tak bisa lepas

Petuah move on

Seseorang yang membuatmu lebih banyak bersedih dari pada membuatmu bahagia, maka inilah saat untuk membiarkannya  pergi tidak peduli sebesar apa kamu mencintainya.

“Culun! Lagi-lagi kau tidak menandatanganinya!” tangan pemuda ini mencengkeram kuat kertas menjadi bola kecil.

Milan kembali berdecak kesal saat membuka laci nakas di pagi hari. Lagi kertas yang dia harap telah di bubuhi tanda tangan oleh si culun tak tergores tinta, padahal semalam dia telah menaikkan nominal yang sangat besar untuk hadiah perpisahan mereka.

Geram ... itulah yang di rasakan Milan ketika hanya sebuah kertas kecil berada di atasnya dan tertulis petuah move seolah si culun seakan mengejek nasib cintanya. Dan seperti biasa kamarnya telah kosong jejak keberadaan si culun telah tiada.

Dengan emosi tinggi Milan keluar dari kamar hendak mencari Nara. Namun dia hanya mendapati Chelsea duduk di ruang makan.

“Mana si culun?” tanya Milan ketus pada adiknya.

Chelsea yang sedang menikmati sarapan beralih mengarahkan  manik indahnya pada Milan. Ada hela napas terdengar berat dari gadis cantik ini.

“Kakak namanya Nara,” protes Sea memasang wajah malas. “Dia ada perkerjaan merias pagi-pagi sekali,” jelasnya dengan malas.

“Dia itu memang ngak punya malu!” geram Milan. “Dasar perempuan licik,” tambahnya.

“Kakak jangan bilang Nara seperti itu! Nara adalah gadis yang baik.” Sea membela sahabatnya.

"Aku sudah menawarkan lima milyar tapi dia masih belum juga menandangani tangan surat perpisahan itu,” geramnya.

Senyum kemenangan menghiasi wajah cantik Chelsea. Sahabatnya memang yang terbaik.

"Bagus Nara kau yang terbaik," batin Chelsea

“Kakak pikir dia akan tanda tangan! Berhenti menyodorkan uang padanya karena sebanyak apa-pun yang kakak tawarkan dia tidak akan mengakhiri pernikahan ini,” ucap Sea.

Milan berdecih mendengar ucapan adiknya. “Dia itu hanya menginginkan uang!”

“Aku kenal Nara, dia bukan materialistis seperti perempuan di luar sana. Nara pekerja keras, dia tidak akan menukar harga dirinya dengan uang!” tekannya.

“Belajarlah mencintai dan menerima Nara, karena dia gadis yang baik dan tulus. Kakak pasti akan bahagia hidup bersamanya,” kata Chelsea penuh keyakinan.

Milan tersenyum remeh. “Kau lihat apa dia pantas menjadi istriku. Gadis biasa, culun, pendek, Penampilannya kampungan, hanya akan membuatku malu,” cecar Milan dengan kekesalan.

Ah benar-benar bukan tipe seorang Milan Kalingga.

“Kakak ngak bisa menilai orang dari luar aja. Nara juga sangat cantik sabar dan baik. Ingat Nara yang kakak anggap culun itu telah menolong kakak dari malu. Sedangkan Zeline yang kakak puja tega meninggalkan kakak,” papar Chelsea akan kenyataan menyakitkan.

Wajah Milan berubah sendu saat Chelsea menyebut nama sang Mantan, pemuda ini kehabisan kata-kata. Kepahitan itu kembali terkenang.

“Kak Milan! Kak Milan” panggil Sea saat Milan telah berlalu meninggalkannya tanpa kata.

***

Milan telah berada di kantor, duduk di kursi kebesarannya. Rasanya kepalanya ingin pecah. Memikirkan kepergian Zeline dan sulit terlepas dari pernikahan bersama Nara.

“Gimana Lan?” tanya Kay padahal tanpa bertanya dia sudah melihat jawaban di wajah sahabatnya.

“Sial! Si culun benar-benar berharap menjadi istriku,” gerutu Milan.

“Syukurlah.”

Milan membulatkan mata pada Kay.

Mendapatkan tatapan tajam Kay memaksakan senyumannya.

“Karena ada banyak agenda yang telah tersusun untuk di lakukan setelah pernikahan kalian,” jelas Kay

“Agenda?”

“Iya. Dia istri Milan Kalingga. Akan ada banyak pertemuan bisnis, dengan dewan direksi. Belum lagi, undangan dari stasiun televisi, kau harus klarifikasi,”

Milan memijat pelipisnya.

“Pernikahanmu yang batal dengan Zeline dan malah menikah dengan Nara membuat publik bertanya-tanya apa yang telah terjadi. Banyak rumor buruk yang beredar. Pesaing bisnis juga mencari cela untuk menjatuhkan nama baikmu dari pernikahanmu,” jelas Kay panjang lebar

“Kau harus bertahan dengannya hingga rumor buruk berhenti,” saran Kay.

 “Ah, kenapa aku malah terjebak dengannya,” gerutu Milan mengusap wajah frustrasi. Kay dan Chelsea sama-sama memintanya bertahan dengan si culun.

****

Matahari telah tenggelam, malam pun menyambut. Nara baru saja pulang ke rumah Milan.

menarik napas lega saat masuk ke dalam kamar Milan tak mendapati pemuda tampan itu di dalam.

Ah ... Hari-harinya menjadi menyebalkan sekarang tekanan, paksaan, kemarahan semua akan dia dapatkan jika masuk ke dalam kamar terkutuk itu.

Setelah membersihkan diri Nara berniat untuk beristirahat sejenak. Sebelum ia kembali ke acara pesta pernikahan mengambil peralatan hiasnya. Tubuhnya terasa sangat lelah.

Menjalani perkerjaan sebagai MUA sungguh menguras tenaga. Dia harus datang pagi-pagi sekali untuk merias yang membutuhkan waktu berjam-jam apalagi Nara  rata-rata melayani calon pengantin yang menikah dengan menggunakan adat hingga banyak perintilan yang harus di siapkan, mulai konde, berbagai macam mahkota hiasan kepala sesuai adat pernikahan calon mempelai, dan bahkan sepaket pakaian yang harus dia siapkan. Belum lagi jika dia menerima pekerjaan untuk merias  beberapa sesi berganti pakaian. Sungguh menyita waktu dan tenaga. Itu semua demi menghidupi keluarganya.

Pekerjaan Nara sebagai MUA lumayan padat, akan tetapi harga yang ia tawarkan tidak terlalu tinggi. Andai dulu ia berhasil merias model Zeline dia pasti menjadi Mua yang menjangkau kalangan kelas atas dengan  bayaran yang fantastis.

Nara telah berbaring di sofa. Suara pintu terbuka membuatnya tersentak, kemudian berdiri menyambut siapa lagi kalau bukan si pemilik kamar jutek.

Nara menatap Milan yang penampilannya acak-acakan. Terlihat gurat lelah tercetak di wajah tampannya.

Uuuu ... suara helaan napas berat terdengar dari Milan saat manik mata elangnya masih menangkap bayangan si culun di kamarnya dengan senyum menghiasi.

“Culun kau masih saja di sini! Mengapa kau tidak pergi juga.” Milan melayangkan tatapan tajam.

“Aku tidak akan pergi walau kak Milan mengusirku,” kekeh Nara.

Tangan Milan terkepal, rahangnya mengeras. Mengapa si culun ini tidak menyerah juga. Membuatnya ingin gila.

Milan mendekat ke arah Nara. Sebelah tangannya terulur mencengkeram wajah Nara membuat gadis ini meringis. Tatapan mereka bertemu.

“Kau ingin menguji kesabaranku,” geram Milan seakan kesabarannya telah habis.

“Kau sangat ingin menjadi istriku kan!” seringai membingkai wajah Milan, dia memiliki rencana lain untuk Nara.

Milan melepaskan cekalan tangannya di wajah Nara. Masih memasang senyum devil.

“Kau tahu tugas dan kewajiban sebagai istrikan!” sentak Milan.

Nara mengangguk pelan,  tentu saja dia tahu tugas seorang istri.

Wajah Milan maju mengikis jarak antara wajah Nara.

“Layani aku!”

Mata Nara membola  mendengar ucapan Milan. Seketika tubuh Nara meremang, ia  menelan salivanya dengan susah payah. Tugas dan kewajiban istri adalah melayani suami?

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

good keren bangt ceritanya

2024-04-20

0

Yani

Yani

Harus siap Nara semangat 💪💪😘😘

2023-11-03

2

FUZEIN

FUZEIN

Ada je ayat cukun kan...tapi kite sukaaa

2023-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 preweding
2 kabur
3 pengganti
4 pernikahan
5 pulang
6 culun itu kau
7 tak menerima
8 rencana
9 tanda tangan
10 mewarkan
11 pewaran naik
12 tak bisa lepas
13 tugas istri
14 istri milan
15 dingin
16 pijat
17 tersudut
18 istriku
19 ternyata terluka
20 lihat luka
21 kabur
22 merawat
23 sedih
24 rasa bersalah
25 sahabat
26 pekerjaan baru
27 menjemput
28 rahasia
29 pernikahan 1
30 pernikahan 2
31 pernikahan 3
32 rahasia sea
33 pulang
34 merasa kosong
35 rahasia
36 kantor
37 ruangan Milan
38 ciuman pertama
39 sibuk
40 demam
41 rumah Nara
42 istri
43 makan bersama
44 cemburu
45 menjemput
46 hidup Nara.
47 kencan
48 hadiah
49 Ciuman
50 petuah
51 petuah lagi
52 ingin pindah
53 pindah rumah
54 curiga
55 lepaskan dia
56 terbongkar
57 maaf
58 cinta Vino
59 mama pulang
60 pulang
61 cinta?
62 bukti
63 insiden
64 Benar cinta
65 cemas
66 menunggu
67 tragedi
68 rumah sakit
69 kecewa
70 tanda tangan
71 saran Vino
72 pergi
73 terbongkar
74 penjelasan
75 bicara
76 pulang
77 sesal
78 goresan tangan
79 mencari nara
80 amarah Milan
81 oh Vino
82 cek
83 sadar
84 waktu berlalu
85 hidup baru
86 rumah sakit
87 mengiyakan
88 keputusan
89 pernikahanChelsea
90 putus asa
91 bertemu Vino
92 pesta pernikahan
93 menggila
94 pertemuan
95 perasaan Milan
96 akan berjuang
97 rahasia
98 Nasehat ibu
99 petuah Milan
100 kembali
101 bersama
102 ikut
103 berangkat
104 jerman
105 perasaan Nara
106 sakit
107 Nara pulang
108 anugerah
109 Kelahiran
110 End
111 Extra part
112 extra part dua
113 Diam-Diam Suamiku Ceo
Episodes

Updated 113 Episodes

1
preweding
2
kabur
3
pengganti
4
pernikahan
5
pulang
6
culun itu kau
7
tak menerima
8
rencana
9
tanda tangan
10
mewarkan
11
pewaran naik
12
tak bisa lepas
13
tugas istri
14
istri milan
15
dingin
16
pijat
17
tersudut
18
istriku
19
ternyata terluka
20
lihat luka
21
kabur
22
merawat
23
sedih
24
rasa bersalah
25
sahabat
26
pekerjaan baru
27
menjemput
28
rahasia
29
pernikahan 1
30
pernikahan 2
31
pernikahan 3
32
rahasia sea
33
pulang
34
merasa kosong
35
rahasia
36
kantor
37
ruangan Milan
38
ciuman pertama
39
sibuk
40
demam
41
rumah Nara
42
istri
43
makan bersama
44
cemburu
45
menjemput
46
hidup Nara.
47
kencan
48
hadiah
49
Ciuman
50
petuah
51
petuah lagi
52
ingin pindah
53
pindah rumah
54
curiga
55
lepaskan dia
56
terbongkar
57
maaf
58
cinta Vino
59
mama pulang
60
pulang
61
cinta?
62
bukti
63
insiden
64
Benar cinta
65
cemas
66
menunggu
67
tragedi
68
rumah sakit
69
kecewa
70
tanda tangan
71
saran Vino
72
pergi
73
terbongkar
74
penjelasan
75
bicara
76
pulang
77
sesal
78
goresan tangan
79
mencari nara
80
amarah Milan
81
oh Vino
82
cek
83
sadar
84
waktu berlalu
85
hidup baru
86
rumah sakit
87
mengiyakan
88
keputusan
89
pernikahanChelsea
90
putus asa
91
bertemu Vino
92
pesta pernikahan
93
menggila
94
pertemuan
95
perasaan Milan
96
akan berjuang
97
rahasia
98
Nasehat ibu
99
petuah Milan
100
kembali
101
bersama
102
ikut
103
berangkat
104
jerman
105
perasaan Nara
106
sakit
107
Nara pulang
108
anugerah
109
Kelahiran
110
End
111
Extra part
112
extra part dua
113
Diam-Diam Suamiku Ceo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!