S1: Ch 02 - Kompetisi guqin.

Selamat membaca!

...****************...

...****************...

Kediaman Jin

Yu Wen tiba di depan pintu gerbang berlapis emas setinggi 30 kaki yang menjulang ke atas langit.

Sekte Jin, sekte terkaya dalam dunia kultivasi.

Murid dari sekte lain rela berselisih dengan shifu(1) sendiri hingga ditendang keluar, untuk melarikan diri ke Sekte Jin.

^^^shifu(1): guru/master/pembimbing^^^

Perjamuan diadakan hampir setiap hari dan banyak musisi terkenal yang diundang untuk tampil.

Yu Wen tidak akan melewatkan kesempatan yang hanya datang sekali dalam hidupnya.

"Tuan Yu Wen dari sekte Yu yang terletak di pedalaman Desa Hei, melewati seribu lautan dan seribu kota, hanya untuk memenuhi undangan demi menjaga kehormatan Tuan Jin," ujar Yu Wen, dengan nada bak menghadap Kaisar Langit.

Dua jenderal dengan seragam berlapis emas dan rantai berlian yang menghiasi topinya, segera membukakan pintu gerbang.

Tentunya, setelah memastikan keaslian kartu undangan Yu Wen.

Pada saat bersamaan, datanglah seorang pria berbaju serba hitam dengan pedang bercorak merah di tangan kanannya.

Ia memakai topi dengan kain tipis hitam, menutupi sisi kiri-kanan wajahnya dan hanya menyisakan ruang kecil di tengah.

Pria itu memiliki garis rahang tegas, tulang hidung tinggi, dan kulit putih bersih.

Terlihat seperti sebuah siluet yang dilukis dengan tinta arang pinus terbaik di atas kertas dari kulit pohon murbei berkualitas tinggi.

Gu Kai Zhi(2) adalah pelukis yang tepat.

^^^Gu Kai Zhi(2): pelukis dari Empat Leluhur Pelukis yang terkenal dengan kemampuan melukis jiwa yang membuat lukisan terlihat hidup.^^^

"Aku, utusan dari Sekte Feng," ucap pria itu sembari menyerahkan surat undangan berlapis emas dengan aksara Han yang berbeda.

Pengawal jenderal itu langsung membawanya masuk melalui jalur khusus.

Yu Wen cukup terkesan dan yakin pria itu adalah 'orang penting'.

Sesampainya di dalam, Yu Wen ditempatkan dalam sebuah aula putih dengan empat tiang pondasi besar, dilengkapi dengan berbagai warna dekorasi di setiap sudut mata memandang.

Yu Wen segera menemukan kursi atas namanya.

Tepat di sebelah kanannya, terdapat seorang gadis muda berparas cantik dengan wajah kecil, mata bulat dan sedikit perona merah muda di pipinya.

Wajah cantik itu menyembunyikan rasa frustrasinya dalam mengatur senar guqin yang sumbang.

Guqin itu memiliki bentuk antik dan polos, senarnya lebih dekat dengan permukaan sehingga menghasilkan nada bulat dan tegas, namun tekesan manis.

"Nona, anda butuh bantuan?" tanya Yu Wen.

"Terima kasih Tuan Yu," jawab Feng Qi Xuan.

Yu Wen memperbaiki senar itu dengan cekatan, "Tuan Yu, anda sungguh terampil."

"Terima kasih, ini bukan hal yang istimewa," jawab Yu Wen.

"Tuan Yu terlalu rendah hati, permainan anda selalu menenangkan pikiran. Saya sungguh tidak sabar melihat pertunjukkan anda," puji Feng Qi Xuan.

"Terima kasih, apakah Nona Feng juga akan tampil?" tanya Yu Wen sembari mengembalikan guqin yang telah selesai diperbaiki.

"Permainan guqin-ku masih kacau. Saya sedang menunggu shidi-ku."

"Tuan Jing Mi?" tanya Yu Wen sambil menunjuk nama yang ditempel pada kursi gadis itu.

"Benar, itu orangnya...Shidi!" panggil gadis itu sembari melambaikan tangan pada pria yang baru tiba itu.

Dengan tenang dan dagu sedikit terangkat ke atas, Jing Mi berjalan menghampiri mereka.

"Salam kenal, Tuan Yu," sapa Jing Mi sembari memberi hormat.

'Ia tahu namaku, namun tetap mengabaikanku di depan tadi. Ia pasti bersikap hangat hanya di depan gadisnya,' gerutu Yu Wen dalam batin.

“Tuan terhormat sekalian, terima kasih atas kedatangannya pagi ini. Izinkan aku untuk memperkenalkan diri sebagai Tuan rumah Sekte Jin, Jin Ye Lu sangat senang menyambut anda semua,"

Tepuk tangan meriah pun terdengar.

"Perjamuan kali ini akan berbeda, karena aku memutuskan untuk membuatnya menjadi sebuah kompetisi. Aku sengaja tidak mengumumkannya, hanya musisi sejati dengan bakat alami-lah yang bisa menjadi pemenangnya."

Sebuah kain putih lebar dibentangkan yang bertuliskan:

...--Hadiah pemenang: 300.000 tael emas--...

Sontak, kegaduhan dimulai.

Banyak yang memuji kemurahan hati Tuan Jin.

“Tiga—tiga ratus ribu tael emas? Aku bisa melunasi hutang seumur hidupku pada Bibi Tong. Aku juga bisa membangun kembali panti asuhan Hua Er," gumam Yu Wen dengan suara pelan.

"Tuan terhormat sekalian, kompetisi akan dimulai dalam aula utama dan empat pemimpin sekte yang hadir yaitu Tuan Jin, Feng, Qin, dan Zhang akan menjadi jurinya."

Semuanya setuju.

Nama peserta mulai dipanggil satu persatu.

Para pemain mempertunjukkan teknik andalan mereka.

...'Teknik burung mematok senar'...

...'Dentuman nada membelah langit'...

...'Auman serigala Qin'...

...'San yin(3) keabadian'...

Bahkan ada yang tidak sengaja mematahkan senarnya akibat kebanyakan beratraksi di atas panggung.

Ada juga yang terlalu gugup hingga tidak sadar memainkan guqin-nya secara terbalik.

Ada yang bermain tanpa suara, yang disebut olehnya sebagai teknik menggunakan suara hati.

^^^San yin(3): suara yang tersebar, dengan cara memetik senar yang diperlukan saja satu persatu untuk membunyikan nada individual yang jelas.^^^

Dan hal konyol lainnya, mengundang tawa para penonton dan keempat juri yang duduk di barisan paling depan.

Setelah enam dian berlalu, hanya tinggal dua nama yang belum terpanggil.

Kini, tiba giliran Yu Wen.

Ia pun naik ke panggung berbentuk lingkaran di tengah aula utama dan dikelilingi oleh para penonton.

Ia duduk di atas karpet empuk dengan sulaman bunga teratai.

Setelah mensejajarkan tubuhnya dengan guqin, ia mulai memetik guqin dengan konsentrasi penuh.

Guqin itu berwarna hitam dengan corak merah yang sedikit memudar.

Bentuknya elegan dan berukuran lebih lebar daripada umumnya, sehingga menghasilkan nada yang lebih ringan dan lepas, namun bukan berarti hampa.

Liu Shui(4) adalah teknik andalan Yu Wen, menekan ketujuh senar dengan tangan kiri, dan memetik semua senar dengan tangan kanan.

Lalu, tangan kiri dengan cepat bergerak ke atas guqin, menciptakan suara menggelinding yang misterius seperti seember air yang dilemparkan ke dalam genangan air yang dalam.

^^^Liu Shui(4): teknik meniru air, yang dipertunjukkan oleh Guan PingHu.^^^

Alunan musik ini membuat hati bergejolak, merasakan aliran darah berdesir ke seluruh tubuh, dan aliran spritiual memuncak.

Para penonton berdiri sambil bertepuk tangan dengan takjub.

"Wah, wah, Tuan Yu benar-benar seperti rumor yang beredar," puji Tuan Zhang.

"Sungguh melodi yang mendatangkan hujan di musim kemarau, dan kehangatan di musim dingin. Sangat pantas dipuji dua alam," puji Tuan Jin.

"Tuan Yu, anda sungguh mengesankan," timpal Feng Qi Xuan.

Yu Wen melirik Jing Mi yang berada di samping gadis itu sejenak.

Pria itu tidak memasang ekspresi apapun, hanya menatap dengan mata phoenix-nya yang tajam.

Yu Wen pun membalas dengan menyeringai.

Dalam dunia pria, sifat menantang itu perlu ditunjukkan dengan jelas untuk menggertak lawan, barangkali mereka akan merasa ketakutan sebelum menyerang.

Tepuk tangan meriah sekali lagi menggetarkan aula pertunjukkan siang itu.

"Peserta selanjutnya, Tuan Jing Mi."

Cukup sekali pukul, suara gong itu sudah memekakkan telinga, perjamuan hari itu seolah dibuat untuk memamerkan kemeriahan Sekte Jin.

Seketika suasana dalam aula utama menjadi hening.

Jing Mi keluar dari balik tirai, menaiki tangga dengan tenang.

Setelah selesai mengatur poisi duduk simetris dengan guqin, Jing Mi pun meletakkan jari-jari rampingnya di atas guqin.

Jing Mi pun mulai memainkan lagu andalannya yaitu ‘Anggrek Terpencil(5)’, menggunakan teknik amatir dalam penggunaaan efek suara mikroton(6), di bagian awal, tengah, dan akhir irama lagu.

Ia memainkan tiga, lalu empat nada secara bersamaan dengan tegas, dan dipadukan dengan unsur air dan api secara bergantian untuk menciptakan keharmonisan dan keseimbangan dalam peningkatan qi(7).

^^^Anggrek Terpencil(5): karya musik tertulis untuk guqin tertua selama abad ke-6 atau ke-7 oleh Guan PingHu.^^^

^^^Mikroton(6): musik akustik dipadukan dengan musik elektronik.^^^

^^^Qi(7): kekuatan spiritual.^^^

Permainannya mewah namun tidak dihiasi, energik namun tidak dipaksakan, sentuhan warna nada yang berani namun tetap terkesan lembut.

Teknik seperti ini hanya dapat dimainkan oleh orang yang memiliki keseimbanyan qi yang mendekati kata 'sempurna'

Permainan sudah berakhir, semua orang masih terpukau, tidak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkan gejolak aliran spiritual yang dirasakan selama permainan dimulai hingga berakhir.

Yu Wen sebagai seorang musisi guqin yang handal pun dibuat tidak percaya dengan apa yang berada di depan matanya sekarang.

Melihat keadaan tetap tidak berubah, Jing Mi turun dari panggung dan membungkuk hormat.

Tuan Jin yang baru tersadar berseru, "Sungguh pertunjukkan ini seperti khayalan, seperti sebuah sihir yang menyenangkan dunia. Bakat Tuan Jing Mi sungguh tak tertandingi, pusaka yang diakui dua alam."

"Sebagai ketua sekte Feng, aku merasa bangga memiliki murid seperti Jing Mi, pembuktian kemampuan yang luar biasa," sambung Tuan Feng.

"Terima kasih," balas Jing Mi.

"Semuanya, mari bersulang untuk akhir kompetisi yang luar biasa ini," ucap Tuan Qin sambil mengangkat tinggi-tinggi gelas berisikan arak perjamuan tersebut.

...----------------...

Pengumuman pemenang akan keluar sebelum waktunya makan malam.

Semua peserta diperbolehkan untuk berkeliling di dalam Sekte Jin, selama tidak melanggar aturan-aturan sekte yang tertulis di dinding sejarah Sekte Jin sejak berabad-abad yang lalu.

Hanya aturan-aturan umum, seperti dilarang berkelahi, menganggu roh hewan peliharaan sekte, memindahkan barang-barang ataupun merusak fasilitas sekte, serta tidak memasuki ruang terlarang.

Biasanya ruang terlarang digunakan untuk menyimpan harta pusaka langka, dibangun dengan dinding berlapis-lapis dan disegel dengan jimat roh penjaga, serta kuncinya dibuat secara khusus.

Bedanya Sekte Jin dengan sekte lain adalah semuanya terbuat dari emas murni.

Yu Wen hanya fokus mengisi perutnya, sambil duduk di pinggir danau dan menyeduh teh bunga Osmanthus.

Tidak ada orang yang ia kenal, dan ia juga tidak ingin mencari teman baru.

Keheningan ini mengingatkannya tentang ramalan seorang kakek tua yang ia temui dalam perjalanan menuju sekte Jin.

...----------------...

"Kakek tua berumur ratusan tahun, seorang Penatua Abadi YongHeng, ramalannya tidak pernah melesat. Ayo, hanya lima tael tembaga, dan ada diskon bagi perantau," teriak seorang anak laki-laki berpakaian lusuh dengan wajah diwarnai arang hitam.

Yu Wen merasa iba melihat pasangan kakek-cucu itu.

Ia pun menghampiri mereka, "Dua tael tembaga dan setengah roti kukus bagi perantau, bagaimana?"

"Baiklah Tuan, silahkan duduk. Kakek saya buta, jadi tolong letakkan tanganmu tepat di atas tangannya," ucap anak itu.

Kakek itu pun mulai meraba garis tangannya, alisnya bergerak naik turun.

"Hmm——tidak buruk, anda akan kalah dalam sebuah kompetisi, namun seorang teman lama akan muncul."

......................

Terpopuler

Comments

Rosni Lim

Rosni Lim

Like dulu nanti baru baca

2021-07-18

0

Lilis Kurniawati

Lilis Kurniawati

hmmm

2021-07-17

0

Piscok

Piscok

keren tekniknya

2021-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Season 1: Ch 01 - Prolog + Keramahan desa Hei.
2 S1: Ch 02 - Kompetisi guqin.
3 S1: Ch 03 - Teman baru.
4 S1: Ch 04 - Gelang kupu-kupu.
5 S1: Ch 05 - Pertemuan dengan kakek sakti.
6 S1: Ch 06 - Obat yang meracuni.
7 S1: Ch 07 - Penatua Yong Heng yang Maha Sakti.
8 S1: Ch 08 - Kertas Putih.
9 S1: Ch 09 - Penatua YongHeng suka makanan manis.
10 S1: Ch 10 - Payung yang hilang.
11 S1: Ch 11 - Menemani rembulan yang kesepian.
12 S1: Ch 12 - San Yin Se.
13 S1: Ch 13 - Bunga Osmanthus tidak akan pernah mekar lagi.
14 S1: Ch 14 - Festival Melukis Wajah (1).
15 S1: Ch 15 - Festival Melukis Wajah (2).
16 S1: Ch 16 - Festival Melukis Wajah (3).
17 S1: Ch 17 - Tiga tegukan kepahitan.
18 S1: Ch 18 - Delapan puluh delapan.
19 S1: Ch 19 - Mari kalah!
20 S1: Ch 20 - Rusa tampan dan angsa cantik.
21 S1: Ch 21 - Legenda Gunung Tapak Hitam.
22 S1: Ch 22 - Petunjuk pertama.
23 S1: Ch 23 - Petunjuk kamuflase.
24 S1: Ch 24 - Manis itu enak.
25 S1: Ch 25 - Kepastian yang tertunda (1).
26 S1: Ch 26 - Kepastian yang tertunda (2).
27 S1: Ch 27 - Kepastian yang tertunda (3).
28 S1: Ch 28 - Kepastian yang tertunda (4).
29 S1: Ch 29 - Kepastian yang tertunda (5).
30 S1: Ch 30 - Firasat kematian seorang kultivator veteran (1).
31 S1: Ch 31 - Firasat kematian seorang kultivator veteran (2).
32 S1: Ch 32 - Identitas sebenarnya (1).
33 S1: Ch 33 - Identitas sebenarnya (2).
34 S1: Ch 34 - Senjata Spiritual Shiying (1).
35 S1: Ch 35 - Senjata Spiritual Shiying (2).
36 S1: Ch 36 - Kebangkitan Rawa Besi (1).
37 S1: Ch 37 - Kebangkitan Rawa Besi (2).
38 S1: Ch 38 - Kebangkitan Rawa Besi (3).
39 S1: Ch 39 - Dendam wanita (1).
40 S1: Ch 40 - Dendam wanita (2).
41 S1: Ch 41 - Dendam wanita (3).
42 Season 2: Ch 42 - Mayat Terbalik
43 S2: Ch 43 - Pembersihan Gunung Hua Shan (1).
44 S2: Ch 44 - Pembersihan Gunung Hua Shan (2).
45 S2: Ch 45 - Pembersihan Gunung Hua Shan (3).
46 S2: Ch 46 - Keberanian saja tak berharga.
47 S2: Ch 47 - Ayah kandung Hao Ning.
48 S2: Ch 48 - Ayah, pergilah!
49 S2: Ch 49 - Apakah kau percaya pada ayah?
50 S2: Ch 50 - Medan perang yang sesungguhnya.
51 S2: Ch 51 - Sang Provokator.
52 S2: Ch 52 - Aku membencinya!
53 S2: Ch 53 - Racun istana.
54 S2: Ch 54 - Sebuah tuduhan.
55 S2: Ch 55 - Aku adalah Yang Mulia disini!
56 S2: Ch 56 - Yong Shen yang malang.
57 S2: Ch 57 - 'Jalan keluar' dari karma.
58 S2: Ch 58 - Pertemuan dengan 'Si Pincang'.
59 S2: Ch 59 - 'Si Pincang' berhati baik.
60 S2: Ch 60 - Aliansi pemimpin dunia.
61 S2: Ch 61 - Terselubung.
62 S2: Ch 62 - Ada yang tidak beres.
63 S2: Ch 63 - Rencana gagal.
64 S2: Ch 64 - Para petinggi berjiwa keparat.
65 S2: Ch 65 - MATILAH KALIAN SEMUA!
66 S2: Ch 66 - Tumbang.
67 S2: Ch 67 - Perasaan berubah.
68 S2: Ch 68 - Bidak catur buangan.
69 S2: Ch 69. Perubahan wujud Ayah.
70 S2: Ch 70 - Kunjungan Jin Wu.
71 S2: Ch 71 - Ketulusan hati itu ada.
72 S2: Ch 72 - Malaikat dari Desa Hei.
73 S2: Ch 73 - Sebuah perjanjian.
74 S2: Ch 74 - Ingkaran janji.
75 S2: Ch 75 - Adik bodoh.
76 S2: Ch 76 - Rencana Wu Di.
77 S2: Ch 77 - Putra mahkota Li Jun masih hidup.
78 S2: Ch 78 - Pembagian wilayah.
79 S2: Ch 79 - Pertemuan kembali.
80 S2: Ch 80 - Pembuktian: Aku tidak bersalah.
81 S2: Ch 81 - Syarat: Jangan biarkan Tie Lang bereinkarnasi.
82 S2: Ch 82 - Tidak sependapat.
83 S2: Ch 83 - Pusaran Mimpi Panjang.
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Season 1: Ch 01 - Prolog + Keramahan desa Hei.
2
S1: Ch 02 - Kompetisi guqin.
3
S1: Ch 03 - Teman baru.
4
S1: Ch 04 - Gelang kupu-kupu.
5
S1: Ch 05 - Pertemuan dengan kakek sakti.
6
S1: Ch 06 - Obat yang meracuni.
7
S1: Ch 07 - Penatua Yong Heng yang Maha Sakti.
8
S1: Ch 08 - Kertas Putih.
9
S1: Ch 09 - Penatua YongHeng suka makanan manis.
10
S1: Ch 10 - Payung yang hilang.
11
S1: Ch 11 - Menemani rembulan yang kesepian.
12
S1: Ch 12 - San Yin Se.
13
S1: Ch 13 - Bunga Osmanthus tidak akan pernah mekar lagi.
14
S1: Ch 14 - Festival Melukis Wajah (1).
15
S1: Ch 15 - Festival Melukis Wajah (2).
16
S1: Ch 16 - Festival Melukis Wajah (3).
17
S1: Ch 17 - Tiga tegukan kepahitan.
18
S1: Ch 18 - Delapan puluh delapan.
19
S1: Ch 19 - Mari kalah!
20
S1: Ch 20 - Rusa tampan dan angsa cantik.
21
S1: Ch 21 - Legenda Gunung Tapak Hitam.
22
S1: Ch 22 - Petunjuk pertama.
23
S1: Ch 23 - Petunjuk kamuflase.
24
S1: Ch 24 - Manis itu enak.
25
S1: Ch 25 - Kepastian yang tertunda (1).
26
S1: Ch 26 - Kepastian yang tertunda (2).
27
S1: Ch 27 - Kepastian yang tertunda (3).
28
S1: Ch 28 - Kepastian yang tertunda (4).
29
S1: Ch 29 - Kepastian yang tertunda (5).
30
S1: Ch 30 - Firasat kematian seorang kultivator veteran (1).
31
S1: Ch 31 - Firasat kematian seorang kultivator veteran (2).
32
S1: Ch 32 - Identitas sebenarnya (1).
33
S1: Ch 33 - Identitas sebenarnya (2).
34
S1: Ch 34 - Senjata Spiritual Shiying (1).
35
S1: Ch 35 - Senjata Spiritual Shiying (2).
36
S1: Ch 36 - Kebangkitan Rawa Besi (1).
37
S1: Ch 37 - Kebangkitan Rawa Besi (2).
38
S1: Ch 38 - Kebangkitan Rawa Besi (3).
39
S1: Ch 39 - Dendam wanita (1).
40
S1: Ch 40 - Dendam wanita (2).
41
S1: Ch 41 - Dendam wanita (3).
42
Season 2: Ch 42 - Mayat Terbalik
43
S2: Ch 43 - Pembersihan Gunung Hua Shan (1).
44
S2: Ch 44 - Pembersihan Gunung Hua Shan (2).
45
S2: Ch 45 - Pembersihan Gunung Hua Shan (3).
46
S2: Ch 46 - Keberanian saja tak berharga.
47
S2: Ch 47 - Ayah kandung Hao Ning.
48
S2: Ch 48 - Ayah, pergilah!
49
S2: Ch 49 - Apakah kau percaya pada ayah?
50
S2: Ch 50 - Medan perang yang sesungguhnya.
51
S2: Ch 51 - Sang Provokator.
52
S2: Ch 52 - Aku membencinya!
53
S2: Ch 53 - Racun istana.
54
S2: Ch 54 - Sebuah tuduhan.
55
S2: Ch 55 - Aku adalah Yang Mulia disini!
56
S2: Ch 56 - Yong Shen yang malang.
57
S2: Ch 57 - 'Jalan keluar' dari karma.
58
S2: Ch 58 - Pertemuan dengan 'Si Pincang'.
59
S2: Ch 59 - 'Si Pincang' berhati baik.
60
S2: Ch 60 - Aliansi pemimpin dunia.
61
S2: Ch 61 - Terselubung.
62
S2: Ch 62 - Ada yang tidak beres.
63
S2: Ch 63 - Rencana gagal.
64
S2: Ch 64 - Para petinggi berjiwa keparat.
65
S2: Ch 65 - MATILAH KALIAN SEMUA!
66
S2: Ch 66 - Tumbang.
67
S2: Ch 67 - Perasaan berubah.
68
S2: Ch 68 - Bidak catur buangan.
69
S2: Ch 69. Perubahan wujud Ayah.
70
S2: Ch 70 - Kunjungan Jin Wu.
71
S2: Ch 71 - Ketulusan hati itu ada.
72
S2: Ch 72 - Malaikat dari Desa Hei.
73
S2: Ch 73 - Sebuah perjanjian.
74
S2: Ch 74 - Ingkaran janji.
75
S2: Ch 75 - Adik bodoh.
76
S2: Ch 76 - Rencana Wu Di.
77
S2: Ch 77 - Putra mahkota Li Jun masih hidup.
78
S2: Ch 78 - Pembagian wilayah.
79
S2: Ch 79 - Pertemuan kembali.
80
S2: Ch 80 - Pembuktian: Aku tidak bersalah.
81
S2: Ch 81 - Syarat: Jangan biarkan Tie Lang bereinkarnasi.
82
S2: Ch 82 - Tidak sependapat.
83
S2: Ch 83 - Pusaran Mimpi Panjang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!