Pagi ini sang Surya yang selalu membawa hangat di pagi hari tak menampakan dirinya,rintik hujan menambah dingin suasana pagi hingga membuat siapa saja enggan untuk beranjak dari tempat tidur
"Nur paman dan kakek pamit ya,paman harus ke ladang sedangkan kakek mu juga harus ke sawah " ucap paman
"iya paman" sahut ku
"kamu hati-hati di rumah kalau ada apa - apa hubungi kami "ucap kakek kemudian
Paman dan kakek memang tinggal di desa yang berbeda butuh waktu 1 jam untuk sampai ke desa tempat tinggal paman dan kakek, itu pun jika menggunakan kendaraan pribadi jika dengan angkot butuh waktu dua sampai tiga jam lama nya .
"iya kek,kalian tenang saja Nur bisa atur semuanya"sombong ku
Mereka pun berangkat setelah sebelumnya aku menyalami paman dan kakek ,begitupun dengan ibu dan kedua adik ku
"hari ini kamu diam di rumah jangan kemana-mana jaga ibu juga Dede,aku mau pergi dulu gak lama ko"perintah ku pada adik ku Ifel
"emang mau kemana sih?" tanya nya ketus kaya ga rela kalau di suruh diem di rumah
"mau ke pasar belanja bahan makanan,stok di dapur udah pada abis"jawab ku tumben ga manggil kunti' fikirku
"ya udah kamu berangkat bareng Ifel saja biar nanti ada yang bantuin bawa belanjaan,ibu ga apa-apa " sahut ibu
"hm...baiklah "jawabku
"ok tunggu ya Kun ,mau ganti baju dulu bau nih"
ucap nya seraya masuk ke dalam kamar nya
"mandi sekalian lah yang bau badan kamu bukan baju kamu pe'a "ketus ku,ya elah baru aja aku puji dia ga manggil aku kunti eh manggil Kunti juga
Sesampainya di pasar kami langsung membeli beberapa sayuran,bumbu dapur,ikan dan daging,hingga akhirnya kami selesai belanja dan sedang menunggu angkutan umum
"neng ini pacarnya ya? masih pada kecil sudah pacaran aja?"kata seorang ibu yg duduk di sampingku,ya kami sudah berada dalam angkutan umum
"ah engga ko Bu dia adik saya"jawabku
"masa sih neng?"
"iya bu" jawabku cepat
Ini nih yang bikin aku males kemana mana bareng Ifel pasti disangkanya pacar,aku dan Ifel terpaut jarak 3 tahun namun perawakan badan ku yang kecil orang selalu bilang aku anak kecil,tak jarang orang salah mengira kalau aku adiknya padahal aku yang kakak nya .
Hingga akhirnya angkot yang kami tumpangi sudah berhenti di depan rumah,aku pun turun dengan Ifel dengan barang belanjaan kami
"assalammualaikum...." sepi kemana ibu dan Dede ?" gumam ku
"istirahat mungkin tidur di kamar" sahut Ifel
Kulangkah kan kaki ku ke kamar ibu,ku lihat ya ibu sedang tidur,tanpa ingin mengganggu tidur ibu, ku lanjutkan langkahku ke arah dapur untuk menyimpan belanjaan ku
Byuuurrr...
byuuuurrrrrr.....
Terdengar suara percikan air di kamar mandi Ifel sedang mandi' fikirku
Tak ku hiraukan lalu aku menuju ruang tengah untuk menonton tv sekedar membuang lelah setelah tadi berdesakan di pasar,namun
Deggg......
Kalau Ifel di sini lalu siapa yang lagi mandi?
dengan cepat ku berlari menuju kamar mandi dan
kosong bahkan lantai ubin keramik kamar mandi pun kering tak ada bekas - bekas orang mandi ,tak ingin berfikir panjang aku pun pergi ke samping rumah untuk memeriksa jemuran takut ada yang jatuh
"hah itu...ibu dan Dede di rumah mak Entin"
aku pun menuju ke rumah Mak Entin yang memang rumahnya sangat dekat bersebelahan dengan rumahku
"loh Bu udah bangun ternyata?"tanya ku pada ibu
"bangun??" dahi ibu berkerut
"iya ibu kan tadi tidur pas Nur pulang" ucap ku
"ibu ga habis tidur ko,ibu di sini juga dari pas kamu ke pasar ,ibu belum ke rumah "jelas ibu
"memang kenapa Nur?"
"ah en engga ko Bu, Nur fikir ibu tadi tidur "bohongku
Malamnya
"Nur.....sini deh lihat kaki ibu"panggil ibu kepada ku
"ada apa Bu?"aku yang habis shalat menghampiri ibu
"ini loh telapak kaki ibu kaya keluar duri duri,bantu ibu ya cabutin"
Ku cabuti duri - duri kecil di telapak kaki ibuku menggunakan pinset,tapi seakan tembus pinset itu tidak bisa menyentuh duri- duri itu
hingga sebuah bisikan membisikan sesuatu yang membuat bulu kuduk ku meremang seketika
"ucapkan bismillah dan berdoalah meminta kepada Allah SWT untuk dimudahkan segala urusan"
Aku pun memejamkan mata membaca doa meminta kepada Allah sang pemilik semesta kemudian mengucapkan bismilah
"bismillahirohman nirohim "
satu persatu duri - duri kecil itu berhasil di cabuti sampai akhirnya habis tak bersisa
"Alhamdulillah "lega ku
"bungkus dengan kain putih lalu bakar "
bisikan itu terdengar lagi entahlah suara siapa itu,segera ku ambil korek dan ku bakar setelah sebelumnya mengucap bismillah...
Buuummmm.....
Duarrrrrrr.........
Lagi terdengar dentuman keras sesaat setelah api dari pembakaran kain berisi duri - duri itu padam
.
.
.
.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
fitri rahayu
wowo kah yg bisikin?
2022-10-19
1
Nanikk Tjahya Suryani
busett dahhh ku kira cewe
2022-07-19
1
senja
rasanya Ifel tu cwe dr kemarin2, feelnya gt, wkwk
2022-03-07
2