kabur

Seminggu kemudian.

Di depan sebuah bangunan tinggi menjulang, terlihat seorang gadis berkaca mata dengan rambut terkepang dua. Berdiri tegak, mendongakkan kepala memandang dengan takjub, tempat yang akan menjadi saksi sebuah perhelatan megah.

“Kak Nara semangat, semoga lancar. Semoga setelah  menghias model top sekelas Zeline. Job merias kakak juga semakin banyak dan tahun ajaran baru nanti aku bisa daftar kuliah.”

Sebuah kata semangat dari adik tersayang, yang menyiratkan harapan, mengudara di pikiran Nara, membuat semangat Nara berkobar melakukan yang terbaik, untuk langkah awal meraih mimpi serta mengabulkan semua keinginan adiknya.

Hari ini adalah moment spesial yang di tunggu-tunggu. Sebuah perhelatan megah pernikahan antara pengusaha Milan Kalingga dengan model top cantik bernama Zeline.

Rasa bangga menyeruak dalam hati Nara, saat mendapatkan kesempatan emas dari sahabatnya Chelsea. Merias sang mempelai wanita yang merupakan seorang model. Ya karena kebaikan hati sahabatnya itu, mahakaryanya akan terlihat oleh banyak orang hari ini.

Merias model di hari pernikahannya, benar-benar kesempatan besar, untuk karier merias Nara. Pundi-pundi rupiah akan lebih mudah di dapatkan oleh si gadis yang berperan sebagai tulang punggung keluarga ini.

“Aku harus melakukan yang terbaik! Aku harus berhasil. Alana memerlukan biaya besar untuk daftar kuliah,” batin Nara dengan semangat berkobar.

Sebelum masuk ke dalam dia menarik napas panjang, mengumpulkan kekuatan. Perasaan Nara campur aduk senang berselimut kegugupan, seakan dia akan bertempur di medan perang. Dan kotak make up yang menggantung di tangan akan menjadi senjata penentu keberhasilannya.

Dengan langkah semangat dan senyum terkembang Nara menyusuri tempat yang instruksikan oleh sahabatnya Chelsea.

Setelah beberapa saat Nara akhirnya sampai di depan sebuah kamar. Tempat merias calon pengantin.

Sebelum membuka pintu kamar sekali lagi Nara menarik napas panjang, agar rasa gugup itu sedikit berkurang.

Dengan senyum bahagia terkembang, Nara membuka pintu pelan.

Pandangannya langsung terpusat pada pemuda tampan mempesona, calon pengantin pria Milan yang berdiri di hadapan beberapa lelaki berjas hitam. Milan menatap Nara sekilas, lalu kembali membuang pandangannya. Memang itu yang selalu di lakukan Milan saat bertemu dengan Nara cuek dan tidak peduli. Karena Milan tidak suka Chelsea adiknya berteman dengan gadis berpenampilan culun seperti dirinya.

Senyum Nara seketika luntur, alisnya mengernyit dalam saat melihat raut wajah marah yang di tampakkan oleh Milan.

Arah pandang Nara pun berputar menatap sekeliling. Ia melihat Chelsea duduk di sofa bersama ibunya yang terlihat menangis.

“Sea kakakmu! Kasian kakakmu!” Chelsea sedang mengelus punggung ibunya. Sungguh pemandangan yang tidak tersirat kebahagiaan, malah terlihat kacau.

Brak ...

Suara ponsel yang terbanting ke lantai semakin membuat Nara gelagapan. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

“Aku tidak mau tahu cari dia! Dia tidak bisa membatalkan pernikahan seperti ini!” teriak Milan penuh amarah di  hadapan para lelaki itu, terdengar sangat menakutkan.

Nara melangkah cepat mendekat pada Chelsea. “Sea, apa yang terjadi?” tanya Nara penasaran menatap wajah datar Chelsea.

“Pernikahan ini tidak akan pernah terjadi, perempuan penipu itu pergi, dia membatalkannya!” ungkap Chelsea memasang wajah jengah namun terus mencoba menenangkan ibunya.

“Sudah Ma, biarkan saja perempuan itu pergi. Dia tidak pantas untuk kak Milan, dia ngak tulus mencintai kak Milan, Malah untung saja kak Milan ngak jadi nikah sama dia,” ucap Chelsea santai dengan seringai di wajahnya seolah itu bukan masalah yang besar.

“Batal,” ulang Nara seketika tertegun, menatap kosong. Tubuhnya terasa lemas, harapannya merias seorang model terkenal telah menguap begitu saja, hatinya terhempas. Impiannya buyar. Lalu bagaimana harapan adiknya? Karier meriasnya?

“Mama!” pekik Chelsea.

Nara tersentak dari lamunan saat mendengarkan suara teriakan Chelsea yang melihat mamanya telah tak sadarkan diri.

“Kak Milan! Mama!” panggil Chelsea.

Suasana menjadi semakin bertambah panik.

Milan pun mendekat dengan sigap menggendong tubuh ibunya ke ranjang.

****

“Mama!” raung Chelsea setelah berbagai upaya yang di lakukan bersama Nara tidak membuat ibunya membuka mata. Milan pun masih setia menunggu kesadaran ibunya dengan wajah cemas.

Nara terus mencoba menenangkan Chelsea. Walau pun hatinya juga tersimpan kekecewaan akan kandas harapannya, namun tersadar bahwa kesedihannya tidak ada bandingannya dengan apa yang sedang keluarga Chelsea rasakan.   

Setelah hampir satu jam akhirnya perempuan paruh baya itu terbangun. Mereka pun menarik napas lega.

“Sea, kakakmu!” tangisan perempuan paruh baya bernama Erika kembali pecah.

“Mama tenang ya,” Chelsea mendekap tubuh ibunya.

Erika menatap putranya. “Milan, pernikahannya.”

“Pernikahan ini harus di batalkan. Zeline telah menghilang,” ucap Milan dengan nada dingin tersirat penuh kekecewaan.

“Jika pernikahan ini batal keluarga kita akan menanggung malu,” terangnya.

“Ma. Milan tidak punya pilihan lain,” sambar Milan.

Pembicaraan terhenti saat sesosok pemuda yang mengenakan setelah jas ikut bergabung bersama mereka. Dia adalah Kay sahabat sekaligus asisten Milan di perusahaan.

“Ada apa Kay?” tanya Milan.

Kay menarik napas panjang, turut prihatin dengan yang di Milan hadapi.

“Tidak ada kabar, tidak ada yang tahu dia pergi ke mana!” lapor Kay.

“Ke mana dia?” rancau Milan dengan Geram.

Milan mendesah kasar, menarik rambutnya putus asa. Rasanya kepala ingin pecah memikirkan semuanya. Percintaan yang ia lalui selama tiga tahun tidak ada arti.

“Milan, sudah waktunya. Semua orang telah menunggu,” ucapnya lagi.

“Tunggu satu jam lagi. Aku akan bersiap dan membatalkan pernikahan ini,” ucap Milan.

“Milan pikirkan dampak yang akan terjadi jika, kau membatalkannya. Nama baik perusahaan menjadi taruhannya, orang-orang akan merendahkanmu Nak,” sela Ibu Erika semakin terisak.

“Aku harus pergi Ma!” Milan bangun dari duduknya, lalu mengarahkan pandangannya pada Kay. “Kay siapkan semuanya.”

Milan pun berlalu meninggalkan mereka.

“Milan! Milan!” panggil Erika namun tak di idahkan.

Erika kemudian menggenggam tangan Chelsea. “Sea tolong kakakmu,” rengeknya.

“Mama,” ucap Chelsea lirih dia juga tidak tahu harus berbuat apa-apa.

“Kasian kakak kamu Sea. Mama ngak bisa melihat dia di hina, Dia pasti akan menerima hujatan oleh semua orang, malang sekali nasibnya.” Tangisan Erika semakin membahana membuat Chelsea menjadi iba.

“Pernikahan ini tidak boleh batal.” Tambahnya.

Chelsea hanya terdiam, benar kata mamanya kakaknya akan menanggung malu namun ia  tak tahu harus berbuat apa? Otaknya pun terasa panas, berpikir keras mencari jalan keluar agar kakaknya tersayang tidak kehilangan muka.

Dret ... Dret ...

Suara getar ponsel di saku Nara terdengar, membuat perhatian teralihkan padanya.

Nara menghela napas, ia bisa menebak penelepon itu pasti adiknya yang akan bertanya tentang hasil merias model Zeline.

“Maaf aku harus menjawab telepon dulu,” ucap Nara tersenyum pelik, kemudian berlalu.

Melihat kepergian Nara, seketika pikiran Chelsea terbuka, gadis cantik ini menemukan sebuah ide yang bagus.

“Sea kakakmu,” raung Erika.

Chelsea mengelus punggung ibunya. “Mama tenang aja, pernikahan ini tidak akan pernah batal. Nama baik keluarga kita akan selalu tetap terjaga,” ucap Chelsea dengan senyum  menghiasi wajah cantiknya.

Dengan waktu yang singkat kini saatnya Chelsea mengatur rencana.

Terpopuler

Comments

MakSudung "Riry Fitriani"

MakSudung "Riry Fitriani"

mulai paham jln crtnya

2024-04-20

0

Totoy Suhaya

Totoy Suhaya

aku mampir thor..seru

2024-02-02

0

Siti Mukhlisah

Siti Mukhlisah

lanjut

2024-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 preweding
2 kabur
3 pengganti
4 pernikahan
5 pulang
6 culun itu kau
7 tak menerima
8 rencana
9 tanda tangan
10 mewarkan
11 pewaran naik
12 tak bisa lepas
13 tugas istri
14 istri milan
15 dingin
16 pijat
17 tersudut
18 istriku
19 ternyata terluka
20 lihat luka
21 kabur
22 merawat
23 sedih
24 rasa bersalah
25 sahabat
26 pekerjaan baru
27 menjemput
28 rahasia
29 pernikahan 1
30 pernikahan 2
31 pernikahan 3
32 rahasia sea
33 pulang
34 merasa kosong
35 rahasia
36 kantor
37 ruangan Milan
38 ciuman pertama
39 sibuk
40 demam
41 rumah Nara
42 istri
43 makan bersama
44 cemburu
45 menjemput
46 hidup Nara.
47 kencan
48 hadiah
49 Ciuman
50 petuah
51 petuah lagi
52 ingin pindah
53 pindah rumah
54 curiga
55 lepaskan dia
56 terbongkar
57 maaf
58 cinta Vino
59 mama pulang
60 pulang
61 cinta?
62 bukti
63 insiden
64 Benar cinta
65 cemas
66 menunggu
67 tragedi
68 rumah sakit
69 kecewa
70 tanda tangan
71 saran Vino
72 pergi
73 terbongkar
74 penjelasan
75 bicara
76 pulang
77 sesal
78 goresan tangan
79 mencari nara
80 amarah Milan
81 oh Vino
82 cek
83 sadar
84 waktu berlalu
85 hidup baru
86 rumah sakit
87 mengiyakan
88 keputusan
89 pernikahanChelsea
90 putus asa
91 bertemu Vino
92 pesta pernikahan
93 menggila
94 pertemuan
95 perasaan Milan
96 akan berjuang
97 rahasia
98 Nasehat ibu
99 petuah Milan
100 kembali
101 bersama
102 ikut
103 berangkat
104 jerman
105 perasaan Nara
106 sakit
107 Nara pulang
108 anugerah
109 Kelahiran
110 End
111 Extra part
112 extra part dua
113 Diam-Diam Suamiku Ceo
Episodes

Updated 113 Episodes

1
preweding
2
kabur
3
pengganti
4
pernikahan
5
pulang
6
culun itu kau
7
tak menerima
8
rencana
9
tanda tangan
10
mewarkan
11
pewaran naik
12
tak bisa lepas
13
tugas istri
14
istri milan
15
dingin
16
pijat
17
tersudut
18
istriku
19
ternyata terluka
20
lihat luka
21
kabur
22
merawat
23
sedih
24
rasa bersalah
25
sahabat
26
pekerjaan baru
27
menjemput
28
rahasia
29
pernikahan 1
30
pernikahan 2
31
pernikahan 3
32
rahasia sea
33
pulang
34
merasa kosong
35
rahasia
36
kantor
37
ruangan Milan
38
ciuman pertama
39
sibuk
40
demam
41
rumah Nara
42
istri
43
makan bersama
44
cemburu
45
menjemput
46
hidup Nara.
47
kencan
48
hadiah
49
Ciuman
50
petuah
51
petuah lagi
52
ingin pindah
53
pindah rumah
54
curiga
55
lepaskan dia
56
terbongkar
57
maaf
58
cinta Vino
59
mama pulang
60
pulang
61
cinta?
62
bukti
63
insiden
64
Benar cinta
65
cemas
66
menunggu
67
tragedi
68
rumah sakit
69
kecewa
70
tanda tangan
71
saran Vino
72
pergi
73
terbongkar
74
penjelasan
75
bicara
76
pulang
77
sesal
78
goresan tangan
79
mencari nara
80
amarah Milan
81
oh Vino
82
cek
83
sadar
84
waktu berlalu
85
hidup baru
86
rumah sakit
87
mengiyakan
88
keputusan
89
pernikahanChelsea
90
putus asa
91
bertemu Vino
92
pesta pernikahan
93
menggila
94
pertemuan
95
perasaan Milan
96
akan berjuang
97
rahasia
98
Nasehat ibu
99
petuah Milan
100
kembali
101
bersama
102
ikut
103
berangkat
104
jerman
105
perasaan Nara
106
sakit
107
Nara pulang
108
anugerah
109
Kelahiran
110
End
111
Extra part
112
extra part dua
113
Diam-Diam Suamiku Ceo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!