Kegundahan Gloria

" Maafkan semua perkataanku Alex, aku janji akan menuruti semua keinginanmu, kumohon Alex jangan usir aku." pinta Bela sambil menangis terisak.

" Baiklah, saat ini aku maafkan tapi tidak lain kali. Sekarang mandi bersihkan dirimu karena aku ingin main lagi." ucap Alex sambil berjalan dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya menuju ranjang dan berbaring sambil menunggu Bela dari kamar mandi.

Bela berusaha berdiri menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya kalau tidak mengingat kemewahan yang Alex berikan Bela akan pergi dari kehidupan Alex.

Bela masuk ke dalam kamar mandi membersihkan dirinya setelah selesai mandi Bela berjalan menuju ranjangnya dan melihat Alex yang sedang berbaring sambil memejamkan matanya.

" Hai, jangan berdiri saja cepat puaskan aku jalang." bentak Alex dengan matanya masih terpejam

Alex sebenarnya sangat mencintai Bela tapi karena Bela ternyata sudah tidak virgin membuat Alex marah dan merendahkan Bela.

Bela berjalan mendekati Alex dan merekapun melakukan perbuatan terkutuk itu sampai Alex benar - benar puas.

xxxx

Gloria sudah sampai di rumah dan sedang beristirahat di ranjang. Gloria akan berbicara dengan ke dua orang tuanya nanti sore karena bercak merah bekas alergi makan udang dan cumi masih ada. Tidak berapa lama Gloria memejamkan matanya.

Sore harinya Gloria terbangun dan membersihkan dirinya. Gloria turun menuruni anak tangga menuju dapur untuk memasak. Selesai masak Gloria menata semua masakannya di atas meja makan.

Orang tua Gloria tidak memperkerjakan seorang pelayan, sebenarnya orang tua Gloria cukup mampu karena daddynya mempunyai usaha restoran beberapa cabang tapi karena sikap mereka bertiga hidup secara sederhana.

Hasil keuntungan dibagi dua, sebagian untuk panti asuhan milik mommynya dan sebagian lagi di bagi dua untuk gaji karyawan dan untuk keluarga Gloria. Mommy Gloria pemilik panti asuhan mengasuh anak - anak yang terbuang dan tidak dikehendaki dengan berkeliling mencari anak - anak yang tidak diingin oleh ke dua orang tuanya.

Tidak berapa lama mommy dan daddy berjalan menuju ruang makan. Mereka makan secara diam tanpa ada yang bicara. Selesai makan Gloria merapikan piring dan gelas dan dibawanya ke wastafel untuk dicuci.

Selesai pekerjaannya Gloria berjalan menuju ruang keluarga. Gloria duduk di tengah - tengah mereka.

" Mommy dan daddy jika seandainya Gloria membatalkan pernikahannya bolehkah?" tanya Gloria dengan nada takut.

" Apa yang membuatmu ingin membatalkannya?" tanya daddy Gloria

" Gloria merasa tidak nyaman dengan Alex dan Gloria juga tidak mencintai Alex." jawab Gloria lirih.

" Kenapa tidak nyaman? bukannya Alex ramah dan mommy serta daddy melihatnya sepertinya Alex sangat sayang padamu." ucap mommy Gloria

" Tapi mom, Gloria tidak bisa mencintainya dan Gloria tidak mau menikah dengannya." ucap Gloria sambil menangis

" Sayang, mommy dan daddy ingin melihatmu bahagia menikah dengan Alex karena mommy dan daddy yakin kalian akan bahagia. Mengenai cinta seiringnya waktu kalian akan saling mencintai." ucap mommy Gloria lembut.

" Mommy dan daddy kalau memang ingin Gloria bahagia, ijinkan agar Gloria tidak menikah dengan Alex." ucap Gloria sambil terisak.

Tiba - tiba daddy meringis kesakitan menahan rasa sakit di dadanya membuat mommy dan Gloria terkejut.

Mommy Gloria langsung berdiri dan berjalan cepat menuju kamarnya untuk mengambil obat agar suaminya tidak merasakan sakit pada jantungnya.

" Gloria, daddy dan mommy sudah berjanji dengan sahabat mommy dan daddy untuk menikahi kalian, daddy mohon menikahlah dengan Alex karena Alex adalah laki - laki baik sama seperti sahabat daddy." ucap daddy Gloria.

" Selama ini daddy dan mommy tidak pernah meminta sesuatu darimu dan kini mommy dan daddy hanya meminta agar kamu mau menikah dengan Alex." sambung daddy Gloria menatap sendu anak semata wayangnya.

" Baiklah dad, Gloria akan menerima perjodohan ini dan akan menikah dengan Alex. Yang terpenting daddy sehat." ucap Gloria pasrah sambil menangis.

" Terima kasih sayang kamu memang anak baik dan penurut." ucap daddy Gloria.

" Sayang ini obatnya segera minum." pinta mommy Gloria tiba - tiba datang sambil membawa obat dan gelas berisi air hangat.

Daddy Gloria menerima obat pemberian istrinya dan langsung meminumnya. Kini rasa sakit di dadanya berangsur hilang.

" Mommy dan Daddy, Gloria mau istirahat dulu ya ?" pinta Gloria menatap wajah mommy dan daddynya dengan sendu.

" Baik sayang, istirahatlah." jawab mommy dan daddy serempak.

Gloria berjalan dengan gontai menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya.

Gloria berbaring di ranjang sambil menatap langit - langit kamarnya. Hatinya bimbang di satu sisi Gloria ingin membahagiakan ke dua oramg tuanya dengan memenuhi permintaan orang tuanya.

Di sisi lainnya Gloria sangat membenci Alex dan ingin rasanya Gloria memukul wajah Alex hingga babak belur dan di buang ke laut.

Tidak berapa lama Gloria mulai menguap dan tidak berapa lama Gloria sudah terlelap tidur.

xxxx

Di Tempat Lain

Thomas Alexander ketua mafia bersama Markus wakil ketua mafia menuju markas mafia. Banyak penjaga yang berkeliling mengawasi orang - orang yang mencurigakan.

Thomas duduk di kursi kebesarannya sedangkan Markus berdiri di belakang Thomas.

" Bagaimana apakah dia mau mengakui perbuatannya?" tanya Thomas

" Dia tidak mau mengaku tuan." jawab salah satu anak buah mafianya.

" Markus." panggil Thomas.

" Baik tuan." ucap Markus kemudian berjalan mendekati pria yang sudah terikat di kedua tangan dan kakinya dan sudah babak belur dipukuli oleh anak buah mafia Thomas.

Markus berdiri tepat dihadapannya sambil membuka laptopnya agar pria itu melihat layar laptopnya.

" Di gambar ini ada istri dan ke dua putra dan putrimu, mana yang kamu pilih untuk dibunuh?" tanya Markus sambil tersenyum devil.

Pria itu membelakkan matanya tidak percaya melihat foto keluarganya.

" Tuan jangan bunuh mereka, mereka tidak tahu apa - apa." pinta pria itu memohon agar keluarganya tidak disakiti.

" Kalau itu keinginanmu kami akan bebaskan kelurgamu dari kematian dan sekarang katakan siapa orang yang berani mengkorupsi uang perusahaan?" tanya Markus sekali lagi.

" Direktur keuangan pusat bekerja sama dengan direktur keuangan cabang perusahaan. Mereka melakukan manupulasi pajak perusahaan dan dimasukkan ke kantong mereka." ucap pria itu dengan nada ketakutan karena pria itu tidak ingin keluarganya ada yang terluka karena itu terpaksa mengatakannya.

" Benarkah? Apakah ada yang lainnya?" tanya Markus lagi.

" Tidak ada hanya mereka berdua pelakunya." jawab pria itu dengan mantap.

" Baik." jawab Markus meninggalkan pria itu yang masih terikat.

" Tunggu, aku sudah mengatakan yang sebenarnya berarti aku bisa bebas." ucap pria itu dengan percaya dirinya.

xxxx

Mohon Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉

Komentar 😍

Like 😍

vote 😍

tip 😍

Agar author tetap semangat dalam menulis, terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘

Salam Author,