08 - Pencinta Uang

Setelah Sonia pergi dan William juga baru saja selesai mandi,ia pun keluar dari kamar dan ia menuju ke kamar Ibu nya.

Tok

Tok

Tok

William mengetuk pintu kamar Ibu nya. "Mama." panggil laki - laki itu.

"Iya nak,masuk saja,Pintu nya tidak Mama Kunci." Jawab Bu Soraya.

William lalu memegang ganggang pintu dan memutar nya perlahan dan membuka pintu itu lalu masuk ke dalam,ia melihat ibu nya beranjak dari tempat tidur,lalu duduk di tepi tempat tidur sembari memperbaiki rambut nya yang sedikit berantakan.

"Mama sudah mau tidur?." Tanya William,sembari tangan nya mengambil kursi rias ibu nya dan duduk menghadap wanita yang sudah cukup berumur.

"Belum,hanya berbaring saja."Jawab Bu Soraya.

"William,sampai kapan kamu mau jadi ATM berjalan sonia,dia tahu nya hanya minta uang sama kamu saja." Tanya Bu Soraya bertanya hal yang sedari tadi ingin ia tanya kan pada putra sulung nya itu. selain William,Bu Soraya juga memiliki seorang putri yang sudah menikah bernama Keisha dan memiliki 2 cucu kembar bernama Kenzo dan Kenzi.

"Mama menguping pembicaraan kami di ruang tamu?." Tanya William sembari tersenyum.

"Mama sudah tahu,Mama hanya menebak,dari jawaban mu sekarang,pasti benar kata mama kalau Dia minta uang lagi pada mu kan,kamu terlalu baik pada perempuan,dia tidak akan jadi istri yang baik kalau pacaran saja masih begini." Ucap Bu Soraya yang sangat tidak menyukai kehadiran Sonia dalam hidup putra nya.

"Bukan dia yang meminta ma,tapi aku yang memberikan nya tadi." Ucap William.

Bu Soraya menghela nafas dengan berat,sementara William yang selalu membicarakan semua dengan dingin kepala pun hanya tersenyum.

"Mama jangan pikirkan lagi,besok bagaimana kalau Mama ikut ke kantor ku,setelah dari sana,kita kerumah teman Mama." Ucap William mengalihkan pembicaraan.

"Apa kah acara nya lama?,Mama tidak mau terlalu lama di sana." Ucap Bu Soraya.

"Tidak akan lama Ma,hanya sebentar."Jawab William.

"Baik lah,kalau begitu,mama ikut kamu saja besok." Balas Bu Soraya.

"Iya,Mama istirahat lah,aku mau makan dulu." Ujar William dan Bu Soraya mengangguk.

Saat William baru saja melangkahkan kaki untuk menuju ke pintu kamar dan akan keluar,langkah nya terhenti ketika ibu nya berkata. "Nak,pikirkan ucapan mama,apa benar selama ini Sonia hanya menyukai uang mu,dia tidak benar - benar mencintai kamu,Mama hanya ingin kamu mendapatkan wanita yang baik,menjadi istri yang baik untuk menemani seumur hidup kamu."Ucap Bu Soraya.

William mengendus pelan,ia membalikkan tubuh nya dan menatap ibu nya.

"Iya ma,aku akan pikirkan kembali ucapan mama,selamat malam." Ucap William dengan sopan dan menutup pintu kamar ibu nya perlahan.

William berjalan ingin ke dapur,namun rasa nya ia sudah tidak lapar,ia pun lekas berjalan untuk menuju ke kamar nya.

"Den William gak makan,sayur sudah Bibi panaskan."Ucap Bibi.

"Nggak Bi,lagi gak lapar,Bibi sama yang lain habiskan saja."Jawab William.

"Baik Den." balas Bibi.

William berbaring di kamar nya,melentangkam tubuh nya di tempat tidur nya yang empuk. ia memikirkan ucapan ibu nya soal Sonia,Ia juga merasa kalau Sonia selalu meminta uang nya,tapi karena rasa sayang William dan berfikir itu hal yang wajar,ia pun tak mempermasalah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***