Pagi ini aku bangun lebih awal sebelum jam weker membangunkan ku , tujuanku hanya satu ingin menemui si kadal buntung siapa lagi kalau bukan Haris , ya itu julukan untuknya beraninya sekali dia mendekatiku sedangkan dia sendiri sudah berkeluarga, supaya aku bisa tepat waktu kalau nanti dia datang menjemput makanya aku bergegas mengerjakan semua pekerjaan rumah.
"ah akhirnya selesai juga ,sekarang lebih baik aku mandi deh masih ada waktu setengah jam lagi"gumam ku setelah melirik jam yang menggantung di dinding ruang tengah.
"duh pintu kamar mandi nya ke kunci dari dalam lagi" gumamku
dok dok dok....
"iya sebentar..... byuuuurrr...."
"cepetan Fel aku mau mandi juga"kataku setengah berteriak , si Ifel kebiasaan kalau mandi suka lama ngapain aja dia di dalam coba, eh tapi tuh anak kapan masuknya ya perasaan dari tadi ga ada lihat dia lewat deh' fikir ku bingung.
Ah sudahlah mungkin aku ga lihat aja dia lewatnya"gumam ku tak ingin terlalu menghiraukan ,duduk di meja makan sambil nunggu giliran mandi.
"loh Nur bukan nya mau mandi ya tadi,ko masih di sini sih ,tuh Haris udah datang" tegur ibu tiba-tiba datang
"lagi nungguin Ifel mandi Bu, haiissh lama banget tuh bocah ngapain aja sih dia,
ibu bilang Haris udah datang?"
"iya tuh lagi nunggu di depan cepetan gih kasian anak orang disuruh nunggu ,lagian Ifel masih di kamar tuh masih pules aja dia,kamu sendiri kan tau mana pernah anak itu bangun jam segini apalagi mandi di jam-jam segini"tutur ibu
"yang bener Bu ? "
"iya cepetan mandi "suruh ibu
Bukan nya masuk kamar mandi aku malah langsung pergi ke kamar nya Ifel untuk memastikan ucapan ibu tadi.
Kulangkah kan kaki ku tergesa menuju kamar itu ku lewati begitu saja Haris yang hendak menyapa ku di ruang tengah
Braaakk...
Ku buka dengan kasar pintu nya terlihat Ifel memang masih tidur
Ya Tuhan berarti yang tadi
bruukkk
Aku langsung terduduk lemas
"apa sih pagi-pagi gini sudah berisik bangunin orang lagi tidur aja bisa gak sih buka pintu nya ga kencang kaya gitu emangnya ini pintu mobil apa "teriak Ifel yang terganggu tidurnya
"eh kupret mana ada ini pagi tuh matahari sudah mau lempeng cepet bangun"seru ku
setelah aku berdiri dan langsung pergi ke kamar mandi ku abaikan lagi Haris yang dari tadi memperhatikan ku.
"hm...mereka berdua memang suka seperti itu bikin gaduh tapi kalau ga ada salah satunya rumah terasa sepi,mereka juga tak pernah menghiraukan sekitar kalau lagi ribut gitu,maaf ya ibu jadi tak enak ini"kata ibu yang masih bisa ku dengar dari dapur.
"hehehe....ga apa apa Bu , malah seru rumah jadi rame Bu "ucap Haris
Aku pun bergegas ke kamar mandi setelah sedikit menguping mereka tadi ,mulai ku buka sedikit pintu kamar mandi ,ada rasa takut terselip tapi kalau terus memikirkan takut mau sampai kapan aku mandinya.
Ku tarik nafas panjang dan dalam ku hembuskan dengan kasar mengusir rasa takut dan melangkah kan kaki ku sampai benar-benar berada di dalam kamar mandi.
Tak sampai 10menit aku sudah selesai mandi sangat kilat, bukan karena tak mau orang menunggu tapi karena takut sebenernya hehe
"oh good,...."aku tepok jidat , lupa bawa baju ganti , ku intip sedikit ke ruang tv
"ah ga ada pada kemana ,tapi bagus deh..."
Aku pun segera melangkah kan kakiku ke ruang tengah dengan tergesa hingga akhirnya aku sampai di depan kamar ku.
Selesai berpakaian aku pun segera ke luar dari kamar
"kalian dari mana?"tanya ku melihat ibu dan Haris yang sedang menggendong Febry di punggung nya
"itu tadi Febry keluar ngejar tukang bubur ayam keliling jadi ibu dan Haris nyusul deh" jelas ibu
"oh....trus mana bubur ayam nya?"tanyaku yang tak melihat ibu ataupun Haris membawa sesuatu
"yang di kejar Febry bukan tukang bubur nya tapi ngejar anak kecil botak katanya" ucap Haris menjelaskan
"hah anak kecil botak, tuyul maksud nya "seru
ku
"iya ...duh nih Febry kaya kamu dulu Nur suka lihat yang aneh-aneh, eh tapi emang sekarang kamu gak pernah lihat yang aneh-aneh kan?tanya ibu
"terkadang sih Bu "jawabku
"ya sudah kita berangkat sekarang keburu panas nanti "ajak ku pada Haris
"emang kalian mau kemana ?"tanya ibu
"biasa lah Bu anak muda "ucap Haris cengengesan sambil menurunkan febry dari punggungnya.
Aku langsung keluar setelah menyalami ibu
kami berdua pun berangkat dengan moge hitam nya.
Satu jam perjalanan kami sampai di kawasan wisata alam dengan pegunungan menjulang tinggi serta bukit-bukit yang tertata rapih, langit yang biru dengan sedikit awan serta hamparan sawah-sawah tersusun dengan indah nya membuat takjub setiap mata yang memandang.
Terdapat beberapa tempat untuk ber swafhoto,dengan look yang menarik dan unik , saung-saung yang terbuat dari bambu dan atap jerami nya sengaja di buat untuk menarik perhatian para wisatawan.
Aku duduk di atas perahu kecil yang di buat menggantung di atas tebing tempat yang menurut orang paling ekstrim bagaimana tidak ekstrim kalau jatuh kita bisa langsung terjun bebas ke dasar jurang yang ketinggiannya lumayan dalam juga ,entahlah seberapa dalam jurang nya karena aku juga tak bertanya juga sih hehe.
Di ikuti Haris di belakang ku nampak sekali kalau dia sedang dalam ketakutan ,apa dia takut ketinggian 'gumamku
Langkahnya yang lambat dengan sedikit gemetar membuat ku geram dan sedikit ingin menertawakan nya
"ck cepat lah lama bener kamu takut? aku aja enggak" ucapku sambil menahan bibirku agar tak menertawakan nya ,sedikit kejam juga sih tertawa diatas derita orang
"iya iya nih sampai kan ,maaf ya bukan nya takut cuma ........ wuuooooohh...tingginya duh ...ini gak apa-apa kita di sini ,ga bakal jatuh kan ,nanti kalau jatuh gimana " celotehnya
"sudah sini duduk , ga apa-apa kok dijamin aman,ya kalau nanti jatuh ya mungkin sudah takdir nya jatuh, palingan nanti kita end atau paling enggak yah sedikit patah tulang kali" ucapku sedikit nakut nakutin
"huuss....jangan bicara sembarangan nanti di dengar malaikat di Aminin loh"imbuhnya
hihihihihihi......
"jangan ketawa begitu ,tuh kan merinding kan aku"
"apa an siapa juga yang ketawa dari tadi aku diem " jawabku
"lah terus siapa dong?"tanya nya lagi
"ga tau lah udah biarin saja jangan hiraukan " ucapku yang memang aku juga mendengar tapi tak kulihat sosok nya.
Mendadak hening tak ada lagi celotehan dan kebisingan diantara kami , mungkin dia sedang memikirkan apa yang akan dia ucapkan begitupun dengan ku bingung harus memulai dari mana hingga.
"aku" ucap kami serempak
"kamu "lagi-lagi kami mengucap bebarengan
"hahahah "kami pun tertawa bersama
sudah kaya sinetron saja 'gumam ku
.
.
.
.
.
bersambung
terima kasih buat yang sudah berkenan mampir di karya ku yang apalah-apalah ini
sungguh suatu kebahagiaan buatku
jangan lupa tinggalkan jejak di setiap bab nya dengan cara like dan komen
semoga kalian selalu di berikan kesehatan dan Rizki yang berlimpah
terima kasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟRoss"kita" 𝕱𝖘🏚ᵉᶜ✿
hemmmh
2021-12-27
0
Erma Wina
semangat thor.....saya suka saya suka....sehat selalu
2021-12-01
1
Asri
hm....makasih ya ☺️
2021-11-12
0