Chapter 003 : Kesengsaraan Petir Yan Xue

Lin Chen dan Yan Xue berjalan-jalan di pasar yang berada di dalam Ruang Dimensi. Meski dikatakan sebagai pasar, sebenarnya semua kebutuhan sehari-hari di sini adalah milik Lin Chen yang dibelinya dari toko sistem, kemudian diletakkannya di suatu bangunan yang sangat-sangat besar seperti mall di Bumi. Hanya saja di sini tidak ada peralatan modern, sehingga ia membuat lemari pendingin sendiri menggunakan Batu Sihir yang didapatnya saat melawan monster di Bintang Biru.

Setelah selesai membeli beberapa makanan, ia dan Yan Xue pergi ke perbukitan tempat di mana biasanya mereka bersantai. Ia mengeluarkan alat yang pernah dibuatnya, alat ini adalah alat yang dapat digunakan untuk memanggang daging maupun ikan.

Keduanya bersantai di bawah pohon rindang memandangi hamparan bunga yang indah dan ditemani oleh daging panggang yang sedap.

"Chen Gege. Aaa..." Yan Xue menyodorkan lembaran daging panggang menggunakan sumpit ke arah Lin Chen.

Lin Chen tersenyum, ia membuka mulutnya dan menerima suapan Yan Xue.

"Xue'er. Apakah kau sudah menerima Kesengsaraan Petir?" tanya Lin Chen tanpa menoleh sembari membolak-balik daging.

Yan Xue menggelengkan kepalanya. "Belum, saat Chen Gege tiba di Alam Dewa. Xue'er memang merasakan akan adanya Kesengsaraan Petir, namun dengan cepat dihentikan oleh Yi'er menggunakan pil yang dapat menunda Kesengsaraan Petir."

Lin Chen menganggukkan kepalanya, ia menoleh menatap wajah Yan Xue. "Apakah kau mau keluar sekarang? Saat ini aku berada di penginapan, kita bisa beristirahat di sana, dan paginya mencari tempat yang cocok untukmu menerima Kesengsaraan Petir."

Yan Xue terdiam sejenak, ia menolehkan kepalanya mengarah pada tempat di mana beberapa kediaman terbangun. Kemudian kembali menoleh ke arah Lin Chen, ia menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Oke, tapi sebelum itu, kita habiskan dulu makanan ini."

Puluhan menit kemudian, keduanya sudah menghabiskan semua daging yang mereka panggang. Kemudian mereka berdua berpegangan tangan, dan menghilang di udara kosong setelah mengemas semua peralatan makan.

Kini keduanya telah tiba di dalam kamar yang disewa Lin Chen. Tanpa berlama-lama lagi keduanya naik ke atas tempat tidur setelah berganti pakaian yang nyaman.

***

Lin Chen terbangun dari tidurnya saat ia merasakan ada yang menindih tubuhnya, ia membuka matanya perlahan, terlihat Yan Xue tengah memeluknya dengan posisi duduk di atas perutnya, dan kedua tangan yang melingkar di lehernya.

Lin Chen tersenyum lembut, ia mengusap lembut rambut Yan Xue. "Xue'er. Ayo bersiap-siap."

"Sebentar lagi." Yan Xue memeluk Lin Chen lebih erat dari sebelumnya.

Lin Chen hanya menghela napas pasrah dan tetap membiarkan Yan Xue berada di atas tubuhnya, sekaligus tetap mengusap lembut rambut Yan Xue.

Sepuluh menit kemudian, Yan Xue melonggarkan pelukannya. Dengan kedua tangan menyentuh kasur, ia menopang badannya untuk duduk di atas perut Lin Chen. Bukannya berdiri, ia kembali merebahkan dirinya di atas tubuh Lin Chen dan memeluknya lagi.

"Xue'er."

"Xue'er tidak ingin pergi. Xue'er takut." Yan Xue kembali memeluk erat Lin Chen.

Lin Chen terdiam, ia menepuk-nepuk punggung Yan Xue, ia mengerti mengapa Yan Xue ketakutan. Bagaimanapun Kesengsaraan Petir yang akan dilaluinya nanti akan cukup besar, ia sendiri yakin jika Yan Xue akan mendapatkan Kesengsaraan Surgawi, atau paling tidak Ashura.

Jadi wajar saja jika merasa tidak percaya diri dan takut.

Akhirnya Lin Chen kembali menenangkan Yan Xue, cukup lama ia menenangkan Yan Xue, tapi ia sendiri tidak mempermasalahkannya karena ia juga menikmati saat dipeluk oleh Yan Xue seperti ini. Terlebih lagi ia bisa mencium aroma harum yang keluar dari leher Yan Xue.

Tidak lama kemudian, lebih tepatnya setelah 20 menit terlewat, Yan Xue kembali mengubah posisinya, ia duduk di atas perut Lin Chen. Lalu beranjak turun dari tempat tidur, ia memainkan jari-jarinya sembari menundukkan kepalanya. "Maafkan Xue'er. Xue'er taku—"

Lin Chen menyentuh bibir Yan Xue dengan jari telunjuknya. "Tidak apa-apa, ada aku di sini, jika ada peristiwa yang tidak diinginkan, dengan segenap hati aku akan melindungimu."

"Terimakasih, Gege." Yan Xue mengangguk kecil, kemudian mengecup lembut bibir Lin Chen.

Keduanya keluar dari dalam ruangan setelah melalukan sedikit penyamaran, ini dimaksudkan agar tidak terlalu menarik perhatian orang sekitar. Seperti Yan Xue, karena ia memiliki kecantikan diatas rata-rata, ia mengenakan cadar hitam yang menutupi wajahnya. Dan untuk Lin Chen, ia hanya mengubah warna rambutnya menjadi warna putih seperti orang tua.

Saat sudah berada di lantai dasar, Lin Chen langsung pergi ke meja resepsionis dan menyerahkan kunci kamarnya.

Wanita penjaga resepsionis yang melihat nomor di kunci kamar sedikit keheranan, pasalnya yang ia tahu penghuni kamar itu hanya satu orang dan tidak pernah keluar kamar sampai sekarang. Lalu tiba-tiba saat ingin berpamitan, penghuni kamar itu membawa seorang wanita, meski merasa aneh, ia tidak berani menanyakannya lebih lanjut karena itu adalah penghuni kamar paling mahal.

Setelah menyerahkan kunci kamarnya, ia dan Yan Xue keluar dari bangunan penginapan menuju stand makanan untuk membeli beberapa makanan ringan sebagai pengganjal perut. Meski ia bisa menahan lapar dan haus selama 100 tahun, tapi baginya makan adalah hal yang wajib dilakukan sebanyak tiga kali sehari.

"Chen Gege. Makan ini." Yan Xue menyodorkan daging tusuk yang setengahnya telah dimakan olehnya pada Lin Chen.

Lin Chen menolehkan kepalanya, ia tersenyum lembut dan membuka mulutnya untuk memakan daging tusuk itu hingga habis. Saat ia memakan habis daging tusuk, raut wajah Yan Xue berubah seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

"Dagingku..." gumam Yan Xue pelan.

Lin Chen hanya bisa terdiam dan terkekeh kecil melihat tingkah Yan Xue. Ia menggenggam erat tangan kiri Yan Xue dan membawanya pergi ke luar Kota Tianhang.

Keduanya terbang menjauh dari kota hingga jarak mereka sudah berjarak 3000 mil dari Kota Tianhang. Keadaan alam sekitarnya juga sudah dicek terlebih dahulu, tidak ada tanda-tanda kehidupan, entah itu monster maupun manusia. Berbicara tentang keadaan alam, di sekeliling mereka terdapat pegunungan yang tinggi, yang mana menghalangi semua pandangan dari luar dan dapat menyembunyikan apa yang terjadi di dalamnya.

Lin Chen menolehkan kepalanya menatap wajah Yan Xue. "Xue'er. Aku akan menunggumu di puncak gunung di sana," ucapnya sembari menunjuk jarinya ke arah jam 12.

Ia kembali menoleh ke arah Yan Xue, ia mengangkat tangannya menyentuh lembut pipi kiri Yan Xue. "Semangat. Aku akan melindungimu dari kejauhan."

Yan Xue tersenyum, ia menyentuh tangan Lin Chen yang berada di pipinya. "Terimakasih, Gege."

Lin Chen menganggukkan kepalanya, ia menjauh dari Yan Xue dan pergi ke puncak gunung yang sebelumnya ia tunjuk, jarak antara gunung dengan Yan Xue adalah 100 mil jauhnya. Ia melambai-lambaikan tangan kanannya memberi tanda pada Yan Xue jika ia sudah berada di puncak gunung.

Yan Xue yang berada di tengah-tengah pegunungan menganggukkan kepalanya, ia memejamkan matanya sejenak. Ketika ia membuka matanya, aura yang kuat keluar darinya bersamaan dengan angin berembus kencang dan membuat efek dari pil menghilang.

Fluktuasi energi spiritual yang sangat kuat terfokus di langit, lambat laun, di langit terlihat awan putih dengan aura keemasan yang mulai menyebar luas, 10 mil, 30 mil, 70 mil.

Kesengsaraan Surgawi!

Awan putih itu terus menyebar hingga telah menutupi langit dalam radius 500 mil jauhnya. Yan Xue yang berada di bawah awan itu menengadahkan kepalanya dengan kedua tangan terkepal penuh tekad, ia menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya pelan. Ia bertekad untuk dapat melewati ujian ini, ia tidak ingin selalu menatap punggung Lin Chen, ia ingin kedua punggung mereka saling berhadapan saat melawan musuh bersama.

Awan putih itu terbelah dua, memperlihatkan awan dengan beberapa tingkatan, di setiap tingkatan itu terlihat prajurit yang mengenakan baju zirah berwarna emas sedang menatap tajam ke arah Yan Xue.

Berbicara tentang Kesengsaraan Petir, meski mereka berdua sudah menjauh cukup jauh dari Kota Tianhang. Keberadaan mereka tetap akan diketahui oleh orang-orang yang berada di kota, pasalnya saat ini, ada fenomena yang sangat jarang terjadi di Alam Dewa. Bahkan mungkin saja tidak pernah terjadi. Petir Kesengsaraan Surgawi!

...

***

*Bersambung...

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

foooooikkkuuuuuuuuuosssssssss

2024-03-21

0

Ari Antoni

Ari Antoni

kenapa Lin chen tidak juga menerima kesengsaraan surgawi nya? bukan kah semenjak dia memasuki ranah dewa hingga jenderal dewa saat masih di alam Immortal kekuatan nya tertahan hanya 30% saja yang bisa digunakan karena belum ada nya energi dewa dan belum menerima kesengsaraan

2023-08-16

2

♡SangPecinta♡

♡SangPecinta♡

yang pertama sudah seru bacanya....mudah² yg ke dua dan ketiga tambah seru....🙏😍
semangat terus ya Author....👌🙏💪

2022-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 001 : Alam Dewa
2 Chapter 002 : Mengatur Ulang Rencana
3 Chapter 003 : Kesengsaraan Petir Yan Xue
4 Chapter 004 : Kepungan 1000 Dewa
5 Chapter 005 : Chen Lin
6 Chapter 006 : Membunuh!
7 Chapter 007 : Tidak Menyisakan Seorangpun
8 Chapter 008 : Kehebohan
9 Chapter 008 : Kehebohan
10 Chapter 009 : Xuan Wu
11 Chapter 010 : Membuatkan Tubuh Baru
12 Chapter 011 : Kembali ke Kota Tianhang
13 Chapter 012 : Tidak Sadar Diri
14 Chapter 013 : Menginap
15 Chapter 014 : Bertanggungjawab
16 Chapter 015 : Daratan Tianhu
17 Chapter 016 : Penjelasan
18 Chapter 017 : Xue Ying Menyimpan Rahasia
19 Chapter 018 : Mengerikan
20 Chapter 019 : Teknik Jiang Fuyan
21 Chapter 020 : 10 Raja Dewa
22 Chapter 021 : Membuka Meridian
23 Chapter 022 : Anting Shengxia
24 Chapter 023 : Kehilangan Kesadaran
25 Chapter 024 : Lin Chen Kembali
26 Chapter 025 : Siapa Sebenarnya Lin Chen?
27 Chapter 026 : Sadar Kembali
28 Chapter 027 : Sembuh Total
29 Chapter 028 : Misteri
30 Chapter 029 : Informasi Baru
31 Chapter 030 : Ikut Gila
32 Chapter 031 : Naik Level
33 Chapter 032 : Sekte Pedang Langit
34 Chapter 033 : Pulau Terbang
35 Chapter 034 : Pengepungan
36 Chapter 035 : Panen Point Pengalaman
37 Chapter 036 : Menembus Ranah Raja Dewa
38 Chapter 037 : Serigala Es
39 Chapter 038 : Meningkatkan Element Es
40 Chapter 039 : Kejaran Monster Ranah Dewa Alam
41 Chapter 040 : Percobaan yang Sia-sia
42 Chapter 041 : Menembus Ranah Dewa Ungu
43 Chapter 042 : Evolusi Bai Hu
44 Chapter 043 : Berjumpa Kembali
45 Chapter 044 : Lin Chen Berubah
46 Chapter 045 : Pasukan Mayat Hidup
47 Chapter 046 : Menyantap Jiwa
48 Chapter 047 : Adik yang Menyebalkan
49 Chapter 048 : Perburuan Inti Monster
50 Chapter 049 : Tidak Ada Yang Tahu
51 Chapter 050 : Bertarung
52 Chapter 051 : Ular Berbadan Manusia
53 Chapter 052 : Kembali Meningkat
54 Chapter 053 : Array Perampok Roh
55 Chapter 054 : Pergi ke Tengah Pulau Feixing
56 Chapter 055 : Aku Datang!
57 Chapter 056 : Kaisar Monster
58 Chapter 057 : Penjaga Pulau Feixing
59 Chapter 058 : Xue Ying Membunuh Immortal God
60 Chapter 059 : Meningkatkan System
61 Chapter 060 : Mendapatkan Harta
62 Chapter 061 : Penjelasan Perihal Xue Ying
63 Chapter 062 : Tiba di Daratan Tianhu
64 Chapter 063 : Kesengsaraan Petir
65 Chapter 064 : Worm
66 Chapter 065 : Gurun Xie
67 Chapter 066 : Empat Kaisar Dewa
68 Chapter 067 : Kekuatan Penuh
69 Chapter 068 : Berubah
70 Chapter 069 : Membunuh Tiga Kaisar Dewa
71 Chapter 070 : Pergi ke Kota Huannyang
72 Chapter 071 : Tiba di Kediaman Kekaisaran Hu
73 Chapter 072 : Membangun Aliansi
74 Chapter 073 : Menyembuhkan Kaisar dan Permaisuri
75 Chapter 074 : Membangun Sebuah Sekte
76 Chapter 075 : Melanjutkan Pembangunan
77 Chapter 076 : Meminta Bantuan
78 Chapter 077 : Memberi Undangan
79 Chapter 078 : Upacara Pembukaan Sekte Chenlong
80 Chapter 079 : Informasi Penyerangan
81 Chapter 080 : Beberapa Hari Sebelum Penerimaan
82 Chapter 081 : Hari Penerimaan
83 Chapter 082 : Tekad
84 Chapter 083 : Berakhirnya Penerimaan Murid
85 Chapter 084 : Patung Naga Emas
86 Chapter 085 : Informasi Gelombang Monster
87 Chapter 086 : Berangkat
88 Chapter 087 : Bertaruh!
89 Chapter 088 : Teknik Lin Chen dan Kaisar Hu
90 Chapter 089 : Kaisar Dewa
91 Chapter 90 : Kembali ke Sekte Chenlong
92 Chapter 091 : Bersantai Bersama Ibu dan Yan Xue
93 Chapter 092 : Tidak Jadi
94 Chapter 093 : Pergi ke Daratan Tianli
95 Chapter 094 : Samudera Guaiwu
96 Chapter 095 : Tiba di Daratan Tianli
97 Chapter 096 : Kepingan Terakhir
98 Chapter 097 : Memperbaiki Pedang Patah
99 Chapter 098 : Informasi Sekte Pedang Langit
100 Chapter 099 : Menyerap Mutiara Giok Merah
101 Chapter 100 : Menyerang Sekte Pedang Langit
102 Chapter 101 : Membunuh Serangga
103 Chapter 102 : Bala Bantuan yang Lemah
104 Chapter 103 : Teman ataukah Musuh
105 Chapter 104 : Perencanaan
106 Chapter 105 : Pergi ke Timur Laut Daratan Tianhu
107 Chapter 106 : Sudah Lama
108 Chapter 107 : Qui Zhalian yang Bodoh
109 Chapter 108 : Immortal God
110 Chapter 109 : Terlalu Banyak
111 Chapter 110 : 'Jangan Sakiti Anakku!'
112 Chapter 111 : Membunuh Puluhan Juta Heavenly Immortal God
113 Chapter 112 : Informasi yang Berat
114 Chapter 113 : Menghilangnya Ingatan Semua Orang
115 Chapter 114 : Lin Chen yang Mengurung Diri
116 Chapter 115 : Xue Ying Telah Kembali
117 Chapter 116 : Lin Chen Terbangun
118 Chapter 117 : Cara untuk Naik ke Alam Surga
119 Chapter 118 : Pecahan Jiwa
120 Chapter 119 : Lin Chen Hendak Menikah
121 Chapter 120 : Menyebarkan Undangan Pernikahan
122 Chapter 121 : Hari Pernikahan
123 Chapter 122 : Lin Chen Akan Meninggalkan Alam Dewa
124 Chapter 123 : Meninggalkan Alam Dewa
125 Chapter 124 : Alam Surga
126 Chapter 125 : Menyerap Ketiga Artefak
127 Chapter 126 : Melanjutkan Petualangan
128 Chapter 127 : Tiba di Kota
129 Chapter 128 : Membeli Informasi
130 Chapter 129 : Paviliun Heiwang
131 Chapter 130 : Informasi Lain Tentang Dewa Api dan Dewi Alam
132 Chapter 131 : Meninggalkan Kota Tianbiayuan
133 Chapter 132 : Tidak Cukup untuk Pemanasan
134 Chapter 133 : Kekacauan di Pulau Atas
135 Chapter 134 : Pergi Menuju Pusat Kota Tantian
136 Chapter 135 : Peninggalan Dewi Cahaya
137 Chapter 136 : Membuat Kekacauan di Kota
138 Chapter 137 : Perubahan Wujud Semua Orang
139 Chapter 138 : Tubuh Dewa Petir
140 Chapter 139 : Gelombang Monster
141 Chapter 140 : Pertempuran di Kota Tantian
142 Chapter 141 : Xue Ying yang Mengambil Lawan
143 Chapter 142 : Ratusan Juta Monster
144 Chapter 143 : Hukum dan Penguasa
145 Chapter 144 : Dewa Semesta
146 Chapter 145 : Bertemu Ayah Angkat
147 Chapter 146 : Berkultivasi
148 Chapter 147 : Membunuh dari Jauh
149 Chapter 148 : Pergi ke Kerajaan Jie
150 Chapter 149 : Gua Moshen
151 Chapter 150 : Memasuki Gua Moshen
152 Chapter 151 : Menemukan Ruang Harta?
153 Chapter 152 : Hati Kematian
154 Chapter 153 : Menembus Ranah Dewa Kuno
155 Chapter 154 : Keponakan Jiang Fuyan
156 Chapter 155 : Membunuh Jiang Fulian dan Iblis Merah
157 Chapter 156 : Tanda Pengenal?
158 Chapter 157 : Kerajaan Li
159 Chapter 158 : Jurang Sizhihe
160 Chapter 159 : Jiwa yang Terkunci
161 Chapter 160 : Yue Mu
162 Chapter 161 : Raja dari Para Naga?
163 Chapter 162 : Pergi ke Pulau Weilong
164 Chapter 163 : Tiba di Pulau Weilong
165 Chapter 164 : Menyerang Pulau Weilong
166 Chapter 165 : Munculnya Dewa Api
167 Chapter 166 : Seratus Immortal God
168 Chapter 167 : Dewa Iblis Telah Bangkit
169 Chapter 168 : Seluruh Kekuatan
170 Chapter 169 : Penyiksaan!
171 Chapter 170 : Kaisar Emas
172 Chapter 171 : Jentikkan Jari
173 Chapter 172 : Melanjutkan Perjalanan ke Pulau Ziranyuhuo
174 Chapter 173 : Pertempuran Kecil-kecilan
175 Chapter 174 : Hutan Youjiazhi
176 Chapter 175 : Usaha yang Sia-sia
177 Chapter 176 : Penundaan
178 Chapter 177 : Menyerang Pulau Yincang
179 Chapter 178 : Berpindah ke Pulau Xunshou
180 Chapter 179 : Menghancurkan 100 Pulau Atas
181 Chapter 180 : Kota Lianjin
182 Chapter 181 : Paviliun Lingdan
183 Chapter 182 : Pecahan Logam
184 Chapter 183 : Gelombang Monster di Kota Lianjin
185 Chapter 184 : Monster Pemburu
186 Chapter 185 : Lieren
187 Chapter 186 : Pergerakan Dewi Alam
188 Chapter 187 : Waktunya Pembalasan
189 Chapter 188 : Jiang Fu Xianshi Sudah Dekat
190 Chapter 189 : Sangat Membosankan
191 Chapter 190 : Pertarungan yang Singkat
192 Chapter 191 : Semua Dendam Telah Berakhir
193 Chapter 192 : Kecemburuan
194 Chapter 193 : Tantangan Hidup dan Mati
195 Chapter 194 : Meninggalkan Alam Dewa
196 Chapter 195 : Jalan Jinli
197 Chapter 196 : Long Xia Yun
198 Chapter 197 : Long Ka Xiang
199 Chapter 198 : Dewa
200 Chapter 199 : Informasi
201 Chapter 200 : Mengeluarkan Semua Orang
202 Chapter 201 : Mendapatkan Sedikit Masalah dengan Semut
203 Chapter 202 : Kemarahan Sekte Gunung Kunlun
204 Chapter 203 : Identitas Keluarga Xia
205 Chapter 204 : Teratai Sembilan Warna
206 Chapter 205 : Menjelajah
207 Chapter 206 : Merindukan Ayah dan Ibu
208 Chapter 207 : Pergi ke Pelabuhan Bohai Bay
209 Chapter 208 : Pertandingan Beladiri (1)
210 Chapter 209 : Pertandingan Beladiri (2)
211 Chapter 210 : Pertandingan Beladiri (3)
212 Chapter 211 : Mengajak Berlatih
213 Chapter 212 : Pelatihan Lin Chen
214 Chapter 213 : Sebulan Berlalu
215 Chapter 214 : Pembangunan Sekte di Pulau Tian
216 Chapter 215 : Bertemu dengan Teman Lama
217 Chapter 216 : Kedatangan 100 Pemain Teratas
218 Chapter 217 : Menerima Murid
219 Chapter 218 : Tahap Kedua
220 Chapter 219 : Pembunuhan Pertama Murid Sekte Chenlong
221 Chapter 220 : Dimulainya Pelatihan
222 Chapter 221 : Pergi ke Gurun Sahara
223 Chapter 222 : Monster dari Alam Bawah
224 Chapter 223 : Monster Ranah Dewa
225 Chapter 224 : Mereka Datang!
226 Chapter 225 : Peperangan di Luar Angkasa
227 Chapter 226 : Menghancurkan Ribuan Profound Ark
228 Chapter 227 : Membosankan
229 Chapter 228 : Kemenangan Mutlak!
230 Chapter 229 : Memasang Pembatas Bumi
231 Chapter 230 : Memetik Teratai Sembilan Warna
232 Chapter 231 : Persiapan untuk Meninggalkan Bumi
233 Chapter 232 : Reuni Sekolah
234 Chapter 233 : Pertemuan dan Keinginan
235 Chapter 234 : Menerima Teman Sekelas
236 Chapter 235 : Meninggalkan Bumi
237 Chapter 236 : Tiba di Alam Dewa
238 Chapter 237 : Mata-mata
239 Chapter 238 : Penyatuan Jiwa
240 Chapter 239 : Penyerangan di Daratan Tianyun
241 Chapter 240 : Menghancurkan Markas
242 Chapter 241 : Membunuh Keturunan
243 Chapter 242 : Pengumuman
244 Chapter 243 : Membangun Toko Serba Ada
245 Chapter 244 : Lin Chen yang Terlemah
246 Chapter 245 : Beban Pikiran
247 Chapter 246 : Pergi Berburu
248 Chapter 247 : Menggabungkan Energi Hukum dan Jiwa
249 Chapter 248 : Memurnikan Inti Jiwa
250 Chapter 249 : Menembus Dewa Hanzi
251 Chapter 250 : Mengambil Pohon Dao dan Pohon Zengqiang
252 Chapter 251 : Meninggalkan Galaxy Yinhexi
253 Chapter 252 : Hampir Sampai
254 Chapter 253 : Pembantaian Tersembunyi
255 Chapter 254 : Pergi ke Kerajaan Dong
256 Chapter 255 : Tidak Sesuai Harapan
257 Chapter 256 : Pengikut Setia
258 Chapter 257 : Apa Salahnya? Bunuh Saja!
259 Chapter 258 : Mencari Hiburan
260 Chapter 259 : Mengubur Profound Ark
261 Chapter 260 : Tertolak
262 Chapter 261 : Kedatangan Tamu tak diUndang
263 Chapter 262 : Kemarahan Partner
264 Chapter 263 : Mantan Penatua Keluarga Rong
265 Chapter 264 : Pergi ke Gurun Feng Qie Rou
266 Chapter 265 : Kristal Darah
267 Chapter 266 : Gunung Neraka
268 Chapter 267 : Zhu Que
269 Chapter 268 : Pergi ke Pulau Hong
270 Chapter 269 : Tiba di Pulau Hong
271 Chapter 270 : Perang
272 Chapter 271 : Bermain-main
273 Chapter 272 : Kehancuran Keluarga Rong
274 Chapter 273 : Pemilik Artefak Pembeku dan Tusuk Toufa
275 Chapter 274 : Menyamar
276 Chapter 275 : Danau Jingzi
277 Chapter 276 : Pedang Nian Bing
278 Chapter 277 : Kesedihan Long Xia Yun
279 Chapter 278 : Meninggalkan Bintang Tianlang
280 Chapter 279 : Bintang Jiangdi
281 Chapter 280 : Guang Li Xiqing Kembali
282 Chapter 281 : Gunung Youdu
283 Chapter 282 : Bersenang-senang
284 Chapter 283 : Menjadi Pemburu?
285 Chapter 284 : Pergi Berburu
286 Chapter 285 : Serigala Heiho
287 Chapter 286 : 'Kami? Kelompok Superhero'
288 Chapter 287 : Aksi Kelompok Superhero
289 Chapter 288 : Membawa Wen Ang Bei dan Wen Yu Jia
290 Chapter 289 : Organisasi Bulan Merah
291 Chapter 290 : Menyerang Kota Xiyang
292 Chapter 291 : Belum Cukup
293 Chapter 292 : Pergi ke Daratan Jiangsi
294 Chapter 293 : Iblis Hitam
295 Chapter 294 : Mempermainkan Iblis Hitam
296 Chapter 295 : Cincin Zhuxi
297 Chapter 296 : Meninggalkan Galaxy Xiannuzuo
298 Pengumuman
Episodes

Updated 298 Episodes

1
Chapter 001 : Alam Dewa
2
Chapter 002 : Mengatur Ulang Rencana
3
Chapter 003 : Kesengsaraan Petir Yan Xue
4
Chapter 004 : Kepungan 1000 Dewa
5
Chapter 005 : Chen Lin
6
Chapter 006 : Membunuh!
7
Chapter 007 : Tidak Menyisakan Seorangpun
8
Chapter 008 : Kehebohan
9
Chapter 008 : Kehebohan
10
Chapter 009 : Xuan Wu
11
Chapter 010 : Membuatkan Tubuh Baru
12
Chapter 011 : Kembali ke Kota Tianhang
13
Chapter 012 : Tidak Sadar Diri
14
Chapter 013 : Menginap
15
Chapter 014 : Bertanggungjawab
16
Chapter 015 : Daratan Tianhu
17
Chapter 016 : Penjelasan
18
Chapter 017 : Xue Ying Menyimpan Rahasia
19
Chapter 018 : Mengerikan
20
Chapter 019 : Teknik Jiang Fuyan
21
Chapter 020 : 10 Raja Dewa
22
Chapter 021 : Membuka Meridian
23
Chapter 022 : Anting Shengxia
24
Chapter 023 : Kehilangan Kesadaran
25
Chapter 024 : Lin Chen Kembali
26
Chapter 025 : Siapa Sebenarnya Lin Chen?
27
Chapter 026 : Sadar Kembali
28
Chapter 027 : Sembuh Total
29
Chapter 028 : Misteri
30
Chapter 029 : Informasi Baru
31
Chapter 030 : Ikut Gila
32
Chapter 031 : Naik Level
33
Chapter 032 : Sekte Pedang Langit
34
Chapter 033 : Pulau Terbang
35
Chapter 034 : Pengepungan
36
Chapter 035 : Panen Point Pengalaman
37
Chapter 036 : Menembus Ranah Raja Dewa
38
Chapter 037 : Serigala Es
39
Chapter 038 : Meningkatkan Element Es
40
Chapter 039 : Kejaran Monster Ranah Dewa Alam
41
Chapter 040 : Percobaan yang Sia-sia
42
Chapter 041 : Menembus Ranah Dewa Ungu
43
Chapter 042 : Evolusi Bai Hu
44
Chapter 043 : Berjumpa Kembali
45
Chapter 044 : Lin Chen Berubah
46
Chapter 045 : Pasukan Mayat Hidup
47
Chapter 046 : Menyantap Jiwa
48
Chapter 047 : Adik yang Menyebalkan
49
Chapter 048 : Perburuan Inti Monster
50
Chapter 049 : Tidak Ada Yang Tahu
51
Chapter 050 : Bertarung
52
Chapter 051 : Ular Berbadan Manusia
53
Chapter 052 : Kembali Meningkat
54
Chapter 053 : Array Perampok Roh
55
Chapter 054 : Pergi ke Tengah Pulau Feixing
56
Chapter 055 : Aku Datang!
57
Chapter 056 : Kaisar Monster
58
Chapter 057 : Penjaga Pulau Feixing
59
Chapter 058 : Xue Ying Membunuh Immortal God
60
Chapter 059 : Meningkatkan System
61
Chapter 060 : Mendapatkan Harta
62
Chapter 061 : Penjelasan Perihal Xue Ying
63
Chapter 062 : Tiba di Daratan Tianhu
64
Chapter 063 : Kesengsaraan Petir
65
Chapter 064 : Worm
66
Chapter 065 : Gurun Xie
67
Chapter 066 : Empat Kaisar Dewa
68
Chapter 067 : Kekuatan Penuh
69
Chapter 068 : Berubah
70
Chapter 069 : Membunuh Tiga Kaisar Dewa
71
Chapter 070 : Pergi ke Kota Huannyang
72
Chapter 071 : Tiba di Kediaman Kekaisaran Hu
73
Chapter 072 : Membangun Aliansi
74
Chapter 073 : Menyembuhkan Kaisar dan Permaisuri
75
Chapter 074 : Membangun Sebuah Sekte
76
Chapter 075 : Melanjutkan Pembangunan
77
Chapter 076 : Meminta Bantuan
78
Chapter 077 : Memberi Undangan
79
Chapter 078 : Upacara Pembukaan Sekte Chenlong
80
Chapter 079 : Informasi Penyerangan
81
Chapter 080 : Beberapa Hari Sebelum Penerimaan
82
Chapter 081 : Hari Penerimaan
83
Chapter 082 : Tekad
84
Chapter 083 : Berakhirnya Penerimaan Murid
85
Chapter 084 : Patung Naga Emas
86
Chapter 085 : Informasi Gelombang Monster
87
Chapter 086 : Berangkat
88
Chapter 087 : Bertaruh!
89
Chapter 088 : Teknik Lin Chen dan Kaisar Hu
90
Chapter 089 : Kaisar Dewa
91
Chapter 90 : Kembali ke Sekte Chenlong
92
Chapter 091 : Bersantai Bersama Ibu dan Yan Xue
93
Chapter 092 : Tidak Jadi
94
Chapter 093 : Pergi ke Daratan Tianli
95
Chapter 094 : Samudera Guaiwu
96
Chapter 095 : Tiba di Daratan Tianli
97
Chapter 096 : Kepingan Terakhir
98
Chapter 097 : Memperbaiki Pedang Patah
99
Chapter 098 : Informasi Sekte Pedang Langit
100
Chapter 099 : Menyerap Mutiara Giok Merah
101
Chapter 100 : Menyerang Sekte Pedang Langit
102
Chapter 101 : Membunuh Serangga
103
Chapter 102 : Bala Bantuan yang Lemah
104
Chapter 103 : Teman ataukah Musuh
105
Chapter 104 : Perencanaan
106
Chapter 105 : Pergi ke Timur Laut Daratan Tianhu
107
Chapter 106 : Sudah Lama
108
Chapter 107 : Qui Zhalian yang Bodoh
109
Chapter 108 : Immortal God
110
Chapter 109 : Terlalu Banyak
111
Chapter 110 : 'Jangan Sakiti Anakku!'
112
Chapter 111 : Membunuh Puluhan Juta Heavenly Immortal God
113
Chapter 112 : Informasi yang Berat
114
Chapter 113 : Menghilangnya Ingatan Semua Orang
115
Chapter 114 : Lin Chen yang Mengurung Diri
116
Chapter 115 : Xue Ying Telah Kembali
117
Chapter 116 : Lin Chen Terbangun
118
Chapter 117 : Cara untuk Naik ke Alam Surga
119
Chapter 118 : Pecahan Jiwa
120
Chapter 119 : Lin Chen Hendak Menikah
121
Chapter 120 : Menyebarkan Undangan Pernikahan
122
Chapter 121 : Hari Pernikahan
123
Chapter 122 : Lin Chen Akan Meninggalkan Alam Dewa
124
Chapter 123 : Meninggalkan Alam Dewa
125
Chapter 124 : Alam Surga
126
Chapter 125 : Menyerap Ketiga Artefak
127
Chapter 126 : Melanjutkan Petualangan
128
Chapter 127 : Tiba di Kota
129
Chapter 128 : Membeli Informasi
130
Chapter 129 : Paviliun Heiwang
131
Chapter 130 : Informasi Lain Tentang Dewa Api dan Dewi Alam
132
Chapter 131 : Meninggalkan Kota Tianbiayuan
133
Chapter 132 : Tidak Cukup untuk Pemanasan
134
Chapter 133 : Kekacauan di Pulau Atas
135
Chapter 134 : Pergi Menuju Pusat Kota Tantian
136
Chapter 135 : Peninggalan Dewi Cahaya
137
Chapter 136 : Membuat Kekacauan di Kota
138
Chapter 137 : Perubahan Wujud Semua Orang
139
Chapter 138 : Tubuh Dewa Petir
140
Chapter 139 : Gelombang Monster
141
Chapter 140 : Pertempuran di Kota Tantian
142
Chapter 141 : Xue Ying yang Mengambil Lawan
143
Chapter 142 : Ratusan Juta Monster
144
Chapter 143 : Hukum dan Penguasa
145
Chapter 144 : Dewa Semesta
146
Chapter 145 : Bertemu Ayah Angkat
147
Chapter 146 : Berkultivasi
148
Chapter 147 : Membunuh dari Jauh
149
Chapter 148 : Pergi ke Kerajaan Jie
150
Chapter 149 : Gua Moshen
151
Chapter 150 : Memasuki Gua Moshen
152
Chapter 151 : Menemukan Ruang Harta?
153
Chapter 152 : Hati Kematian
154
Chapter 153 : Menembus Ranah Dewa Kuno
155
Chapter 154 : Keponakan Jiang Fuyan
156
Chapter 155 : Membunuh Jiang Fulian dan Iblis Merah
157
Chapter 156 : Tanda Pengenal?
158
Chapter 157 : Kerajaan Li
159
Chapter 158 : Jurang Sizhihe
160
Chapter 159 : Jiwa yang Terkunci
161
Chapter 160 : Yue Mu
162
Chapter 161 : Raja dari Para Naga?
163
Chapter 162 : Pergi ke Pulau Weilong
164
Chapter 163 : Tiba di Pulau Weilong
165
Chapter 164 : Menyerang Pulau Weilong
166
Chapter 165 : Munculnya Dewa Api
167
Chapter 166 : Seratus Immortal God
168
Chapter 167 : Dewa Iblis Telah Bangkit
169
Chapter 168 : Seluruh Kekuatan
170
Chapter 169 : Penyiksaan!
171
Chapter 170 : Kaisar Emas
172
Chapter 171 : Jentikkan Jari
173
Chapter 172 : Melanjutkan Perjalanan ke Pulau Ziranyuhuo
174
Chapter 173 : Pertempuran Kecil-kecilan
175
Chapter 174 : Hutan Youjiazhi
176
Chapter 175 : Usaha yang Sia-sia
177
Chapter 176 : Penundaan
178
Chapter 177 : Menyerang Pulau Yincang
179
Chapter 178 : Berpindah ke Pulau Xunshou
180
Chapter 179 : Menghancurkan 100 Pulau Atas
181
Chapter 180 : Kota Lianjin
182
Chapter 181 : Paviliun Lingdan
183
Chapter 182 : Pecahan Logam
184
Chapter 183 : Gelombang Monster di Kota Lianjin
185
Chapter 184 : Monster Pemburu
186
Chapter 185 : Lieren
187
Chapter 186 : Pergerakan Dewi Alam
188
Chapter 187 : Waktunya Pembalasan
189
Chapter 188 : Jiang Fu Xianshi Sudah Dekat
190
Chapter 189 : Sangat Membosankan
191
Chapter 190 : Pertarungan yang Singkat
192
Chapter 191 : Semua Dendam Telah Berakhir
193
Chapter 192 : Kecemburuan
194
Chapter 193 : Tantangan Hidup dan Mati
195
Chapter 194 : Meninggalkan Alam Dewa
196
Chapter 195 : Jalan Jinli
197
Chapter 196 : Long Xia Yun
198
Chapter 197 : Long Ka Xiang
199
Chapter 198 : Dewa
200
Chapter 199 : Informasi
201
Chapter 200 : Mengeluarkan Semua Orang
202
Chapter 201 : Mendapatkan Sedikit Masalah dengan Semut
203
Chapter 202 : Kemarahan Sekte Gunung Kunlun
204
Chapter 203 : Identitas Keluarga Xia
205
Chapter 204 : Teratai Sembilan Warna
206
Chapter 205 : Menjelajah
207
Chapter 206 : Merindukan Ayah dan Ibu
208
Chapter 207 : Pergi ke Pelabuhan Bohai Bay
209
Chapter 208 : Pertandingan Beladiri (1)
210
Chapter 209 : Pertandingan Beladiri (2)
211
Chapter 210 : Pertandingan Beladiri (3)
212
Chapter 211 : Mengajak Berlatih
213
Chapter 212 : Pelatihan Lin Chen
214
Chapter 213 : Sebulan Berlalu
215
Chapter 214 : Pembangunan Sekte di Pulau Tian
216
Chapter 215 : Bertemu dengan Teman Lama
217
Chapter 216 : Kedatangan 100 Pemain Teratas
218
Chapter 217 : Menerima Murid
219
Chapter 218 : Tahap Kedua
220
Chapter 219 : Pembunuhan Pertama Murid Sekte Chenlong
221
Chapter 220 : Dimulainya Pelatihan
222
Chapter 221 : Pergi ke Gurun Sahara
223
Chapter 222 : Monster dari Alam Bawah
224
Chapter 223 : Monster Ranah Dewa
225
Chapter 224 : Mereka Datang!
226
Chapter 225 : Peperangan di Luar Angkasa
227
Chapter 226 : Menghancurkan Ribuan Profound Ark
228
Chapter 227 : Membosankan
229
Chapter 228 : Kemenangan Mutlak!
230
Chapter 229 : Memasang Pembatas Bumi
231
Chapter 230 : Memetik Teratai Sembilan Warna
232
Chapter 231 : Persiapan untuk Meninggalkan Bumi
233
Chapter 232 : Reuni Sekolah
234
Chapter 233 : Pertemuan dan Keinginan
235
Chapter 234 : Menerima Teman Sekelas
236
Chapter 235 : Meninggalkan Bumi
237
Chapter 236 : Tiba di Alam Dewa
238
Chapter 237 : Mata-mata
239
Chapter 238 : Penyatuan Jiwa
240
Chapter 239 : Penyerangan di Daratan Tianyun
241
Chapter 240 : Menghancurkan Markas
242
Chapter 241 : Membunuh Keturunan
243
Chapter 242 : Pengumuman
244
Chapter 243 : Membangun Toko Serba Ada
245
Chapter 244 : Lin Chen yang Terlemah
246
Chapter 245 : Beban Pikiran
247
Chapter 246 : Pergi Berburu
248
Chapter 247 : Menggabungkan Energi Hukum dan Jiwa
249
Chapter 248 : Memurnikan Inti Jiwa
250
Chapter 249 : Menembus Dewa Hanzi
251
Chapter 250 : Mengambil Pohon Dao dan Pohon Zengqiang
252
Chapter 251 : Meninggalkan Galaxy Yinhexi
253
Chapter 252 : Hampir Sampai
254
Chapter 253 : Pembantaian Tersembunyi
255
Chapter 254 : Pergi ke Kerajaan Dong
256
Chapter 255 : Tidak Sesuai Harapan
257
Chapter 256 : Pengikut Setia
258
Chapter 257 : Apa Salahnya? Bunuh Saja!
259
Chapter 258 : Mencari Hiburan
260
Chapter 259 : Mengubur Profound Ark
261
Chapter 260 : Tertolak
262
Chapter 261 : Kedatangan Tamu tak diUndang
263
Chapter 262 : Kemarahan Partner
264
Chapter 263 : Mantan Penatua Keluarga Rong
265
Chapter 264 : Pergi ke Gurun Feng Qie Rou
266
Chapter 265 : Kristal Darah
267
Chapter 266 : Gunung Neraka
268
Chapter 267 : Zhu Que
269
Chapter 268 : Pergi ke Pulau Hong
270
Chapter 269 : Tiba di Pulau Hong
271
Chapter 270 : Perang
272
Chapter 271 : Bermain-main
273
Chapter 272 : Kehancuran Keluarga Rong
274
Chapter 273 : Pemilik Artefak Pembeku dan Tusuk Toufa
275
Chapter 274 : Menyamar
276
Chapter 275 : Danau Jingzi
277
Chapter 276 : Pedang Nian Bing
278
Chapter 277 : Kesedihan Long Xia Yun
279
Chapter 278 : Meninggalkan Bintang Tianlang
280
Chapter 279 : Bintang Jiangdi
281
Chapter 280 : Guang Li Xiqing Kembali
282
Chapter 281 : Gunung Youdu
283
Chapter 282 : Bersenang-senang
284
Chapter 283 : Menjadi Pemburu?
285
Chapter 284 : Pergi Berburu
286
Chapter 285 : Serigala Heiho
287
Chapter 286 : 'Kami? Kelompok Superhero'
288
Chapter 287 : Aksi Kelompok Superhero
289
Chapter 288 : Membawa Wen Ang Bei dan Wen Yu Jia
290
Chapter 289 : Organisasi Bulan Merah
291
Chapter 290 : Menyerang Kota Xiyang
292
Chapter 291 : Belum Cukup
293
Chapter 292 : Pergi ke Daratan Jiangsi
294
Chapter 293 : Iblis Hitam
295
Chapter 294 : Mempermainkan Iblis Hitam
296
Chapter 295 : Cincin Zhuxi
297
Chapter 296 : Meninggalkan Galaxy Xiannuzuo
298
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!