Aku Bukan Wonder Woman

Aku Bukan Wonder Woman

Jodoh

"Mungkin Kamu gak ada jodohnya dengan Fajri." Kata Ibu Mertua Sena.

"Ya gak begitu juga Bu. Maksud Sena, Mas Fajri itu kan anak Ibu, Sena minta tolong sama Ibu untuk menasehati Mas Fajri." Sena nampak kecewa dengan sikap Mertuanya yang lebih membela anaknya.

"Ibu sudah cape menghadapi rumah tangga Kalian. Kalau Kamu merasa gak kuat dengan anak Ibu, pulangkan saja, Ibu masih mau nampung anak Ibu kok!" Hardik Mertua Sena.

Sena terdiam. Dia tak dapat lagi berkata-kata. Pernikahannya dengan Fajri sudah berusia 3 tahun tapi Mereka belum juga dikaruniai seorang anak.

Selama pernikahannya itu, Fajri tak pernah betah bekerja. Sudah bekerja tapi tak bisa jujur. Ada saja yang Fajri lakukan, tidak menyerahkan uang setoran hasil jualannya atau sering mangkir. Dan Sena tak mengetahui hal itu.

Sebenarnya Sena pernah terlambat datang bulan. Hampir dua bulan, namun Fajri enggan membawa Sena untuk periksa. Fajri hanya menyuruh Sena untuk berdiam diri di rumah tanpa mengerjakan apapun, tapi Fajri tak mau membantunya mengerjakan pekerjaan rumah.

Fajri adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Sedangkan Sena anak kedua dari lima bersaudara. Keluarga Sena menerima Fajri karena Sena memang sudah dekat dengan Fajri selama satu tahun.

Sebenarnya Sena belum mau menikah dengan Fajri karena Fajri belum bekerja tetap. Fajri masih menjaga keamanan kendaraan di area rumah orangtuanya.

Tapi Orangtua Sena yang mengingat usia Sena yang sudah matang untuk berumah tangga.

FLASH BACK ON

"Kalau sampai bulan puasa nanti, Kamu belum juga dilamar oleh Fajri, Bunda akan membawa Kamu pulang kampung. Dan Bunda akan menyerahkan Kamu pada Pamanmu agar dicarikan jodoh untukmu." Tegas Bunda pada Sena beberapa tahun yang lalu.

"Tapi Bunda, Fajri belum kerja. Sena juga baru keluar dari kerjaan." Sena mencoba memberi pengertian pada Bunda nya.

"Sena, rejeki itu akan datang, saat Kamu menikah... Allah gak akan menyia-nyiakan hidup kalian, selama Kalian masih mau berusaha." Kata Bunda.

Sena hanya menghela nafas. Dia tak dapat lagi menampik perkataan Bunda nya. "Ya nanti Sena coba bicarakan pada Fajri." Kata Sena menunduk.

Beberapa hari kemudian, Fajri mengunjungi Sena. Sena mengajak ngobrol Fajri diteras.

"Aku mau makan bubur ayam yang disana, yang waktu itu Kamu ajak Aku." Pinta Fajri.

"Bubur ayam Bang Iwan?" Tanya Sena.

Fajri mengangguk.

"Sebentar ya, Aku ganti baju dulu." Kata Sena.

"Ngapain pake ganti baju segala? Begitu aja." Goda Fajri.

"Gak ah, Aku gak pernah keluar rumah pake celana pendek selutut. Aku ganti celana panjang aja." Kata Sena.

Fajri terkekeh. Fajri sangat menyukai postur tubuh Sena yang tinggi semampai. Tinggi badan Sena tak jauh dari tinggi badannya malah hampir sama.

Usia Sena juga lebih muda dari Fajri, karena Fajri pernah bercerita kalau mantan pacarnya usianya selalu lebih tua dari Fajri.

Tak lama Mereka sudah sampai di tenda bubur ayam Bang Iwan. Fajri memesan 2 mangkok untuk mereka.

Sambil menunggu pesanannya, Sena membuka pembicaraan. "Mas Fajri...." Panggil Sena.

"Hhmmm..." Fajri menengok kearah Sena.

"Bunda....." Sena nampak ragu.

Fajri mengerutkan keningnya. "Kenapa Bunda?" Tanya Fajri.

"Bunda mau menjodohkan Aku." Sena menunduk.

"Loh kok Bunda gitu? Kan Kamu sudah punya Aku." Fajri tak terima.

"Kata Bunda, kalau sampai puasa ini, Mas Fajri tak juga melamar Sena, Sena akan Bunda bawa pulang kampung. Dan Sena akan dijodohkan di Kampung." Sena menunduk.

Pesanan bubur mereka datang. Fajri memberikan semangkuk bubur untuk Sena. Fajri mulai menuang sambel.

Sena terkejut melihat Fajri yang tak kira-kira menaruh sambal di mangkuk buburnya.

"Itu pedes banget..." Kata Sena tak percaya.

Tapi Fajri tak menggubris perkataan Sena. Dia mulai melahab buburnya.

Sena hanya geleng-geleng kepala. Sena pun mulai melahab buburnya perlahan. Sena melihat keringat mulai bercucuran dari kepala turun ke wajah Fajri.

Sena tertawa kecil melihat Fajri yang mulai kepedesan. Sena menyodorkan teh hangat pada Fajri. Dan itu membuat Fajri tambah kepanasan.

Sena tertawa. "Lagian udah dibilang nanti kepedesan, gak mau denger. Tapi kalau minum air hangat nanti juga cepet ilang kok pedesnya." Kata Sena.

Tak lama Fajri dan Sena sudah selesai makan bubur, karena tenda bubur yang sangat ramai tak bisa membuat mereka untuk bersantai. Sudah selesai makan, bayar langsung meninggalkan tempat, gantian dengan pembeli lain.

Fajri mengendarai sepeda motornya perlahan. Dia menarik tangan Sena agar memeluknya. Sena hanya menuruti kemauan Fajri.

Fajri tak membelokkan motornya ke rumah orangtua Sena tapi Fajri terus mengendarai sepeda motor ke suatu tempat. Hingga akhirnya Fajri menghentikan motornya di sebuah taman.

"Kenapa Kita kesini, udah malam. Lagian ini tempat orang pacaran tau." Sena mengrucutkan bibirnya.

"Aku mau pacaran sama Kamu." Canda Fajri.

Sena memukul bahu Fajri manja. Fajri langsung memeluk tubuh Sena. Fajri mengusap rambut panjang Sena. "Aku gak mau Kamu dijodohin. Kamu harus nikah sama Aku."

Fajri melerai pelukannya dan menangkup wajah Sena. Fajri mendekatkan wajahnya. Bibir Fajri menyentuh bibir Sena. Mereka pun rujak bibir sangat lama.

Tangan Fajri sudah kemana-mana. Sena langsung mendorong tubuh Fajri.

"Kenapa Sena?" Fajri heran.

Sena tersengal karena Fajri tak juga melepas bibirnya. "Abis tangan Kamu jahil." Sena mengusap bibirnya.

"Dan ini... Kamu sengaja makan bubur sambelnya banyak-banyak terus mencium Aku... Biar Aku merasakan pedesnya juga...!?" Sena mengrucutkan bibirnya.

Fajri terkekeh. "Abis Kamu gemesin banget. Aku jadi nafsu sama Kamu." Goda Fajri

"Kalau Mas Fajri ingin memyentuh seluruh tubuhku, Mas harus nikahi Aku dulu." Kata Sena lagi.

"Aku dari tadi sedang memikirkannya Sena. Kamu kan tahu Aku belum kerja. Kerjaanku hanya menjaga keamanan kendaraan di lingkungan rumahku. Atau Aku punya uang kalau Aku berhasil membantu Rino menjual dagangannya." Jelas Fajri.

"Terus mau sampe kapan? Aku juga gak mau dijodohin." Sena mulai terisak.

Fajri merengkuh bahu Sena dan membenamkan kepala sena dipundaknya. "Nanti Aku ngomong sama Ibu ku, supaya melamarmu cepat untukku." Kata Fajri.

Sena mengusap airmatanya. "Aku gak minta pernikahan yang mewah. Yang penting SAH dimata Agama dan Negara. Aku juga gak minta mahar macam-macam." Kata Sena.

____________________

"Ibu gak punya uang Fajri. Kamu tahu sendiri, Mas Alif juga lagi sakit. Tabungannya abis buat berobat. Memang Kamu dan Sena sudah berbuat apa? Sena sudah hamil?!" Ibu Fajri nampak kesal karena Fajri yang tiba-tiba minta melamarkan Sena untuknya.

"Ibu gak mau nganter Kamu nikah kalau Sena hamil duluan. Bikin malu saja. Cukup Mas Dwi mu yang begitu." Ketus Ibu.

Fajri menghela nafas. "Sena gak hamil duluan Bu. Fajri gak pernah macam-macam sama Sena. Fajri dan Sena kan sudah lama pacaran, Bu. Sudah 10 bulan. Umur Fajri sudah lewat 26 tahun. Sena juga, sudah 25 tahun lebih. Fajri sangat mencintai Sena, Bu. Fajri gak mau, Bunda nya Sena membawa Sena pulang kampung terus menikahkan Sena dengan Pria lain." Fajri nampak sedih.

Ibu menghela nafas. "Pak... gimana tuh? Fajri minta melamarkan Sena cepat-cepat."

"Saya tak bisa berbuat apa-apa Bu, Saya kan sudah pensiun. Semua uang pensiun Saya, Ibu yang pegang. Dilamar saja Bu, Saya lihat Sena, anaknya baik dan sopan." Kata Bapaknya Fajri.

"Nanti Ibu ajak bicara Mas Alif dulu, Fajri. Bapakmu gak bisa buat apa-apa." Ketus Ibu.

Bapak hanya geleng-geleng kepala tak dihargai oleh istrinya.

Terpopuler

Comments

Gadis23

Gadis23

mampir Thor nyimak dulu🥰

2022-04-14

0

Rosananda

Rosananda

Ceritanya bagus kak... Aku suka

2021-08-06

0

Vigilo

Vigilo

hai kak aq mampir nih jangn lupa backnya yah. aq tinggalkan 5 like untuk jejak. aq tunggu kedatangannya kakak

2021-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Jodoh
2 Lamaran
3 Persiapan Pernikahan
4 Akad Nikah
5 Malam Takbiran
6 Idul Fitri
7 Balik Ke Rumah Bunda
8 Keributan
9 Ke Pondok Gede
10 Sok Kuasa
11 Berobat 6 Bulan
12 Pengalaman Pertama
13 Sena Keguguran?
14 Kebohongan Fajri
15 Rejeki Gak akan Kemana
16 Serrreeemmm
17 Mulai Berubah
18 Bayi Sena
19 Kebahagiaan Sena dan Fajri
20 Ibu Tidak Suka
21 Kepergok Bunda
22 Cari Gara-gara
23 Di Usir Dari Kontrakan
24 Fajri Berulah Lagi
25 Fajri Memukuli Sena
26 Sena Sakit?
27 Sena Berdamai
28 Ingat Tentang Kamu
29 Memperlihatkan Sifat Asli
30 Fajri Sakit
31 Pesan Fajri
32 Fajri Selingkuh
33 Cerai Saja!
34 Sena Tak Bantu Sama Sekali?
35 Keluarga Matre
36 Kebebasan Fajri
37 Memaksa Kembali
38 Bangun Atas
39 Muntah Darah
40 Amarah Sena
41 Rikzi Sakit
42 Datang Lagi
43 Kepolosan Sena
44 Terlalu Fajri
45 Derita Sena
46 Fajri Yang Culas
47 Dera Bagi Sena
48 Amarah Nina
49 Resah
50 Bingung Mau Kemana
51 Rencana Apa Lagi
52 Akal Bulus Lagi
53 Fajri...... Basi
54 Selisih Jalan
55 Terganggu
56 Panggilan Kerja
57 Masuk Bekerja
58 Mendapat Teman Baru
59 Gaji Pertama
60 Jalan-jalan Berdua
61 Kasihan Bunda
62 Teman Yang Baik
63 Aku Menyukaimu
64 Jangan Diterima
65 Hukuman Buat Sena
66 Ancaman Buat Taufik
67 Ancaman Lain
68 Siapa
69 Dia Kembali??
70 Push Up
71 Perkenalan
72 Nge Date
73 Pelet
74 Lapas
75 Murahan
76 Penjelasan Andi
77 Nyong Ambon Manise
78 Ngamuk
79 Bebas
80 Sayur Asem
81 Makan Siang
82 Gado-gado
83 Demam
84 Andi Cemburu Buta
85 Perhatian
86 Modus Andi
87 Susah Tidur
88 Cepat-cepat Menikah
89 Belanja
90 Andi Berubah
91 Streesss
92 Caci Maki
93 Tambah Murka
94 Janji Tinggal Janji
95 Tersebar
96 Curhatan Sandi
97 Permintaan Aldi
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Jodoh
2
Lamaran
3
Persiapan Pernikahan
4
Akad Nikah
5
Malam Takbiran
6
Idul Fitri
7
Balik Ke Rumah Bunda
8
Keributan
9
Ke Pondok Gede
10
Sok Kuasa
11
Berobat 6 Bulan
12
Pengalaman Pertama
13
Sena Keguguran?
14
Kebohongan Fajri
15
Rejeki Gak akan Kemana
16
Serrreeemmm
17
Mulai Berubah
18
Bayi Sena
19
Kebahagiaan Sena dan Fajri
20
Ibu Tidak Suka
21
Kepergok Bunda
22
Cari Gara-gara
23
Di Usir Dari Kontrakan
24
Fajri Berulah Lagi
25
Fajri Memukuli Sena
26
Sena Sakit?
27
Sena Berdamai
28
Ingat Tentang Kamu
29
Memperlihatkan Sifat Asli
30
Fajri Sakit
31
Pesan Fajri
32
Fajri Selingkuh
33
Cerai Saja!
34
Sena Tak Bantu Sama Sekali?
35
Keluarga Matre
36
Kebebasan Fajri
37
Memaksa Kembali
38
Bangun Atas
39
Muntah Darah
40
Amarah Sena
41
Rikzi Sakit
42
Datang Lagi
43
Kepolosan Sena
44
Terlalu Fajri
45
Derita Sena
46
Fajri Yang Culas
47
Dera Bagi Sena
48
Amarah Nina
49
Resah
50
Bingung Mau Kemana
51
Rencana Apa Lagi
52
Akal Bulus Lagi
53
Fajri...... Basi
54
Selisih Jalan
55
Terganggu
56
Panggilan Kerja
57
Masuk Bekerja
58
Mendapat Teman Baru
59
Gaji Pertama
60
Jalan-jalan Berdua
61
Kasihan Bunda
62
Teman Yang Baik
63
Aku Menyukaimu
64
Jangan Diterima
65
Hukuman Buat Sena
66
Ancaman Buat Taufik
67
Ancaman Lain
68
Siapa
69
Dia Kembali??
70
Push Up
71
Perkenalan
72
Nge Date
73
Pelet
74
Lapas
75
Murahan
76
Penjelasan Andi
77
Nyong Ambon Manise
78
Ngamuk
79
Bebas
80
Sayur Asem
81
Makan Siang
82
Gado-gado
83
Demam
84
Andi Cemburu Buta
85
Perhatian
86
Modus Andi
87
Susah Tidur
88
Cepat-cepat Menikah
89
Belanja
90
Andi Berubah
91
Streesss
92
Caci Maki
93
Tambah Murka
94
Janji Tinggal Janji
95
Tersebar
96
Curhatan Sandi
97
Permintaan Aldi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!