Almira mencengkeram selimutnya, keringat dingin keluar dari keningnya. Ia mengigau.
"Pangeran, maafkan aku"! Dengarkan dulu penjelasanku"!
"Pangeran"!
Sky tersentak kaget mendengar Almira mengigau, dia menepuk pipi Almira berulangkali. Hingga akhirnya Almira membuka matanya.
"Kau, sudah bangun". Apa yang sakit". tanya Sky lembut
"Aku tidak tahu kenapa tiba tiba kepalaku pusing".jawab Almira sambil memegangi kepalanya.
Tidurlah aku akan menyembuhkanmu. telapak tangan Sky mengarah ke kening Almira. Telapak tangan itu mengeluarkan cahaya kecil, perlahan lahan cahaya itu menghilang dengan sendirinya.
"Bagaimana sekarang, sudah enakan belum"? tanya Sky. Almira mengangguk kemudian duduk, merapikan rambutnya menyingkirkan selimutnya dari tubuhnya.
" Sudah enakan, makasih ya".
"Bagaimana kau bisa melakukannya, maksudku tadi sinar itu"?tanya Almira
"Sky tersenyum. Bodoh, aku adalah reinkarnasi pangeran langit tentu saja aku bisa melakukannya". batin Sky
"Sudahlah istirahat dulu, aku akan keluar jadi tidak ada yang mengganggumu". Sky beranjak dari tempat duduknya.
"Tunggu aku ikut kau keluar".kata Almira.
Mereka berdua keluar dari tenda, duduk di luar menghangatkan badannya di depan api unggun kecil yang tersedia di luar tenda. Almira menggosok gosokkan tangannya, Sky memberikan secangkir cappucino hangat pada gadis itu.
"Terimakasih". ucap Almira menerima cappucino hangatnya
Almira memperhatikan wajah Sky, memang wajah itu benar benar mirip dengan pangeran langit. "Apakah memang benar di reinkarnasi yang dulu aku adalah istrinya". gumam Almira dalam hati
"Hei, kenapa bengong menatapku. Jangan jangan kamu tidak pernah lihat orang ganteng". goda Sky
Almira terdiam, membuat Sky bingung.
"Sky, apa benar aku reinkarnasi tuan puteri"? "Aku tahu alasannya kenapa di kehidupan sebelumnya kau membenciku". kata Almira tiba tiba.Sky kaget mendengar ungkapan Almira.
"Tidak usah kau pikirkan itu, di reinkarnasi kita yang terakhir ini mungkin inilah saatnya memperbaiki kesalahan di masa lalu agar tidak terulang lagi". terang Sky
"Bagaimana Kau melewati hari demi hari ketika kau belum menemukanku"? tanya Almira
"Aku juga selalu mimpi sepertimu, mungkin dari mimpi itu mengantarkan aku padamu".
"Terutama ketika kau menggambar sesuatu saat les menggambar dulu, terus terang aku
sangat terkejut sampai akhirnya aku menemukanmu". terang Sky lagi
"Maaf Sky,tapi aku masih bingung dengan perasaanku". kata Almira
"Gadis bodoh, aku akan selalu menunggumu mencintaiku lagi seperti dulu". jawab Sky sambil menencet hidung mancung Almira.
"Maka dari itu tadi kamu menyanyikan lagu itu, membuatku sesak sulit bernapas". kata Almira polos
Mungkin jiwa alam bawah sadarmu mengingatku tapi kamu belum menyadarinya. batin Sky
"Sekarang kamu harus patuh padaku, aku kan suamimu". gurau Sky terkekeh
"Maksudnya, Iiih hentikan otak mesummu itu". kata Almira mukanya memerah seperti kepiting rebus
"Berarti perjanjian kita gak jadi setahun, ha..ha". Horee..." ungkap Almira senang
"Iya tapi kau berhutang budi padaku, aku yang menyembuhkanmu jadi bagaimana kau membayar hutangmu itu". kata Sky
"Sama istri jangan perhitungan tau"! celetuk Almira
"Kalau sekarang mau mengaku istri, kalau istri harus melakukan kewajibannya loh". goda Sky lagi
Almira mengerucutkan bibirnya, menendang kaki Sky yang sedang duduk di hadapannya.
"Aku mau istirahat dulu, besok masih banyak kegiatan". Almira bergegas meninggalkan Sky yang masih duduk sendirian di dekat api unggun.
Entah kenapa rasanya aneh, Almira terlalu takut untuk dekat dengan cowok itu. Wajahnya yang tampan dan cool selalu menghantui di tiap mimpinya. Ada perasaan aneh yang menyelimuti hatinya, semacam takut untuk terluka.
******
Pagi sangat cerah, sinar matahari yang hangat masuk di antara celah dedaunan. Bunga bunga liar pun ikut berseri menyambut datangnya mentari. Anak anak sudah bangun untuk memulai aktivitasnya. Hari ini kegiatannya adalah Hiking. Anak anak menyiapkan perbekalannya mulai dari minuman, makanan kecil, P3K dan sebaganya.
Alvin mendekati Almira.
"Biar aku bawain Ra, aku takut kamu pingsan seperti tadi malem". kata Alvin menawarkan diri
"Iya, Ra. kamu gak boleh bawa yang berat dulu". terang Sinta khawatir
"Ato kamu gak usah ikut saja". kata Dea
"Ah, aku kan juga pingin seperti kalian bisa hiking. Beneran aku sudah sembuh kok".
kata Almira meyakinkan sahabat sahabatnya.
"Ya, sudah nanti kalau ada apa apa kamu bilang ke kita, okey"! ucap Alvin lembut
Sky yang masih disibukkan dengan tingkah Sonia, yang selalu saja cari cara agar dekat dengannya membuatnya semakin jengah. Karena berbeda kelompok dengan Almira membuat mereka berjauhan.
Alvin, Sinta, dan Dea serta Almira berjalan berurutan melakukan pendakian. Sesekali mereka bercanda agar tidak merasakan lelah.
"Sin, kita berhenti dulu di sini". kata Alvin
"Hah, kamu cowok macam apa kok gampang capek". goda Sinta
"Bukan aku, kasihan tuh Almira." jawab Alvin
"Owh, kamu perhatian banget sih".
"Naksir ya". goda Sinta
"Lha kan dari dulu aku naksirnya sama Almira". jawab Alvin santai
"Kalo banyak yang naksir Almira, siapa yang naksir aku dong". kata Dea iri
"Ada tuh". jawab Alvin
"Siapa"? tanya Dea
"Tuh, monyet diatas". gurau Alvin
"Ha..ha..ha". sontak semuanya tertawa mendengar gurauan Alvin. Almira hanya tersenyum kecil mendengar celotehan teman temannya.
Sementara di belakang mereka, Sonia memulai aksinya.
"Aduh, Sky kakiku sepertinya terkilir". Tolong aku sudah tidak kuat jalan lagi". rintih Sonia
Sky menatap malas ke arah Sonia. Dia kemudian memapah Sonia, berjalan meneruskan pendakian.
Almira mendengar suara manja Sonia dari arah belakang, dilihatnya Sky sedang memapah gadis itu. Almira hanya diam, meneruskan perjalanannya. Melihat kelakuan Sonia rasanya mau muntah saja, Sky kelihatannya menurut saja membuat Almira semakin sebal melihat adegan itu.
Akhirnya mereka tiba di tujuan hiking, pemandangan yang luar biasa memukau siapa saja yang melihatnya. Terlihat hamparan yang di penuhi bunga bunga liar, yang indah. Batu batuan yang bertumpuk membentuk bukit bukit kecil, dan Sunset muncul di sela sela perbukitan itu.
Alvin mendekati Almira.
Tiba tiba Cheers..Alvin menarik tangan Almira dan mengambil foto selfi berdua. Almira kaget dengan sikap cowok itu, mau marah tidak mungkin karena Alvin selama ini selalu baik padanya.
Sky berjalan mendekati Almira,
"Ikut aku"! bisik Sky
Almira kemudian berjalan mengikuti langkah Sky. Walaupun sepasang mata Alvin melihat mereka penuh keheranan. Kedua anak manusia itu tidak mempedulikannya.
Setelah mereka agak jauh dari kelompoknya, Sky menarik tangan Almira. Dibalik pohon yang besar Almira duduk menyandarkan punggungnya dan meluruskan kakinya yang pegal pegal.
"Mau bicara apa"?tanya Almira
"Jangan dekat dekat dengan cowok lain, aku tidak suka". perintah Sky
"Trus bagaimana dengan dirimu". tuduh Almira
"Sonia, dia yang mendekatiku, bukan aku". terang Sky
"Tapi, kau dengan senang hati memapahnya". sindir Almira seraya berdiri beranjak dari posisi duduknya.
"Cemburu"! kata Sky seraya menatap tajam kearah Almira.
"Aku tidak ada waktu membahas ini". Almira berpaling menghindari tatapan Sky
Sky pun mendekat kearah Almira.
"Jangan bertindak mesum ya". ancam Almira gugup. Sky semakin maju mendekat sehingga jarak pandang hanya terpaut dua senti.Almira mendorong tubuh Sky, namun Sky malahan merangkulnya. Tatapannya semakin tajam mencari kebenaran di kedua bola mata Almira.
"Menjauhlah dariku"! Almira memukul dada Sky yang bidang dan atletis. Pemuda itu melonggarkan rangkulannya sambil tersenyum tipis kearah gadis itu.
"Tenanglah Tuan Puteri, aku tidak akan memakanmu"! goda Sky seraya melepaskan buruannya.
Nafas Almira terasa sesak mendapatkan perlakuan seperti itu. Dia tidak mengerti, hubungan apa yang mereka jalani. Pacaran pun tidak, tapi Sky seakan akan selalu membatasi gerak geriknya.
-
-
-
-
-
-
-
Jangan lupa like, vote dan coment ya kk readers😊😊
Terimakasih sudah mau baca novel perdanaku ini.Maaf kalau masih banyak kekurangan😁.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Menik Nik
suka bngt
2020-12-03
0
Ananda Alden
lanjut...masih suka sama alur ceritanya
2020-11-22
0
Ananda Alden
lanjut...masih suka sama alur ceritanya
2020-11-22
0