Sky menatap sonia tajam ingin rasanya dia menampar Sonia yang telah menghina istrinya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu, apa kau begitu merindukanku". goda Sonia
"Jaga bicaramu"! amarah Sky. Sonia langsung diam mendengar bentakan laki laki pujaannya. Alvin menepuk punggung Sky pelan hingga amarahnya reda. Sky sebenarnya tidak rela melihat istrinya di hina.
"Yuk, kita kembali ke soal yang kita bahas tadi". kata Alvin menengahi
Sky kemudian menjelaskan rumus rumusnya, kalau dalam pelajaran matematika dia memang jagonya. Almira hanya bengong pikirannya menerawang jauh melamunkan kejadian dikamar bersama Sky. Almira senyum senyum sendiri.
"Kamu kenapa senyum senyum sendiri, elu gila"? ejek Sonia. Almira langsung buru buru mengatupkan mulutnya karena malu.
"Lagian kamu kenapa sih, senyum mulu"? tanya Sinta setengah berbisik pada Almira
"Gila". jawab Almira seenaknya sambil menekan bolpointnya di atas bukunya.
Sinta menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan sikap sahabatnya.
"Haus nih". kata Sonia manja
"Sebentar aku bikinin minum dulu buat kalian semua". kata Almira tiba tiba. Semua melihat keheranan.
"Memang kamu yang punya rumah ini, kok udah biasa banget mau kasih minum segala". bantah Sonia
"La kan tinggal nyamperin asisten rumahtangganya, bilang suruh buatin minum". sanggah Almira
"Ooh, ya udah cepetan sana bilangin"! perintah Sonia.
Sky langsung berdiri mendengar celitehan Sonia yang tidak mengenakkan.
"Ayo aku antar ke belakang temuin Bik Jum, sekalian aku mau ambil sesuatu". tangan Sky menarik tangan Almira. Sinta dan Alvin bengong melihat sikap keduanya, sementara Sonia jengkel bukan main.
Dalam perjalanan ke dapur tak henti hentinya Sky nengingatkan Almira agar bisa bersikap tegas pada tingkah laku Sonia. Kalau bukan karena janjinya pada Almira, Sky sudah mengusir Sonia dari rumahnya.
"Sayang". kata Sky di dapur
"Hemm". jawab Almira pendek
"Aku tidak terima kamu diperlakukan kayak tadi". kata Sky
"Sudahlah tidak apa apa, yang penting hubungan pernikahan kita tidak terbongkar. kata Almira
Sky merangkulkan tangannya di pingang istrinya. Almira kaget.
"Sayang,...aku masih kangen". goda Sky
"Eh, lepasin ntar bagaimana kalau ada yang lihat". kata Almira
"Emang kenapa, kan sudah Sah". jawab Sky
"Kamu jangan lupa janjimu, teman teman jangan dikasih tahu dulu" . kata Almira mengingatkan
Tiba tiba Bik Jum sudah datang, Almira berusaha melepaskan rangkulan Sky. Bik Jum hanya tersenyum melihat keduanya mesra, ikut berbahagia melihat rumahtangga tuan rumahnya harmonis.
"Bik, ntar tolong buatin minuman untuk teman temanku sekalian bawakan camilan ya". kata Almira
"Baik, Nyonya". jawab Bik Jum seraya mengangangguk
"Sst..jangan panggil aku Nyonya, panggil Nona saja. Trus jangan bilang aku istrinya Tuan". kata Almira menjelaskan
Meskipun bingung Bik Jum mengiyakan saja daripada tanya kenapa alasannya ia menyadari itu bukan urusannya. Urusannya hanya didapur dan perawatan rumah. Bik Jum membuatkan minuman menatanya di atas nampan bersama dengan beberapa camilannya.
"Saya antarkan ini dulu kesana ya, Non".
"Permisi". kata Bik Jum
"Iya, Bi saya ikut". kata Almira seraya mengikuti Bik Jum dari belakang meninggalkan suaminya.
Kelima orang itu akhirnya kembali berdiskusi tentang tugas kelompoknya. Sesekali bercanda dan menikmati camilan yang sudah di sediakan.
"Nanti pulang aku anter ya". tawar Alvin.
"Eh, maaf aku pulang sendiri saja". tolak Almira
" Rumah kita kan searah jalannya". bujuk Alvin
"Maaf banget, Vin soalnya aku masih ada urusan habis dari sini". terang Almira berbohong
"Kamu mau kemana, Ra. Tumben gak ngajak aku"?tanya Sinta. Belum sempat menjawab Sonia sudah menyela pembicaraan mereka.
"Sayang, nanti aku antar pulang ya". pinta Sonia pada Sky
"Kamu pergi sama Aldo, Ra". tebak Sinta asal
"Aku setuju kalo kamu jadian sama dia". kata Sinta lagi. Telinga Sky panas mendengar perkataan sahabat istrinya hingga tidak fokus mendengar permintaan Sonia. Almira ketakutan melihat kemarahan suaminya.
"Dia, nanti aku yang antar. Ini sudah hampir malam sebaiknya kalian pulang dulu". kata Sky menegaskan
Semuanya akhirnya terdiam dan buru buru mengemasi barangnya. Suasana sudah tidak mendukung, sikap dingin Sky membuat yang lainnya ingin segera pulang. Dalam hati mereka bertanya tanya ada hubungan apa Almira dan Sky, sosok yang dingin itu kenapa sangat peduli pada Almira. Alvin sebenarnya cemburu, tapi dia juga tidak bisa memaksakan kehendak pada Almira. Sementara Sonia melirik sinis pada gadis yang merebut pujaan hatinya.
"Ya, sudah kami permisi dulu". pamit mereka kompak. Almira dan Sky mengangguk melambaikan tangannya.Setelah mereka semua pergi tidak kelihatan keduanya masuk dalam rumah.
"Mengganggu saja". kata Sky
"Jangan begitu, mereka kan temanmu juga". jawab Almira menasehati
"Iya sayang, makan dulu yuk". kata Sky
Almira mengernyitkan dahinya mendengar kata makan pikirannya sudah kemana mana.
"Makan beneran sayang biar kamu punya banyak tenaga melayaniku". goda Sky
Mereka berdua menuju ke ruang makan, rupanya Bik Jum sudah menyiapkan semuanya. Almira mengambilka nasi untuk suaminya.
"Segini"? tanya Almira menunjukkan porsi nasinya kepada suaminya
Sky mengangguk, mereka berdua makan dengan lahap sudah banyak tenaga yang di keluarkan hari ini. Setelah selesai Almira menuju dapur mencuci piringnya, dan piring suaminya.
"Aku mau mandi dulu" . kata Almira
"Bukannya tadi kamu sudah mandi". jawab Sky
Almira hanya diam dan menaiki anak tangga menuju kamar pribadi mereka. Gadis itu masuk kamar mandi, melepaskan semua lelahnya. Dia ingin berendam di bathup dengan air hangat untuk sejenak. Almira membuka semua bajunya, masuk ke bathup yang sudah di penuhi air hangat. Gadis itu memejamkan matanya. Ia lupa mengunci kamar mandinya, hanya merapatkannya saja.
Tiba - tiba tubuhnya terasa berat ada sesuatu di atasnya, yang meremas remas payudaranya. Almira membuka matanya perlahan.
"Kau". Sky sudah duduk diatasnya tanpa memakai baju sehelai pun. Kedua tangannya asyik memainkan payudara istrinya. Menciumi bibir Almira dengan lembut. Almira mendesah parah, agaknya tubuhnya sudah mulai membiasakan diri menerima sentuhan suaminya. Sky turun dari bathup kedua tangannya membopong istrinya. Almira meminta turun kemudian mereka saling berhadap hadapan dengan posisi yang teramat dekat. Sky mendekap istrinya, mereka berdiri tepat diatas kucuran air dari shower. Almira memejamkan matanya, Sky menciumi setiap inci tubuh istrinya. Berulangkali di lumatnya bibir istrinya yang mungil, lidahnya berusaha menjelajahi isi mulut Almira. Kedua lidah mereka bertemu meresapi sensualitas didalam. Tangan Sky tak henti hentinya meremas lembut puncak payu**ra istrinya. Mengecup puncak gunung itu dan menghisapnya.
"Argh..argh..argh..uh..ih..". Almira mendesah. Sky tambah semangat untuk merangsang istrinya. Jari jarinya sibuk menggelitiki bagian organ intim istrinya. Pinggul Almira menari nari bergoyang seolah olah meminta lebih dari itu.
"Sayang, lanjut"? tanya Sky meminta ijin istrinya
Almira tak kuasa menolak tidak bisa di pungkiri tubuhnya menginginkan titik klimaks dari semua itu.
Sky membopong Almira, menurunkan istrinya ke atas ranjang. Tubuh Almira yang putih mulus, dadanya yang montok, perutnya yang rata wajahnya begitu cantik dengan rambut panjang yang basah tergerai membuat Sky semakin bergairah ingin memakan Almira.
Almira melihat tubuh suaminya yang seksi dengan kejantanannya yang menegang keras.
Wajah gadis itu merah merona, menatap segala sesuatu yang tidak pernah dilihat sebelumnya.
"Sayang, bagaimana". pinta Sky
Almira mengangguk, toh memang dia istrinya sudah menjadi kewajibannya untuk melayani suaminya. Sky menindih Almira, jari jarinya masuk lagi di organ intim istrinya, setelah Almira semakin terangsang kemudian dia tancapkan pelurunya.
"Maaf sayang ini agak sakit, tahanlah". bisik Sky. Almira hanya bisa mengangguk pasrah
"Bless"!! Sebuah darah segar keluar dari organ intim Almira. Sky menarik pelan senjatanya. Kemudian badannya berguling di samping istrinya dan mengecup keningnya.
"Makasih sayang". kata Sky menggenggam erat tangan istrinya.
Almira menangis menahan perih di organ intimnya yang terluka.
"Nanti aku obati ya, istirahatlah dulu". kata Sky mengusap rambut istrinya dengan lembut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Nengsih Nengsih
laaahh udahan aja..mana main nya🤔🙈
2020-09-12
3
Gunawan Ajjh
asyiki ajja tuh
2020-06-13
1