Si Culun Mendadak Jadi Istri Presdir

Si Culun Mendadak Jadi Istri Presdir

preweding

Uwek ... uwek ...

Suara menahan muntah keluar dari mulut seorang gadis cantik yang sedang duduk di depan cermin hias, hingga membuat perhatian teralihkan padanya.

"Aku permisi ke toilet dulu,” ucap seorang gadis, seraya membekap mulutnya dengan telapak tangan. Beranjak bangun dari duduknya, tidak menghiraukan gaun indah, berwarna putih panjang yang ia kenakan menjuntai menyapu lantai, terus melangkah cepat menuju ke arah toilet untuk memuntahkan isi perutnya.

Melihat pemandangan itu dua orang yang dari tadi mempersiapkan penampilan gadis itu hanya menarik napas panjang.

“Mual lagi! Kalau sakit kenapa minta nikah dadakan!” keluh gadis cantik bernama Chelsea saat melihat bayangan gadis itu telah menghilang. Mengeluarkan keluhannya pada gadis berkaca mata tebal dan rambut di kepang dua bernama Nara, yang masih memegang kuas make up di tangan.

“Calon kakak ipar kamu lagi masuk angin,” sahut Nara memaklumi.

“Dia sudah muntah tiga kali, bagaimana foto preweding ini bisa berjalan lancar! Kita dari tadi hanya menghabiskan waktu merapikan hiasannya! belum ada satu foto pun yang di ambil!” omel Chelsea, telah berjam-jam ia berada di studio foto mengurus foto preweding kakaknya.

Mendengar itu, Nara hanya menampilkan senyum tipis. “Udah sabar aja napa. Dia itu calon kakak ipar kamu! Kan yang kita urus bukan pernikahan orang lain tapi kakak kamu. Jadi santai saja,” ucap Nara yang saat ini bertugas merias calon pengantin.

“Santai Ra! Kamu bilang santai! Masih banyak yang harus di persiapkan. Bagaimana bisa kita menyiapkan akad nikah dalam waktu seminggu.” Gadis cantik ini terus saja mendumel.

Ocehan Chelsea terhenti ketika pemuda berwajah tampan, namun berpenampilan bak badboy dengan anting tindik di telinga, memegang kamera, ikut bergabung bersama mereka.

“Gimana Sea calon kakak ipar kamu, udah siap belum?” tanyanya dengan tak sabar.

“Belum! Lagi di toilet Vin,” jawab Chelsea pada pemuda bernama Vino yang bertugas sebagai fotograper.

“Kasihan Vin lagi sakit. Dari tadi muntah mulu,” sela  Nara terdengar nada prihatin.

“Oh.” ucapnya dengan wajah datar. setelahnya malah mengarahkan kamera yang di tangannya pada Nara.

“Nara senyum,” Vino membidik kamera pada Nara, si gadis berkaca mata, cahaya blizt kamera seketika membuatnya tersentak.

“Vino apaan sih,” protes Nara mengerucutkan bibirnya pada pemuda tampan yang tiba-tiba mengambil gambarnya. Setelahnya kembali berucap, “Aku kan harus siap dulu.” Nara tersenyum, memperlihatkan gigi putih ratanya lalu berpose agak memiringkan tubuhnya, serta menaruh sebelah tangannya di pinggang. Vino pun menarik sudut bibirnya.

“Oke bagus Ra!” Vino kembali membidik lagi, cahaya blitz kamera menyinari wajah putih Nara.

Nara terus berpose di hadapan Vino sang tukang fotografer. Tidak menghiraukan jika tanduk Chelsea telah berdiri karena ulah santai si tukang make up dan fotografer.

“Benar-benar ngak ada akhlak kalian! Kenapa jadi kalian yang berfoto! Ini itu prewed kakakku!” sembur Chelsea pada dua sahabatnya yang selalu bersamanya sejak duduk di bangku smp dan kini mereka telah menjadi rekan kerja, benar-benar tak terpisahkan.

Nara lalu tersenyum pelik, menghentikan aksinya. “Kamu sih Vin, kasian tahu calon kakak ipar Sea muntah mulu,” tuduh Nara dengan cengiran kemudian kembali memasang wajah mode khawatir.

Vino memutar bola mata malas lalu melangkah, duduk di kursi bekas tempat calon pengantin di rias, menatap hasil jepretannya.

“Lama banget sih,” keluh Chelsea lagi menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

 “Lagi hamil kali, makanya muntah-muntah mulu,” celetuk Vino santai tanpa dosa, menatap pose Nara di kameranya dengan pandangan takjub.

Chelsea dan Nara seketika tercengang, sontak membulatkan mata, mendengar ucapan sahabatnya.

“Vino! Aku lagi kesal nih! Jangan sampai mulutmu itu aku tusuk pake tusuk konde.” Emosi Chelsea, dengan tangan terulur meraih benda panjang, di kotak perlengkapan Nara, kesal akan ucapan sahabatnya yang suka bicara blak-blakan.

“Iya Vin, jangan bicara seperti itu.” Nara ikut menimpali ucapan santai Vino

“Ya elah canda kali.” Manik mata Vino menatap Chelsea dan Nara secara bergantian yang saat ini menatapnya tajam.

“Bercanda kamu ngak lucu! Ah sudah lah. Kalian berdua hanya membuatku semakin kesal saja.” Chelsea berdecak kemudian meninggalkan dua sahabatnya.

“Ya ngambek,” ucap Nara kini tinggallah mereka berdua.

Tak lama calon pengantin datang dengan wajah pucat di dampingi sang calon mempelai pria.

Chelsea menatap pemuda tinggi tegap nan tampan, terlihat gagah dengan setelan jas yang membalut tubuhnya dan baru saja duduk di sofa. Ia pun kemudian bergegas menghampiri, hendak melampiaskan  kekesalannya.

“Kakak ini sudah ketiga kalinya,” sembur Chelsea ikut bergabung duduk di sofa panjang bersama kakaknya bernama Milan Kalingga.

“Sabar Sea! Calon kakak ipar kamu sedang ngak enak badan,” kata Milan singkat, mengarahkan bola mata pada calon istrinya, dengan raut wajah cemas tidak peduli sang adik yang dari tadi memasang wajah masam.

“Kakak ini! sudah memberitahukan pernikahan dadakan! Kakak ngak tahu begitu banyak harus di siapkan karena kakak adalah pemimpin perusahaan, aku ingin menyiapkan pesta yang sempurna untuk moment sekali seumur hidup ini. Tapi kalau seperti ini semua akan terbengkalai.” Oceh sang adik sekaligus bertugas sebagai Wedding organizer yang mengurus pernikahan kakak tersayangnya.

Chelsea mengigat bagaimana kakaknya yang tiba-tiba mengungkap keinginannya menikah dengan wanita yang telah ia pacari selama tiga tahun, hingga membuatnya kelimpungan mempersiapkan semuanya.

“Kalau dia kurang sehat. Kenapa pernikahan kalian tidak di undur saja beberapa hari?” saran Chelsea.

“Zeline ngak mau mundur,” balas Milan.

Chelsea terdiam sejenak. Pikirannya seketika mengudara pada celetukan blak-blakan sahabatnya Vino, walau bercanda namun entah mengapa membuat hatinya resah. Apa benar calon kakak iparnya mual karena hamil?

“Kak Milan! apa mungkin dia mual karena sedang hamil? Dan karena itu kakak minta pernikahan ini diadakan mendadak?” tanya Chelsea penasaran.

Mendengar itu tangan Milan seketika terulur mengetuk kepala adiknya hingga membuatnya mengaduh kesakitan. “Gila kamu Sea! Jaga ucapan kamu! Walau pun kakak udah pacaran dengannya tiga tahun tapi kakak ngak akan merusak orang yang aku cintai,” sembur Milan tak terima akan tuduhan adiknya.

“Yang benar, jangan bohong? Kakak laki-laki normal kan?” tanya Chelsea sangsi.

“Dia itu gadis baik-baik Sea dan berpendidikan. Lagi pula, aku ini seorang kakak yang punya adik perempuan, aku tidak akan macam-macam, karena aku tidak mau adikku juga nanti di rusak oleh lelaki lain. Ya Semacam karmalah,” jelas Milan.

Mendengar itu Chelsea menarik napas lega akan penjelasan kakaknya. Sekaligus terharu kakaknya bisa menahan diri tidak menyentuh gadis yang ia cintai sebelum bernaung dalam ikatan pernikahan.

...Like, coment, vote jadikan cerita ini favorit dengan tekan ♥️ biar kalian dapat notif up date....

Terpopuler

Comments

Teti Suminarsarii

Teti Suminarsarii

mantaap,lanjuut

2024-02-11

0

Kusii Yaati

Kusii Yaati

kyaknya bagus mampir ah kak...🤗

2023-11-19

0

Kurnaesih

Kurnaesih

Alhamdulillah..udah lama saya kangen Ama cerita ini .hampir 1tahun lebih saya cari2 tapi lupa judul nya...cerita pertama yang saya baca di novel toon..sampe sekarang masih setia d novel toon.. semangat kakak semoga selalu sehat..ini namanya jodoh giliran udah lelah nongel ndiri💖💖💖🥰👍💪

2023-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 preweding
2 kabur
3 pengganti
4 pernikahan
5 pulang
6 culun itu kau
7 tak menerima
8 rencana
9 tanda tangan
10 mewarkan
11 pewaran naik
12 tak bisa lepas
13 tugas istri
14 istri milan
15 dingin
16 pijat
17 tersudut
18 istriku
19 ternyata terluka
20 lihat luka
21 kabur
22 merawat
23 sedih
24 rasa bersalah
25 sahabat
26 pekerjaan baru
27 menjemput
28 rahasia
29 pernikahan 1
30 pernikahan 2
31 pernikahan 3
32 rahasia sea
33 pulang
34 merasa kosong
35 rahasia
36 kantor
37 ruangan Milan
38 ciuman pertama
39 sibuk
40 demam
41 rumah Nara
42 istri
43 makan bersama
44 cemburu
45 menjemput
46 hidup Nara.
47 kencan
48 hadiah
49 Ciuman
50 petuah
51 petuah lagi
52 ingin pindah
53 pindah rumah
54 curiga
55 lepaskan dia
56 terbongkar
57 maaf
58 cinta Vino
59 mama pulang
60 pulang
61 cinta?
62 bukti
63 insiden
64 Benar cinta
65 cemas
66 menunggu
67 tragedi
68 rumah sakit
69 kecewa
70 tanda tangan
71 saran Vino
72 pergi
73 terbongkar
74 penjelasan
75 bicara
76 pulang
77 sesal
78 goresan tangan
79 mencari nara
80 amarah Milan
81 oh Vino
82 cek
83 sadar
84 waktu berlalu
85 hidup baru
86 rumah sakit
87 mengiyakan
88 keputusan
89 pernikahanChelsea
90 putus asa
91 bertemu Vino
92 pesta pernikahan
93 menggila
94 pertemuan
95 perasaan Milan
96 akan berjuang
97 rahasia
98 Nasehat ibu
99 petuah Milan
100 kembali
101 bersama
102 ikut
103 berangkat
104 jerman
105 perasaan Nara
106 sakit
107 Nara pulang
108 anugerah
109 Kelahiran
110 End
111 Extra part
112 extra part dua
113 Diam-Diam Suamiku Ceo
Episodes

Updated 113 Episodes

1
preweding
2
kabur
3
pengganti
4
pernikahan
5
pulang
6
culun itu kau
7
tak menerima
8
rencana
9
tanda tangan
10
mewarkan
11
pewaran naik
12
tak bisa lepas
13
tugas istri
14
istri milan
15
dingin
16
pijat
17
tersudut
18
istriku
19
ternyata terluka
20
lihat luka
21
kabur
22
merawat
23
sedih
24
rasa bersalah
25
sahabat
26
pekerjaan baru
27
menjemput
28
rahasia
29
pernikahan 1
30
pernikahan 2
31
pernikahan 3
32
rahasia sea
33
pulang
34
merasa kosong
35
rahasia
36
kantor
37
ruangan Milan
38
ciuman pertama
39
sibuk
40
demam
41
rumah Nara
42
istri
43
makan bersama
44
cemburu
45
menjemput
46
hidup Nara.
47
kencan
48
hadiah
49
Ciuman
50
petuah
51
petuah lagi
52
ingin pindah
53
pindah rumah
54
curiga
55
lepaskan dia
56
terbongkar
57
maaf
58
cinta Vino
59
mama pulang
60
pulang
61
cinta?
62
bukti
63
insiden
64
Benar cinta
65
cemas
66
menunggu
67
tragedi
68
rumah sakit
69
kecewa
70
tanda tangan
71
saran Vino
72
pergi
73
terbongkar
74
penjelasan
75
bicara
76
pulang
77
sesal
78
goresan tangan
79
mencari nara
80
amarah Milan
81
oh Vino
82
cek
83
sadar
84
waktu berlalu
85
hidup baru
86
rumah sakit
87
mengiyakan
88
keputusan
89
pernikahanChelsea
90
putus asa
91
bertemu Vino
92
pesta pernikahan
93
menggila
94
pertemuan
95
perasaan Milan
96
akan berjuang
97
rahasia
98
Nasehat ibu
99
petuah Milan
100
kembali
101
bersama
102
ikut
103
berangkat
104
jerman
105
perasaan Nara
106
sakit
107
Nara pulang
108
anugerah
109
Kelahiran
110
End
111
Extra part
112
extra part dua
113
Diam-Diam Suamiku Ceo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!