15. KEKUATAN YANG TERSEMBUNYI

Almira mengunci dirinya di kamar mandi, namun tidak ada suara Sky memanggilnya. Almira terdiam sejenak, jangan jangan tendangannya terlalu keras sampai sampai...

Gadis itu kemudian memutar kunci pintu kamar mandi perlahan.

"Ceklek".

Kedua matanya celingukan mencari keberadaan Sky, matanya tertuju seorang laki laki duduk di tepi ranjang menahan sakit. Almira merasa bersalah, dia tidak menyangka Sky akan merasa kesakitan separah itu.

"Maaf". kata Almira lirih

"Heem". jawab Sky pendek

"Apa masih terasa sakit"? tanya Almira

Sky mengangguk, kemudian memegang tangan Almira mengarahkan pada bagian yang sakit. Langsung cepat cepat Almira menarik tangannya cepat, ada sesuatu yang keras dan menonjol disana.

"Kau harus tanggung jawab". kata Sky

"Maksudmu". tanya Almira pura pura tidak tahu

"Kalau minta yang satu itu aku belum bisa". tutur Almira

"Sini sayang, duduklah disampingku". kata Sky sambil menepuk ranjang disampingnya.

Almira ragu untuk melangkah, namun pandangan Sky yang teduh meyakinkannya untuk mendekat. Almira duduk di samping Sky, laki laki itu mengusap rambutnya dengan lembut. Gadis itu hanya terdiam, menunduk tak tahu apa yang harus di perbuat. Tiba tiba telapak tangan Almira mengeluarkan sinar mengarah ke bagian tubuh Sky yang terluka.

Dia sendiri tidak bisa mengontrol tangannya.

"Kenapa ini"? tanya Almira bingung

"Kekuatanmu sedikit demi sedikit sudah muncul". kata Sky memberitahukan pada istrinya

"Sebenarnya untuk apa kekuatan kita di dunia modern ini". tanya Almira penasaran

"Suatu saat kamu akan tahu, hanya saja tolong rahasiakan dari orang lain". pinta Sky

Almira mengangguk meskipun dia sendiri tidak mengerti maksud suaminya. Suasana menjadi hening larut dengan pikiran masing masing. Sky menyandarkan kepalanya di pundak Almira, gadis itu menoleh kaget. Ingin dia menggeser badannya, namun mengingat kejadian tadi dia merasa sudah sangat keterlaluan. Dibiarkan laki laki muda yang menjadi suami sahnya itu bersandar di pundaknya, walaupun ada desiran aneh bergetar mengalir di pembuluh darahnya. Deg degan rasanya nano nano tidak karuan.

"Sayang". kata Sky lirih

"Hemm". jawab Almira pendek

"Kamu tidak laparkah"? tanya Sky

Gadis itu mengangguk, laki laki itu mendongakkan kepalanya. Melihat tajam kearah istrinya, Almira menunduk. Sky memegang dagu istrinya, mendekatkan wajahnya. Almira memejamkan matanya untuk kali ini dia pasrah, walaupun di dadanya ada semacam perasaan yang bergetar hebat.Tak tahu perasaan apa itu.

Sky ******* bibir istrinya, sementara tangannya dengan terampil membuka kancing baju Almira satu persatu. Jari jari Sky menyusup kedalam dada Almira, melepaskan kait bra nya. Terlihat menyembul dua gunung kembar yang sangat menggoda. Sky mengelusnya satu persatu memainkan puncaknya. Tubuh gadis itu gelinjangan dan mengerang.

"Argh... Argh..argh...uuah". Sky semakin liar menciumi istrinya, ciumannya pun turun di dada istrinya. Satu persatu puncak gunung itu dihisapnya, jari jarinya meremas dada istrinya dengan lembut membuat tanda kissmark disela sela gunung kembar Almira.

Almira merasa tubuhnya panas semua, sulit rasanya berpikir memakai logika. Tangan Sky yang kemana mana dan menciumi tubuhnya secara bertubi tubi membuatnya sesak. Jari jari Sky mulai menyusup ke arah area sensitif istrinya, menggelitik kedalam membuat Almira terangsang sampai ke ubun ubun. Sky menyingkap rok Almira, dan menurunkan celana dalam istrinya. Entah kenapa Almira hanya bisa pasrah menerima perlakuan suaminya. Namun tiba tiba...