"Ra, aku mencintaimu". kata Aldo
"Tapi aku hanya menganggapmu sebagai seorang kakak". jawab Almira
"Seharusnya aku lebih cepat melamarmu waktu itu, bukankah ketika itu kau juga tidak mencintainya". sesal Aldo
"Maaf, Al mungkin kita memang tidak berjodoh". jelas Almira
Aldo mencoba menggenggam tangan Almira tapi gadis itu menarik tangannya cepat cepat. Laki laki itu menatap gadis di hadapannya itu lekat lekat. Almira berusaha melihat ke arah lain. Dia tidak ingin laki laki itu sedih mengharapkannya terus.
"Jika dia tidak memperlakukanmu dengan baik, aku akan mengambilmu". kata Aldo
"Dia memperlakukan aku dengan baik". jawab Almira menegaskan
"Sudahlah, Al. Di luar sana pasti banyak sekali wanita yang menginginkan untuk menikah denganmu". bujuk Almira
"Aku tidak akan mencari wanita lain sebelum memastikan kau bahagia". Aldo tetep kekeh dengan tujuannya
"Apa dia sudah menyentuhmu"? tanya Aldo lagi
"Sepertinya pertanyaanmu sudah tidak sopan". kata Almira ketus
"Maaf". Kemudian keduanya terdiam hanya burung burung kecil di langit yang bercicit menyemarakkan suasana.
Almira berdiri dari tempat duduknya.
"Aku pulang dulu".
"Aku harap kita tidak usah ketemu lagi".
"Suamiku sangat pemarah". jelas Almira
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sudah mengambil foto diam diam. Setelah mendapatkan apa yang di inginkan seseorang itu pergi.
********
Sky melihat ponselnya menyala, diambilnya ponsel itu dari saku celananya. Alangkah terkejutnya dia melihat foto istrinya bersama dengan seorang laki laki yang sudah pernah dikenalnya.Laki laki itu duduk disebelah istrinya dan memegang tangannya. Darahnya seakan mendidih melihat istrinya bersama laki laki lain.
Tak berapa lama Almira naik tangga menuju ke lantai dua kamarnya. Sky duduk mematung, menunggu penjelasan istrinya.
"Sayang aku pulang". sapa Almira ramah
Sky hanya diam tidak menjawab istrinya. Mengetahui suaminya bersikap tidak seperti biasanya Almira mendekati laki laki itu. Merangkulnya dari belakang, namun Sky tidak nembalas pelukan istrinya. Dia menoleh dan menyerahkan ponselnya pada istrinya.
Mata Almira nembelalak melihat gambar fotonya bersama Aldo yang sedang berpegangan tangan.
"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan".
"Aku memang menemuinya, tapi hanya sebuah penjelasan terakhir agar dia tidak mengharapkanku". terang Almira
"Lalu kenapa kamu tidak minta ijin padaku"! seru Sky
Almira meneteskan airmata ia tidak terbiasa di bentak seperti itu.
"Aku pikir kamu pasti akan ma..ma..marah". jawab Almira terbata bata mengusap air matanya sendiri
Sky menekan tubuh Almira ke dinding.
"Laki laki mana yang tidak marah, melihat istrinya berpegangan dengan laki laki lain, Hah"!
"Percayalah padaku, aku tidak mencintainya". terang Almira lagi air matanya semakin deras turun tanpa bisa mengontrolnya. Sky menarik tubuh Almira dalam dekapannya. Dadanya bergetar hebat, laki laki itu kelihatan sangat rapuh. Sky mengelus rambut istrinya, mencium keningnya, ******* bibirnya.
"Jangan tinggalkan aku sayang, aku takut". kata Sky lirih. Almira tidak menyangka suaminya begitu mencintainya akan tetapi dia sendiri masih bingung dengan perasaannya. Kemudian Sky mendudukkan Almira di pangkuannya, meskipun canggung gadis itu menurut pada suaminya.
"Maafkan aku, kamu pasti takut aku tadi membentakmu". kata Sky sambil mengelus rambut Almira dengan lembut. Almira hanya mengangguk mengiyakan, Sky sibuk mengelap sisa airmata Almira.
"Aku sangat cemburu tadi".
"Ingatlah, kita sudah suami istri apapun kita bicarakan bersama". kata Sky menjelaskan
"Percayalah padaku, meskipun aku belum tahu apa yang aku rasakan tapi aku memegang komitmen pernikahan kita". terang Almira
"Bukankah kau baru saja sembuh kenapa malah jalan jalan". goda Sky
"Sayang, jika kau duduk terus di atasku yang dibawah ini nanti akan ada yang nakal".goda Sky. Almira langsung turun dari pangkuan suaminya. Wajahnya memerah.
"Aku suka melihat wajahmu yang seperti itu".
"Rasanya ingin langsung aku makan". goda Sky lagi
"Hari ini libur dulu ya, aku masih capek". kata Almira beralasan.
"Ya sudah mandi dulu, sana". perintah Sky
Almira bergegas mandi dikunci pintu kamar mandinya rapat rapat seolah olah takut kalau kejadian yang kemarin terulang lagi. Dirinya sekarang sudah menjadi seorang wanita bukan gadis perawan lagi. Sesuatu yang berharga itu telah di persembahkan untuk suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments