"hahahaha..........aku tahu"gumamku menemukan sebuah ide
Malam pun tiba selepas shalat isya aku bersiap untuk keluar tentunya menghindari pertemuan ku dan Haris
"ibu, Nur mau keluar sebentar ya " pamitku pada ibu
"mau kemana malam-malam begini?" tanya ayah pula
"mm...itu yah m...ke toko koh Acheng mau beli roti gandum hehehe "jawab ku sambil nyengir
"aku titip satu dong roti gandum nya" timpal Ifel
"ok yang tawar atau yang ada selai strawberry nya khikhikhi..."tawar ku sambil cekikikan
"yang ada selai nya dong apalagi kalau selai kacang mantap tuh"ujar Ifel
Dedangkan aku dan ibu sudah cekikikan saja dari tadi,
"ga ada yang selai kacang mah adanya juga tawar dan strawberry,kacangnya masih dibungkus hahaha" sedang ayah malah mengulum senyum mulai mengerti yang aku maksud
"kalian pada kenapa sih ?"tanya nya
"kamu yang kenapa Fel ,memangnya kamu doyan roti gandum cewek?"tanya ayah
"ya doyan lah namanya juga makanan"ujar Ifel
"kamu tau ga roti gandum yang ku maksud?" tanya ku
"ya makanan lah memang nya apa benda?"tanya nya ambigu
"lebih dari itu....hm ....nih lihat roti gandum yang ku maksud " ucapku sambil memperlihatkan gambar sebuah pembalut di layar hp ku
"yakin mau pesan roti gandum nya mau kamu makan atau kamu pakai hahaha"aku tergelak
"dasar Kuntiiiiii......awas kamu ya"
"hahaha....udah ah keburu tutup entar tokonya by.... assalammualaikum..."
Aku pun segera bergegas takut Haris keburu datang dan benar saja baru beberapa langkah dia sudah datang dengan Mogenya
huufft....untung aku cepat sembunyi jadi aku bisa lolos darinya,maaf kan aku jika saja kamu belum menikah aku tak akan menghindari mu seperti ini' lirih ku
Kulanjutkan langkah kakiku menuju toko koh Acheng , padahal jadwal haid ku masih belum waktunya ini hanya sengaja untuk menghindari Haris saja.
Tinggal satu tikungan lagi akhirnya aku akan sampai di toko namun aku tak sengaja berpapasan dengan pak Yaya.
"malam pak Yaya"sapa ku namun tak di hiraukan nya ia malah jalan lurus ke depan dengan tangan kiri membawa kantong kresek sedangkan tangan yang kanan nya ia masukan ke dalam saku celana nya.
Aneh biasanya dia suka nyapa duluan tapi ini dia malah nampak acuh dan dingin begitu
apa yang direncanakan nya lagi?"batinku ya pak Yaya lah yang aku lihat malam itu dia yang menyimpan benda berbungkus pocong itu di halaman rumah ku ,aku tahu betul dari gesture tubuhnya ,rambutnya yang botak tengah dan dari pakaian yang ia kenakan waktu malam itu,sama persis dengan pakaian milik ayah, pakaian itu ada dua dan itu merupakan oleh-oleh dari bibi ku yang habis bekerja di Arab,satu di kasih ayah dan satunya lagi bibi kasih ke pak Yaya sebagai hadiah karena sudah membantu bibi waktu itu.
Ku urungkan niat ku yang hendak ke toko,ku putar arahku melangkah mengikuti pak Yaya dari belakang sedikit agak jauh karena takut ketahuan.
Terus dan terus ku ikuti sampai tiba lah dia di depan rumah ku , dia hanya berdiri mematung memperhatikan keadaan rumahku sambil sesekali dia berdecak
Saat aku ingin menyapanya tiba-tiba aku ditarik seseorang dari belakangku sambil membekap mulut ku , dibawanya aku ke semak dengan keadaan tangan sebelah kiri nya memeluk ku, aku mulai merasa takut dan bersiap menyerang nya balik namun setelah aroma parfum yang tak asing di Indra penciuman ku aku langsung tahu dia siapa.
"Haris apa yang kamu lakukan ?"tanya ku berbisik menahan suara agar tak timbul kegaduhan
"darimana kamu tahu kalau ini aku?"tanya nya
"entahlah "jawabku datar
"kamu lihat orang itu? sedang apa dia di depan rumah mu ?"tunjuk nyav
"sepertinya memang dia yang meneror keluarga ku juga guna-guna terhadap ibu" ucapku berbisik
"kamu yakin?"
"ya "
"ssuuutttt...."Haris menempellkan jari telunjuknya di bibirku , sungguh rasanya jantungku seakan berhenti berdetak pandangan kami pun bertemu saling menatap menyelami perasaan masing-masing
Hingga akhirnya aku tersadar dan ku alih kan pandangan ku
ah pak Yaya sudah tak ada' desis ku
"maaf..."
"untuk? " tanyaku
"mmm...."
"sudahlah pak Yaya nya sudah pergi "potong ku
"pak Yaya? yang tadi?"tanya nya
"hm iya...namanya pak Yaya , yang ku tahu dan ku dengar pak Yaya itu dulunya suka sama ibu , pak Yaya merantau ke kota satu tahun tak pulang namun ketika pak Yaya pulang kampung ia malah mendapati ibu nikah sama ayah , mungkin dia masih dendam dan iri dengan keluarga ku"jelas ku setelah kami sampai teras rumah dan memilih duduk lesehan di lantai ubin.
"darimana kamu yakin kalau dia pelakunya?"
"karena aku melihat nya sendiri dia yang menanam benda itu dan kamu juga masih ingatkan kata-kata kyai Abdul tentang iri dan dendam masa lalu?"ucapku penuh yakin
"terus apa yang akan kamu lakukan?"tanya nya
"aku akan ikuti permainan nya, mau sampai mana dia mengganggu keluarga ku "jawabku
Malam pun kian larut kini Haris pun berpamitan untuk pulang kembali ke rumah nenek nya ,Mak Ijah , jarak nya tak terlalu jauh kalau jalan kaki dari rumah mungkin tak sampai lima belas menit pun sudah sampai dasar Haris saja yang banyak gaya ketimbang jalan kaki doang bawa moge segala
oh noooo........rencana nya kan aku mau nge hindar gak mau ketemu tapi tadi ....aakkhhh....sudah lah
aku pun beranjak masuk dan langsung ke kamar dan
Tetteeewww....
Febry udah pules aja di tempat tidurku
oh ya ampun tepok jidat aku baru jam segini udah banjir...
ah terpaksa aku tidur di bawah deh ga mau kena banjir bau pesing
.
.
.
.
.
.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟRoss"kita" 𝕱𝖘🏚ᵉᶜ✿
pak Yaya atw pak no no 😄😄
2021-12-27
4