggak dijawab. Lo kenapa sih? Kayaknya sedih gitu liat undangan Keyzia, jangan-jangan lakinya Keyzia itu cowok yang lo suka?” tanya Felis bertubi-tubi. Felis itu kalau sudah bertanya, pertanyaannya bakal panjang kayak rel kereta api.

“Gue lagi bingung aja ntar gue ke nikahan Keyzia sama siapa? Masa sendirian? Lo kan tahu teman-teman kita dulu dah pada nikah, pasti mereka datang ke sana sama suami masing-masing. Bisa-bisa ntar gue jadi santapan empuk mereka dikepoin yang aneh-aneh.”

“Dikepoin kapan nyusul maksud lo?”

Aku mengangguk pasti. “Yes, this right.”

“Kalau soal itu mah gampang, lo cari gebetan baru. Ntar lo datang ke nikahan Keyzia sama gebetan baru lo itu, jadi saat lo ditanya kapan nyusul, lo tinggal jawab In Sha Allah nggak akan lama lagi, doain aja agar cinta kami sampai ke pelaminan.”

Mataku berbinar-binar mendengar ide dari Felis. “Ide lo benar-benar cemerlang. Bantuin gue dong cariin gebetan sementara buat diajakin ke nikahan Keyzia.”

“Kenapa cari gebetan sementara? Kenapa nggak sekalian cari suami, umur lo kan udah 28? Terus sampai kapan gitu dia lo jadiin gebetan sementara?”

“Sampai Bastian Yoel Permana pulang ke Indonesia. Gue yakin kok bentar lagi dia pasti pulang ke Indonesia. Gimana lo mau nggak cariin gue gebetan sementara?”

“Daripada lo pusing nyari gebetan sementara, mendingan gue aja deh yang jadi gebetan sementara lo. Gue rela kok, selamanya juga boleh.” Terdengar suara bass cowok dari sebelah kiriku. Aku menoleh ke samping kiri. Ternyata Mas Arya Bima berdiri tegap di depan pintu. Huh, datang-datang langsung nyamber aja pembicaraan kami.

Wuih, dia ngajuin diri sebagai gebetan sementaraku? Jika diperhatikan dengan saksama, Mas Bima masuk banget sama criteria cowok idamanku. Dia putih, tinggi, cakep, alisnya tebal, smart, pintar main gitar dan pastinya sixpack. Namun, sayangnya dia kakak sepupuku.

Ntar yang ada teman-teman pada bisik-bisik tetangga bilang kek gini, “Ih, Risma kayak gak ada cowok lain aja sepupu sendiri dijadiin pacar.” Aku geleng-geleng kepala, hal itu tak boleh terjadi.

“Ogah gue, lo jadi gebetan sementara. Yang ada bakal digolok Om Raihan kalau jadiin lo sebagai gebetan sementara gue.”

Mungkin kedengarannya kurang sopan sih berbicara sama kakak sepupu make gue-lo, aku melakukan hal itu tentunya atas permintaan Mas Bima sendiri. Kata Mas Bima biar lebih akrab dan tak canggung. Lagipula umurku dan mas Bima tak beda jauh, Mas Bima hanya beda 1 tahun saja dengan umurku. Oh ya Om Raihan itu bapaknya Mas Bima yang ditakdirkan menjadi adik bapakku. 

“Bapak pasti merestui hubungan kita kok. Bapak kan sayang banget sama lo.”

“Tetap, No. Felis gimana lo mau kan cariin gue gebetan sementara?” Aku mengulang pertanyaan ke Felis.

“Tentu aja gue mau. Apa sih yang nggak buat lo? Lo kan sahabat terbaik gue. Nah, sekarang lo sebutin tipe idaman lo biar gue gampang nyariin cowok yang pas buat lo.”

“Bentar…” Aku mengingat-ingat karakter fisik dan sifat Bastian dulu. Aku ingin gebetan sementara itu memiliki karakter fisik dan sifat yang sama persis dengan karakter fisik Bastian. “Tinggi, alisnya tebal, pakai kacamata tipis, bahunya lebar, kulitnya kuning langsat, senyum super manis, perhatian, cuek, bisa main gitar, bisa nyanyi lagu romantis, pendiem dan pastinya sayang banget sama mamanya.”

Ntahlah dari zaman SMA, aku sukanya sama cowok yang sayang banget sama mamanya. Kata orang jika cowok sayang banget sama mamanya, maka dia akan memperlakukan ceweknya dengan baik dan tak akan menyakiti hati cewek.

Felis terlihat geleng-geleng kepala. “Buset, banyak banget tipe cowok idaman lo. Tapi lo tenang aja gue pasti bisa nemuin cowok yang sesuai sama tipe cowok idaman lo.”

“Thanks ya, Felis. Lo emang sahabat gue yang paling bisa diandalan.”

Pertama-tama Felis mencoba mendownload aplikasi kencan. Lalu dia membuatkan akun atas nama Risma Nabila. Dia juga memilihkan foto tercantik Nabila. Nggak sampai lima menit, akunnya sudah jadi.

Ajaib, langsung banyak chat dari cowok-cowok.

"Ris, coba deh liat. Gue dah bikinin akun di aplikasi kencan buat lo. Nih, langsung banyak cowok-cowok ganteng yang chat lo. Lo tinggal pilih nih, suka yang mana?"

Mataku melotot. Bisa-bisanya membuatkan akun aplikasi kencan tanpa persetujuanku terlebih dahulu. Yang kutahu aplikasi kencan itu banyak penipunya. Kalau ganteng, bolehlah dibicarakan baik-baik.

Aku mengambil tablet Felis. Melihat-lihat foto cowok. Seketika mataku langsung mengantuk. Nggak ada satu pun yang bikin aku jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Nggak ah. Males. Nggak ada yang secakep Bastian."

"Ya jelaslah. Karena lo belum move on. Please deh, lo mulai buka hati untuk pria lain. Lagian buat sementara doang."

"Males. Lo aja deh yang pilihin cowok buat gue. Gue pasrah aja. Toh, cuma buat kondangan Keyzia doang."

Felis mulai scroll dan memilih cowok yang cocok untukku. Aku tinggal tunggu kabar darinya aja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!