Kerry Zuidema adalah seorang gadis biasa yang selalu bermimpi untuk memiliki seorang suami yang sesuai dengan imaginasinya. Seorang suami kaya, tinggi, berpakaian elegan dan setiap mata yang memandangnya akan selalu terpesona tetapi pria itu akan hanya datang dan memeluk Kerry.
Hingga suatu hari tak sadar bahwa itulah awal mulanya kerry berjumpa dengan suami idamannya yaitu seorang yang telah berumur matang dan tentunya tinggi, tampan dan terlihat elegan.
Dialah CEO Flitz yang digandrungi oleh ratusan wanita cantik karena kekayaan dan juga ketampanannya dan tentunya berhati batu.
Bermula dari Kerry yang seorang sarjana dan ingin mencari pekerjaan, berjalan di tengah cuaca yang saat itu sedang turun hujan dengan menggunakan payung serta membawa mapnya yang berisikan surat lamaran pekerjaan.
Karena terburu-terburu kerry tak menyadari bahwa dirinya telah menabrak seorang pria yang tepat berdiri dihadapannya, yang baru selesai mengunjungi restoran makanan italia miliknya.
Kerry dengan napasnya yang terengah-engah memohon maaf kepada pria yang ternyata adalah seorang CEO, karena merasa begitu bersalah.
Namun apa yang dilakukan oleh CEO itu sungguh diluar nalar, dia memegang map yang berisikan persyaratan lamaran kerja kerry dan dengan wajah yang begitu sinis CEO itu melemparkannya ke dalam jalan yang begitu becek, kerry hanya mematung memikirkan apa yang terjadi padanya saat itu.
Di kota itu kerry tidak memiliki keluarga, bahkan dia merupaka anak tunggal dan kedua orangtuanya telah tiada, kerry hanya menumpang di sahabatnya Olive sambil mencari pekerjaan.
Namun naas nasibnya tak seberuntung CEO itu sehingga dia hanya menangis dan meratapi mapnya tersebut.
“ hey kau, kau harus bertanggung jawab atas apa yang telah menimpaku, karena ulahmu yang begitu menjijikkan saya kehilangan waktu untuk melakukan pertemuan hari ini dengan perusahaan yang akan mengajak kerjasama denganku “ Seru CEO tersebut yang terdengar begitu menakutakan
“ Kau begitu angkuh dan sombong sekali, sehingga rasa kemanusiaanmu telah mati! Bahkan untuk meminta maaf pun kau tak mampu, cuihhh apa yang terjadi padaku adalah nasib sialku, tetapi kau orang sombong itu adalah karma atas apa yang kau lakukakan kepada orang lain,mengerti! “ Ucap Kerry dengan wajah penuh kesedihan dan emosi kepada CEO itu.
CEO Flitz begitu murka sehingga dia menggunakan sepatunya yang begitu mahal untuk mengijak map yang berisikan persyaratan milik kerry hingga hancur berkeping-keping di tengah becek.
Kerry yang melihat segalanya pun begitu terpukul . Dengan emosi yang masih tertahan, Kerry merasakan ada tangan yang memegang dari lenggannya “ Ayo ikut aku, kau harus menpertanggung jawabkan semuanya “ Ucap Flitz
Kerry diam tak bersuara, seolah-olah dunia miliknya telah berakhir. Kerry yang tertegung diam, dibawah dan di dudukkannya dalam mobil dan melaju pergi meninggalkan tempat dimana seluruh masa depan kerry dihancurkan.
Setelah tiba di Perusahaan milik Flitz. Kerry ditarik paksa keluar oleh Flitz “ cepat kau harus mempertanggung jawabkan semuanya ini, dengan bekerja dikantorku tanpa dibayar sepeserpun karena waktuku yang berharga hari ini telah terbuang percuma karenamu “ Ucap Flitz kepada Kerry
“ Tuan waktumu yang berharga terbuang percuma? bagaimana dengan masa depanku yang dalam hitungan detik sirna begitu saja olehmu?apakah waktumu dapat mengembalikkanya? “ Balas Kerry yang tidak menerima diperlakukan semena-mena oleh Flitz
“ Katakan tuan? “ Seru Kerry
Flitz hanya diam dan memandanginya dengan penuh kebencian “ Jangan mengotori telingaku dengan omongkosongmu dan mengotori pandanganku dengan sirkus air mata palsumu, dasar wanita semuanya cenggeng! “ Ucap Flitz dengan nada sinis
Mendengar hal itu, Kerry semakin menangis dan mengasihani dirinya atas apa yang telah menimpanya hari ini, rasanya bagaikan jatuh dan di tindis tangga, bagaikan luka tetapi tak berdarah,ingin menggapai masa depannya namun apalah daya, semuanya telah dihancurkan oleh Flitz sang CEO yang berhati busuk dan egois serta angkuh, Kerry sangat membencinya sehingga dia mengutuk waktu dimana dia bertemu dengan Flitz.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kristina Wawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suami Idamanku Komentar