tanda tangan

Mentari pagi telah menyambut. Sinar hangatnya masuk melalui celah jendela menyilaukan mata seorang gadis yang bergelung nyaman di bawah selimut. Berbaring di sofa panjang.

Ya tidur di sofa, Nara sadar diri untuk tidak seranjang dengan Milan walau mereka telah berstatus sebagai suami istri.

Nara bangun setelah meregangkan tubuhnya mengumpulkan separuh nyawa yang terbang ke alam mimpi.

Nara mengarahkan pandangannya pada ranjang besar milik Milan.

“Kak Milan tidak pulang semalaman. Di mana dia tidur?” gumam Nara menghela napas berat sungguh ia merasa sangat bersalah karena membuat Milan marah.

“Dia pasti sangat kecewa, karena menikah dengan ku.”

Mengalihkan rasa bersalahnya. Nara pun berdiri beralih ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini dia akan pulang ke rumah. Ibu dan adiknya pasti sedang menantikannya.

****

Nara menghela napas panjang, saat telah berada di depan rumahnya, bersiap untuk masuk ke dalam. Ia telah menyiapkan banyak jawaban atas cecaran pertanyaan dari adiknya nanti.

“Kak Nara sudah pulang!” sapa gadis berkaca mata yang penampilannya sebelas dua belas dengan Nara. Dia adalah Alana adik Nara. Berdiri di ambang pintu menyambut Nara. “Ada yang ingin Nana tanyakan.”

“Kak Nara! Nana liat dari berita, kak Milan menikah dengan perempuan lain. Ada apa dengan pernikahannya? Mengapa bukan Zeline?” tanya Alana memasang wajah penasaran menyeret tubuh kakaknya untuk duduk di sofa.

Nara tertunduk lemas dia sudah menebak berita pernikahan Milan akan masuk dalam pemberitaan.

“Kak Milan dan model Zeline putus,” jawabnya.

“Putus! Ya sayang sekali. Karena itu. Kakak ngak jadi merias Zeline,” ucap Alana menyayangkan.

“Iya gagal, kesempatan kakak untuk menjadi MUA terkenal kandas, ” tambah Nara tertunduk sedih. Bahkan naas dialah yang terjebak harus menikah dengan Milan.

Melihat raut kecewa di wajah kakaknya dengan cepat Alana merangkul Nara.

“Tapi istri kak Milan tak kalah cantiknya dengan Zeline. Itu pasti karena hasil make up kakak yang keren,” puji Alana dengan senyuman mencoba menyemangati Nara.

Mendengar pujian adiknya senyum Nara terkembang. Alana memang pandai menyenangkan hatinya.

“Tapi nama istri Milan Anara Putri sama dengan nama kakak. Itu bukan kakak kan?” ucap Alana terlihat berpikir keras menatap kakaknya, membuat Nara menjadi gelagapan. Bagaimana pun rahasianya menikah dengan Milan tidak boleh terkuak.

“It ... itu. Nama Anara putri kan memang banyak sekali. Lagi pula kak Milan mana mungkin mau menikah dengan gadis seperti kakak,” alibi Nara membuang pandangannya.

Sejenak Alana terdiam, melayangkan tatapan menilai pada Nara, lalu mengendikan bahunya. Membenarkan penjelasan Nara, tidak mungkin juga kakaknya yang berpenampilan culun menikah dengan seorang pemuda sekelas Milan Kalingga.

“Nara!”

Pembicaraan dua saudara ini terhenti saat suara bariton terdengar memanggil nama Nara dari ambang pintu. Mereka mengenal pemilik suara itu.

“Vino.” Nara kemudian beranjak membuka pintu. Menatap pemuda tampan yang telah berdiri di hadapannya.

“Nara semalam kau ke mana saja? Aku mencarimu ke mana-mana. Aku bahkan tidak mengambil satu pun fotomu?” cecar Vino dengan banyak pertanyaan memasang wajah cemas. Setelah semalaman ia tidak bertemu Nara.

Gadis berkacamata ini beralih duduk di kursi teras di susul oleh Vino.

“Semalam aku sangat sibuk. Apalagi mama Sea sakit,” jawab Nara.

“Lalu semalam kau tidak pulang?” tanya Vino.

Nara menjawabnya dengan galengan kepala. “Sea memintaku untuk menginap di rumahnya untuk menjaga mamanya.” Alibi Nara.

“Benar Ra?” tanya Vino memastikan.

“Iya Vin.”

Vino terdiam mengela napas lega akan penjelasan Nara. Sungguh dari dulu dia tidak akan tenang jika belum bertemu dengan sahabatnya ini.

“Ra, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa kakak Sea tidak jadi menikahi pacarnya model itu?” tanya Vino.

“Kata Sea mereka sudah putus Vin,” jawab Nara.

Ah ... Jantung Nara berdetak kencang ia takut rahasianya terbongkar.

“Nama istrinya sama dengan namamu.” Nada Vino terdengar ragu.

“Ha ...ha ... Iya Vin lucu ya. Dia sangat membenciku. Malah sekarang dia dapat istri yang namanya sama denganku,” sambar Nara dengan kekehan di paksakan, mengingatkan Vino sikap Milan pada mereka.

Vino termenung mengenang, Milan memang sangat membenci mereka berdua yang dianggap selalu memberi pengaruh buruk pada Chelsea. Jadi tidak mungkin Milan menikah dengan Nara.

Perbincangan mereka pun berlanjut membahas pesta pernikahan semalam. Sekuat hati Nara mencoba untuk menjaga rahasianya di depan Vino agar tidak terbongkar.

***

Siang telah berganti malam. Nara telah berada di rumah megah Milan. Kini dia berada di dalam kamar suaminya. Sesuai permintaan Chelsea maka setiap malam dia akan menginap di kediaman keluarga Kalingga.

Nara telah bersiap untuk membaringkan tubuhnya di sofa. Namun suara pintu terbuka membuat pandangannya teralihkan. Pada sesosok pemuda tampan nan tinggi.

Deg ...

Jantung Nara berpacu cepat saat melihat pemilik kamar yang murka, telah pulang dan mungkin akan kembali meluapkan amarah padanya. Apalagi wajahnya tersirat penuh amarah dan kebenciaan.

Nara berdiri menyambut Milan. Bagaimana pun dia merasa tak enak hati membuat Milan marah.

“Kak Milan,” sapa Nara membuat Milan mendengus kesal melihat si culun dengan kacamata membingkai wajahnya.

Milan melangkah mendekat pada Nara dengan sebuah map yang dia pegang.

“Tanda tangani ini!” ucap  Milan dengan nada dingin. Melemparkan map cokelat pada Nara, dengan sigap gadis ini menangkapnya.

Nara mengerutkan kening menatap map yang kini berada di dalam genggamannya.

“Apa ini kak?” tanya Nara tak mengerti membaca sebuah lembaran kertas.

“Surat perpisahan kita!” ketus Milan dengan senyum devil menghiasi wajah tampannya.

“Surat perpisahan,” ulang gadis kacamata ini.

Milan bedecak kesal, melipat tangan di dada.

“Ya, Kau pikir aku akan menerimu sebagai istriku! Itu tidak mungkin! kau harus menandatanganinya. Aku akan memberimu cek senilai 2 milyar sebagai kompensasi perpisahan kita. Tapi, tanda tangani surat itu dan pergi sejauh mungkin dari hadapanku selamanya!” Mata Milan menatap Nara tajam seakan ingin mengulitinya.

“Culun, aku tahu ini yang kau harapkan kan, menikah denganku agar kau menikmati kemewahan sebagai istriku. 2 milyar cukup untuk menghidupi keluargamu!” Nada Milan terdengar merendahkan. Dia yakin Nara adalah perempuan yang pasti akan tergoda dengan uang. Karena Milan beranggapan Nara menikah dengannya hanya demi uang.

“Jangan diam saja! Cepat! Apalagi yang kau tunggu!” bentak Milan membuat Nara terlonjak, jantungnya seakan ingin jatuh, pemuda ini benar-benar sangat mengerikan. Rasanya Nara ingin menangis dari tadi menerima bentakan dari Milan yang seakan menghakiminya. Belum lagi merendahkannya seakan dia adalah perempuan yang gila uang.

Melihat Nara yang terlihat bergetar membaca surat itu, membuat Milan mendengkus memutar bola mata malas.

"Dia pasti senang, sampai kehabisan kata-kata. Ya ...dua milyar sangat besar untuknya, dia pasti tidak pernah melihat uang sebanyak itu," batin Milan.

“Aku tidak mau tahu kau harus menandatanganinya dan keluar dari rumahku!” tekan Milan sekali.

Lagipula, si culun pasti tanda tangan, dua milyar merupakan uang yang sangat besar bagi si culun, sebab bisa merubah hidupnya dalam seketika itu pikir Milan.

Milan meregangkan tubuhnya yang terasa lelah. menatap Nara masih terdiam membaca isi surat seakan menyimak. Membuatnya jengah menunggu.

“Aku mau mandi! Saat itu kau harus tanda tangan!”

Pemuda ini pun hendak berlalu menuju kamar mandi.

“Dia pasti tanda tangan,” batin Milan dengan seringai di wajah.

“Setelah tanda tangan letakkan di laci itu. Malam ini aku membiarkanmu tidur di kamarku, untuk terakhir kaliannya. Tapi kau hanya tidur di sofa," titah Milan panjang lebar lalu dengan percaya diri meninggalkan Nara.

Nara terduduk lemas di sofa menarik napas lega menatap kepergian Milan.

“Bagaimana ini? kak Milan minta berpisah. Sedangkan aku harus bertahan hingga dia move on dan melupakan Zeline. Chelsea pasti tidak akan setuju jika kami berpisah.”

“Gila! dua milyar,” guman Nara berdecak kagum, matanya berbinar menatap cek yang kini berada di tangannya. Nominal yang bisa membuat semua bebannya sirna.

Sungguh dia sangat ingin menandatanganinya, agar ia terbebas dari semua masalah yang melibatkan pemuda sombong dan dingin ini. Namun pesan Chelsea terniang dia tidak boleh melepaskan Milan sebelum pemuda patah hati ini move on. Menemukan cinta yang baru.

“Dua milyar,” gumamnya sekali lagi.

Gadis berkacamata ini menggelengkan kepala kuat agar ia tak tergiur untuk menandatangani kertas itu.

“Lebih baik aku segera tidur.” Nara kembali menutup map lalu berdiri ke arah nakas. Menaruh map itu ke dalam laci. Setelahnya bergegas untuk tidur sebelum Milan keluar dari kamar mandi. Bisa gawat jika Milan tahu dia belum menandatangani kertas perpisahan itu.

Setelah beberapa saat berlalu, Milan keluar dari kamar mandi, telah membersihkan diri. Arah manik matanya menatap Nara yang tertidur meringkuk di sofa.

“Dia pasti sudah tanda tangan. Ya ... Dia tidak akan mungkin menolak uang sebesar itu. Akhirnya aku terbebas dari pernikahan ini,” gumam Milan.

Senyum terbit di wajah tampan Milan menebak jika si culun pasti telah menandatangani surat perpisahan mereka.

Pemuda ini pun melesak naik ke atas tempat tidur. Besok dia akan menyuruh Kay untuk mengurus perpisahan mereka. Dan dia tidak akan terikat lagi pada si culun.

 

Bagaimana kelanjutannya? Apa yang terjadi jika Milan tahu Nara tidak menandatangani surat itu?

 

Like, vote, coment,  dong biar semangat up date.

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Totoy Suhaya

Totoy Suhaya

makin seru

2024-02-02

0

Sumi afiz

Sumi afiz

Nara buat Milan jatuh cinta padamu.salam kenal kak.aq baru baca ceritamu bagus juga semangat dan sukses selalu jaga kesehatan ya kak 😍😍😘😘

2023-12-29

0

Yani

Yani

Nara coba rubah penampilanmu buat Milan jatuh cinta bila perlu memohon cinta mu

2023-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 preweding
2 kabur
3 pengganti
4 pernikahan
5 pulang
6 culun itu kau
7 tak menerima
8 rencana
9 tanda tangan
10 mewarkan
11 pewaran naik
12 tak bisa lepas
13 tugas istri
14 istri milan
15 dingin
16 pijat
17 tersudut
18 istriku
19 ternyata terluka
20 lihat luka
21 kabur
22 merawat
23 sedih
24 rasa bersalah
25 sahabat
26 pekerjaan baru
27 menjemput
28 rahasia
29 pernikahan 1
30 pernikahan 2
31 pernikahan 3
32 rahasia sea
33 pulang
34 merasa kosong
35 rahasia
36 kantor
37 ruangan Milan
38 ciuman pertama
39 sibuk
40 demam
41 rumah Nara
42 istri
43 makan bersama
44 cemburu
45 menjemput
46 hidup Nara.
47 kencan
48 hadiah
49 Ciuman
50 petuah
51 petuah lagi
52 ingin pindah
53 pindah rumah
54 curiga
55 lepaskan dia
56 terbongkar
57 maaf
58 cinta Vino
59 mama pulang
60 pulang
61 cinta?
62 bukti
63 insiden
64 Benar cinta
65 cemas
66 menunggu
67 tragedi
68 rumah sakit
69 kecewa
70 tanda tangan
71 saran Vino
72 pergi
73 terbongkar
74 penjelasan
75 bicara
76 pulang
77 sesal
78 goresan tangan
79 mencari nara
80 amarah Milan
81 oh Vino
82 cek
83 sadar
84 waktu berlalu
85 hidup baru
86 rumah sakit
87 mengiyakan
88 keputusan
89 pernikahanChelsea
90 putus asa
91 bertemu Vino
92 pesta pernikahan
93 menggila
94 pertemuan
95 perasaan Milan
96 akan berjuang
97 rahasia
98 Nasehat ibu
99 petuah Milan
100 kembali
101 bersama
102 ikut
103 berangkat
104 jerman
105 perasaan Nara
106 sakit
107 Nara pulang
108 anugerah
109 Kelahiran
110 End
111 Extra part
112 extra part dua
113 Diam-Diam Suamiku Ceo
Episodes

Updated 113 Episodes

1
preweding
2
kabur
3
pengganti
4
pernikahan
5
pulang
6
culun itu kau
7
tak menerima
8
rencana
9
tanda tangan
10
mewarkan
11
pewaran naik
12
tak bisa lepas
13
tugas istri
14
istri milan
15
dingin
16
pijat
17
tersudut
18
istriku
19
ternyata terluka
20
lihat luka
21
kabur
22
merawat
23
sedih
24
rasa bersalah
25
sahabat
26
pekerjaan baru
27
menjemput
28
rahasia
29
pernikahan 1
30
pernikahan 2
31
pernikahan 3
32
rahasia sea
33
pulang
34
merasa kosong
35
rahasia
36
kantor
37
ruangan Milan
38
ciuman pertama
39
sibuk
40
demam
41
rumah Nara
42
istri
43
makan bersama
44
cemburu
45
menjemput
46
hidup Nara.
47
kencan
48
hadiah
49
Ciuman
50
petuah
51
petuah lagi
52
ingin pindah
53
pindah rumah
54
curiga
55
lepaskan dia
56
terbongkar
57
maaf
58
cinta Vino
59
mama pulang
60
pulang
61
cinta?
62
bukti
63
insiden
64
Benar cinta
65
cemas
66
menunggu
67
tragedi
68
rumah sakit
69
kecewa
70
tanda tangan
71
saran Vino
72
pergi
73
terbongkar
74
penjelasan
75
bicara
76
pulang
77
sesal
78
goresan tangan
79
mencari nara
80
amarah Milan
81
oh Vino
82
cek
83
sadar
84
waktu berlalu
85
hidup baru
86
rumah sakit
87
mengiyakan
88
keputusan
89
pernikahanChelsea
90
putus asa
91
bertemu Vino
92
pesta pernikahan
93
menggila
94
pertemuan
95
perasaan Milan
96
akan berjuang
97
rahasia
98
Nasehat ibu
99
petuah Milan
100
kembali
101
bersama
102
ikut
103
berangkat
104
jerman
105
perasaan Nara
106
sakit
107
Nara pulang
108
anugerah
109
Kelahiran
110
End
111
Extra part
112
extra part dua
113
Diam-Diam Suamiku Ceo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!