Pesona CEO-Ku

Pesona CEO-Ku

Jihan

Sambil menikmati udara segar di pagi hari, Jihan Syakirah begitu nama lengkap nya. Berjalan menuju kantor di mana ia bekerja.

Memang hanya berjalan kaki setiap hari nya, sebab kantor dan kos-kos an Jihan berdekatan.

Hampir dua bulan Jihan bekerja di perusahaan yang bergerak bidang keuangan sebagai HRD.

Jihan perantau di kota itu, ia hanya seorang diri tanpa sanak saudara.

"Selamat pagi buk," ucap seorang OB yang bertugas pagi itu.

"Ya....pagi pak," sahut Jihan dengan seulas senyum.

Jihan memasuki ruangan finger print absensi, dan langsung melangkah naik ke lantai dua menuju meja tempat nya berkutat bersama komputer nya.

Terlihat beberapa staf juga sudah datang.

Hanya masih ada satu ruangan di sudut yang bersebelahan dengan meja Jihan lah yang masih terlihat sepi.

"Pagi buk," sapa beberapa staf.

"Pagi semua..." sahut nya.

"Pagi ini saya ambil alih metting, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan," ucap Jihan kepada seorang staf.

"Baik buk,"

"Dan barusan pak Reno beri saya info pagi ini ia terlambat 10 menitan. Ban mobil beliau bocor, instruksi pak Reno agar menunggu nya datang sebelum metting," sahut staf tersebut.

Tumben sekali tidak teliti.

Bukan nya selalu disiplin kinerja, waktu dan penampilan.

hahahaha....bisa juga kena apes ya.

Jihan tersenyum tipis sambil bergumam dalam hati nya.

Mengingat orang yang terlihat selalu sempurna pun bisa mendapat kesialan jika masa nya.

Mulai mempersiap kan beberapa kertas untuk bahan metting nya nanti.

Hari-hari nya hanya bekerja, ia mencintai pekerjaan nya dengan tulus. Dengan pekerjaan nya saat ini, Jihan dapat menafkahi anak dari pernikahan nya yang kandas lalu. Dan dapat menyembunyikan luka lama nya dengan aktivitas bekerja.

Ponsel pintar nya berdering, Jihan melirik nya sesaat.

Terlihat nama di layar ponsel, adalah orang yang baru saja ia tertawakan dalam hati.

Jihan segera menerima panggilan tersebut.

"Haloo...Selamat pagi pak," sahut Jihan.

"Eeuumm... ya pagi Jihan, saya sedikit terlambat. Ahhh... bukan, maksud saya ya memang terlambat hari ini. Karna sudah cukup lama, kamu bisa ambil alih metting pagi ini. Dan tidak usah menunggu saya, nanti terlalu lama." ucap nya dengan nada bingung.

Terasa kaku memang, baik Jihan atau pun Reno memang jarang sekali komunikasi via telfon secara pribadi.

"Memang pagi ini saya ingin memimpin metting pak," sahut nya.

"Ohh...begitukah, apa ada hal yang penting?," Tanya Reno.

"Tidak pak, tidak terlalu penting untuk pak Reno. Hanya beberapa peringatan untuk para karyawan yang sudah mulai ngaret soal jam datang, cuti, absen dan alasan keterlambatan," jawab Jihan panjang lebar.

Seketika ada hati yang merasa.

Bagi semua karyawan termasuk Jihan, ini kali pertama Reno terlambat. Hanya moment terlambat nya Reno bertepatan dengan tema metting Jihan yang memang sudah di persiapkan Jihan jauh-jauh hari.

Jelas membuat Reno merasa kikuk dan terpojok sesaat.

"Baiklah, kalo begitu saya segera tiba dengan taxi saja," ucap Reno dan langsung mematikan sambungan panggilan.

Jihan tertegun sejenak sambil bertanya dalam hati.....

Apa aku salah bicara???

Tak berapa lama Reno tiba dan segera memasuki ruangan nya.

Ia hanya berlalu melewati meja Jihan tanpa menoleh.

"Pagi pak," sapa Jihan.

"heemm", sahut nya tanpa menoleh.

Semua karyawan sudah berkumpul di ruangan metting. Reno pun sudah menduduki kursi kebesaran nya.

Jihan mulai membuka metting pagi itu, suasana nampak tegang. Mereka tau apa sesuatu yang membuat Jihan mengambil alih metting.

"Beberapa staf dengan rasa kecewa, saya harus berikan surat peringatan. Mengingat kedisiplinan nya terhadap waktu dan kinerja mengecewakan perusahaan. Di tambah lagi dengan cuti yang di ambil berlebihan dengan yang tertulis. Jika keberatan akan peringatan ini, bisa menemui saya langsung setelah metting. Jika bertanggung jawab akan kesalahan, saya akan sangat menghormati dan menunggu perbaikan kedisiplinan untuk kedepan nya. Karna kesuksesan dalam bekerja, bukan hanya perkara tanggung jawab pada tugas masing-masing. Akan tetapi, ada waktu yang harus di hargai. Jika dengan waktu pun sudah bertindak curang, bagaimana dengan kinerja nanti nya," Ucap Jihan dengan tegas.

"Hanya itu metting yang ingin saya sampaikan, beberapa nama yang saya sebut kan tadi boleh langsung mengambil surat peringatan di meja saya. Besar harapan saya untuk perubahan setiap personal tersebut. Demi kinerja yang lebih baik lagi," imbuh nya lagi.

"Ada yang mau di tambah kan pak,?" Tanya Jihan.

"Tidak, cukup untuk pagi ini. Tolong segera di perbaiki untuk semua nya." jawab Reno.

"Dan sebelum nya, mohon maaf bila pagi ini saya yang terlambat hadir. Ban mobil saya bocor dalam perjalanan," Reno menjelaskan.

"Baiklah, terimakasih dan selamat bekerja semua," Jihan menutup metting.

Segera Jihan bersiap menuju meja kerja nya.

Namun di kaget kan dengan ucapan sekertaris Reno yang tiba-tiba hadir di depan nya.

"Pak Reno memanggil anda ke ruangan nya buk" ucap pak Mun.

"Astaga....bikin kaget aja pak Mul ini,"

"Ya, baiklah! segera saya ke ruangan pak Reno." sahut Jihan.

Jihan mengetuk pintu dan masuk ke ruangan Reno. Ruangan yang serba ada, dan Jihan juga terbilang jarang masuk ke ruangan Reno.

"Pak Reno memanggil saya,?" Tanya Jihan yang masih di ambang pintu.

"Ya...masuklah!"

"Silahkan duduk," sambut Reno.

Sekilas Jihan melirik foto di meja Reno.

Foto nya bersama dengan seorang wanita yang terlihat sangat cantik.

*Dia sudah memiliki istri...

Kenapa aku tak pernah tau.

Maksud ku, tak pernah melihat istri nya pak Reno*.

Terus dengan pertanyaan dalam hati Jihan kini.

Merasa di perhatikan, Jihan pun salah tingkah.

"Ada yang bisa saya bantu pak,?" Tanya Jihan.

"Maksud kamu apa dengan tema metting barusan,?"

"Kamu memojok kan saya?" Tanya Reno dengan tatapan tajam.

"Maksud pak Reno saya,?"

Jihan tertawa kecil, kemudian menutup mulut nya dengan tangan.

"Mana mungkin saya bersikap seperti itu pak, maaf kan saya jika tema pagi ini bisa bersamaan dengan terlambat nya anda datang," Jihan membela diri.

"Kamu rasa, saya memang sering seperti itu,?" Tanya Reno yang mulai kesal.

"Kenapa saya harus berfikir begitu, kehadiran anda sudah pasti sangat di harap kan di perusahaan ini. juga ini perusahaan anda pak. Jika anda terlambat atau pun tidak hadir itu kehendak anda, dan pasti nya itu karna ada sesuatu lain yang juga untuk perusahaan ini."

tegas Jihan.

"Kenapa baru pagi ini peringatan untuk mereka kamu sampaikan,?" Tanya Reno lagi.

"Saya masih menghitung jumlah kesalahan yang di lakukan mereka secara berurut. Dan ternyata memang di lakukan secara sengaja." jawab Jihan.

Reno merasa kaku, yang jelas memang ia hanya merasa baper yang berlebihan.

Kenyataan nya, Jihan menjelaskan dengan sangat santai dan masuk akal.

"Kamu boleh kembali bekerja," ucap Reno segera membuka laptop kerja nya.

"Baik pak, permisi..." Jihan berdiri hendak melangkah keluar ruangan.

*Kenapa harus baperan sih pak*...

gumam Jihan dalam hati.

Langkah nya tersentak kaget, ketika Reno berkata.

"Lain kali, gunakan lah hells untuk sepatu mu. Agar terlihat lebih tinggi. Saya khawatir orang mengira saya mempekerjakan anak di bawah umur," Ucapan entah sindiran, tanpa menoleh ke arah Jihan.

"ahhh....iya pak, sore nanti saya beli yang baru." sahut nya.

Jihan kembali ke meja kerja nya dengan hati yang panas. Jihan memang memiliki tubuh yang mungil, hingga sepatu hells tipis yang di gunakan nya belum membuat nya terlihat tinggi.

*Kenapa menyerang fisik...

Dasar es batu, berani nya bully fisik.

Untung dia tampan,

ohh... Ya ampun, kesal nya*!!!

Setelah Jihan pergi, Reno tersenyum simpul.

ia mengingat betapa salah tingkah nya Jihan karna malu.

\*\*\*\*\*

Sore pun menjelang, Jihan bersiap untuk pulang.

Banyak sekali chat yang masuk di ponsel nya.

Semua ajakan jalan, berhubung besok adalah hari libur.

Ketika Reno menarik membuka sedikit pintu, sesaat terhenti ketika mendengar obrolan Jihan dan Vino.

Vino adalah supervisor lapangan.

Seorang perjaka yang tak jelas keperjakaan nya, lebih tepat nya pecinta wanita.

"Kamu gak balas chat aku Ji," Vino merunduk di meja Jihan.

"Oh iya kah,??"

"Aku belum melihat nya, masih merapikan meja," jawab Jihan. ia hanya malas untuk membalas atau pun sekedar membaca pesan Vino.

Bagi Jihan, Vino hanya lelaki agresif yang terlalu terobsesi mengejar nya. Lagi pula, Jihan selalu menjaga diri, sebab tak ada satu pun yang mengetahui bahwa Jihan seorang single parent.

"Ayo pergi nonton, banyak film bagus. Jangan di kost mulu ntr bete loh," ucap Vino.

"Aku tuh kurang hobby nonton, yang ada kalo nonton malah jadi bete," jawab nya malas.

"Ayolahhh... atau kita nongkrong di cafe, bareng yang lain juga. Bete di jamin ilang deh. Aku tunggu ntr malam aku jemput oke," ucap Vino sambil berlalu meninggal kan Jihan.

"Ahhh....tapi Vin," kalimat Jihan terhenti. Vino sudah menghilang pergi.

"Lagi malas tau...," gumam Jihan lirih.

Ponsel nya berdering, dengan cepat kilat Jihan menjawab.

"Ya halo kak Mel," sahut Jihan.

"Ayo pergi ke bazzar, aku pulang cepat hari ini. Kita ketemu di sana aja ya. Soalnya aku ntr nebeng temen ke sana," Ucap Melanie, teman sekamar Jihan.

"Ahhh... senang nya, ayo deh kak. kebetulan aku mau cari sepatu kerja di bazzar. Lumayan lebih murce, hehehehe" sahut nya girang.

"Yaudah aku tutup dulu, sampai ketemu di sana. Bye....", Ucap Melanie.

Jihan segera beranjak dan berlalu pergi meninggal kan ruangan.

Ternyata, Reno masih berdiri di balik pintu ruangan nya yang terbuka sedikit.

*Kenapa aku harus nguping begini sih*...

Batin Reno.

\*\*\*\*\*

Reno bergegas pergi dengan mobil nya yang sudah di antar karyawan bengkel.

Ia melewati Jihan yang senang berjalan menuju kost nya.

Reno mulai sedikit tertarik melihat kemana Jihan berbelok.

Perlahan Reno mengendarai mobil nya, hingga berhenti karna Jihan pun masuk ke sebuah gedung bertingkat.

*Ohhhh... dia kost di sana.

Kenapa juga itu penting untuk ku*!!

Kemudian berbelok dan melesat pergi dengan mobil nya.

Dan di kantor, ada yang tertinggal....

"Dan kini terjadi lagi, bos pergi tanpa basa basi. Aku di tinggal begitu saja. Giliran bawa mobil sendiri, di omelin suruh gak usah bawa mobil. Tapi begini, main tinggal aja tu orang," Pak Mul mengomel saat masuk ke taxi panggilan nya.

\*\*\*

"Reno belum pulang ya tan,?" suara wanita cantik dengan tubuh langsing di balut mini dress putih nya.

"Rachel sayang.... Kamu kapan datang? Maaf tante terima telfon di belakang. Sebentar lagi Reno sampai," sahut tante Misca, ibunda Reno.

"Gak apa-apa tante, aku juga belum lama sampai kok,"

Rachel adalah mantan tunangan Reno.

Mereka pernah bertunangan 2 tahun lalu, namun Rachel memutuskan pertunangan itu karna memilih mengejar karir nya di luar negeri.

Setelah berhasil dan menjadi populer, Rachel kembali ke indonesia dan ingin memperbaiki tunangan nya dengan Reno. Namun, sudah setahun sejak kepulangan Rachel, Reno masih dingin padanya.

Reno kecewa karna keinginan keras Rachel untuk pergi meninggal kan nya, membuat Reno merasa Rachel tak serius dengan hubungan mereka.

Setibanya di rumah, Reno langsung berjalan menuju kamar nya.

Ia sudah melihat mobil Rachel di halaman rumah nya.

Rachel langsung berdiri menghampiri Reno.

"Jangan seperti ini terus Reno, dewasa lah. Mau sampai kapan kamu anggap aku gak ada begini," Rachel berkata sambil menghadang jalan Reno.

"Pergilah...," ucap Reno.

Rachel meraih tangan Reno.

Namun dengan kasar Reno menghempas nya.

"Aku bilang pergilah, pergilah dengan mudah seperti dulu kau pergi meninggal kan ku. Namun sudah ku peringat kan, jangan pernah kembali lagi jika pergi itu pilihan mu," Tegas Reno, tanpa basa basi meninggal kan Rachel.

*Kamu bukan lelaki yang mudah jatuh cinta...

5 tahun bersama mu, membuat ku kenal baik pribadi mu.

cinta mu hanya ada di dalam sini.....

(meletak kan tangan di dada nya*)

Batin Rachel.

Terpopuler

Comments

puding telor

puding telor

harusnya meeting, bukan metting.

2023-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!