Bab 19 - Kebohongan Yang Tak Mampu Menipuku

...快樂閱讀~~...

...Happy Reading's~~...

...Selamat Membaca~~...

...........

..........

.........

Pagi yang belum menampakkan sinarnya, Bahkan ayam yang belum bangun dari kokok nya, tepat di jam menunjukkan waktu Cheng yin, Kedua pemuda itu telah bersiap dengan bekal dan pedangnya untuk mendaki gunung kematian.

 Cheng yin\= jam 4-5 pagi subuh

“Ingat jaga baik-baik Afei," tutur Jie Ru layaknya seorang ibu yang mengingatkan anaknya untuk menjaga adiknya ketika pergi ke pasar.

“Iya iya hati-hati," papar Wei Heng dengan tangan melambai.

“Kami pergi," ucap Wu Hui singkat.

Udara pagi yang begitu dingin seakan menusuk tulang rusuk, hingga membekukan hati serta organ-organnya. Tak nampak seorang penduduk pun yang mulai membuka bisnisnya.

Angin dan Lonceng yang menyapa dari satu rumah ke rumah lainnya, begitu sunyi hanya terdengar suara langkahan kaki kedua pemuda itu.

“Sialan, anginnya begitu dingin," ujar Jie Ru yang dingin gemetar.

“Pegang bola api ini," papar Wu Hui dengan merealisasikan qi api nya.

“Tidak, Kau mau buat Aku mati terbakar," ujar Jie Ru yang menghindari bola api Wu Hui.

“Tidak, bola api itu tidak akan membunuhmu hanya cukup menghangatkan tubuhmu," ucap Wu Hui dengan menyerahkan bola apinya.

“Seandainya ada Wei Di yang mengikuti kita, pasti lebih lengkap," tutur Jie Ru yang berjalan menundukkan kepala.

“Hahaha tak cukupkah ada diriku, Saya bisa menjadi pengganti Wei Heng, apa gunanya si rambut putih itu, kemampuan nya tak lebih hebat dari kita," ujar Wu Hui dengan sombong.

“Sialan, Kau pikir Kau sanggup menggantikan Wei Di, jangan terlalu mengkhayal , Ketulusan membuat seseorang yang tak bisa melakukan apa-apa jadi lebih bernilai daripada orang munafik yang sangat berbakat, Ingat itu!!!” gelak Jie Ru dengan tutur nada kesal.

BEDEBAHH!!! Dirinya begitu munafik, apa guna saudaranya yang berambut putih itu, lebih baik Diriku yang punya darah kekuasaan yang lebih melimpah, jika bukan karena kedudukan mu sebagai pangeran jangan harap Saya mau berteman denganmu, Sungguh tak tau diri.

Arah gunung semakin dalam semakin curam, begitu banyak tebing dan gundukan tanah yang harus dilewati, ditambah dengan angin gunung yang makin menerpa kuat kearah bawah gunung, Langit yang masih kelam pekat hanya memaparkan kepala kecil dari mentari surya.

Kabut hitam yang semakin melebat, menyelimuti sayap gunung hingga menerjang ke puncak gunung, suara kalut begitu membuat kedua manusia itu hilang akal. Teriakan, serangan, serta kabut tebal yang menyertai perjalanan mereka. Kepanikan kedua pemuda itu semakin meronta-ronta yang membuat mereka harus berhenti di tengah perjalanan. Serangan kabut hitam semakin menjadi-jadi.

Jie Ru yang menggunakan energi anginnya menciptakan gumpalan angin untuk menghindari kabut asap hitam, sedangkan Wu Hui menggunakan energi api nya menciptakan bola api yang lebih besar daripada bola api yang diberikan kepada Jie Ru. kericuhan mulai terjadi antara manusia dengan roh iblis yang begitu tak seimbang, dengan puluhan ribu roh iblis yang menjelma menjadi kabut hitam yang melawan kedua manusia yang berkemampuan mengendalikan qi.

Pertarungan di sisi gunung semakin memicu energi mereka di titik penghabisan, tanpa ada yang mendengar dan tanpa ada yang menolong, sebab di gunung Moguicheng tak pernah ada seorang pun yang berani melangkahkan kaki di tapak itu, sekalipun orang yang berkemampuan tinggi, barangkali kedua manusia itu sanggup melarikan diri dari gunung itu maka keberanian nya akan tercatat dalam sejarah pendekar gunung Moguicheng. tapi siapa sangka, bantuan tak kasat mata yang mendadak membantu Jie Ru dari belakang.

Kemampuan Jie Ru seolah-olah mewarisi energi batu giok dari Wei Heng, dengan sekali telan dan menyerap roh iblis dengan tubuhnya sendiri hingga ia jatuh dari atas tebing, tetapi tak ada luka sedikit yang menggores ditubuh Jie Ru, bahkan ia masih sadar ketika jatuh dari tebing yang begitu tinggi.

A Ru, ini saya Wei Di, Saya menggunakan peralihan kemampuan giok untuk membantumu. Cukup diam dan dengarkan, jangan sampai Wu Hui tahu dengan peralihan kekuatan ini. Dan kamu jangan takut roh iblis yang kamu telan tak akan membebani mu. Roh iblis itu sudah saya kunci dalam batu giok penyatu jiwa.

Iya saya tahu, Xie Wei Di tunggu Saya pulang.

Iya berhati-hatilah.

“Jie Ru kemampuanmu ternyata sangat tinggi, kamu bahkan bisa menyerap roh iblis dalam tenagamu," ujar Wu Hui sembari memukul lengan Jie Ru.

Tanggapan yang tak disahuti oleh pemuda berambut legam pekat itu, begitu membuat Wu Hui merasa semakin emosi. Hinaan yang tak ada habisnya membuat Wu Hui semakin geram.

Wu Hui melafalkan sebuah mantra yang dapat mengacaukan pikiran manusia hingga Jie Ru merasa takluk terhadapnya, semua yang diperintahnya menjadi aturan yang harus dipatuhi dan mengganggap Wu Hui sebagai acuan hidupnya.

“Jie Ru mulai sekarang dan kedepannya hanya saya yang bisa kau anggap saudara, tak ada yang namanya Wei Di yang menjadi saudaramu," ujar Wu Hui yang mempengaruhi pikiran Jie Ru.

“Iya" lontar Jie Ru yang mulai terpengaruh.

Kedua pemuda itu masih melanjutkan perjalanan hingga ke puncak gunung.

“itu Bidalaye, cepat Kau ambil”, perintah Wu Hui yang langsung ditanggapi oleh Jie Ru.

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

“A Ru, bagaimana denganmu, Apa kalian berhasil mengambil bidalaye?" ujar Wei Heng menatap kedua pemuda yang baru turun gunung.

“Iya ini, cepat terapkan pada Chen Fei," ucap Wu Hui memberikan daun penangkal.

“Jangan ada yang masuk ke kamar ketika Saya menerapkan daun ini pada Afei," ujar Wei Heng.

Begitu banyak perintah, hak apa yang kau miliki hingga saya tak dapat melihat kemampuan mu, Bedebah.

“Jie Ru, Kita jangan menggangu Wei Heng saat mengobati Chen Fei, lebih baik kita berkeliling ke pasar depan," ucap Wu hui yang diterima dengan anggukan.

Dalam kamar yang luas hanya tertinggal kedua sosok manusia Wei Heng dan Chen Fei, ketika Ia merasa kondisi kamar telah aman, Wei Heng menampilkan batu giok yang melayang diatas telapak tangan kanannya, menyalurkan Bidalaye dari bawah giok itu dan sebelah tangan kirinya menyerap hawa iblis dari tubuh Chen Fei yang melambung keatas.

Hawa iblis diserap penuh oleh batu giok itu hingga sisa akarnya juga ikut terserap habis. Bola mata Chen Fei yang awalnya penuh hitam kekosongan, kini sudah berganti ke warna semula.

“Fei bagaimana keadaanmu? Apa merasa lebih baik?" ujar Wei Heng yang melihat kondisi fisik Chen Fei.

“Ya, merasa lebih baik setidaknya hanya sisa kepalaku yang sakit" lontar Chen Fei yang memegang kepalanya.

“Kemana si bocah dungu itu?" ucap wanita yang baru terbangun dari tidurnya, hendak mencari keberadaan Jie Ru.

“Jie Ru? Dia pergi bersama Wu Hui, Saya melarang mereka untuk ikut masuk ke dalam kamar”.

“Wu Hui? Bagaimana Dia bisa ada disini?” tutur Chen Fei.

Wei Heng mulai menceritakan kembali perjalanan waktu yang dihadapi sekolah Qi jing hingga Wu Hui yang bisa berkumpul dengan merekam.

“Wei… apa kamu tidak merasa ada yang aneh dengan isi cerita dari Wu Hui," ujar Chen Fei yang masih ragu dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Wei Heng.

“Apa yang salah? bukankah kamu yang tiba-tiba mengejar kita di bukit bayangan juga ada yang merasa aneh," ucap Wei Heng dengan garis mata yang mulai mengintimidasi.

“Sialan, jadi kau meragukan ku, kau pikir kedatanganku ada maksud tersembunyi?" tegas Chen Fei dengan suara yang lebih keras.

“Hahaha, Tidak tidak saya tidak berani meragukan mu”.

“Dengar, apa Kamu merasa dibagian Mu shifu menyerahkan perintah ke Wu Hui untuk mengejar kita di desa Ru, tidak ada yang mencurigakan? Dan bagaimana Wu Hui tidak terluka sedikitpun, bahkan semua murid yang masih ada disekolah sudah menjadi mayat, apa kamu tidak merasa dibagian cerita ini sungguh aneh?” ujar Chen Fei dengan nada suara yang intens dan ragu.

Setelah mencerna opini Chen Fei dengan waktu yang begitu lama, apa yang diceritakan olehnya ada benarnya, yang dipikirkan oleh Wei Heng dari balik cerita itu memang ada sesuatu yang salah, seolah-olah cerita yang dilontarkan Wu Hui sudah dimanipulasi.

Sebelum kedua manusia itu menuntaskan cerita dibalik misteri, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari balik pintu

“Wei Di, ini saya A Ru, apa Kamu sudah selesai?” teriak Jie Ru dari balik pintu.

“Iya, masuklah," balas Wei Heng dari dalam pintu.

Kedua manusia membawa begitu banyak oleh-oleh sepulang dari pasar, dengan nafas yang masih memburu, kedua manusia itu memperlihatkan hasil buruan mereka yang dibeli dari pasar.

“Wei Di, Ini saya beli untukmu, Coba kamu coba pakai," ujar Jie Ru yang antusias.

“Baiklah," ujar Wei Heng yang menerima baju Hanfu itu.

Sialan, kenapa Jie Ru masih bisa begitu akrab dengan si rambut putih, apa energi pengacau pikiran tidak berhasil mempengaruhinya.

Dibalik itu, Chen Fei yang menatap Wu Hui dengan tatapan mata yang amat tajam, banyak sekali hal mencurigakan yang meliputi gerak-gerik Wu Hui.

“Fei, Kamu sudah bangun?" ucap Wu Hui mendekati Chen Fei di tirai ranjangnya.

“Cukup panggil saya Chen Fei, tak usah kau memanggilku Fei," ucap cuek Chen Fei dengan membalikkan mukanya.

Sialan juga wanita ini, sikapnya itu seakan dia wanita terhormat, siapa sangka dibalik itu kamu pernah melakukan hal yang tak senonoh dengan kedua bocah itu.

Saya tau kau sedang memakiku dalam benakmu, nengok saja kau akan kubongkar semua aib busuk mu.

“A Ru, coba Kau lihat, pakaian ini cocokkah Untukku," ujar Wei Heng yang memutar balikkan badannya kearah depan dan belakang.

“Sempurna," ucap Jie Ru dengan kedipan mata dan tanda isyarat jempol.

Terpopuler

Comments

Restviani

Restviani

next thor...

2021-08-13

0

Ana Yulia

Ana Yulia

lanjut thor

2021-07-20

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

hadir

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Awal Pertemuan
2 Bab 2- Babak Kedua Pertarungan
3 Bab 3- Telah terjadi sesuatu
4 Bab 4 - Perjalanan ke Desa Ru
5 Bab 5 - Tak Berperasaan
6 Bab 6 - Saya Telah Kembali
7 Bab 7 - Siapa Dia
8 Bab 8 - Suatu kepercayaan dari teman baru
9 Bab 9 - Sejarah Istana Ru
10 Bab 10 - Istana Yang Penuh Kepalsuan
11 Bab 11 - Festival Musim Semi
12 Bab 12 - Terima Kasih Telah Menemaniku
13 Bab 13 - Kakek Dewa yang menyamar menjadi Penatua
14 Bab 14 - Terungkap segalanya
15 Bab 15 - Kuserahkan Padamu
16 Bab 16 - Perpisahan
17 Bab 17 - Penemuan Monster
18 Bab 18 - Kejujuran atau Kebohongan
19 Bab 19 - Kebohongan Yang Tak Mampu Menipuku
20 Bab 20 - Teman yang Sakit Hati
21 Bab 21 - Ternyata Selama ini Dia berbohong
22 Bab 22 - Penampilan yang Tak Senonoh
23 Bab 23 - Jajanan Pencuci Mata
24 Bab 24 - Desa Yang Terlantar
25 Bab 25 - Jembatan Zang Jiao adalah Desa Jianchi
26 Bab 26 - Perasaan Terdalam
27 Bab 27 - Pertemuan Kerabat Seperguruan
28 Bab 28 - Memuliakan Kembali Kenangan Lama
29 Bab 29 - Pesta besar
30 Bab 30 - Huakui Telah Kembali
31 Bab 31 - Perencanaan Yang Gagal
32 Bab 32 - Sebuah Pengorbanan #1
33 Bab 33 - Sebuah Pengorbanan #2
34 Bab 34 - Sebuah Pengorbanan #3
35 Bab 35 - Sepucuk Surat
36 Bab 36 - Jie Ru Versi Wanita
37 Bab 37 - Jie Ru Yang Lebih Bijaksana
38 Bab 38 - Kakak Seniorku Jatuh Cinta
39 Bab 39 - Cukup ada Kalian Disisiku
40 Bab 40 - Ling Xiao Bao Dian
41 Bab 41 - Perdebatan Tak Masuk Akal #1
42 Bab 42 - Perdebatan Tak Masuk Akal #2
43 Bab Pengumuman
44 Bab 43 - Pertarungan Demi Sebuah Kristal Semesta
45 Bab 44 - Pertarungan Sengit
46 Bab 45 - Kejadian Yang Sebenarnya Terjadi
47 Bab 46 - Saya Dikerjai!!!
48 Bab 47 - Lebih Baik Hujan Daripada Panas
49 Bab 48 - Pertikaian Dengan Senior
50 Bab 49 - Makhluk Tak Kasat Mata
51 Bab 50 - Dimensi ke Alam Lain
52 Bab 51 - Seorang Dewa juga Pandai Berbohong
53 Bab 52 - Keberhasilan Tak Sia-sia
54 Bab 53 - Nostalgia
55 Bab 54 - Gelagat Palsu
56 Bab 55 - Xiao Jing!!!
57 Bab 56 - Wei Heng VS Shizi Mo
58 Bab 57 - Kematian Yang Berharga
59 Bab 58 - Keputusan Bijak
60 Bab 59 - Hanya Menjadi Sebuah Kenangan
61 Bab 60 - Diyu Jie
62 Bab 61 - Peran Beda Sosok
63 Bab 62 - Iblis Baru
64 Bab 63 - Perbedaan Derajat
65 Bab 64 - Kembali ke Negeriku
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1- Awal Pertemuan
2
Bab 2- Babak Kedua Pertarungan
3
Bab 3- Telah terjadi sesuatu
4
Bab 4 - Perjalanan ke Desa Ru
5
Bab 5 - Tak Berperasaan
6
Bab 6 - Saya Telah Kembali
7
Bab 7 - Siapa Dia
8
Bab 8 - Suatu kepercayaan dari teman baru
9
Bab 9 - Sejarah Istana Ru
10
Bab 10 - Istana Yang Penuh Kepalsuan
11
Bab 11 - Festival Musim Semi
12
Bab 12 - Terima Kasih Telah Menemaniku
13
Bab 13 - Kakek Dewa yang menyamar menjadi Penatua
14
Bab 14 - Terungkap segalanya
15
Bab 15 - Kuserahkan Padamu
16
Bab 16 - Perpisahan
17
Bab 17 - Penemuan Monster
18
Bab 18 - Kejujuran atau Kebohongan
19
Bab 19 - Kebohongan Yang Tak Mampu Menipuku
20
Bab 20 - Teman yang Sakit Hati
21
Bab 21 - Ternyata Selama ini Dia berbohong
22
Bab 22 - Penampilan yang Tak Senonoh
23
Bab 23 - Jajanan Pencuci Mata
24
Bab 24 - Desa Yang Terlantar
25
Bab 25 - Jembatan Zang Jiao adalah Desa Jianchi
26
Bab 26 - Perasaan Terdalam
27
Bab 27 - Pertemuan Kerabat Seperguruan
28
Bab 28 - Memuliakan Kembali Kenangan Lama
29
Bab 29 - Pesta besar
30
Bab 30 - Huakui Telah Kembali
31
Bab 31 - Perencanaan Yang Gagal
32
Bab 32 - Sebuah Pengorbanan #1
33
Bab 33 - Sebuah Pengorbanan #2
34
Bab 34 - Sebuah Pengorbanan #3
35
Bab 35 - Sepucuk Surat
36
Bab 36 - Jie Ru Versi Wanita
37
Bab 37 - Jie Ru Yang Lebih Bijaksana
38
Bab 38 - Kakak Seniorku Jatuh Cinta
39
Bab 39 - Cukup ada Kalian Disisiku
40
Bab 40 - Ling Xiao Bao Dian
41
Bab 41 - Perdebatan Tak Masuk Akal #1
42
Bab 42 - Perdebatan Tak Masuk Akal #2
43
Bab Pengumuman
44
Bab 43 - Pertarungan Demi Sebuah Kristal Semesta
45
Bab 44 - Pertarungan Sengit
46
Bab 45 - Kejadian Yang Sebenarnya Terjadi
47
Bab 46 - Saya Dikerjai!!!
48
Bab 47 - Lebih Baik Hujan Daripada Panas
49
Bab 48 - Pertikaian Dengan Senior
50
Bab 49 - Makhluk Tak Kasat Mata
51
Bab 50 - Dimensi ke Alam Lain
52
Bab 51 - Seorang Dewa juga Pandai Berbohong
53
Bab 52 - Keberhasilan Tak Sia-sia
54
Bab 53 - Nostalgia
55
Bab 54 - Gelagat Palsu
56
Bab 55 - Xiao Jing!!!
57
Bab 56 - Wei Heng VS Shizi Mo
58
Bab 57 - Kematian Yang Berharga
59
Bab 58 - Keputusan Bijak
60
Bab 59 - Hanya Menjadi Sebuah Kenangan
61
Bab 60 - Diyu Jie
62
Bab 61 - Peran Beda Sosok
63
Bab 62 - Iblis Baru
64
Bab 63 - Perbedaan Derajat
65
Bab 64 - Kembali ke Negeriku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!