tersudut

Nara berada di sebuah pesta pernikahan. Tugas merias pengantin telah selesai, kini bergegas pulang mengistirahatkan tubuhnya sejenak karena dia ada pekerjaan lain di sore hari.

Sebelum pulang Nara mengamati mahakaryanya yang terpampang di pelaminan seorang perempuan anggun mengenakan pakaian pengantin adat sunda.

“Nona Nara.” Mendengar namanya di panggil Nara berbalik.

Gadis berkacamata ini menghela napas berat melihat pemuda tinggi tegap mengenakan jas hitam, pasti kedatangannya untuk menjemputnya.

“Kak Kay,” sapa Nara dengan senyuman.

“Nona Nara tolong ikut, hari ini ada jadwal wawancara di stasiun televisi,” ucap Kay.

“Wawancara tv.” Alis Nara berkerut dalam.

“Tenang saja. seperti biasa anda hanya perlu menampilkan kemesraan, karena sampai saat ini publik masih bertanya-tanya mengapa bukan Zeline yang menikah dengan Milan.” Kay mengingatkan tugas Nara.

Nara mengangguk paham, selama ini orang-orang memang masih bertanya-tanya mengapa Milan dan Zeline batal menikah dan malah menikah dengannya.

“Apa acaranya lama kak Kay, soalnya nanti sore aku ada pekerjaan merias lagi,” kata Nara.

"Saya akan mengaturnya,” balas Kay.

“Ini perlengkapan Anda. Milan sudah menunggu di mobil,” Pemuda ini menyodorkan paperbag pada Nara.

Nara mengulurkan tangan menerima, telah mengerti tugasnya dan mulai berganti pakaian lalu berdandan yang cantik, berubah menjadi istri Milan Kalingga.

Nara menghabiskan waktu sedikit lebih lama untuk merias wajahnya, karena ini adalah acara untuk televisi, dia harus tampil sempurna hingga tak ada yang mengenali jika dia adalah si culun.

“Kenapa dia lama sekali Kay,” gerutu Milan mulai jenuh menunggu Nara.

“Sabar Lan. Nah Itu dia,” ucap Kay saat menatap Nara telah berjalan ke arah mobil.

Milan menurunkan kaca mobil, netra matanya menyorot Nara yang melangkah anggun. Ia tertegun menatap Nara mengenakan dres berwarna peach dengan rambut tercepol dan menyisihkan sedikit surai menggantung membingkai wajah cantiknya. Kelopak mata Milan tak berkedip sedikit pun terpukau.

“Siluman itu berubah lagi,” batin Milan.

Milan gelagapan setelah Nara membuka pintu mobil, menyadari jika di terbius menatap si culun.

“Kak Milan!” sapa Nara duduk di samping Milan.

“Kenapa lama sekali!” sembur Milan menutupi kecanggungannya.

“Aku harus menyesuaikan make up untuk acara televisi.” Jawab Nara dan penampilannya kali ini benar berbeda.

“Aku tidak peduli! Jalan Kay!” ketus Milan membuang pandangannya.

Mobil pun melaju menuju gedung stasiun tv di mana Nara dan Milan akan mengadakan sesi wawancara.

****

Pasangan ini telah berada di sebuah ruangan, tempat wawancara. Duduk berdampingan terlihat sangat mesra karena memang itu yang harus mereka tunjukan agar orang-orang terbungkam, senyum terus mengiasi wajah mereka.

Sorot kamera membidik pasangan ini, berhadapan dengan lelaki yang bertugas sebagai pembawa acara. Pemuda tampan yang merupakan seorang presenter  terkenal bernama Rio Sebastian.

Menit berlalu telah banyak pertanyaan yang di jawab oleh Milan mengenai bisnis dan sesekali di timpali oleh Nara membuat suasana menghangat. Hingga tibalah pertanyaan untuk Nara.

Pembawa acara itu fokus mengarahkan pandangannya pada Nara.

“Ini pertanyaan untuk nona Nara,” ucap Rio menatap Nara tajam.

Nara mengangguk pelan sembari mengembangkan senyum ramah. Siap untuk menjawab pertanyaan.

“Apa benar jika Anda hanya gadis biasa, bukan anak dari pengusaha atau pun anak pejabat.” Roy memasang wajah datar bertanya langsung pada intinya tanpa basa-basi lagi.

Nara merasa aneh akan pertanyaan Rio namun tetap tersenyum kemudian mengangguk mantap.

“Ya, saya memang gadis  biasa dari keluarga sederhana, bukan dari kalangan atas,” jelas Nara jujur tanpa malu sedikit pun.

“Apa karena itu Anda, menikah dengan Milan? Hanya ingin uang?” tanyanya lagi membuat Nara tercengang dengan tuduhan itu.

What .... merebut Zeline dari Milan hanya karena uang! Tuduhan keji macam apa itu? Batin Nara menjerit

Belum sempat Nara menjawab.

“Apa benar karena Milan adalah pengusaha sukses jadi Anda berusaha keras merebutnya dari Zeline?” cecar Roy pertanyaan terdengar mengintimidasi Nara.

Sejenak Nara terdiam. Rio seakan menyerangnya seperti ingin menjatuhkannya.

Nara tersenyum pelik menatap Milan memasang wajah datar. Seakan membenarkan pertanyaan Rio. Pemikiran mereka sama hanya menganggap ia menikah demi uang.

“Tentu saja itu tidak benar, saya tidak merebutnya. Tapi, tuhanlah mengatur kami berjodoh dan menikah,” sangkal Nara lalu menjeda sejenak menarik napas panjang. “Zeline sudah menjadi masa lalu suami saya. Masa depannya sekarang bersama saya,” jawab Nara mantap dengan senyuman.

“Astaga ngomong apa aku ini, pede sekali mengucapkan kalau aku masa depan Milan, dia pasti kesal setengah mati,” batin Nara menatap Milan yang diam memasang wajah sulit terbaca.           

Seolah tak puas dengan jawaban Nara, Rio kembali bertanya.

“Apa benar Anda hanya ingin memoroti harta Milan?” tanyanya blak-blakan memasang dingin.

Nara memutar pandangannya menatap sekitar, suasana ruangan menjadi tegang, penonton yang berada di dalam ruangan terdiam.

Gadis ini lalu tersenyum lebar memperlihatakan gigi ratanya.

“Kalau ngak di porotin itu namanya malah menyiksa diri, selagi ada dan tahu batasan kenapa tidak, realistis saja skin care mahal,” canda Nara dengan kekehan untuk mencarikan suasana, terkesan membenarkan, dan benar saja membuat tawa lucu penonton pecah.

Sedangkan Milan tatapannya semakin tajam seolah tak suka.

“Apa pendapat Anda tentang orang yang mengatakan anda perempuan materialistis.” Rio tiada henti menyudutkan Nara.

"Ih ... Dia ini kaya punya dendam pribadi sama aku, dari tadi nuduh mulu, kenal juga ngak," batin Nara.

“Saya tidak peduli orang berkata apa tentang saya ....” ucapan Nara terhenti saat Milan menimpali.

“Bagi saya kata perempuan materialistis itu hanya orang yang tidak mampu memenuhi keinginan pasangannya. Semua milik saya adalah miliknya juga, uang dan kemewahan yang saya berikan itu adalah cara saya memanjakannya dan menunjukkan kasih sayang saya,” sela Milan menatap tajam Rio.

Sebenarnya sedari tadi Milan mencoba menahan diri. Dan sekarang dia muak. Ah .... Entahlah dia tidak terima si culun di tuduh menikahinya karena uang. Padahal dia juga selalu menuduh Nara perempuan materialistis namun mendengar itu dari orang lain hatinya tak rela si culun di sudutkan.

Nara tertegun menatap dalam pemuda yang ada di sampingnya, ternyata angkat bicara membelanya. Dia pikir Milan mengiyakan kata Rio sebagai perempuan matrealistis.

Decak kagum terdengar dari penonton, mendengar ucapan Milan dan menganggap mereka pasangan yang sangat serasi.

Tatapan tajam menghunus dari Milan membuat Rio seketika terbungkam kehabisan kata.

Acara pun berlanjut Rio mengganti topik pembicaraannya.

Nara menarik napas lega, Acara sesi wawancara telah di tutup dengan tepuk tangan. Ketegangan telah melebur menjadi senyuman.

Milan yang masih memasang wajah datar, bangun dari duduknya, berdiri lebih dulu terlihat menahan kesal.

Namun baru hendak melangkah, Nara mendengar suara gaduh dari atas langit-langit ruangan.

Mata Nara membulat saat menatap ke atas sebuah lampu gantung bergoyang-goyang seakan ingin jatuh, dan tak lama tiba-tiba saja terlepas terjun tempat di atas Milan.

“Kak Milan! Awas!” seru Nara sekuat tenaga untuk menghindari benda itu jatuh menimpa Milan. Nara mendorong tubuh tinggi Milan dengan keras hingga terhuyung menjauh dan yang terjadi malah dia tak sempat menghindar.

“Ahh. ...” pekik Nara membungkuk melindungi kepalanya dengan kedua tangan dengan cepat lampu itu jatuh tepat menimpa pundak belakang sebelah kanannya.

Mata Milan membola menyaksikan apa yang menimpa Nara.

“Istriku!” pekik Milan tanpa sadar.

Milan Kalingga

ini visual si galak nyebilin bagi aku. untung ganteng jadi Nara ngak berkutik. walau kadang juga pengen nampol sih.

Si culun Nara.

 

ini Nara kalau lagi berubah jadi siluman cantik. pantas aja bang Milan terpukau. 

itu visual bagi saya .... kalau kalian punya gambaran sendiri silahkan. 

 

Terpopuler

Comments

Jihan Putri

Jihan Putri

lu kata nara siluman ular gtu milan nara speak bidadari yg langka tau nggk

2024-01-01

0

Mami Ani Aryani

Mami Ani Aryani

.ilan sdh mulai peka membela sang istri

2023-12-20

0

Mami Ani Aryani

Mami Ani Aryani

pinter juga nih si Nara 🤣🤣🤣🤣🤣

2023-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 preweding
2 kabur
3 pengganti
4 pernikahan
5 pulang
6 culun itu kau
7 tak menerima
8 rencana
9 tanda tangan
10 mewarkan
11 pewaran naik
12 tak bisa lepas
13 tugas istri
14 istri milan
15 dingin
16 pijat
17 tersudut
18 istriku
19 ternyata terluka
20 lihat luka
21 kabur
22 merawat
23 sedih
24 rasa bersalah
25 sahabat
26 pekerjaan baru
27 menjemput
28 rahasia
29 pernikahan 1
30 pernikahan 2
31 pernikahan 3
32 rahasia sea
33 pulang
34 merasa kosong
35 rahasia
36 kantor
37 ruangan Milan
38 ciuman pertama
39 sibuk
40 demam
41 rumah Nara
42 istri
43 makan bersama
44 cemburu
45 menjemput
46 hidup Nara.
47 kencan
48 hadiah
49 Ciuman
50 petuah
51 petuah lagi
52 ingin pindah
53 pindah rumah
54 curiga
55 lepaskan dia
56 terbongkar
57 maaf
58 cinta Vino
59 mama pulang
60 pulang
61 cinta?
62 bukti
63 insiden
64 Benar cinta
65 cemas
66 menunggu
67 tragedi
68 rumah sakit
69 kecewa
70 tanda tangan
71 saran Vino
72 pergi
73 terbongkar
74 penjelasan
75 bicara
76 pulang
77 sesal
78 goresan tangan
79 mencari nara
80 amarah Milan
81 oh Vino
82 cek
83 sadar
84 waktu berlalu
85 hidup baru
86 rumah sakit
87 mengiyakan
88 keputusan
89 pernikahanChelsea
90 putus asa
91 bertemu Vino
92 pesta pernikahan
93 menggila
94 pertemuan
95 perasaan Milan
96 akan berjuang
97 rahasia
98 Nasehat ibu
99 petuah Milan
100 kembali
101 bersama
102 ikut
103 berangkat
104 jerman
105 perasaan Nara
106 sakit
107 Nara pulang
108 anugerah
109 Kelahiran
110 End
111 Extra part
112 extra part dua
113 Diam-Diam Suamiku Ceo
Episodes

Updated 113 Episodes

1
preweding
2
kabur
3
pengganti
4
pernikahan
5
pulang
6
culun itu kau
7
tak menerima
8
rencana
9
tanda tangan
10
mewarkan
11
pewaran naik
12
tak bisa lepas
13
tugas istri
14
istri milan
15
dingin
16
pijat
17
tersudut
18
istriku
19
ternyata terluka
20
lihat luka
21
kabur
22
merawat
23
sedih
24
rasa bersalah
25
sahabat
26
pekerjaan baru
27
menjemput
28
rahasia
29
pernikahan 1
30
pernikahan 2
31
pernikahan 3
32
rahasia sea
33
pulang
34
merasa kosong
35
rahasia
36
kantor
37
ruangan Milan
38
ciuman pertama
39
sibuk
40
demam
41
rumah Nara
42
istri
43
makan bersama
44
cemburu
45
menjemput
46
hidup Nara.
47
kencan
48
hadiah
49
Ciuman
50
petuah
51
petuah lagi
52
ingin pindah
53
pindah rumah
54
curiga
55
lepaskan dia
56
terbongkar
57
maaf
58
cinta Vino
59
mama pulang
60
pulang
61
cinta?
62
bukti
63
insiden
64
Benar cinta
65
cemas
66
menunggu
67
tragedi
68
rumah sakit
69
kecewa
70
tanda tangan
71
saran Vino
72
pergi
73
terbongkar
74
penjelasan
75
bicara
76
pulang
77
sesal
78
goresan tangan
79
mencari nara
80
amarah Milan
81
oh Vino
82
cek
83
sadar
84
waktu berlalu
85
hidup baru
86
rumah sakit
87
mengiyakan
88
keputusan
89
pernikahanChelsea
90
putus asa
91
bertemu Vino
92
pesta pernikahan
93
menggila
94
pertemuan
95
perasaan Milan
96
akan berjuang
97
rahasia
98
Nasehat ibu
99
petuah Milan
100
kembali
101
bersama
102
ikut
103
berangkat
104
jerman
105
perasaan Nara
106
sakit
107
Nara pulang
108
anugerah
109
Kelahiran
110
End
111
Extra part
112
extra part dua
113
Diam-Diam Suamiku Ceo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!