Pekan depan Sekolah mengadakan kegiatan camping di luar sekolah. Sontak seisi kelas gembira menyambutnya. Untuk sejenak rumus matematika, aljabar, hafalan hafalan yang hampir membuat gila beterbangan pergi. Hanya ada alam bebas yang menyegarkan pandangan mata siap menyambut kedatangan mereka.
Pak Anton masuk ke kelas. Menyerahkan setumpuk surat edaran pada Sonia sekretaris kelas untuk dibagikan.
Almira membaca isi surat edaran itu, di sana di tulis tanggal pelaksanaan dan pembagian kelompok rombongan. Almira membaca satu per satu.
"YESS!! Dia tidak masuk kelompokku, aku bebas". ujar Almira yang membaca di surat edaran tersebut Sky tidak masuk kelompoknya.
"Ra, kita satu tim". ucap Alvin
"Aku juga". kata Sinta
Almira mengangguk, setidaknya kelompok timnya adalah teman teman yang sudah
akrab dengannya. Hal ini membuatnya senang, karena tidak bertemu dengan cowok mesum itu.
Sementara di sudut lain, Sonia menghampiri Sky. Dengan tingkahnya yang manja dia mendekati tempat duduk Sky.
"Sky, kita satu kelompok ya aku senang bisa dekat sama kamu". ujar Sonia tersenyum senang
Sky hanya diam cuek bebek. Almira memperhatikan tingkah laku Sonia malah bukannya cemburu dia ingin tertawa geli. Setidaknya Sky akan sibuk menghadapi gadis centil itu.
*******
SEPEKAN KEMUDIAN
Bus bus besar sudah parkir berjejeran menunggu penumpang dari SMA Tunas Harapan. Semua siswa sudah bersiap siap dengan barang bawaannya. Perlengkapan untuk camping dan perbekalan sudah bertumpukan mengantri untuk di masukkan dalam bagasi bus. Sesekali ada beberapa siswi yang selfi mengabadikan momen keberangkatannya.Memasang muka cute nya, sok cubby imut di depan kamera androidnya.
Satu demi satu siswa siswi yang ikut rombongan berbaris rapi sesuai dengan busnya. Ketua Tim Rombongan membagikan daftar presensi kepada beberapa panita yang sudah di beri tugas untuk mengabsen para siswa siswi yang hadir dan tidak hadir.
Setelah di rasa semuanya komplit mulai dari kehadiran dan kelengkapan barang bawaan mereka mulai masuk ke bus masing masing.
Suasana di dalam bus riuh, maklum penghuninya adalah para remaja ABG. Mereka bercanda, tertawa, ada yg melamun melihat pemandangan di luar lewat jendela.
Salah satu panitia membagikan dus minuman, snack makanan ke tiap siswa secara berurutan sesuai kursinya.
"BUGH". Sebuah botol minuman jatuh mengenai punggung seorang cowok yang sedang asyik liat jendela.
"Kau"!. Sky melototi gadis yang melempar botol itu yang ternyata tak lain adalah Almira. Gadis itu hanya tersenyum, ulahnya berhasil mengagetkan Sky yang sedang melamun.
"Kalem BOSS"! Almira cengar cengir sambil berlalu meninggalkan Sky.
Sky menyesal kenapa dia marah pada gadisnya tadi, susah susah dia mendekati gadis itu hari ini malah yang duduk di sampingnya Sonia. Sedangkan Almira bebas dengan teman temannya.
Sudah 2 jam perjalanan akhirnya sampai di tempat tujuan. Beberapa anak yang tidur di bangunkan untuk menyiapkan barang bawaannya. Mereka turun dari bus satu persatu.
Sejenak mereka terkagum kagum melihat destinasi pemandangan alam yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Hawa sejuk semilir angin, menggoyangkan dahan pohon pohon di sekitarnya. Untuk sesaat mereka menghirup menikmati udara segar itu meghempaskannya perlahan. Tiada suara kebisingan lalu lalang yang biasa mereka jumpai sehari hari.
Ketua Tim beserta panitia lainnya mulai mengadakan briefing sebentar. Membagi sesuai kelompoknya, dan mengatur barang bawaan. Wajah siswa siswi kelihatan bahagia dan penuh semangat. Mereka antusias mendirikan tendanya sudah tentu di bantu oleh panitia dari tim yang sudah berpengalaman dibidang itu.
Hari sudah mulai senja, beberapa siswa yang masih kelelahan ada yang memilih istirahat di dalam tenda. Ada juga yang masih semangat menelisik tempat tempat di sekitar itu yang belum di ketahui keindahannya.
Almira tampak takjub, tidak percuma dia datang ketempat ini. Sengaja dia keluar sendirian untuk mencari tempat yang terbaik bisa melihat SunSet. Kamera dari hp androidnya sudah dia siapkan, dengan terampil jari jarinya mengklik tombol kamera mengabadikan gambar sore itu.
Tiba tiba pandangan dalam kamera tersebut berhenti tatkala melihat seorang cowok dengan gadis di sampingnya. Gadis itu melingkarkan tangannya di pinggang laki laki itu.
Entah kenapa hatinya rasanya sakit melihat cowok itu memperhatikan gadis lain. Bukankah seharusnya dia senang, karena cowok itu tidak mengganggunya lagi.
"Sky"!kau jahat padaku. Baru kemarin kau mengatakan aku tuan puterimu". Kenapa sekarang kau bermesraan dengan gadis lain". gumam Almira dalam hati
"AUWW"!! seru Almira sebuah ulat bulu menempel di pundaknya.
"Sky, menoleh. Kaget.Sejak kapan gadis itu ada di sana".Apa dia melihat tadi".pikir Sky
Langsung Sky tersadar dari lamunannya dan berlari mendekati Almira melihat apa yang terjadi.
"Gini aja takut, langsung Sky melempar ulat itu jauh jauh.
"Tenang, ada aku di sini" . Kata Sky seraya memeluk Almira menenangkannya yang menangis karena ketakutan.
"Lepaskan aku, sudah kubilang jangan main peluk aja"!Aku bukan boneka tau"!! dorong Almira
"Ra,udah deh jangan kekanak kanakan". ucap Sonia yang tiba tiba ada di samping Sky
Melihat mereka berdua, Almira semakin eneg.Tanpa permisi gadis itu meninggalkan kedua orang itu dengan wajah kesal.
"Kenapa perasaanku jadi tidak karuan begini, bukankah pada awalnya aku senang Sonia mengejar Sky".
"Aku senang Sky memperhatikanku aku seperti berada di atas awan, tapi aku tidak suka melihatnya memperhatikan wanita lain". batin Almira
*******
Malam pun tiba Almira memilih didalam tenda, dia malas keluar.
"Ra, kamu nggak keluar, bintangnya bagus loh". kata Sinta
"Gi Males, Sin. Badanku masih capek, aku di dalam saja". jawab Almira manyun
"Kamu kok mukanya di tekuk gitu, kenapa". "Tadi aku liat Sky sama Sonia cewek ganjen itu".kata Sinta
"Udahlah Sin, aku lagi males".
"Ya udah aku keluar dulu, nanti nyusul ya".
kata Sinta seraya menepuk pundak sahabatnya.
Sinta tidak ingin banyak berdebat dengan sahabatnya itu, memaksanya bercerita tentang yang dirasakannya. Karena kalau hati Almira sudah tenang dia akan cerita sendiri tanpa di minta.
Gadged Almira menyala, dengan malas dia meraih gadget itu.
"Hai Ra, aku sudah menunggumu di luar."
"Aku di dekat tenda panitia". watshap Aldo
Almira tersenyum, kemudian dia mengambil jaketnya memakainya untuk melawan hawa dingin di sekitarnya.
Dia berlari lari kecil mendekati tenda panitia, cowok ganteng itu rupanya sudah berdiri menunggunya di sana dengan menenteng dua kresek makanan lengkap dengan minumannya.
"Sejak kapan kamu disini". tanya Almira
"Baru saja, yuuk kita cari tempat yang enak". ajak Aldo
Tidak jauh dari perkemahan, ada bebatuan besar dengan alami tertata rapi di atas rerumputan liar. Mereka berdua duduk di atas batu batu itu. Aldo mulai membuka isi kreseknya, meletakkan satu persatu di atas batu yang lain.
"Aku tahu, kamu pasti lapar kan".kata Aldo dengan sorot mata lembut penuh perhatian
Almira rasanya menemukan seorang kakak yang selalu melindunginya, di saat hatinya terluka Aldo selalu menghibur diriya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
ptr_25
ditunggu like back nya ya kak🥰🥰🥰
2020-09-12
0
yulia pst
masih semangaaat
2020-04-24
1