Arshaka Aruna

Arshaka Aruna

Arshaka Virendra Aldebaran

Suara deru motor baru saja memasuki SMA Trisatya. Mampu membuat siapa saja menatap mereka berbinar-binar, beralih ke arah parkiran. Yang sudah menjadi tempat khusus keenamnya.

Mata tajam dibalik helm full face nya membuat siapa saja menganga menatap mereka. Memiliki tubuh yang atletis serta tinggi. Membuat siapa saja mengagumi ciptaan Tuhan yang satu ini.

Keenamnya, sama-sama melepas helm seraya menyisir rambut ke belakang. Menampilkan wajah tampan nan mempesona, berjalan beriringan menuju kelas.

Dengan pakaian yang jauh, bahkan sangat jauh dari kata rapi. Bisa dibilang melanggar peraturan, namun apa boleh buat, udah dari sana nya.

Dengan kaos seragam yang dikeluarkan, dasi yang dipasang begitu saja, serta jaket jeans yang bergambarkan lambang geng mereka.

Menjadi ciri khas dari mereka berenam, yang memang pantas di sebut bad boy Trisatya.

Pujian demi pujian terdengar di telinga ke-enam cowok itu, beberapa diantaranya tak peduli, namun tidak dengan bocah yang satu ini.

Dia Arthur, lebih tepatnya Arthur Margantra cowok play boy cap badak yang tak akan pernah tobat. Setiap hari kerjanya hanya tebar pesona.

Arthur menyisir rambut nya kebelakang sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah kaum hawa, yang membuat pekikan semakin menjadi-jadi.

"Selamat pagi cantik, apa kabar?" Arthur, bocah itu menyapa salah satu adik kelasnya yang baru saja lewat namun tak di hiraukan olehnya.

Yang membuat semua anak menertawai nya, bisa-bisanya cowok setampan Arthur di hiraukan begitu saja.

"Bwahahahaha! Baru kali ini Tur, gue lihat lo di cuekin." ejekan itu berasal dari Rayn. Cowok yang memiliki senyuman manis.

"Mampus lo! Makanya gak usah sok tebar pesona, di tolak baru tau rasa." suara itu berasal dari Tara, cowok itu tak henti-hentinya menertawakan Arthur apalagi Bram.

"Haha! Makan tuh tebar pesona. Pacar aja kagak punya," ejekan itu berasal dari bibir Bram, Bram tak henti-hentinya menertawakan Arthur, begitu juga dengan Tara.

Bram tuh paling suka buat menertawakan temannya yang terkena masalah, namanya juga Bram, minus akhlak.

Tara, Bram dan yang lainnya tuh bingung. Kerjaan nya tebar pesona tiap hari, tapi satu cewek sama sekali gak mau.

Bukannya gak mau, tapi tak bertahan lama. Entah memakai sesajen apa membuat wanita terpikat oleh ketampanan Arthur Margantra.

Arthur mendengus. "Terusin ketawa lo semua, puas-puasin! Sumpah gue ikhlas,"

"Udahlah Tur, terima nasib kalau emang gak ada yang mau sama lo!" dengan santainya Rasya berucap yang membuat semua nya semakin tertawa.

Lumayan ada hiburan.

"Tuh bener kata Rasya, lo burik sih. Makanya gak ada yang mau. Kalau lo ganteng kan bakalan banyak yang suka sama lo, mending minta mak lo dah buat operasi," Bram bersuara, cowok menepuk pundak kanan Arthur.

"Oke fine! Besok gue operasi, biar lo, lo, lo pada tau. Seberapa gantengnya seorang Arthur Margantra!" tunjuk Arthur pada semuanya yang semakin membuat semuanya tertawa.

"Mending lo permak dah muka lo ke bang Acep, lumayan per meter lima belas rebu." cetus Tara.

"Matamu! Lo pikir gue kain apa, pakai permak-permak segala?" kesal Arthur.

"Lumayan Tur, biar lo gak usah ke dokter bedah. Kalau ke bang Acep kan lumayan, murah, gak banyak biaya, terus bonus plastik lagi." sahut Rayn.

"Udahlah! Capek gue punya temen kayak lo pada!" Arthur, cowok itu capek. Kenapa harus dia yang kena bullyan anak-anak.

Mereka berenam adalah inti Alastair dari SMA Trisatya. Geng turun temurun dari para seniornya. Alastair bukan hanya sebagai geng saja melainkan sebagai pelindung Trisatya.

Jumlah anggota Alastair terdiri dari 130 anggota, mulai dari adik kelas, satu angkatan serta kakak kelas.

Semuanya belum terhitung dengan anggota Alastair di luaran sana. Yang jumlahnya juga lumayan banyak.

Dibawah naungan Arshaka Virendra Aldebaran.

Dan satu hal yang harus kalian ketahui, Arshaka adalah anak dari pemimpin Alastair angkatan pertama. Alvaro Aldebaran, pendiri sekaligus Ketua dari Alastair.

Ingin kenalan dengan inti Alastair?

Oke, yang pertama ada Arshaka Virendra Aldebaran. Ketua geng Alastair dan juga anak penyumbang terbesar di Trisatya. Dia adalah cowok yang disegani oleh semua orang.

Jago bela diri, cukup pintar dalam pelajaran. Membuat nilai plus pada diri Shaka.

Wajah datar dan dingin, terkesan judes. Sosok yang menggambarkan diri Shaka sekarang. Memiliki masa lalu yang membuatnya anti dengan yang namanya wanita.

Memiliki wajah yang begitu sempurna, dengan alis tebal, hidung yang mancung serta bibir pink. Membuat Shaka di gemari banyak kaum hawa.

Hobi tawuran serta balapan adalah makanan sehari-hari bagi Shaka. Serta yang lain.

Kedua ada Rayn Abimanyu, memiliki paras yang rupawan serta senyum yang manis. Jabatan Rayn adalah wakil Alastair. Peran Rayn di sini tak hanya sebagai wakil namun juga sebagai penengah, jika terjadi keributan.

Ketiga ada Rasya Adipati, cowok blasteran Indonesia-Thailand. Posisi cowok itu sebagai bendahara, pemegang uang kas Alastair.

Tentunya hidup cowok itu tak akan jauh-jauh dari uang. Mempunyai mimpi sebagai pengusaha muda, membuatnya harus mengikuti dunia bisnis sejak umurnya 15 tahun.

Keempat ada Afgan Tara, cowok yang gak bisa diem sama seperti Bram, kalau dibandingkan sama Bram masih mending Tara sih. Dia juga absurd kadang, entah pertanyaan atau ucapannya yang membuat orang-orang menatap nya dengan berbagai ekspresi.

Kelima ada Bramanyu Pradipta. Bram itu ganteng, keren gitu pokoknya, tapi ada yang disayangkan dari cowok itu. Gak bisa diam, pecicilan dan banyak tingkah.

Sifatnya hampir sama dengan Arthur, play boy, meskipun gak separah Arthur sih. Masih dibatas normal.

Tapi jangan salah dulu, meskipun Bram pecicilan, gak bisa diam, playboy. Namun dia pencinta binatang. Banyak sekali binatang di rumahnya.

Ada burung, kucing, ikan, kura-kura, banyaklah. Yang paling penting monyet, ya Bram sangat suka dengan monyet. Apalagi yang kecil-kecil.

Sampai anak-anak bingung, mereka itu main ke rumah Bram. atau ke kebun binatang sih?

Dan terakhir, ada Arthur Margantra. Cowok dengan sejuta play boy nya, wajahnya tak tampan, tak jelek juga. Standar lah ya. Tapi kalau sama Shaka masih tampan Shaka.

Namun nyatanya, dengan wajahnya yang pas-pasan ini, dia bisa bisa memikat banyak wanita, entah berapa banyak.

Hingga tak sadar keenam cowok itu telah sampai di depan kelas. Shaka melempar tasnya di kursi pojok. Setelah itu cowok itu berjalan keluar, tanpa masuk kedalam.

Begitu pun dengan yang lainnya. Mereka pun sama, keenam cowok itu berjalan menuju ke kantin. Menjadi prioritas mereka untuk ke kantin. Biasa nongkrong plus bolos pelajaran.

Malas berkutat dengan pelajaran, yang membuat bosan serta kantuk datang.

Walaupun sering bolos pelajaran, otak Shaka cukup pintar. Bolos aja membuatnya pintar gimana yang gak bolos. Apalagi kedua orang tuanya sama-sama pintar dalam beberapa bidang

Yang membuat Shaka terkena getahnya.

"Pak, kacangnya tiga ya!" Tara mengambil tiga bungkus kacang kering.

"Oke, tinggal bapak tambah ke utang ya! yang kemarin belum kamu bayar." ucap pak Husen -lapak tongkrongan Alastair kalau di kantin.

"Parah lo Tar, ganteng-ganteng banyak utang lagi." cetus Bram.

"Bukan-"

"Pak, cola nya satu. Sekalian bayar punya Tara sama yang lain." Shaka memberikan uang tiga lembar berwarna merah.

Semuanya bersorak, lumayan gratis.

"Pak mie rebus pakai telur sama cabai yang pedes ya!" ucap Arthur, tak tau malu ya gini.

Dan dibalas acungan jempol sama pak Husen.

"Gak tau malu lo Tur!" celetuk Rayn, cowok itu mengambil mie kremes yang ada di depannya.

"Rejeki itu gak boleh ditolak, gak baik." ucap Arthur.

"Eh katanya ada anak baru ya?" ucap Bram, biasa Bram kan cowok-cowok tukang gosip, jadi kalau ada berita yang hot percayalah Bram yang tau duluan.

Rasya yang dari tadi memainkan handphone terhenti. "Lo tau dari mana?"

"Kayak kagak kenal Bram aja, dia kan kang gosip di sekul. Apalagi kalau berita nya hot. Kenapa lo gak jadi host nya rumpi aja sih?" sahut Arthur, cowok itu memakan kacang yang tadi dibeli oleh Tara dan membuangnya sembarangan.

Udah minta, seenak jidat lagi.

"Buang yang bener Tur!" Shaka berucap tanpa melupakan tampang datarnya.

Yang di tegur malah cengengesan, Arthur memungut kembali kacang yang berjatuhan dan membuangnya ke tempat sampah.

"Demi apa sih?" Rayn menatap Bram percaya tak percaya sih.

"Lo tau dari sapa dah?" tanya Tara.

"Dari Cakra," ucap Bram.

"Cakra lo percaya sesat!" sahut Arthur.

"Sesat mana sama lo?" tanya Rasya.

...…...

Alhamdullilah cerita Arshaka udah dibuat, hem semoga sampai tamat ceritanya nyambung ya..

Vote and komen nya jangan lupa

SEMOGA TERHIBUR

Terpopuler

Comments

Asriaprr_

Asriaprr_

lanjut thor seru nih ceritanya 💜💜💜

2021-12-23

0

zahra

zahra

kayaknya kalau di novel keren ya kak. di dunia nyata temenku koo nggak ada yang keren ya kalau begitu. hihihi

2021-12-22

0

Li Permana

Li Permana

Aku mampir kak😊
semangat terus bekarya!

2021-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Arshaka Virendra Aldebaran
2 Aruna Priyanka Zoey
3 Trisatya
4 Fix lo gak aman!
5 Melelahkan
6 Shaka yang menyebalkan
7 Awal mula
8 Pacar?
9 Shaka marah?
10 Viral
11 Visual
12 Baikan
13 Girls time
14 Malam minggu
15 Weekend - masih pagi udah ribut
16 Berbagi
17 Hari yang buruk
18 Shaka vs Galang
19 Hukuman
20 Pingsan
21 Keributan
22 Galang yang baik hati
23 Bahaya?
24 Hampir saja
25 Terbongkarnya sifat Tania
26 Peringatan pertama
27 Sebuah ruangan
28 Hanya teman?
29 Keributan pagi hari
30 Bersama berdua
31 Dufan
32 Kotak makan
33 Gramedia
34 Ratu
35 Meminta restu
36 Ujian
37 Shaka vs Gundala
38 Tanggung jawab Arfan
39 Penyerangan
40 Minggu
41 Berbagi #2
42 Mimpi
43 Kotak misteri
44 Lupakan atau ikhlaskan
45 Kembali
46 Pembullyan
47 Kehancuran Tania
48 Lepaskan Runa
49 Informasi dadak
50 Sorry
51 Inpo
52 Keinginan Ale
53 Aneh dan berbeda
54 Kebenaran dan kekecewaan
55 Bar
56 Tak masuk sekolah
57 Murid baru
58 Uang kas
59 Kania Anastasius
60 Dunia begitu sempit
61 Perkelahian dan keanehan
62 Nyesek
63 Gula darah rendah
64 Pembelaan
65 Olimpiade
66 Vanya tau
67 Kekecewaan inti Alastair
68 Perhatian Shaka
69 Malming
70 Gagal lagi
71 Selamat berjuang, Vanya!
72 Egois
73 Masa lalu Shaka
74 Kedatangan Lea
75 Rasya marah
76 Kekerasan
77 Galang Runa
78 Runa dan Kania
79 Nasihat Bunda
80 Cerita with Arfan
81 Foto itu kan?
82 Terbuang sia-sia
83 Makam Qilla
84 Arfan tau semuanya
85 Kejadian sebenarnya
86 Shaka, Runa dan Kania
87 Pamit Galang + gelang couple
88 Penyakit Runa
89 Perlahan tak peduli
90 Usai
91 Kesempatan kedua?
92 Bawa dia kembali
93 Rindu
94 Sadar
95 Sampai jumpa
96 Update baru
97 5 tahun kemudian
98 Balik Jakarta
99 Reuni
100 Kembali ke Jogja
101 Sayang?
102 Lulus atau tidak?
103 Kelulusan
104 Aldebaran group!
105 Permasalahan pertama dimulai
106 3 tahun yang lalu
107 Salah paham
108 Berhenti bepikir buruk
109 Keracunan
110 Khawatir
111 Stop ikut campur
112 Sejujurnya
113 Secarik kertas
114 Ketakutan Runa
115 Apartemen
116 Teror
117 Di serang
118 Sebuah kotak
119 Penguntit
120 Di bawah hujan
121 Life or death
122 Pelacakan
123 Pencarian
124 Pencarian #2
125 Kehilangan
126 Kembali ke kantor
127 Alasannya
128 PDKT ala Shaka
129 Kejanggalan
130 Di- lamar?
131 Menentukan tanggal pernikahan
132 Sah?
133 <3
134 Just information
135 Malam pertama
136 Rumah baru
137 Berlibur berdua
138 Tanggung jawab Shaka
139 Gagal
140 Kapan hamil?
141 Happy wedding Rasya Vanya
142 Malam hari
143 Rindu
144 Pancake
145 Deket ribut jauhan kangen
146 Masuk rumah sakit
147 Belum boleh pulang
148 Jadi ini alasannya
149 Memilih diam atau bertanya?
150 Berita gembira
151 Penjelasan Shaka
152 1st anniversary
153 Random
154 Asinan
155 Negatif or positif?
156 USG
157 Ngidam
158 Tentang Qilla
159 Mimpi
160 Kediaman Aldebaran
161 Momen
162 Koma
163 Tak bisa pulang
164 Akhir dari segalanya
165 Satu bulan kemudian
166 Sang pelaku
167 Extra part : lahirnya babby A
168 Extra part : sorry and see you
169 Setuju gak?
170 Extra part : exclusive Gio Ale
171 Hai
172 COME BACK
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Arshaka Virendra Aldebaran
2
Aruna Priyanka Zoey
3
Trisatya
4
Fix lo gak aman!
5
Melelahkan
6
Shaka yang menyebalkan
7
Awal mula
8
Pacar?
9
Shaka marah?
10
Viral
11
Visual
12
Baikan
13
Girls time
14
Malam minggu
15
Weekend - masih pagi udah ribut
16
Berbagi
17
Hari yang buruk
18
Shaka vs Galang
19
Hukuman
20
Pingsan
21
Keributan
22
Galang yang baik hati
23
Bahaya?
24
Hampir saja
25
Terbongkarnya sifat Tania
26
Peringatan pertama
27
Sebuah ruangan
28
Hanya teman?
29
Keributan pagi hari
30
Bersama berdua
31
Dufan
32
Kotak makan
33
Gramedia
34
Ratu
35
Meminta restu
36
Ujian
37
Shaka vs Gundala
38
Tanggung jawab Arfan
39
Penyerangan
40
Minggu
41
Berbagi #2
42
Mimpi
43
Kotak misteri
44
Lupakan atau ikhlaskan
45
Kembali
46
Pembullyan
47
Kehancuran Tania
48
Lepaskan Runa
49
Informasi dadak
50
Sorry
51
Inpo
52
Keinginan Ale
53
Aneh dan berbeda
54
Kebenaran dan kekecewaan
55
Bar
56
Tak masuk sekolah
57
Murid baru
58
Uang kas
59
Kania Anastasius
60
Dunia begitu sempit
61
Perkelahian dan keanehan
62
Nyesek
63
Gula darah rendah
64
Pembelaan
65
Olimpiade
66
Vanya tau
67
Kekecewaan inti Alastair
68
Perhatian Shaka
69
Malming
70
Gagal lagi
71
Selamat berjuang, Vanya!
72
Egois
73
Masa lalu Shaka
74
Kedatangan Lea
75
Rasya marah
76
Kekerasan
77
Galang Runa
78
Runa dan Kania
79
Nasihat Bunda
80
Cerita with Arfan
81
Foto itu kan?
82
Terbuang sia-sia
83
Makam Qilla
84
Arfan tau semuanya
85
Kejadian sebenarnya
86
Shaka, Runa dan Kania
87
Pamit Galang + gelang couple
88
Penyakit Runa
89
Perlahan tak peduli
90
Usai
91
Kesempatan kedua?
92
Bawa dia kembali
93
Rindu
94
Sadar
95
Sampai jumpa
96
Update baru
97
5 tahun kemudian
98
Balik Jakarta
99
Reuni
100
Kembali ke Jogja
101
Sayang?
102
Lulus atau tidak?
103
Kelulusan
104
Aldebaran group!
105
Permasalahan pertama dimulai
106
3 tahun yang lalu
107
Salah paham
108
Berhenti bepikir buruk
109
Keracunan
110
Khawatir
111
Stop ikut campur
112
Sejujurnya
113
Secarik kertas
114
Ketakutan Runa
115
Apartemen
116
Teror
117
Di serang
118
Sebuah kotak
119
Penguntit
120
Di bawah hujan
121
Life or death
122
Pelacakan
123
Pencarian
124
Pencarian #2
125
Kehilangan
126
Kembali ke kantor
127
Alasannya
128
PDKT ala Shaka
129
Kejanggalan
130
Di- lamar?
131
Menentukan tanggal pernikahan
132
Sah?
133
<3
134
Just information
135
Malam pertama
136
Rumah baru
137
Berlibur berdua
138
Tanggung jawab Shaka
139
Gagal
140
Kapan hamil?
141
Happy wedding Rasya Vanya
142
Malam hari
143
Rindu
144
Pancake
145
Deket ribut jauhan kangen
146
Masuk rumah sakit
147
Belum boleh pulang
148
Jadi ini alasannya
149
Memilih diam atau bertanya?
150
Berita gembira
151
Penjelasan Shaka
152
1st anniversary
153
Random
154
Asinan
155
Negatif or positif?
156
USG
157
Ngidam
158
Tentang Qilla
159
Mimpi
160
Kediaman Aldebaran
161
Momen
162
Koma
163
Tak bisa pulang
164
Akhir dari segalanya
165
Satu bulan kemudian
166
Sang pelaku
167
Extra part : lahirnya babby A
168
Extra part : sorry and see you
169
Setuju gak?
170
Extra part : exclusive Gio Ale
171
Hai
172
COME BACK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!