Menikahi Cinta Pertama
"Katanya Thubi mau ke acara arisan, sekalian mama kenalin sama temen anaknya mama. Kok gak konsisten gitu Thubi."
Si Mama sibuk benerin jilbabnya dengan gamis keluaran terbaru, maklum ibu-ibu di acara arisan bakal jadi ajang pamer baju, tas branded, belum lagi perhiasan bla...bla...
"Kayak gak kenal Thubi aja sih, Ma..."
"Lantas kemana anak itu?"
"Katanya ada rapat dadakan."
Mba Tira mengangkat semua barang belanjaannya ke dapur."
"Disuruh nikah kok susah banget."
Gerutuk Mamanya gusar menatap jam dipergelangan tangannya.
"Mau ngomong apa? mana udah janji."
Mama langsung mengambil ponsel di dalam tasnya.
Bakal perang dunia susulan, kalo keinginan mama ga diturutin. Mba Tira udah kabur duluan, mau ngeliat baby nya sama pengasuh karna ditinggal belanja ke pusat perbelanjaan.
"GAK MAU TAHU, PUTAR BALIK MOBIL KERUMAH, POKOKNYA PULANG ANTER MAMA KE ARISAN, SEKARANG."
Suara si Mama kali ini udah gemetar pengen ngomelin si Thubi, tanpa mendengar lagi alasan Thubi yang berada diseberang sana. Si Mama langsung matikan ponselnya.
Mulut si Mama udah manyun lima senti, kebayang Thubi pasti nurut apapun perintah mama, semenjak papanya meninggal. Thubi sangat patuh sama Mamanya. Dia tak ingin melihat Mamanya bersedih.
"Kamu tuh ya susah dibilangin, cepet ganti baju, anter Mama."
"Kan bisa minta anter supir, Ma."
"Lebih penting mana? Perusahaan atau mama?"
Kali ini Thubi ga bisa menolak, kalo mama udah ngeluarin kata-kata saktinya.
"Ok, Ma..."
Mba Tira udah ketawa aja liat si Thubi dikerjain Mama, dari lantai dua sambil gendong babynya.
........
" Ma, jangan lama-lama."
Thubi menoleh ke mamanya yang dari tadi berhias terus di dalam mobil.
"Gak ikut turun!"
"Ya ampun Ma, Thubi nunggu di mobil aja."
" Gak inget omongan Mama tadi."
"Ok."
Kali ini mama menang, Thubi gak bisa berkutik lagi, dibantah juga percuma. Paling capek berantem sama Mama. Ujung-ujungnya kata-kata sakti bakal terlontar.
Thubi merapikan kemejanya, walaupun sempet kesel sama mamanya. Thubi coba pasangan senyum manisnya. Dari pada dibilang anak durhaka.
"Nah gitu dong, anak Mamakan ganteng. Asli gak bakal nyesel cantik kok anak Tante Mala, kalo gak salah seumuran lho."
Si mama langsung menyeret Thubi kedalam.
Langsung deh diperkenalin ke temen-temen arisan mama yang memang udah pada kumpul sambil ngobrol-ngobrol ringan.
.....
"Wah ganteng ya Thubi sekarang, punya perusahaan dua juga ya? mapan lagi."
"Kok gak punya pacar sih."
"Pasti pemilih."
"Iya dong, gak sembarang orang jadi menantu saya."
Biasa emak-emak sok tahu semua.
Thubi hanya senyam-senyum.
Males banget lama-lama disini gerutuk Thubi.
"Sini tante kenalin, sama anak tante. Belum pernah ketemukan? di coba dulu pendekatan siapa tahu cocok. Nanti tante panggilin."
Mama Thubi melotot ke arah Thubi.
"Awas jangan malu-maluin."
Si mama menarik lengan Thubi untuk masuk ke dalam ruangan santai.
"Mama, apaan sih. Di jodoh-jodohin. Bukan jamannya lagi."
"Ikut aja."
"Tapi, Ma Thubi gak akan bakal setuju dengan perjodohan ini sudah berapa kali, gak capek apa mama. SEKALI TIDAK TETAP TIDAK. THUBI TAK MENGINGINKAN PERJODOHAN INI."
Suara Thubi makin lantang, semua ibu-ibu disitu menoleh ke arah Thubi.
Pranggg... gelas itu terjatuh seketika.
Wanita yang dijodohkan Thubi, sudah berdiri lima menit yang lalu dibelakang Thubi.
Wanita itu kini menunduk. Karna malu. Semua terdiam.
Thubi seakan bermimpi, wajah itu.
Wajah yang tertunduk, raut wajahnya memerah menahan malu.
Wanita itu berlari naik ketangga menutup wajahnya. Tangisnya pecah. Penolakan itu begitu lantang terdengar.
Thubi terpukul, ia tak menyadari jika wanita itu cinta pertama semasa sekolahnya.
"Lubi?"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Ibune Sani
nyimak
2021-05-28
1
Ayunina Sharlyn
next
2020-07-02
2
Esw_Gee
nama yang unik
2020-06-17
2