Kau Benar-benar Dia?

Kota Matahari Senja adalah salah satu kota besar yang ada di daerah kekuasaan Kerajaan Baiyun. Dari cerita para pedagang, kota ini berada di bagian Utara kerajaan tersebut dan berbatasan langsung dengan kerajaan tetangga.

Saat rombongan YingXiong mendekati pintu gerbang, mereka dihentikan oleh dua orang pengawal yang menjaga gerbang tersebut.

"Tunjukkan kartu identitas kalian dan katakan apa tujuan kalian datang kemari!" Tanya salah satu penjaga gerbang itu.

YingXiong bisa melihat masing-masing dari pedagang mengorek saku mereka masing-masing dan mengeluarkan sebuah kartu berwarna putih yang berukuran sama.

Karena penasaran, YingXiong berbisik kepada pedagang yang ada di sampingnya, menanyakan apa itu.

"Ini kartu identitas? Kau memilikinya bukan?" Tanya pedagang tersebut.

YingXiong tersenyum pahit, lalu menggelengkan kepalanya. Ia tidak memiliki kartu identitas itu.

"Aku memiliki tanda pengenal, tapi bentuknya tidak seperti itu." Jawab YingXiong dengan polos.

Kini, pedagang yang disampingnya yang berubah menjadi penasaran dengan tanda pengenal YingXiong.

YingXiong mengeluarkan tanda pengenalnya berupa sebuah medali yang tidak lain adalah medali pangeran mahkota kerajaan Baiyun.

Pedagang yang ada disampingnya terperangah, dia ingin berteriak tetapi YingXiong menutup mulutnya. Pedagang itu kemudian ingin bersujud tetapi menghentikannya.

Shutttt

YingXiong meletakkan jari telunjuknya di bibir mengisyaratkan pedagang itu tidak melakukan apa-apa.

"Kau...?" Pedagang itu berbisik yang hanya bisa di dengar oleh YingXiong dan dirinya.

"Ada apa ribut-ribut di belakang sana?" Sebuah suara memecah percakapan antara YingXiong dengan pedagang.

Pedagang dan YingXiong mengalihkan pandangannya, ternyata suara itu berasal dari penjaga gerbang kota Matahari Senja.

"Bukan apa-apa Tuan, hanya saja tadi ada seekor semut menggigit kakiku. Tuan penjaga tahu betul bukan betapa terkejutnya aku." Pedagang membuat alasan.

Ia juga bisa melihat tatapan pedagang lain penuh curiga.

"Aku bisa menjelaskan kepada kalian setelah masuk ke dalam kota." YingXiong berjanji.

Pedagang menganggukkan kepalanya, sebenarnya ia tidak ingin mendapatkan penjelasan apa-apa. Bahkan untuk bertanya saja dia tidak lagi memiliki keberanian. Pedagang itu juga mengambil sedikit jarak dari YingXiong.

Bagaimanapun keluarga kerajaan bukanlah seseorang yang setara dengan para pedagang. Sebab itulah pedagang itu menjauhi YingXiong. Dia tidak ingin mendapatkan masalah dikemudian hari.

Pendataan dari penjaga gerbang sudah hampir selesai, tinggal menyisahkan YingXiong yang belum diperiksa.

"Mana kartu identitasmu?" Tanya salah satu penjaga gerbang.

"Itu... Itu Tuan! Aku tidak memiliki kartu identitas. Kartu identitasku hilang dalam perjalanan kemari." YingXiong membuat alasan.

"Benarkah? Kalau begitu kau tidak boleh memasuki kota ini." Balas penjaga gerbang. Memang aturannya, mereka yang tidak memiliki kartu identitas tidak boleh memasuki kota.

"Tuan penjaga, apakah tidak ada cara lain untuk membiarkannya masuk?" Pemimpin pedagang mengambil alih. Ia tidak bisa membiarkan YingXiong tinggal di tempat ini.

Bagaimanapun mereka berhutang banyak pada YingXiong, sudah sepantasnya untuk membalas budinya sebagai manusia yang memiliki hati dan pikiran yang baik.

"Tidak ada! Kalian boleh masuk tapi pemuda ini tidak!" Jelas penjaga gerbang dengan tegas.

"Aiyo Tuan penjaga. Dia adalah keponakanku, tidak mungkin bukan aku meninggalkannya di luar sini sendirian?" Pemimpin pedagang kembali bersuara. Ia kemudian mendekati para pedagang dan menyodorkan sekantong kecil uang yang berisi beberapa keping emas.

"Kau ingin menyogok kami?" Penjaga gerbang menaikkan alis sambil memegangi kantong keping emas ditangannya.

"Bukan... Bukan begitu tuan penjaga. Anggap saja itu adalah tips untuk kemurahan hati kalian, selalu menjaga kota ini agar terciptanya kedamaian. Kami tahu kalian juga lelah dan butuh istirahat. Sesekali makan dengan ditemani arak bukankah itu menyenangkan?" Pemimpin pedagang memainkan kata-katanya.

Kedua penjaga gerbang itu berpikir sejenak sebelum berkata, "Baiklah kalian bisa membawanya masuk. Tapi kalian bertanggung jawab dengan apa saja yang ia lakukan!"

"Baik tuan penjaga. Kalian memang bijaksana!" Pemimpin pedagang kemudian mengajak rekan-rekannya dan YingXiong untuk masuk ke dalam kota.

Setelah cukup jauh dari para penjaga gerbang, pemimpin pedagang mengejek mereka.

"Dimana-mana ada orang seperti mereka, berkata seolah melakukan dan menjaga keadilan serta menaati aturan. Tetapi pada kenyataannya itu hanyalah kebohongan belaka."

Mendengar perkataan pemimpin pedagang, YingXiong menggelengkan kepalanya.

"Aku berjanji saat aku menjadi penguasa nanti, hal seperti ini tidak akan ada di daerah kekuasaanku." YingXiong bertekad dalam hatinya.

Mereka terus berjalan sampai akhirnya mereka tiba di pusat penjualan. Yaitu pasar terbesar yang ada di kota itu.

Sesuai janji mereka, pemimpin pedagang menyerahkan secara langsung bayaran untuk YingXiong. Di dalamnya ada lima puluh ribu keping emas. Ditambah yang sebelumnya, kini YingXiong mendapatkan seratus ribu keping emas. Jumlah yang banyak untuk seseorang, sekalipun itu pendekar. Apalagi YingXiong masih begitu muda. Jika ada orang jahat yang mengetahuinya, maka mereka akan melakukan segala cara untuk merebut koin emas itu.

Setelah YingXiong mendapatkan bayarannya, ia tidak langsung pergi. Ketika ditanya oleh pemimpin pedagang, YingXiong mengatakan ada yang harus ia ceritakan kepada mereka. Tetapi YingXiong meminta mereka berjanji terlebih dahulu untuk tidak menceritakannya kepada orang lain.

"Kami bersumpah tidak akan menceritakannya kepada orang lain. Jika kami melanggarnya maka kami akan terkena sial secara turun temurun sampai tujuh turunan." Pemimpin pedagang dan pedagang lainnya sudah menganggap YingXiong seperti keluarga mereka sendiri setelah melalui beberapa hari perjalanan dengannya.

Walaupun waktu kebersamaan mereka terasa singkat, tapi para pedagang bisa menilai bahwa YingXiong adalah pemuda yang baik. Mereka yakin YingXiong tidak akan mencelakai mereka.

Pemimpin pedagang kemudian mengajak rombongannya untuk mencari penginapan dan beristirahat karena sudah menempuh perjalanan jauh. Mereka bisa berjualan esok harinya.

Mereka berjalan sebentar mencari penginapan sebelum menemukannya. Pemimpin pedagang memesan satu kamar yang paling besar. Cukup untuk menampung mereka serta bawaannya.

Setelah beristirahat sejenak, YingXiong berdiri. Ia lalu mengeluarkan medalinya.

Beragam reaksi mulai terlihat di wajah masing-masing pedagang. Terkejut, takut, tidak percaya, lemas, semuanya bercampur menjadi satu.

Mereka kemudian menempelkan kepala ke lantai, memberi hormat kepada YingXiong.

"Kau... Kau pangeran mahkota? Kau pangeran Ji Jiazhen?" Tanya pemimpin pedagang memberanikan diri. Tubuhnya masih bergetar hebat.

"Ji Jiazhen? Apakah itu putra dari raja kerajaan Baiyun saat ini?" YingXiong bertanya penasaran.

"Kau...? Kau bukan pangeran Jiazhen? Lalu siapa kau? Darimana kau mendapatkan medali putra mahkota itu?" Pemimpin pedagang mencecari YingXiong dengan banyak pertanyaan.

YingXiong tersenyum tipis, ia kemudian mulai menjelaskan identitasnya.

Setelah YingXiong menjelaskan semua tentangnya, ia meminta para pedagang untuk berhenti memberi hormat dan duduk seperti sebelumnya.

"Jadi kau putra mendiang Yang Mulia Raja Ji Xiang? Pangeran Ji Tian yang dikabarkan hilang beberapa tahun lalu?" Pemimpin pedagang masih tidak percaya. Kabar itu begitu sensitif dan mengejutkan terutama baginya.

"Melihat dari caramu menjelaskan, aku tahu kau tidak berbohong. Lalu dari usiamu, jika memang pangeran Ji Tian kecil masih hidup, ia pasti seumuran denganmu!" Pemimpin pedagang mempercayai YingXiong. Tidak ada alasan untuk ia meragukannya setelah melihat medali itu secara langsung. Memang ia pernah mendengar kabar bahwa medali pangeran mahkota kerajaan Baiyun hilang bersama YingXiong dan ibunya.

Pemimpin pedagang menangis haru, ia tidak menyangka bisa bertemu pangeran mahkota sah dari kerajaan kebanggaannya itu. Ia berjanji tidak akan menceritakannya kepada siapapun. Ia juga bertanggung jawab atas pedagang lainnya.

Terpopuler

Comments

Derajat

Derajat

NICE

2023-11-06

0

Gian Dido

Gian Dido

A... Ku............... Terharu.. Thoooooooor

2021-06-28

0

heri surianto

heri surianto

keren

2021-06-27

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 54 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!