Kebahagiaan Rahel dan arrayan

Kak aku sangat merindukanmu kak, ucap mama Rahel masih di posisi pelukan sang kakak.

Aku lagi merindukan mu hel, tidak sedetik pun aku melupakan mu. Kau adalah harta yang almarhumah mama titipkan kepada ku dan papa.

Akhirnya setelah sekian lama kehangatan keluarga Wijaya kembali lagi.

Sayang, panggil papa Rehan baru pulang kerja, wah mas arrayan?

Mas apa kabar? maafkan aku mas, tidak menghubungi mas selama ini, aku mengira mas marah kepada ku dan Rahel karena menikah diam-diam dan kami pindah jauh.

17 kita tidak bertemu mas, aku merindukan saat kita bermain seperti waktu di kampus dulu.

Ya arrayan dan Rehan teman saat di kampus. Namun mereka mengambil jurusan berbeda, Rayyan mengambil jurusan management bisnis dan Rehan mengambil jurusan fisika sehingga Rehan menjadi dosen Setelah menyelesaikan S2 nya di universitas Indonesia.

Lea melihat keharmonisan keluarga nya, membuat senyuman itu kembali sedikit tapi tersungging senyum tipis di bibirnya.

Alea, sayang kemari nak, ajak uncle Rayyan. Lea mulai besok bergabung lah di perusahaan konstruksi kakek mu. Bantulah kakek mu dalam menjalankan perusahaan itu.

Uncle akan membantu kalian juga.

Lea, jangan lagi kamu pikirkan lelaki tak penting itu. Indra bukan lelaki yang pantas kau tangisi Lea, masih banyak lelaki baik yang bisa mencintaimu setulus hati.

Alea menangis kembali, mengingat segala kerumitan hidupnya, penderitaan nya selama satu setengah tahun ini. Uncle Ray, Lea ingin meminta sesuatu uncle, resepsionis dikantor kita yang bernama Tari, dia adalah sepupu Alisia yang sudah merusak kehidupan Lea, Lea ingin ia di pecat uncle, ucapakan Lea di anggukan oleh uncle Ray.

Baiklah Lea, kita Akan mutasi Tari ke kantor cabang di Bandung, kau setuju? karena jika kau memecat Tari bukan kah itu tidak proporsional Lea? Uncle sangat tidak suka pada kariawan yang membawa masalah pribadi ke kantor.

Lea hanya tersenyum miring melihat keputusan uncle nya.

Baiklah uncle Lea percaya uncle.

Malam itu keluarga Wijaya makan malam bersama. Kakek Kusuma juga datang dengan ditemani Dr mahendra Wijaya. Selamat malam semua sapa kakek dan mehen.

Papa, mahen selamat malam dan selamat datang dikediaman kami pah, ucap Rehan.

Anisa baru datang sayaang, tanya kakek kepada Nisa yang baru terlihat bergabung sore ini.

Halo kek, sapa Nisa sambil mencium tangan kakeknya.

Hai kak, sapa Nisa ke Mahen.

Makan malam pun dimulai, Alea nampak makan dengan tidak berselera. Lea sudah dua Minggu kamu begini Lea.

Perceraian mu sudah selesai dua bulan Lea? Mau sampai kapan kau begini, bentak mahen Kepada Lea, yang masih memikirkan kehidupan nya setelah tidak ada Indra dalam hidup nya lagi.

Lea ingat apa yang ku katakan? lanjutkan hidupmu, buat nama Indra Sjafri Ahmad itu hilang dalam nadi dan darahmu.

Kau bisa Lea, aku harus melakukan apapun untukmu, tapi jika kau tidak berusaha menghilang kan trouma dan rasa sedih sakit hatimu sendiri orang lain tidak akan bisa membantu mu lagi Lea.

Mulai sekarang semua ditangan mu, mau baik, buruk dan bahagia kembali itu semua kau yang menentukan, kami semua sudah tak sanggup menghadapi keegoisan mu Alea Amanda, sarkas mehendra kesal.

Om Rehan, mama Rahel maafkan aku membuat keributan, aku sebagai dokter nya Alea, jika dia sudah berhenti berjuang untuk hidup layak dan menganggap Indra sebagian dari jiwanya padahal Indra itu racun dala hidup nya sendiri, jika Alea Tidak ingin melupakan masa lalu yang penuh luka itu aku angkat tangan dan sekarang terserah Alea.

Saya permisi semua, lanjut mahen pamit.

Setelah kepergian mahen, semua kecewa kepada Alea.

Sekarang semua ditangan mu kak, jika masih ingin hidup berusaha lah melupakan lelaki itu, jika kau masih berada dalam memori mu dengan Indra lebih baik kau keluar negeri saja Lea, aku tidak melihat air matamu dan penderitaan mu lagi, lanjut sang papa.

Papa kecewa kepada mu Lea. Ungkap Rehan meninggal kan Alea dan keluarga nya.

Alea menangis sedih, mengapa begitu susahnya ia melupakan Indra.

Apakah Indra sudah bahagia sekarang? ya Indra tengah bahagia, karena alisia saat ini tengah mengandung anak Indra.

Kandungan alis saat ini berusia enam Minggu.

Indra dan keluarga nya sangat mendambakan cucu yang di kandung Alisia.

Alis, jangan lupakan makan mu dan susu ini. Mama sudah membuatnya, jika kau lapar makan, mama ingin keluar rumah dulu, lanjut mama Wati kepada Alisia.

Alisia memang tengah hamil, namun itu bukanlah anak Indra.

Alis hamil anak mantan pacarnya, alis sengaja tidak memberi tahu mantan pacar nya, karena alis mencintai Indra.

Anak di kandungan alis lah yang ia gunakan untuk memikat hati Indra dan keluarga nya.

Hahah tawa alis dikamar Indra.

Kalian semua bodoh, anakku bukan anak Indra. Bahkan aku ragu jika Indra bisa memiliki keturunan,tapi aku tidak masalah, aku akan merawat anakku, dan membesarkan nya bersama Indra lelaki yang aku cintai.

Seringai licik Alisia Rininta tersungging

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***